Bangsa Indonesia kaya akan sejarah. Perjalanan memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan menjadi sejarah yang harus selalu diingat oleh bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut pada akhirnya meninggalkan tempat-tempat bersejarah di Indonesia. Terdapat banyak tempat-tempat bersejarah di Indonesia, diantaranya yakni:
Benteng Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang merupakan benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang berlokasi di sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun oleh I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’kallonna pada tahun 1545. Benteng ini merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa-Tallo. Benteng ini akhirnya diserahkan kepada Belanda akibat dari ditandatanganinya Perjanjian Bungayya.
Pada saat terjadi Pertempuran Lima Hari di Semarang tanggal 14-19 Oktober 1945, gedung ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) melawan Kempetai dan Kidobutai (Jepang). Pemerintah Kota Semarag akhirnya menjadikan Lawang Sewu sebagai bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992.
Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia selanjutnya adalah Taman Sari. Taman Sari Yogyakarta dulunya adalah taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bangunan ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765/9. Awalnya taman ini membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan pada tahun 1765-1812. Namun, saat ini sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanya yang berada di barat daya kompleks Kedhaton. Taman sari adalah benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh.
Candi Prambanan adalah candi Hindu di Indoensia paling besar. Candi ini diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Hal ini didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan. Para sejarawan memiliki pandangan yang berbeda mengenai tujuan didirikannya Candi Prambanan. Beberapa sejarawan menduga bahwa didirikannya bangunan ini untuk menandai kembali berkuasanya keluarga Sanjaya atas Jawa.
Istana Maimun merupakan Istana Kesultanan Deli yang berlokadi di kota Medan, Sumatera Utara. Bangunan ini didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, yaitu Sultan Mahmud Al Rasyid. Pembangunan dimulai pada tanggal 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 191. Istana ini menghadap ke utara dan pada bagian depan terdapat Masjid Al-Mashun atau yang terkenal dengan sebutan Masjid Raya Medan.
Saat penjajah Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada 10 April 1873, masyarakat Aceh menjadikan masjid ini sebagai benteng pertempuran dan menyerang pasukan Royal Belanda dari dalam masjid. Pasukan Belanda membalas dengan menembakkan suar ke atap jerami masjid, sehingga masjid terbakar. Hal ini menyebabakn Jendral Van Swieten menjanjikan pemimpin lokal bahwa dia akan membangun kembali Masjid Raya dan menciptakan tempat yang hangat untuk permintaan maaf.
Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia selanjutnya Menara Kudus dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi. Menara ini memiliki bangunan serupa dengan candi. Bangunan Menara Kudus menyerupai candi-candi di Jawa Timur. Bangunan masjidnya pun menyerupai Menara Kukul di Bali. Konon katanya, Sunan Kudus membangun menara ini dengan cara menggosok-gosokkan batu bata yang satu dengan lain sehingga menjadi lengket. Pada bagian ujung menara, beratap dua laois dengan konstruksi jati yang ditopang empat saka guru.
Bentuk atapnya telah mengalami perubahan sebanyak tiga kali. Pada awalnya, atap Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya pada masa Pemerintahan Belanda. Selanjutnya pada masa penjajahan Jepang diubah menjadi bentuk Pagoda. Setelah Indoneseia merdeka, atapnya diubah menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minangkabau (Rumah Gadang).
Keraton Kadariah tidak terlepas dari sosok Sayyid Syarif Abdurrahman Alkadrie. Beliau dan keluarganya memutuskan menetap di daerah dekat pertemuan tiga sungai, yaitu Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas. Bangunan ini mulai dibangun pada tahun 1771 M hingga 1778 M. Selanjutnya Sayyid Syarid Abdurrahman Alkadri dinobatkan sebagai Sultan Pertama Kesultanan Pontianak.
Jembatan Ampera pada awalnya diberi nama Jembatan Musi karena jembatan ini melintas di antara dua wilayah yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Selanjutnya diganti menjadi Jembatan Bung Karno, yaitu sebagai bentuk penghormatan karena dianggap berperan besar dalam pembangunan jembatan. Akhirnya, jembatan ini diubah namanya menjadi Jembatan Ampera karena persoalan politik di tanah air. Ampera adalah kependekan dari Amanat Penderitaan Rakyat.
Asta Tinggi ialah kawasan pemakaman khusus para Raja/Pembesar/Kerabat Raja yang berada di Kebon Agung Sumenep. Asta Tinggi dalam Bahasa Madura berarti makam pada Pangradja. Tempat ini dibangun sekitar tahun 1750 M. Kawasan Pemakaman Asta Tinggi awalnya direncanakan oleh Panembahan Somala dan dilanjutkan oleh Sultan Abdurrahman Pakuningratan I serta Panembahan Natakusuma II.
Laksamana Cheng Ho beragama Islam. Petilasan ini menunjukkan sebagai bekas petilasan yang berciri keislaman dengan ditemukkanya tulisan berbunyi “Marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al qur’an”. Meskipun Laksanmana Cheng Ho seorang muslim, tetapi orang Indo-Cina menganggapnya sebagai dewa. Hal ini disebabkan agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.
Namun, bangunan tersebut baru diselesaikan pada masa Gubernur Jenderal Charles Ferdinand Pahud de Montager (1856-161). Pasca kemerdekaan, gedung ini diserahkan kembali kepada Pemerintahan Republik Indonesia pada akhir 1949 dan diubah namanya menjadi Istana Kepresidenan Bogor. Istana ini mulai digunakan oleh pemerintah Indonesia sejak Januari 1950.
Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia selanjutnya Jembatan Mahakam didirikan demi menghubungkan Kawasan Samarinda Kota dengan wilayah Kecamatan Samarinda Seberang. Bangunan ini dibangun di atas alur Sungai Mahakam. Jembatan ini dibangun pada tahun 1987 yang kemudian diresmikan oleh Presiden Soeharto. Ciri dari Jembatan Mahakam adalah rangka baja berbentuk segitiga dan tulisan “JEMBATAN MAHAKAM” berbentuk setengah lingkaran.
Gereja Blenduk atau GPIB Immanuel Semarang adalah gereja kristen tertua di Jawa Tengah. Gereja ini dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di Semarang pada 1753. Gereja Blenduk direnovasi pada 1894 oleh W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde. Beliau menambahkan kedua menara di depan gedung gereja ini. Kata Blenduk adalah julukan dari masyarakat sekitar yang bermakna kubah.
Masjid Raya Al Ma’shun mulai didirikan pada 21 Agustus 1906 oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam. Pembangunan masjid ini dapat diselesaikan pada tanggal 10 September 1906. Masjid ini merupakan salah satu bangunan Cagar Budaya Kota Medan dan menjadi jejak kejayaan Kesultanan Deli. Sultan senagaj membangun masjid kerajaan dengan megah karena menurutnya hal ini lebih utama dibandingkan kemegahan istananya, yaitu Istana Maimun.
Benteng Fort Marlborough merupakan benteng peninggalan Inggris di Kota Bengkulu yang didirikan tahun 1714-1719. Benteng ini dibangun oleh East India Company (EIC) di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Benteng ini dulunya pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu. Benteng ini digunakan sebagai benteng pertahanan oleh Belanda (1825-1942), Jepang (1942-1945), dan pada perang kemerdekaan Indonesia.
Rumah Rengasdengklok adalah rumah yang dijadikan tempat Soekarno-Hatta disembunyikan oleh Golongan Muda yang mendesak segera diumumkannya kemerdekaan Indonesia. Rumah ini milik seorang petani kecil keturunan Tionghoa, yaitu Djiaw Kie Siong. Hingga saat ini, rumah ini masih ditinggali oleh keturunannya. Djiaw Kie Siong berwasiat bahwa keluarga yang menempati rumah bersejarah itu harus bersabar dan dilarang merengek meminta sesuatu kepada pihak manapun.
Museum WR Supratman bertempat di Jalan Tambaksari, Surabaya. Museum ini didirikan untuk menghargai jasa WR Suprtaman. Lagu Indonesia Raya hasil ciptaaanya diperderngarkan pertama kali pada Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Museum ini diresmikan oleh Wali Kota Surabaya (Tri Rismaharini) pada peringatan hari Pahlawan yakni 10 November 2018.
Masjid Jami Kali Pasir adalah bangunan bersejarah di Tangerang yang merupakan peninggalan Kerajaan Pajajaran. Masjid ini dibangun oleh Tumenggung Pamit Wijaya yang berasal dari Kahuripan Bogor pada tahun 1700. Masjid ini berlokasi di tengah pemukiman warga Tionghoa, Kelurahan Sukasari di bantaran Sungai Cisadane. Masjid tertua di Kota Tangerang ini bercorak bangunan khas Cina.
Gereja Katedral merupakan bangunan bersejarah di Jakarta terletak berdampingan dengan Masjid Istiqlal. Gereja ini diresmikan pada 1901 dan memiliki nama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga. Gedung ini memiliki gaya arsitektur neo-gotik dari Eropa.
Inilah penjelasan mengenai 25 tempat-tempat bersejarah di Indonesia dan penjelasan lengkapnya. Semoga penjelasan mengenai bangunan bersejarah di Indonesia ini dapat membuat Anda lebih mencintai tanah air Indonesia. Semoga bermanfaat.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…