Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua tim saling berlawanan. Di mana masing-masing tim nantinya terdiri dari 6 orang pemain dan beberapa cadangan pemain. Jumlah pemain utama tersebut berlaku untuk permainan bola voli di lapangan. Berbeda halnya dengan permainan bola voli lainnya seperti bola voli pantai yang jumlah pemain dari masing-masing tim adalah 2 orang.
FIVB (Federation Internationale de Volleyball) merupakan organisasi internasional berupa federasi yang menaungi cabang olahraga bola voli. Dan federasti tersebut merupakan induk organisasi dari organisasi bola voli dalam skala internasional. Sedangkan untuk skala Nasional atau di Indonesia sendiri adalah PBVSI yaitu Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia yang merupakan organisasi induk dari cabang organisasi olahraga voli dalam skala nasional yaitu Indonesia.
Jika dikatakan, bahwa sebenarnya permainan voli ini merupakan cabang olahraga terfavorit di Indonesia. Hal itu sudah dibuktikan pada beberapa penghargaan dan kemenangan yang sudah pernah diraih oleh para atlit Indonesia. Beberapa penghargaan pun bukan skala nasional, melainkan skala internasional yaitu kejuaraan voli dunia. Nah, dengan sebagaimana menjadi cabang olahraga terfavorit di Indonesia, maka sebaiknya kita juga mempelajari bagaimana sejarah voli itu. Setidaknya, artikel tentang sejarah voli ini bisa menambah wawasan kamu mengenai permainan olahraga voli ini bukan.
Baca juga: Sejarah Hari Valentine
Di sini, kita akan membahas sejarah voli di dunia maupun di Indonesia. Maka dari itu, mari kita simak artikel berikut ini. Inilah sekilas sejarah voli di dunia yang perlu kita ketahui. Bahwa sejarah voli diawali dengan namanya yang bukan voli awalnya, melainkan ‘Mintonette’. Wah? Makanan apa itu?
Sebelum kita menelisik lebih dalam, usut punya usut, setelah dipikir-pikir, ternyata permainan bola volli atau volleyball ini merupakan kombinasi dari gabungan 4 permainan bola besar loh. Keempat permainan tersebut di antaranya:
Baru tahu kan? Memang iya juga sih kalau dipikir-pikir.
Awalnya, permainan ini bukan bernama voli, melainkan mintonette. Yang menemukan pertama kali permainan olahraga ini adalah William G. Morgan. Ia merupakan seorang instruktur pendidikan jasmani di YMCA. Dalam bahasa Inggrisnya yaitu ‘Director of Phycal Education’. Ia lahir pada tahun 1870 dan meninggal pada tahun 1942.
Baca juga: Sejarah Candi Kalasan
William G. Morgan mulai menemukan permainan ini (dulu masih disebut Mintonette) pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachustts, Amerika Serikat bagian Timur.
YMCA ini singkatan dari Young Men’s Cristian Association. YMCA merupakan suatu organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk mengajarkan beberapa ajaran mengenai agama Kristen kepada para pemuda. Atau kalau dalam agama Islam adalah pesantren. Jadi YMCA ini merupakan pesantrennya umat Kristen.
YMCA didirikan oleh George William di London, Inggris pada tangga 6 Juni 1884.
Jika dilihat dari kemewahannya, YMCA merupakan organisasi yang mewah dengan fasilitasnya yang hampir lengkap untuk anak-anak muda yang mau belajar agama di sana. Fasilitas-fasilitas tersebut di antaranya seperti fasilitas olahraga, outbond, hingga penginapan.
Bagaimana tidak betah? Kalau belajar di sana.
Baca juga: Sejarah Olahraga di Indonesia
Permainan bola voli di Amerika dapat dikatakan sangatlah cepat perkembangannya. Karena, di tahun 1933 saja, YMCA sudah mulai mengadakan kejuaraan bola voli berskala Nasional. Dan pada saat itu, kejuaraan bola voli skala nasional ini merupakan kali pertama dilakukan oleh YMCA.
William G. Morgan menciptakan permainan bola volli ini setelah ia bertemu dengan James Naismith. Padahal, Naismith merupakan pemain bola basket, yang lahir pada tanggal 6 November 1861 dan meninggal pada tanggal 28 November 1939. Sama seperti William G. Morgan, kalau Naismith juga mengabdikan hidupnya sebagai instruktur pendidikan jasmani.
Baca juga: Sejarah Jembatan Ampera
Tapi kenapa William terinspirasi dari pemain bola basket?
William bukan terinspirasi dari pemainnya, melainkan terinspirasi dari permainan bola basket. William menciptakan olahraga Mintonette (sekarang voli), empat tahun setelah bertemu dengan James Naismith. Dulu, permainan Mintonette ini hanya dimainkan oleh anggota YMCA yang sudah berumur tua. Makanya, permainan ini pun tidak seaktif permainan bola basket yang diciptakan James Naismith.
Untuk peraturan dari permainan voli itu sendiri pun juga ditemukan oleh William G Morgan yang merupakan penemu dari permainan voli ini. Dengan membuat sebuah jaring yang tingginya mencapai 1,98 meter dan dipasang di tengah lapangan yang berukuran 7,6 x 15,2 meter. Durasi permainan voli, setiap pertandingannya terdapat 9 sesi atau 9 babak yang terdiri dari 3 kali servis dari masing-masing tim di setiap sesinya.
Pada tahun 1896, permainan olahraga Mintonettee ini diubah dengan nama ‘Volleyball’ atau dalam bahasa Indonesianya adalah ‘Bola Voli’. Perubahan nama ini dirayakan sekaligus dikenalkan kepada publik dengan mengadakan pertandingan yang merupakan pertandingan bola voli pertama kali diadakan di YMCA Training School.
Baca juga: Sejarah Burung Garuda
Hal ini bermula dari undangan kepada William G. Morgan dari Dr. Luther Halsey Gulick yang merupakan Executive Director of Departement of Pyisical Education of the International Committee of YMCA. Undangan tersebut berisi bahwa William diminta untuk mendemonstrasikan permainan yang telah ia ciptakan. Dan demonstrasi itu akhirnya berjalan lancar yang diselenggarakan di stadion kampus YMCA yang baru.
Dalam demonstran tersebut, William telah membawa dua tim sekaligus untuk mempertunjukkan bagaimana permainan bola voli itu. Dan setiap timnya terdiri dari 5 orang sebagai anggota tim. Bahkan usai permainan, William juga menjelaskan kepada para tamu bahwa permainan voli ini merupakan olahraga yang fleksibel, karena dapat dimainkan di dalam gedung maupun di luar gedung yang lebih leluasa gerakannya.
Selain itu, Morgan juga menyebutkan bahwa permainan ini sebenarnya tidak ada batasan pemain dalam melakukan permainan ini. Sehingga pemain pun bisa saja lebih dari 5 orang setiap timnya. Inti dari permainan bola voli ini adalah dengan mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net dari daerah tim, ke daerah lawan.
Karena adanya perkembangan zaman, segala sesuatu membutuhkan inovasi agar kita dapat berjalan seefektif mungkin. Begitu juga dengan permainan bola voli ini. Permainan ini mulai mengalami sedikit perubahan pada peraturan permainan.
Kalau dulu, permainan ini hanya mengenal servis saja. Gerakan atau serangan untuk tim lawan yang dilakukan pertama kali dalam suatu pertandingan. Nah, di tahun 1916, peraturan permainan voli pun mulai berkembang dengan adanya spike atau smash. Setelah 4 tahun berjalan, alias pada tahun 1920, peraturan permainan voli ini ditambah dengan adanya 3 kali sentuhan dan skor akhir pun juga ikut berubah yang awalnya hanya 15 poin, kini berubah menjadi 21 poin.
Baca juga: Sejarah Sepak Bola
Pada tahun 1900, permainan voli pun mulai merambah ke berbagai Negara lain seperti Amerika. Dan kota di Negara Amerika yang paling sering memainkan permainan voli adalah kota Kanada. Pada tahun 1974, permainan bola voli mulai tersebar ke seluruh dunia dengan adanya pertandingan bola voli di Polandia. Bahkan peserta pertandingan pun tidak sedikit yang mengikuti.
Melihat adanya antusiasme yang dimiliki para peserta pemain bola voli, maka para ahli permainan ini pun mulai mencetuskan untuk membuat sebuah federasi yang menaungi beberapa organisasi bola voli yang masih berskala kecil. Federasi tersebut bernama Federasi Bola Voli Internasional atau International Voli Ball Federation (IVBF). Pada masa itu, IVBF masih beranggotakan 15 orang dan bertempatan di Paris.
Olahraga voli masuk ke Indonesia ketika Belanda mulai menjajah Indonesia pada tahun 1928. Namun, pada masa itu, permainan ini masih hanya dimainkan oleh Bangsa Belanda dan para bangsawan saja. Hal itu terjadi karena pada masa itu, pengembangan olahraga juga termasuk olahraga voli di Indonesia hanya dilakukan oleh guru-guru pendidikan jasmani saja. Dan guru-guru tersebut adalah orang-orang Belanda.
Seiring berjalannya waktu, permainan voli mulai dikembangkan bukan oleh para guru pendidikan jasmani saja, melainkan para tentara pun juga ikut andil dalam mengenalkan dan mengembangkan permainan voli di Indonesia. Biasanya, mereka bermain voli di asrama-asrama mereka, yaitu lapangan terbuka. Bahkan mereka pun tak tanggung-tanggung sampai mengadakan pertandingan voli antar kompeni pada masa itu. Tersebar dan berkembanglah permainan voli di Indonesia.
Permainan olahraga bola voli mulai berkembang dengan pesat di Indonesia. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya beberapa klub bola voli di kota-kota besar di Indonesia. Dengan adanya fenomena demikian, maka tercetuslah inisiatif para pemain dan penggemar bola voli untuk mendirikan PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia). PBVSI pun resmi didirikan pada tanggal 22 Januari 1955, di kota Jakarta. Peresmian PBVSI ini diwarnai dengan adanya kejuaraan bola voli skala Nasional untuk yang pertama kalinya.
Pada saat itu, W. J. Latumenten adalah orang yang pertama kali menjabat sebagai ketua PBVSI. Setelah adanya PBVSI sebagai induk organisasi di Indonesia, maka pada tanggal 28 sampai 30 Mei 1955 pun diadakannya kongres dan kejuaraan skala nasional pertama kalinya. Kongres dan kejuaraan nasional tersebut diadakan di Jakarta. Peresmian PBVSI ini mendatangkan semangat dalam mengembangkan permainan bola voli di Indonesia. Hingga sekarang, semangatnya pun masih terasa.
Sama seperti bola voli yang melambung ke atas ketika diservis oleh pemain. Dari waktu ke waktu, permainan bola voli mulai melambung tinggi di Indonesia setelah adanya Asian Games IV pada tahun 1962 dan dilanjutkan dengan Ganefo I di tahun berikutnya, yaitu 1963. Permainan bola voli mulai melambung untuk semua kategori yaitu untuk pria maupun wanita.
Di acara resmi Pekan Olahraga Nasional kedua (PON II) yang diadakan di Jakarta pada bulan Oktober 1951, permainan bola voli pun mulai diakui dengan adanya pertandingan dalam acara tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada waktu itu adalah waktu pertama kalinya permainan bola voli di Indonesia dipertandingkan. Dan hingga sekarang pun olahraga permainan bola voli ini menjadi salah satu cabang olahraga resmi yang selalu ada di setiap kejuaraan olahraga di Indonesia.
Olahraga permainan bola voli ini sangat mudah sekali tersebar ke seluruh pelosok, bahkan daerah-daerah kecil di Indonesia. Hal ini dimungkinkan adanya beberapa asalan sebagai berikut:
Itu sebabnya kenapa olahraga permainan bola voli ini dimasukkan ke dalam pendidikan di sekolah-sekolah bahkan pada sekolah dasar. Karena pemerintah di Indonesia melihat semangat para pelaku bola voli ini yang penuh semangat dalam menyebarkan dan mempertahankan sportifitas dalam bermain bola voli.
Ya, walaupun sebenarnya permainan bola voli ini sangat sukar sekali untuk diajarkan atau diperkenalkan ke siswa-siswi sekolah dasar. Karena permainan bola voli ini dibutuhkan gerakan-gerakan yang sukar dilakukan oleh anak kecil. Maka dari itu, mereka harus memahami terlebih dahulu bagaimana teknik dasar yang perlu diketahui dalam memainkan permainan voli.
Jika kita sudah mengerti dan memahami bagaimana sejarah voli di dunia maupun di Indonesia. Maka, alangkah baiknya kita juga mengetahui beberapa teknik dasar pada permainan voli ini bukan?
Sebelum kita membahas teknik dasar permainan voli, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa pengertian dari teknik. Teknik merupakan suatu proses yang memberikan keaktifan jasmani dan bukti dari suatu praktek yang semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas pada bidang olahraga. Di sini dikhususkan pada olahraga permainan voli.
Orang yang dikatakan sudah mampu menggunakan teknik yang baik, jika orang tersebut terlihat dari segi anatomi tubuh dan secara fisik mekanik dan mental sudah terpenuhi dengan benar persyaratannya. Apabila diterapkan pencapaian prestasti maksimal untuk menganalisa gerakan teknik, umumnya para guru atau pelatih akan dapat mengoreksi dan memperbaiki. – Suharno, HP, 1983; 3 –
Dengan menggunakan teknik dalam cabang olahraga, maka kita dapat merasakan fungsi dari teknik itu sendiri. Beberapa fungsi tersebut di antaranya:
Seorang pemain bola voli setidaknya harus memiliki beberapa kemampuan dasar seperti passing atas secara baik dan benar. Dengan adanya kemampuan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pemain bola voli tersebut dapat menguasai bola dengan maksimal dan sempurna.
Jika teknik dasar tidak diabaikan dan harus dilatih dengan baik, seseorang harus mengerti dan benar-benar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik dan terus-menerus. – Dleter Beullteshtahl, 1996; 9 –
Sehingga, seorang pemain bola voli haruslah mengerti dan memahami juga benar-benar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik dan benar, maka ia dapat bermain bola voli dengan baik dan benar. Agar dapat bermain bola voli dengan baik dan benar, maka pemain harus mampu menguasai teknik penguasaan bola dan latihan yang dilakukan secara konsisten.
Teknik yang digunakan oleh seorang pemain bola voli, ketika bola datang dengan rendah, maka hal ini disebut sebagai teknik passing bawah. Teknik ini fungsinya juga dapat digunakan ketika sedang ingin mengoper bola kepada temannya dan juga dapat digunakan ketika ingin mengembalikan ke area lawan di atas jaring atau net.
Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengembalian bola atau mengoper dari atas kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari tangan di atas, agak di depan kepala – Aip Syarifuddin, 1997;69 –
Perbedaan passing atas dengan passing bawah terletak pada posisi bola. Jika bola datangnya rendah atau berada didepan dada, maka pemain menggunakan passing bawah, sedangkan jika bola datangnya di atas atau melambung keatas, maka pemain menggunakan passing atas. Sehingga, dapat dikatakan bahwa dalam menerima bola service dari lawan agar dapat menerima dengan baik dan tepat, maka lebih baik menggunakan passing bawah, daripada menggunakan passing atas. Hal ini dikarenakan adanya bola service yang pada umumnya datangnya rendah dan berada di depan dada.
Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan dari petak service dengan memukul bola dengan tangan dari bawah sebagai usaha menghidupkan bola dalam permainan – Aip Syarifuddin, 1997 –
Ketika service dilakukan dengan menggunakan tangan bagian bawah dan siku diluruskan dan diayunkan oleh tangan dari belakang ke depan melalui badan bagian samping, maka gerakan tersebut disebut sebagai gerakan service bawah. Dalam gerakan tersebut, salah satu tangan memegang bola dan nantinya bola tersebut dilambungkan dahulu baru dipukul oleh tangan satunya lagi. Pada umumnya, pemain bola voli menggunakan teknik ini, dan memang teknik ini merupakan teknik yang juga sering digunakan oleh para pemain pemula.
Service atas adalah cara melakukan pukulan permulaan dari bawah service dengan memukul bola dari atas kepala sebagai usaha menghidupkan bola ke dalam permainan. – Aip Syarifuddin, 1997; 53 –
Sebenarnya, service atas terdapat berbagai variasi dalam penerapannya. Variasi service atas itu di antaranya adalah sebagai berikut:
Memang dalam service atas ini memiliki berbagai variasi. Namun, perlu diingat bahwa tujuan dari service atas ini adalah agar bola yang dilambungkan dengan tinggi sesuai selera, sehingga dalam pemukulan bola nantinya diharapkan menjadi satu gerakan yang tidak terputus-putus.
Service samping adalah melakukan pukulan permulaan dari daerah service dengan sikap berdiri menyamping dan berat badan berada di kaki kanan (bagi yang tidak kidal), telapak tangan menghadap ke atas. – Mariyanto, 1995;119 –
Dapat dikatakan bahwa service jenis ini dapat dilakukan dengan berdiri menyamping dengan catatan bahwa tubuh bagian kiri lebih dekat dengan jaring dan kedua tangan memegang bola. Namun, teknik ini hanya bisa dilakukan oleh pemain yang tidak kidal. Ketika bola dilambungkan nantinya, maka badan dicondongkan ke belakang dan lutuk ditekuk sedikit sebagai pendorong badan untuk memukul bola. Kemudian, kedua tangan dijulurkan ke samping kanan.
Ketika bola lepas dari tangan, maka tangan dapat ditarik ke samping kanan bagian bahwa. Perlu diingat bahwa berat badan ini dititikberatkan pada kaki kanan. Telapak tangan menghadap ke atas, pukulan tangan nanti inilah dibantu oleh badan yang menekuk sedikit tadi. Lecutan tangan lengan dan gerakan pergelangan tangan ini diperlukan agar ketika bola setelah dipukul dapat melambung dengan keras dan kebanyakan pemain bola voli menyebutnya dengan istilah ‘topspin’.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai sejarah voli di dunia maupun di Indonesia. Sebagaimana penjelasan tersebut merupakan rangkuman dari beberapa sumber sebagai bahan referensi penulisan artikel ini. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat kita semua sebagai penambah referensi dan wawasan mengenai olahraga khususnya olahraga permainan bola voli.
Pada artikel ini pun kami juga menambahkan beberapa penjelasan singkat mengenai beberapa teknik dasar memainkan permainan bola voli. Jika menurut kamu artikel ini kurang bermanfaat atau ada yang kurang dalam penjelasannya, kita sangat berterimakasih atas saran, kritik, dan tambahan informasinya. Karena kita hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Tapi, jika artikel ini menurut kamu sangat bermanfaat, maka alangkah baiknya jika artikel ini kamu bagikan ke teman-temanmu.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…