Pulau Bali tentunya dikenal dengan keindahan pantai-pantai dengan laut yang luas dan pasir yang hangat. Namun tahukah anda bahwa Bali juga memiliki obyek wisata bersejarah? Ada beberapa obyek bersejarah yang cukup dikenal di Bali dan salah satunya adalah Museum Bajra Sandhi yang terletak di pusat kota Denpasar, tepatnya di Jalan Puputan Renon, Denpasar. Museum Bajra Sandhi di Bali ini layaknya seperti Monas di Jakarta, dimana keduanya berfungsi sebagai tugu peringatan perjuangan rakyatnya. Rancangan dari arsiktektur Museum Bajra Sandhi terlihat sangat kental dengan gaya arsitektur khas Bali, yaitu banyaknya ukiran dan pahatan unik.
Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali
Seperti layaknya sejarah Museum Banten Lama dan sejarah Museum Diponegoro, museum ini juga memiliki sejarah pembangunannya. Museum Bajra Sandhi dibangun atas ide dari Gubernur Bali pada tahun 1980, yaitu Prof. Ida Bagus Matra. Sanf arsitek yang ditunjuk untuk merancang museum ini adalah Ir. Ida Bagus Gede Yadnya yang merupakan pemenang kompetisi arsitektur museum ini pada tahun 1981. Desain unik yang dibuat oleh Ir. Ida Bagus Gede Yadnya memiliki arti simbolis hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, yaitu dengan memiliki 17 gerbang pintu masuk, 8 pilar utama, dan ketinggian museum berupa 45 meter. Museum ini dibangun di tanah seluas 13,8 hektar dengan luas bangunannya mencapai 4.900 meter persegi. Selain museum ini banyak juga Candi di Bali.
Pembangunan Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali dimulai sekitar 6 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1987 dengan peletakkan batu pertama. Pembangunan gedung fisik museum ini memakan waktu hingga tahun 2001 dan kemudian dilakukan pengisian diorama serta penataan lingkungan museum pun dilakukan. Pada bulan September 2002, SK Gubernur Bali mengenai pengangkatan kepala UPTD Museum ini pun dilakukan. Pada tanggal 14 Juni 2003, pembangunan museum ini telah selesai sepenuhnya dan peresmian museum pun dilakukan oleh Presiden RI pada saat itu, yakni Ibu Megawati Soekarno Putri. Tetapi museum ini dibuka untuk umum setahun setelah diresmikan, yaitu pada tanggal 1 Agustus 2004.
Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali ini terletak di kawasan Lapangan Renon dan berada di depan Gedung DPRD Provinsi Bali, tepatnya di Lapangan Niti Mandala Renon. Gedung museum ini cukup menarik perhatian semua orang karena tempatnya bersih dan terawat dengan baik serta lengkap dengan menara dengan arsitektur khas Bali yang menjulang tinggi. Museum ini diletakkan di lokasi ini karena tempat ini merupakan tempat pertempuran antara rakyat Bali melawan Belanda pada masa kemerdekaan. Perang ini dikenal dengan sebutan “Perang Puputan” yang memiliki arti perang habis-habisan. Maka dari itu, museum ini didirikan untuk mengenang dan memberi penghormatan atas jasa para pahlawan yang berkorban dan berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia.
Selain menjadi simbol rakyat Bali untuk menghormati para pahlawan, museum ini juga merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan menjadi lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan NKRI. Hal ini terlihat dengan arti simbolis arsitektur museum ini dan bentuk museum yang diambil berdasarkan cerita Hindu pada saat Pemutaran Gunung Mandara Giri oleh Para Dewa dan Raksasa untuk mendapatkan Tirta Amertha atau Air Suci kehidupan. Simak juga sejarah Museum Basoeki Abdullah.
Nama Bajra Sandhi yang diberikan ke museum ini juga memiliki artinya tersendiri. Museum ini dinamakan Bajra Sandhi karena bentuk gedungnya menyerupai Bajra atau Genta yang dipakai oleh pemimpin agama Hindu untuk mengiring pengucapan japa mantra selama upacara berlangsung.
Keunikan Museum Bajra Sandhi
Setelah mengetahui Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali ini, tentunya perlu diketahui juga apa saja yang bisa dinikmati pada saat mengunjungi museum ini. Berikut adalah beberapa hal penting dalam area museum:
- Bangungan museum yang menjulang tinggi melambangkan Gunung Mandara Giri
- Guci Amertha yang melambangkan bentuk Kumba (Periuk) tepat di bagian atas Museum
- Naga yang melilit di museum melambangkan Naga Basuki yang digunakan sebagai tali dalam pemutaran Mandara Giri
- Kura-kura yang terletak di bagian bawah museum merupakan symbol dari Bedawang Akupa yang digunakan sebagai alas pemutaran Mandara Giri
- Kolam yang terdapat di sekeliling museum menyimbolkan Lautan Susu yang mengelilingi Mandara GIri, yaitu tempat mengalirnya Air Suci Kehidupan atau Tirtha Amertha.
Ketika pengunjung memasuki gedung museum Bajra Sandhi yang terletak di kawasan museum, mereka akan dimanjakan dengan berbagai kisah sejarah Bali. Ada beberapa lantai yang dapat dikunjungi pada museum ini, seperti sejarah Museum De Mata. Pada lantai satu, wisatawan bisa menikmati berbagai foto sejarah yang menceritakan tentang perjuangan rakyat Bali dalam melawan dan mengusir penjajah. Selain itu, terdapat juga beberapa foto yang menceritakan tentang kerajaan Bali tempo dulu. Selain itu, terdapat telaga yang dikenal dengan puser tasik yang terletak di dalam bangunan yang diisi dengan ikan.
Selanjutnya, menuju lantai dua, pengunjung dapat menikmati 33 diorama yang menggambarkan keadaan Bali pada masa prasejarah, masa kerajaan, masa peperangan, dan masa pasca kemerdekaan. Penjelasan dari semua diorama yang ada tersebut menggunakan 3 bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan bahasa Bali. Setelah menikmati diorama di lantai dua, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke lantai berikutnya, yaitu lantai paling atas di museum ini. Salah satu keunikan yang dapat dirasakan disini adalah pengunjung akan melewati 70 buah anak tangga melingkar yang terdapat di bagian tengah kolam. Lantai paling atas ini merupakan sebuah ruangan yang cukup luas dan dikelilingi dengan jendela kaca, maka lantai ini digunakan pengunjung untuk menikmati 360 derajat pemandangan kota Denpasar dari ketinggian. Simak juga sejarah Museum Batik Pekalongan.
Cara Terbaik Menuju Lokasi, Jam Operasional, dan Harga Tiket
Alamat lengkap museum ini adalah Jalan Raya Puputan No. 142, Panjer, Denpasar, Bali. Sebagai salah satu transportasi terbaik untuk menuju ke lokasi adalah dengan jasa sewa mobil dan supir jika anda tidak terlalu mengenal jalan Bali. Atau anda juga bisa menyewa motor sebagai pilihan transportasi yang lebih murah. Simak juga sejarah Museum BI.
Lalu, jam operasional museum ini adalah sebagai berikut:
- Jam buka museum Bajra Sandhi pada hari Senin – Jumat, dari jam 08:30 – 16:30.
- Jam buka museum Bajra Sandhi pada hari Sabtu & Minggu, dari jam 10:00 – 16:30.
Tarif tiket masuk ke museum ini juga berbeda-beda dari harga anak-anak, pelajar, dan dewasa. Berikut adalah rinciannya:
- Harga tiket untuk dewasa yaitu Rp 25.000/orang
- Harga tiket untuk pelajar (SMP, SMA, Mahasiswa) yaitu Rp 5.000/orang
- Harga tiket untuk anak-anak (Anak, TK, SD) yaitu Rp 2.000/orang
Itulah penjelasan singkat mengenai Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali, dari sejarahnya hingga tarif tiket masuk. Semoga informasi ini bermanfaat dan mampu membuat anda tertarik untuk mengunjungi tepat bersejarah ini.