Perak merupakan negara bagian terbesar ke empat di Malaysia. Namanya diberikan berdasarkan sejarah bahwa dulunya negara ini adalah tempat penghasil timah yang sering disamakan dengan warna perak. Nama resmi negara bagian Malaysia ini adalah Perak Darul Ridzuan, dan merupakan salah satu dari 13 negara bagian Malaysia, terbesar kedua di Semenanjung Malaysia setelah Pahang. Perbatasan Perak dengan Kedah, Pulau Pinang di Barat Daya, Kelantan di Timur Laut, Pahang di Timur dan Tenggara, Selangor di Selatan danf Selat Malaka di sebelah Barat.
Perak juga berbatasan dengan negara lain seperti Thailand di Utara dan Sumatera di bagian Barat Daya. Negeri Perak telah ada sejak zaman pra sejarah yaitu pada tahun 40.000 sampai 8000 tahun sebelum Masehi. Kesultanan Perak berawal pada tahun 1528 dengan Sultan Mudzaffar Shah I, yang merupakan keturunan Sultan Mahmud Shah dari Kesultanan Melayu Melaka. Dengan begitu sudah jelas bahwa Kesultanan Perak merupakan keturunan langsung dari Kesultanan Melayu Melaka.
Bangunan Bersejarah Di Perak
Sebagaimana negeri tua lainnya, Perak juga memiliki banyak peninggalan bersejarah yang masih bisa disaksikan hingga saat ini. Peninggalan sejarah tersebut paling jelas terlihat berupa bangunan bersejarah di Perak yang kini menjadi objek wisata para turis yang berkunjung ke Perak. Bangunan – bangunan tersebut diantaranya yaitu:
1. Galeri Sultan Azlan Shah
2. Masjid Ubudiah
Masjid ini terletak tidak jauh dari Galeri Sultan Azlan Shah, dan merupakan Royal Masjid Perak yang ada di kota kerajaan Kuala Kangsar, Perak. Semua wanita yang masuk wajib berkerudung dan para turis harus menggunakan pakaian sopan, karena itu yang berpakaian terbuka disediakan semacam jubah. Masjid ini adalah masjid paling indah di Malaysia, termasuk masjid mewah di Kuala Kangsar dengan kubah dan menara keemasaannya yang terlihat memukau dari jauh sekalipun. Perancang masjid ini adalah Arthur Benison Hubback, seorang arsitek pemerintah yang mendesain stasiun kereta api Ipoh dan stasiun kereta api Kuala Lumpur.
Bangunan bersejarah di Perak ini dibangun pada tahun 1913 di masa pemerintahan Sultan Perak ke 28 yaitu Sultan Idris Murshidul Adzam Shah I dan terletak di samping Royal Mausoleum di Bukit Chandan. Pembangunan masjid berdasarkan perintah Sultan sebagai ucapan syukur untuk pemulihan dari penyakit yang mengganggunya di hari – hari awal pemerintahan. Proses pembangunan selesai pada tahun 1917 dengan biaya total sebesar RM 200.000, diresmikan oleh Sultan Abdul Jalil Karamtullah Shah penerus Sultan Idris. Ketahui juga mengenai sejarah Brunei Darussalam, sejarah kota tua jakarta dan bangunan bersejarah di Medan.
3. Kellie’s Castle
4. Kompleks Sejarah Pasir Salak
Pembangunan kompleks ini dilakukan pada tahun 1990 berdasarkan inisiatif Tan Seri Ramli Ngah Talib, Menteri Besar Perak pada saat itu. Pada 26 Mei 1990 kompleks ini diresmikan oleh Raja Nazrin Shah. Lokasi Pasir Salak dipilih karena disini adalah lokasi awal mula pertumpahan darah pejuang Malaysia yang menentang penjajah Inggris. Perang Perak terjadi disini pada 1875 sehubungan dengan perilaku Residen Inggris J. W. W. Birch yang memerintah Perak seenaknya dan mengambil pajak tanpa mau tahu kondisi dan peraturan negeri Perak serta adat istiadat warganya. [AdSendse-C]
5. Kota Belanda
Letak bangunan bersejarah di Perak ini ada di Teluk Gadung, Pulau Pangkor. Usianya lebih dari 300 tahun dan dulunya merupakan tempat penyimpanan bijih timah yang diambil dari negeri Perak, dan sekaligus menjadi kubu pertahanan tentara Belanda. Kota Belanda ini dibangun pada 1670 oleh VOC sebagai bagian dari sejarah VOC Belanda untuk penyimpanan bijih timah yang didapatkan dari negeri Perak. Pada 1690, warga yang tidak setuju dengan cara Belanda mendapatkan bijih timah menghancurkan kota ini. Kemudian pada 1749 Belanda membangunnya kembali dan menempatkan 80 orang pegawai disini, namun setelah 1779 kota ini tidak digunakan lagi karena Belanda telah beralih kepada perdagangan rempah di Maluku, Indonesia.
6. Musium Perak
Letak musium tertua di Malaysia ini ada berhadapan dengan Penjara Taiping, 85 km dari Ipoh, ibukota Perak. Dibangun pada tahun 1883 atas ide Sir Hugh Low, Residen Inggris di Perak pada saat itu. Saat ini musium sudah menjadi salah satu bangunan bersejarah di Kota Perak berisi berbagai barang dan artefak sejarah Melayu, khususnya di negeri Perak. Artefak berasal dari Lembah Kinta dan Lembah Lenggong, berisi kebudayaan melayu dan Orang Asli, peninggalan zoologi seperti rangka badak sumbu, dan beberapa peninggalan masa purba. Ketahui juga sejarah museum fatahilah jakarta, sejarah museum galeri nasional dan sejarah berdirinya gedung sate.
Bagi Anda yang tertarik untuk melihat bangunan bersejarah di Perak dan mengunjungi negeri Perak, ada beberapa bus antar kota yang trayeknya mencapai Kuala Kangsar. Disana juga ada bus lokal yang menghubungkan antara Ipoh dan Kuala Kangsar. Dari terminal bus utama Ipoh di sebelah Selatan stasiun kereta api, Anda dapat naik ke bus tersebut. Jalur utama ke kota tersebut adalah melalui jalan North South Expressway dari Kuala Lumpur ke perbatasan Thailand. Dari Kuala Lumpur, mengarahlah ke utara ke Ipoh. Kuala Kangsar kira – kira sekitar 30 kilometer ke utara Ipoh. Rute Federal One lama juga bisa menjadi alternatif untuk Anda yang ingin mengemudi dengan santai. Selain itu, menggunakan kereta api yang beroperasi setiap hari dari jalur Kuala Lumpur ke Penang juga dapat menjadi alternatif.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…