Kerajaan bercorak Islam dulunya cukup lama berkuasa di Indonesia serta mempunyai pengaruh yang besar. Peran para Wali atau pendakwah dari agama Islam juga berandil besar. Beliau, para wali Islam merangkul kebudayaan dalam usahanya untuk menyebarkan agama Islam. Sehingga tidak sekadar mengenalkan agama Islam, tapi juga terdapat Islamisasi terhadap kebudayaan.
Peninggalan Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia
Sejarah agama Islam di Indonesia juga meninggalkan banyak macam peninggalan sejarah yang masih dirawat sampai saat ini. Tentu kita perlu tahu apa saja peninggalan sejarah dari kerajaan Islam, yaitu :
1. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak adalah salah satu masjid paling tua yang ada di Negara Indonesia dan merupakan Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia. Masjid ini berada di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Masjid Demak dipercayai warga setempat pernah menjadi tempat berkumpulnya para wali yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa yang dikenal sebagai Walisongo. Pendiri dari masjid Agung Demak adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar tahun ke-15 Masehi. (Baca Juga : Sejarah Masjid Agung Semarang)
2. Masjid Gedhe Kauman
Mesjid Gedhe Kauman Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat adalah masjid raya dari Kesultanan Yogyakarta, atau Masjid Besar milik Provinsi Yogyakarta, yang berlokasi di sebelah bagian barat kompleks Alun-alun Utara dari Keraton Yogyakarta. Masjid Gedhe Kauman didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I bersama dengan Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat (penghulu keraton Yogyakarta pertama) dan Kyai Wiryokusumo sebagai arsitek dari masjid ini. Masjid tersebut didirikan pada hari Ahad Wage, 29 Mei 1773 M atau 6 Robi’ul Akhir 1187 H.
3. Masjid Ampel
Masjid Ampel adalah sebuah bangunan masjid kuno yang berlokasi di kelurahan Ampel, kecamatan Semampir, kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Masjid ini memiliki luas 120 x 180 meter persegi ini dibangun pada tahun 1421 oleh Sunan Ampel, yang didekat masjid ini terdapat kompleks pemakakaman Sunan Ampel.
Masjid ini pada saat sekarang menjadi objek wisata religi di kota Surabaya, masjid ini dikelilingi oleh bangunan yang memiliki arsitektur Tiongkok dan Arab. Disamping kiri dari halaman masjid, terdapat sebuah sumur yang diyakini warga setempat sebagai sumur yang bertuah, biasanya digunakan oleh mereka yang yakin sebagai penguat janji atau sumpah. (Baca Juga : Sejarah Istana Al Hamra)
4. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Keraton Yogyakarta mulai dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca dari Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi dari keraton ini konon cerita warga setempat adalah bekas dari sebuah pesanggarahan yang memilik nama Garjitawati. Pesanggrahan Garijitawati digunakan untuk istirahat dari iring-iringan jenazah raja-raja dari KesultananMataram yang akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Imogiri. Versi lain mengatakan bahwa lokasi dari keraton ini adalah sebuah mata air yang bernama Umbul Pacethokan, yang terletak di tengah hutan Beringan.
5. Keraton Surosowan
Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia selanjutnya adalah Keraton Surosowan. Keraton Surosowan adalah bangunan keraton di daerah Banten. Keraton ini didirikan sekitar tahun 1522-1526 pada masa kekuasaan Sultan Maulana Hasanuddin, yang kemudian dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai pendiri dari Kesultanan Banten.
Pada masa Sultan Banten berikutnya bangunan keraton tersebut direnovasi bahkan sampai melibatkan ahli arsitektur dari Belanda, yang bernama Hendrik Lucasz Cardeel yang memeluk agama Islam yang diberi gelar Pangeran Wiraguna. Dinding pembatas keraton ini setinggi 2 meter mengitari area keraton sekitar kurang lebih 3 hektare. Keraton Surowowan mirip dengan benteng Belanda yang kokoh dengan dilengkapi bastion (sudut benteng yang berbentuk intan) di keempat sudut bangunan keraton ini. Sehingga pada masa jayanya Kesultanan Banten juga disebut sebagai Kota Intan. (Baca Juga : Sejarah Islam di Indonesia)
6. Pemakaman Imogiri
Permakaman Imogiri, Pasarean Imogiri, atau Pajimatan Girirejo Imogiri adalah sebuah kompleks permakaman yang terletak di Imogiri, Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi DI Yogyakarta. Permakaman ini dianggap suci dan kramat oleh warga sekitar karena yang dimakamkan disini adalah raja-raja dan keluarga raja dari Kesultanan Mataram. Makam Imogiri didirikan pada tahun 1632 oleh Sultan Mataram III Prabu Hanyokrokusumo yang merupakan keturunan dari Sultan Panembahan Senopati Raja Mataram pertama. Makam ini berada di atas perbukitan yang masih satu bagian dengan Pegunungan Seribu.
7. Hikayat Amir Hamzah
Sajak ini juga telah diterjemahkan dalam banyak bahasa di dunia dan bahasa di nusantara yaitu bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa Sasak, Bahasa Palembang, dan bahasa Aceh serta bahasa internasional yaitu bahasa Arab, bahasa Hindi, dan bahasa Turki. Salah satu dari penulis/penyelenggara naskah yang membukukan Hikayat Amir Hamzah adalah Abdul Samad Ahmad dengansebuah judal yaitu “Hikayat Amir Hamzah (Siri Warisan Sastera Klasik)”. (Baca Juga : Sejarah Kesultanan Aceh Darussalam)
8. Hikayat Hang Tuah
Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia selanjutnya adalah hikayat Hang Tuah. Hikayat Hang Tuah adalah sebuah karya klasik sastra Melayu yang terkenal dan mengisahkan tentang Hang Tuah. Pada zaman kemakmuran Kesultanan Malaka, ada seorang bernama Hang Tuah, yaitu laksamana yang amat terkenal. Dia berasal dari kelas rendah, dan dilahirkan dalam sebuah gubuk rusak. Tetapi karena keberaniannya, dia amat dikasihi dan dia mendapat kenaikan pangkatnya. Maka dia menjadi seorang duta dan mewakili negeranya dalam segala urusan kenegaraan.
Hang Tuah mempunyai sahabat karib yang bernama Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekir dan Hang Lekiu. Dalam hikayat ini diceritakan bahwa Hang Tuah sangat setia terhadap Sri Sultan. Bahkan ketika dia dikhianati sahabat karibnya, yaitu Hang Jebat yang melakukan pemberontakan untuk membelanya akhirnya malah dibunuh oleh Hang Tuah.
8. Sjair Abdoel Moeloek
Sjair Abdoel Moeloek adalah syair yang dibuat pada tahun 1847, yang menurut beberapa sumber ditulis oleh Raja Ali Haji atau putrinya yang bernama Saleha. Syair ini menceritakan tentang seorang wanita yang sedang menyamar sebagai pria yang bertujuan untuk membebaskan suaminya yang merupakan tawanan dari Sultan Hindustan, Sultan menawan karena berhasil melakukan serangan ke kerajaan mereka. Buku syair ini bertemakan tentang penyamaran gender yang dianggap menata ulang tentang hierarki dari pria dan wanita serta bangsawan dan pelayan. Tema ini sering ditemukan di sastra kontemporer Jawa dan Melayu.
Sjair Abdoel Moeloek telah berkali-kali dicetak ulang dan diterjemahkan. Syair ini sering diangkat menjadi lakon panggung dan menjadi dasar cerita dari Sair Tjerita Siti Akbari karya Lie Kim Hok. (Baca Juga : Sejarah Runtuhnya Bani Ummayah Sejak Awal Berdiri )
9. Grebeg Besar Demak
Demak adalah kerajaan Islam pertama dipulau jawa dan pusat dari penyebaran agama Islam dipulau Jawa. Berbagai cara dilakukan oleh para Walisongo dalam menyebarluaskan agama Islam, yaitu dengan cara pendekatan para Wali melalui jalan mengajarkan agama Islam lewat kebudayaan atau adat istiadat yang telah ada. Karena itu setiap tanggal 10 Dzulhijah umat Islam memperingati Hari Raya Idul Adha dengan melakukan Sholat Ied dan dilanjutkan dengan acara menyembelih hewan qurban dan kemudian dilaksanakan acara Grebeg Besar Demak. Pada masa itu, hanya dilaksanakan dilingkungan Masjid Agung Demak saja dan juga disisipi dengan syiar-syiar keagamaan, sebagai upaya dari penyebarluasaan agama Islam dipulau jawa oleh Wali Sanga.
10. Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah bangunan masjid dari Kesultanan Aceh yang didirikan oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada abad 1022 H/1612 M. Bangunan ini indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal yang ada di India ini berlokasi di Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatanyang di Aceh Darussalam.
Sewaktu Negara Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada agresi yang dilakukan tentara Belanda pada Bulan Shafar 1290 Hijriah/10 April 1873 Masehi, Masjid Raya Baiturrahman dibakar oleh tentara Belanda. Pada tahun 1877 Belanda mendirikan kembali Masjid Raya Baiturrahman untuk menarik simpati masyarakat Aceh dan meredam kemarahan dari Bangsa Aceh. Pada masa itu Kesultanan Aceh masih berada di bawah kekuasaan Sultan Muhammad Daud Syah Johan Berdaulat yang adalah Sultan Aceh paling akhir.
11. Istana Maimun
Didesain oleh arsitek yang berasal dari Italia dan didirikan oleh Sultan Deli yang bernama Sultan Mahmud Al Rasyid. Pembangunan dari istana ini dilakukan pada tanggal 26 Agustus 1888 dan selesai pada tanggal 18 Mei 1891. Istana Maimun ini memiliki luas mencapai 2.772 m2 dan memiliki 30 ruangan. Istana Maimun sendiri terdiri dari 2 lantai dan mempunyai 3 bagian yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan sayap kanan. Bangunan istana tersebut menghadap ke arah utara dan pada sisi depan bangunan istana ini terdapat sebuah bangunan Masjid Al-Mashun atau Masjid Raya Medan.
12. Keraton Surakarta Hadiningrat
Keraton Surakarta adalah istana milik Kasunanan Surakarta yang berlokasi di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Keraton ini dibangun oleh Susuhunan Pakubuwana II pada tahun 1744 sebagai ganti dari Istana/Keraton Kartasura yang hancur lebur akibat Geger Pecinan 1743.
Susuhunan Pakubuwana II pada saat itu memerintahkan Tumenggung Hanggawangsa dan Tumenggung Mangkuyudha, serta komandan dari pasukan Belanda yang bernama J.A.B. van Hohendorff, untuk mencari lokasi ibu kota/keraton yang baru. Dibangunlah keraton baru di Desa Sala, tidak jauh dari sungai Bengawan Solo. Untuk melakukan pembangunan keraton, Susuhunan Pakubuwana II membeli tanah dari akuwu (lurah) Desa Sala yang bernama Ki Gede Sala.
13. Tabuik
Jadi itulah 13 Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia. Dengan adanya peninggalan-peningglan bersejarah ini membuktikan bahwa dahulu penyebaran agara islam di indonesia sangatlah tidak mudah. Namun sekarang situs situs ini menjadi warisan indonesia dan wajib untuk di lestarikan.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…