Bangunan

25 Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia dan Penjelasannya

Bangsa Indonesia kaya akan sejarah. Perjalanan memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan menjadi sejarah yang harus selalu diingat oleh bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut pada akhirnya meninggalkan tempat-tempat bersejarah di Indonesia. Terdapat banyak tempat-tempat bersejarah di Indonesia, diantaranya yakni:

  1. Benteng Fort Rotterdam (Makassar)

Benteng Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang merupakan benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang berlokasi di sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun oleh I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’kallonna pada tahun 1545. Benteng ini merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa-Tallo. Benteng ini akhirnya diserahkan kepada Belanda akibat dari ditandatanganinya Perjanjian Bungayya.

  1. Benteng Vredeburg (Yogyakarta)

Benteng Vredeburg memiliki arti Benteng Perdamaian yang dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1765 untuk menahan serangan dari Kraton Yogyakarta. Benteng ini berbentuk segi empat, dikelilingi dengan parit, dan menara pengawas di keempat sudutnya dan kubu yang memungkinkan tentara Belanda untuk berjaga-jaga. Bangunan ini telah mengalami berbagai perubahan fungsi. Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor 0475/O/1992 Tanggal 23 November 1992 secara resmi menyatakan bangunan ini menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional yang dinamai Museum Benteng Yogyakarta.

  1. Lawang Sewu (Semarang)

Sejarah Lawang Sewu didirikan pada 27 Februari 1904. Gedung ini memiliki nama lain, yaitu Het hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat NIS). NIS mempercayakan rancangan bangunan ini kepada Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Quendah. Setelah kemerdakaan, bangunan ini dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) yang sekarang menjadi PT Kereta Api Indonesia. Selanjutnya digunakan sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah Kementrian Perhubungan Jawa Tengah.

Pada saat terjadi Pertempuran Lima Hari di Semarang tanggal 14-19 Oktober 1945, gedung ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) melawan Kempetai dan Kidobutai (Jepang). Pemerintah Kota Semarag akhirnya menjadikan Lawang Sewu sebagai bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992.

  1. Taman Sari (Yogyakarta)

Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia selanjutnya adalah Taman Sari. Taman Sari Yogyakarta dulunya adalah taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bangunan ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765/9. Awalnya taman ini membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan pada tahun 1765-1812. Namun, saat ini sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanya yang berada di barat daya kompleks Kedhaton. Taman sari adalah benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh.

  1. Candi Borobudur (Magelang)

Candi Borobudur yang merupakan candi peninggalan budha diperkirakan dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau anatar 760 dan 830 M. Masa pembangunan Candi Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu 75-100 tahun lebih dan diselesaikan pada masa pemerintahan Raja Samaratungga pada tahun 825. Pembangunan candi Budha di indonesia, yang salah satunya adalah Borobudur, sangat mungkin terjadi karena pewaris Sanjaya (Rakai Panangkaran) memberikan izin kepada umat Buddha untuk membangun candi. Bahkan Panangkaran menganugerahkan desa Kalasan kepada sangha (komunitas Buddha). Hal ini tertulis dalam Prasasti Kalasan yang berangka tahun 778 Masehi.

  1. Candi Prambanan (Yogyakarta)

Candi Prambanan adalah candi Hindu di Indoensia paling besar. Candi ini diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Hal ini didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan. Para sejarawan memiliki pandangan yang berbeda mengenai tujuan didirikannya Candi Prambanan. Beberapa sejarawan menduga bahwa didirikannya bangunan ini untuk menandai kembali berkuasanya keluarga Sanjaya atas Jawa.

  1. Istana Maimun (Medan)

Istana Maimun merupakan Istana Kesultanan Deli yang berlokadi di kota Medan, Sumatera Utara. Bangunan ini didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, yaitu Sultan Mahmud Al Rasyid. Pembangunan dimulai pada tanggal 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 191. Istana ini menghadap ke utara dan pada bagian depan terdapat Masjid Al-Mashun atau yang terkenal dengan sebutan Masjid Raya Medan.

  1. Masjid Raya Baiturrahman Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Aceh merupakan bangunan bersejarah di Aceh yang terletak di pusat kota Banda Aceh. Masjid ini berhasil selamat dari Tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Masjid Raya ini dibangun pada tahun 1612 yaitu pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa Masjid Raya ini dibangun lebih awal pada tahun 1292 oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah.

Saat penjajah Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada 10 April 1873, masyarakat Aceh menjadikan masjid ini sebagai benteng pertempuran dan menyerang pasukan Royal Belanda dari dalam masjid. Pasukan Belanda membalas dengan menembakkan suar ke atap jerami masjid, sehingga masjid terbakar. Hal ini menyebabakn Jendral Van Swieten menjanjikan pemimpin lokal bahwa dia akan membangun kembali Masjid Raya dan menciptakan tempat yang hangat untuk permintaan maaf.

  1. Menara Kudus (Kudus)

Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia selanjutnya Menara Kudus dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi. Menara ini memiliki bangunan serupa dengan candi. Bangunan Menara Kudus menyerupai candi-candi di Jawa Timur. Bangunan masjidnya pun menyerupai Menara Kukul di Bali. Konon katanya, Sunan Kudus membangun menara ini dengan cara menggosok-gosokkan batu bata yang satu dengan lain sehingga menjadi lengket. Pada bagian ujung menara, beratap dua laois dengan konstruksi jati yang ditopang empat saka guru.

  1. Jam Gadang (Bukittinggi)

Jam Gadang dibangun pada tahun 1926. Bangunan ini adalah hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang Kota Bukitting), pada masa Pemerintahan Belanda. Bangunan ini dirancang oleh Jazid Radjo Mangkuto. Peletakkan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang masih berusia 6 tahun.

Bentuk atapnya telah mengalami perubahan sebanyak tiga kali. Pada awalnya, atap Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya pada masa Pemerintahan Belanda. Selanjutnya pada masa penjajahan Jepang diubah menjadi bentuk Pagoda. Setelah Indoneseia merdeka, atapnya diubah menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minangkabau (Rumah Gadang).

  1. Keraton Kadriah (Pontianak)

Keraton Kadariah tidak terlepas dari sosok Sayyid Syarif Abdurrahman Alkadrie. Beliau dan keluarganya memutuskan menetap di daerah dekat pertemuan tiga sungai, yaitu Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas. Bangunan ini mulai dibangun pada tahun 1771 M hingga 1778 M. Selanjutnya Sayyid Syarid Abdurrahman Alkadri dinobatkan sebagai Sultan Pertama Kesultanan Pontianak.

  1. Jembatan Ampera (Palembang)

Jembatan Ampera dibangun pada tahun 1957 meskipun sebenarnya ide pembangunan ini sudah ada sejak zaman Pemerintahan Belanda di tahun 1906. Tujuan utama pembangunan jembatan ini adalah untuk menghubungkan dua daerah di Palembang yang terpisah oleh Sungai Musi, yaitu sebrang ilir dan sebrang hulu.

Jembatan Ampera pada awalnya diberi nama Jembatan Musi karena jembatan ini melintas di antara dua wilayah yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Selanjutnya diganti menjadi Jembatan Bung Karno, yaitu sebagai bentuk penghormatan karena dianggap berperan besar dalam pembangunan jembatan. Akhirnya, jembatan ini diubah namanya menjadi Jembatan Ampera karena persoalan politik di tanah air. Ampera adalah kependekan dari Amanat Penderitaan Rakyat.

  1. Asta Tinggi (Sumenep)

Asta Tinggi ialah kawasan pemakaman khusus para Raja/Pembesar/Kerabat Raja yang berada di Kebon Agung Sumenep. Asta Tinggi dalam Bahasa Madura berarti makam pada Pangradja. Tempat ini dibangun sekitar tahun 1750 M. Kawasan Pemakaman Asta Tinggi awalnya direncanakan oleh Panembahan Somala dan dilanjutkan oleh Sultan Abdurrahman Pakuningratan I serta Panembahan Natakusuma II.

  1. Kelenteng Sam Po Kong (Semarang)

Klenteng Sam Po Kong terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya kota Semarang. Tempat ini merupakan petilasan atau tempat persinggahan dan pendaratn pertama seorang Laksamana Tiongkok yang bernama Zheng He/Cheng Ho.

Laksamana Cheng Ho beragama Islam. Petilasan ini menunjukkan sebagai bekas petilasan yang berciri keislaman dengan ditemukkanya tulisan berbunyi “Marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al qur’an”. Meskipun Laksanmana Cheng Ho seorang muslim, tetapi orang Indo-Cina menganggapnya sebagai dewa. Hal ini disebabkan agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.

  1. Istana Kepresidenan Bogor (Bogor)

Ide pendirian Istana Bogor diawali dari perjalanan Gubernur Jenderal van Imhoff untuk mencari lokasi peristirahatan pada 10 Agustus 1744. Pada tahun 1745, Gubernur kemudian memerintahkan pembangunan sebuah pesanggrahan yang diberi nama Bruiten zorg yang berarti bebas masalah/kesulitan.

Namun, bangunan tersebut baru diselesaikan pada masa Gubernur Jenderal Charles Ferdinand Pahud de Montager (1856-161). Pasca kemerdekaan, gedung ini diserahkan kembali kepada Pemerintahan Republik Indonesia pada akhir 1949 dan diubah namanya menjadi Istana Kepresidenan Bogor. Istana ini mulai digunakan oleh pemerintah Indonesia sejak Januari 1950.

  1. Jembatan Mahakam (Samarinda)

Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia selanjutnya Jembatan Mahakam didirikan demi menghubungkan Kawasan Samarinda Kota dengan wilayah Kecamatan Samarinda Seberang. Bangunan ini dibangun di atas alur Sungai Mahakam. Jembatan ini dibangun pada tahun 1987 yang kemudian diresmikan oleh Presiden Soeharto. Ciri dari Jembatan Mahakam adalah rangka baja berbentuk segitiga dan tulisan “JEMBATAN MAHAKAM” berbentuk setengah lingkaran.

  1. Gereja Blenduk (Semarang)

Gereja Blenduk atau GPIB Immanuel Semarang adalah gereja kristen tertua di Jawa Tengah. Gereja ini dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di Semarang pada 1753.  Gereja Blenduk direnovasi pada 1894 oleh W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde. Beliau menambahkan kedua menara di depan gedung gereja ini. Kata Blenduk adalah julukan dari masyarakat sekitar yang bermakna kubah.

  1. Masjid Raya Al Ma’shun (Medan)

Masjid Raya Al Ma’shun mulai didirikan pada 21 Agustus 1906 oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam. Pembangunan masjid ini dapat diselesaikan pada tanggal 10 September 1906. Masjid ini merupakan salah satu bangunan Cagar Budaya Kota Medan dan menjadi jejak kejayaan Kesultanan Deli. Sultan senagaj membangun masjid kerajaan dengan megah karena menurutnya hal ini lebih utama dibandingkan kemegahan istananya, yaitu Istana Maimun.

  1. Benteng Fort Marlborough (Bengkulu)

Benteng Fort Marlborough merupakan benteng peninggalan Inggris di Kota Bengkulu yang didirikan tahun 1714-1719. Benteng ini dibangun oleh East India Company (EIC) di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Benteng ini dulunya pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu. Benteng ini digunakan sebagai benteng pertahanan oleh Belanda (1825-1942), Jepang (1942-1945), dan pada perang kemerdekaan Indonesia.

  1. Museum Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang)

Museum Sultan Mahmud Badaruddin dulunya adalah lokasi Kuta Lama, Istana Tua Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1758), penguasa Kesultanan Palembang. Istana dihancurkan oleh Pemerintah Inggris pada 7 Otober 1823 setelah penghapusan Kesultanan Palembang. Penghancuran ini adalah hukuman atas pembantaian penginapan Belanda di Sungai alur, meskipun hal ini diduga sebagai upaya politik menghapus Kesultanan Palembang. Bangunan ini berubah fungsi menjadi markas besar Tentara Nasional Indonesia, yaitu Kodam II/Sriwijaya. Hingga akhirnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Palembang hingga diubah menjadi museum pada tahun 1984.

  1. Rumah Rengasdengklok (Karawang)

Rumah Rengasdengklok adalah rumah yang dijadikan tempat Soekarno-Hatta disembunyikan oleh Golongan Muda yang mendesak segera diumumkannya kemerdekaan Indonesia. Rumah ini milik seorang petani kecil keturunan Tionghoa, yaitu Djiaw Kie Siong. Hingga saat ini, rumah ini masih ditinggali oleh keturunannya. Djiaw Kie Siong berwasiat bahwa keluarga yang menempati rumah bersejarah itu harus bersabar dan dilarang merengek meminta sesuatu kepada pihak manapun.

  1. Museum WR Supratman (Surabaya)

Museum WR Supratman bertempat di Jalan Tambaksari, Surabaya. Museum ini didirikan untuk menghargai jasa WR Suprtaman. Lagu Indonesia Raya hasil ciptaaanya diperderngarkan pertama kali pada Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Museum ini diresmikan oleh Wali Kota Surabaya (Tri Rismaharini) pada peringatan hari Pahlawan yakni 10 November 2018.

  1. Masjid Jami Kali Pasir (Tangerang)

Masjid Jami Kali Pasir adalah bangunan bersejarah di Tangerang yang merupakan peninggalan Kerajaan Pajajaran. Masjid ini dibangun oleh Tumenggung Pamit Wijaya yang berasal dari Kahuripan Bogor pada tahun 1700. Masjid ini berlokasi di tengah pemukiman warga Tionghoa, Kelurahan Sukasari di bantaran Sungai Cisadane. Masjid tertua di Kota Tangerang ini bercorak bangunan khas Cina.

  1. Gereja Katedral (Jakarta)

Gereja Katedral merupakan bangunan bersejarah di Jakarta terletak berdampingan dengan Masjid Istiqlal. Gereja ini diresmikan pada 1901 dan memiliki nama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga.  Gedung ini memiliki gaya arsitektur neo-gotik dari Eropa.

  1. Gedung Indonesia Menggugat (Bandung)

Nama Gedung Indonesia Menggugat diambil dari nama pidato pembelaan yang dibuat oleh Presiden Soekarno, yaitu Indonesia Menggugat. Bung Karno membacakan sendiri pidato pembelaannya pada sidang kasus politiknya tahun 1930. Gedung ini dulunya adalah gedung pengadilan kolonial Belanda dan sempat beralih fungsi beberapa kali. Hingga akhirnya pada tahun 2002, gedung ini dianggap sebagai bangunan bersejarah di Bandung. Pada tahun 2005, Gedung Indonesia Menggugat dinamai pertama kalinya oleh Prof. Dr. (HC) Letjen TNI (Purn) Mashudi, Gubernur Jawa Barat (1960-1970), dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1978-1993) serta diresmikan menjadi ruang publik pada 18 Juni 2007.

Inilah penjelasan mengenai 25 tempat-tempat bersejarah di Indonesia dan penjelasan lengkapnya. Semoga penjelasan mengenai bangunan bersejarah di Indonesia ini dapat membuat Anda lebih mencintai tanah air Indonesia. Semoga bermanfaat.

=Kompas.com, Tempo.co, dan Kpu.go.id Menangkan 02 ?

Asih Kusumaningsih

Recent Posts

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) dan Kegiatan yang dilakukan

Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…

5 years ago

Sejarah Hari Buruh Internasional ( 1 Mei ) dan Kegiatan yang dilakukan

Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…

5 years ago

Kolonialisme dan Imperialisme – Latar Belakang dan Contoh

Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…

5 years ago

Sejarah Organisasi Internasional

Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…

5 years ago

De Facto dan De Jure – Pengertian – Perbedaan – Contoh Menerapkannya

Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…

5 years ago

Silsilah Kerajaan Demak Sebagai Kerajaan Islam Pertama

Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…

5 years ago