Pendudukan Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia menyebabkan banyak berdirinya bangunan-bangunan peninggalan Belanda di Indonesia. Bangunan bersejarah di Bandung, bangunan bersejarah di Tangerang, dan bangunan bersejarah di Jakarta menjadi saksi bisu Pemerintahan Belanda di Indonesia. Tidak terkecuali dengan Surabaya, Surabaya pun memiliki banyak bangunan bersejarah di Surabaya. Bangunan bersejarah di Surabaya hasil peninggalan Belanda, selanjutnya dimanfaatkan untuk kepentingan umum bangsa Indonesia. Bangunan bersejarah di Surabaya diantaranya adalah:
Kapal selam ini dibawa ke darat untuk dijadikan monument dalam rangka memperingati keberanian pahlawan Indoesia. Kapal ini dipotong menjadi beberapa bagian untuk kemudian diangkut ke darat dan dirangkai serta disambung kembali. Selain interior kapal selam, terdapat juga pemutaran film tentang proses peperangan yang terjadi di Laut Aru. Baca juga artikel mengenai sejarah Museum Kapal Selam Surabaya.
Hotel Majapahit menjadi saksi perjuangan peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda menjadi bendera merah putih, yaitu bendera Republik Indonesia pada 19 September 1945. Peristiwa ini diawali dengn sekelompok orang Belanda yang dipimpin oleh Mr. Ploegman yang mengibarkan bendera Merah Putih Biru di puncak sebelah kanan hotel. Masyarakat Surabaya tidak terima akan hal tersebut, sehingga mereka pun berbondong-bondong mendatangi hotel. Para pejuang kemudian naik dan merobek bagian warna biru dari bendera Belanda, sehingga akhirnya tersisa bendera Merah Putih atau bendera Republik Indonesia.
Gedung ini duduki oleh pasukan Sekutu di bawah pimpinan Kolonel Pugh pada 25 Oktober 1945. Kolonel Pugh memerintahkan pasukannya untuk merampas persenjataan pejuang Surabaya. Hal tersebut menyebabkan kemarahan rakyat, sehingga meletuslah pertempuran 28-30 Oktober 1945 yang kemudian menewaskan Brigadir Jenderal Mallaby. Gedung tersebut kemudai menjadi Kantor UPDN V Pertamina setelah dilakukan nasionalisasi. Bangunan ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan (SK) Walikota Nomor 188.45/251/402/1.04/1996 dengan Nomor Urut 36.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini digunakan untuk Kitahama Butai. Gedung ini difungsikan sebagai bengkel perbaikan dan penyimpanan kendaraan serta senjata berat. TKR berhasil merampas kendaraan dan persenjataan tempat ini pada 1 Oktober 1945. Pada saat Pertempuran 10 November 1945, salah satu ruangan dari gedung ini dijadikan kamar mayat. Pada 12 September 1945, warga Surabaya dipimpin Esa Idris dan Suprapto menyerbu gudang peralatan Jepang. Gedung ini diresmikan sebagai Bangunan Cagar Budaya sesuai SK Walikota No. 188.45/251/402.104/1996 No. Urut 35 Tahun 2008.
Gedung Siola (saat itu masih Toko Chiyoda) terbakar habis dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Gedung ini kemudain dibuka kembali pada 1960-an sebagai Toko Siola, yaitu dari nama pemiliknya Soemitro-Ing Wibisono-Ong-Liem-Ang. Toko ini ditutup pada 1998 dan dibuka kembali sebagai Ramayana Siola dari 1999-2008 atau sekarang bernama Tunjungan City. Gedung Siola saat ini digunakan sebagai Kantor Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil Surabaya, Kantor Badan Koordinasi Pelayan dan Penanaman Modal (BKPPM), dan Museum Surabaya.
Gedung Negara Grajadi menjadai tempat perundingan Presiden Soekarno dengan Jenderal Hawtorn untuk mendamaikan pertempuran pejuang dengan pasukan Sekutu. Pada 9 November 1945 tepatnya pukul 23.00 WIB, Gubernur Soerjo memutuskan menolak ultimatum menyerah tanpa syarat. Saat ini, Gedung Negara Grahadi menjadi tempat menerima tamu Gubernur Jawa Timur, pelantikan pejabat, dan upacara peringatan hari nasional.
Museum Sepuluh November terdiri dari dua lantai. Lantai pertama berfungsi sebagai tempat pameran 10 gugus patung yang melambangkan semangat juang warga Surabaya, sosiodram pidato Bung Tomo, dan ruangan pemutaran film Pertempuran 10 November 1945 (diodrama elektronik) serta ruang auditorium. Lantai kedua digunakan untuk ruang pamer senjata, pameran koleksi peninggalan Bung Tomo, dan dua ruang diodrama statis yang menyajikan delapan peristiwa yang terjadi pada Pertempuran Sepuluh Novemmber 1945 lengkap dengan narasinya.
Museum WR Supratman berlokasi di Jalan Tambaksari dan didirikan untuk mengenang jasa WR Supratman. Setelah menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya, beliau terus diburu oleh penjajah Belanda. Hal ini membuatnya sakit-sakitan dan kemudian meninggal pada 17 Agustus 1938. Lagu Indonesia Raya, hasil ciptaan WR Supratman diperdengarkan secara instrumental pertama kali ke publik pada malam penutupan Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Lagu kebangsaan tersebut selanjutnya selalu dibawakan setiap kongres berlangsung sebagai perwujudan keinginan bersama untuk sebuah kemerdekaan. Museum WR Supratman diresmikan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan yakni 10 November 2018.
Soverdi adalah kependekan dari Societas Verbi Divini (The Society of the Divine Word). Soverdi atau yang sering disingkat SVD adalah sebuah Ordo Gereja Katolik Roma yang didirikan tahun 1875 di Steyl, Belanda, oleh Santo Arnoldus Janssen. Hingga saat ini, misionarisnya telah tersebar di 70 negara. SVD menggunakan nama Serikat Sabda Allah di Indonesia.
Gedung ini kemudian disebut Gedung Aperdi karena pernah ditempati PT. Aperdi Djawa Maluku. Selain itu, pernah juga dipakai sebagai kantor PT. Asuransi Jiwasraya. Peletakan batu pertama dilakukan oleh John von Hemert pada 21 Juli 1901. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Hendrik Petrus Berlage dengan gaya Art Nouveau dengan lengkungan bata merah khas Berlage. Pada pintu utama gedung terdapat dua patung singa, karya Berlage yang ikut menghiasi gedung.
Inilah penjelasan mengenai 15 bangunan bersejarah di Surabaya dan penjelasannya. Terdapat juga bangunan lainnya seperti Museum Kesehatan Surabaya dan sejarah Museum Jalesveva Jayamahe serta sejarah Museum Loka Jala Crana Surabaya. Semoga tulisan ini dapat membangkitkan semangat Anda untuk menjaga kekayaan bangunan-bangunan bersejarah di Indonesia. Semoga bermanfaat.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…