Bangunan

Sejarah Museum IPTEK TMII Jakarta Paling Lengkap

Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau biasa disebut juga dengan Science Center ini kerap dikenal dengan PP-IPTEK serta Museum IPTEK. Museum ini menjadi salah satu tempat dan sarana bagi masyarakat luas untuk lebih mengenal dunia ilmu pengetahuan. Museum ini tidak hanya ada di Jakarta saja, tetapi juga dibuka di Sundial dan Puspa Bandung juga, tepatnya di daerah Padalarang, Kota Baru Parahyangan, Sabuga ITB, Mutiara Bangsa Indramayu, Jogja, Palembang, dan Bogor. Simak juga sejarah Museum Basoeki Abdullah.

Sementara, artikel ini akan membahas Sejarah Museum IPTEK yang terdapat di Jakarta, dimana letaknya berada di Taman Mini Indonesia Indah atau TMII. PP IPTEK ini memiliki fungsi sebagai saran pembelajaran di luar sekolah bagi para sisa-siswi di Jakarta, terutama sekolah yang berada di dekat TMII dan Lubang Buaya. Hal ini dapat memberikan pertumbuhan dan pengembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi dengan lebih mudah, menghibur, dan kreatif kepada masyarakat luas.

Sejarah Museum IPTEK

Museum yang berada di daerah Jakarta Timur ini menyajikan fasilitas dan peralatan yang lengkap bagi para pengunjungnya. Menurut laporan dan artikel sejarah yang dapat diakses dalam situs resmi Museum IPTEK ini, ide awal dari berdirinya museum ini berasal dari Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, yang pada saat itu adalah Prof. Dr. B. J. Habibie. Simak juga peninggalan sejarah perang Asia Timur Raya.

Selain itu, salah satu tokoh terkemuka Indonesia juga memiliki keinginan untuk mencerdaskan masyarakat Indonesia dengan cara melalui pengenalan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu caranya adalah dengan dibangunnya Museum atau PP-IPTEK ini yang memiliki lokasi, letak, alamat, dan wilayahnya berada di terminal B Skylift – TMII. Kawasan yang diisi dengan barang-barang di bidang pengetahuan dan geologi tersebut berdiri di atas lahan seluas 1000 meter persegi dimana museum ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991. PP-IPTEK membutuhkan waktu lama untuk didirikan di atas wilayah Taman Mini tersebut.

Selama perkembangannya, PP-IPTEK ini menempati area baru di area poros utama kawasan timur di Taman Mini Indonesia Indah. Museum IPTEK ini letaknya berhadapan langsung dengan Monumen Persahabatan KTT Non Blok. Bangunan yang pernah mendapatkan penghargaan ini menempati lahan terluas kedua di Taman Mini Indonesiah Indah, dimana gedung baru ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 November 1995. Simak juga sejarah Museum Bajra Sandhi.

Wahana & Fasilitas Museum IPTEK

Museum IPTEK ini memiliki tujuan dan manfaat untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang dunia perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, dimana sekarang ini berkembang sangat cepat dan cukup pesat. Informasi tentang perkembangan ini tentunya perlu disadari untuk memberikan kemajuan bersama dengan perkembangan tersebut.

Ada berbagai macam wahana di dalam museum IPTEK serta alat peragaan seperti bola melayang hingga listrik dan magnet yang berguna untuk memberikan pengetahuan pada para wisatawan dan pengunjung PP_IPTEK. Kawasan ini tentunya menyajikan pengetahuan dengan cara yang sangat menyenangkan dan menghibur, sehingga dapat diterima dan menghibur semua kalangan. Simak juga sejarah Museum Etnobotani Bogor. Tidak hanya itu, Museum IPTEK juga memiliki berbagai macam program dan peragaan interaktif yang bisa membantu para pengunjung untuk membuat makalah dan belajar.

Alat peraga dan wahana-wahana ini bisa disentuh dan dimainkan dengan bebas, maka meningkatkan unsur interaktif dari museum ini. Melalui interaksi dan peragaan tersebut, tentunya hal ini diharapkan dapat mendorong pemikiran pengunjung mengenai apa, mengapa, dan bagaimana ilmu pengetahuan ini sangat penting untuk manusia. Banyak juga terdapat wahana-wahana yang menyediakan pengetahuan dan teknologi serius, tetapi tentu saja tidak akan membuat pengunjung merasa cepat bosan. Hal ini ditambah lagi dengan adanya pengembangan motivasi serta pemahaman prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat diperagakan oleh sekitar 250 alat peraga. Simak juga sejarah Museum Fatahillah.

Selain alat peraga, ada pula informasi serta keterangan di setiap alat peraga agar mudah dipahami oleh pengunjung, terutama kunjungan siswa-siswi anak taman kanak-kanak hingga sekolah dasar dapat lebih mudah menelaah. Alat peraga ini tentu saja bisa disentuh, dipegang, dan dimainkan dengan bebas. Semua fasilitas di dalam museum bisa digunakan oleh semua kalangan, baik dari taman kanak-kanak hingga sekolah lanjutan tingkat atas. Ada pula disediakan lembar kerja sains yang tentunya dapat memandu anak didik untuk belajar mengenai ilmu pengetahuan serta teknologi supaya lebih terarah secar intensif. Di dalam museum, juga terdapat wahana:

  • Sepeda layang
  • Roket air
  • Try science
  • Generator can de graft
  • Pusat peragaan listrik dan magnet
  • Pusat peragaan getaran dan gelombang
  • Arena peneliti cilik
  • Pusat peragaan mekanika
  • Pusat peragaan transportasi
  • Ruang simulasi gempa
  • Pusat peragaan matematika
  • Pusat informasi influenza
  • Kidsmart corner
  • Pusat peragaan robotik

Mengunjungi Museum IPTEK tentunya dapat memberikan berbagai macam peran penting dan beragam seperti koleksi alat peraga hingga foto dan gambar yang menyajikan keterangan informasi mengenai dunia ilmu pengetahuan serta science yang menarik. Adapula demo ilmu pengetahuan dan teknologi serta pelatihan perancangan alat peraga, science fair, pelatihan proses ilmu pengetahuan alam, hingga pelatihan peduli lingkungan hidup. Selain itu, di museum ini juga tersedia kegiatan science camp, peneropongan bintang, dan pengetahuan mengenai kehidupan dinosaurus yang lengkap.

Tidak hanya banyak macam kegiatan yang disediakan, tetapi Museum IPTEK ini juga menyajikan berbagai macam film ilmiah dengan pengetahuan lengkap dan diputar di ruang auditorium dengan kapasitas yang mencapai 130 orang. Tentunya hal ini dapat menambah ilmu pengetahuan dengan cara yang lebih menghibur, lebih mudah dicerna, dan juga dimengerti. Simak juga sejarah Museum Adityawarman.

Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk Museum IPTEK TMII

Berikut adalah jam operasional Museum IPTEK TMII yang perlu diketahui sebelum anda berencana untuk mengunjungi museum ini:

  • Hari  Senin s.d. Kamis:   08.30 WIB s.d. 16.00 WIB
  • Hari  Jumat:  08.30 WIB s.d. 16.30 WIB
  • Hari Sabtu dan Minggu: 09.00 WIB s.d. 16.30 WIB

Harga tiket masuk Museum IPTEK TMII juga tidak tergolong mahal, sebesar Rp 16.500 per orang dan harga tersebut sudah termasuk PPN. Tetapi anda tetap harus membeli tiket masuk TMII ketika ingin berkunjung ke museum ini. Disana juga tersedia tempat parkir yang cukup luas dan juga loker untuk memudahkan pengunjung dalam menikmati fasilitas Museum IPTEK TMII.

Inilah sejarah dan informasi singkat mengenai Sejarah Museum IPTEK atau PP-IPTEK TMII. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membuat anda tertarik untuk mengunjungi museum di TMII ini

=Kompas.com, Tempo.co, dan Kpu.go.id Menangkan 02 ?

Ellen Ferranda

Recent Posts

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) dan Kegiatan yang dilakukan

Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…

5 years ago

Sejarah Hari Buruh Internasional ( 1 Mei ) dan Kegiatan yang dilakukan

Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…

5 years ago

Kolonialisme dan Imperialisme – Latar Belakang dan Contoh

Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…

5 years ago

Sejarah Organisasi Internasional

Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…

5 years ago

De Facto dan De Jure – Pengertian – Perbedaan – Contoh Menerapkannya

Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…

5 years ago

Silsilah Kerajaan Demak Sebagai Kerajaan Islam Pertama

Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…

5 years ago