Bangunan

7 Museum di Medan dan Koleksinya Lengkap

Salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi adalah museum. Pasalnya kegiatan ini bukan hanya bermanfaat untuk mengisi waktu luang, melainkan juga dapat menambah pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan sejarah. Bahkan beberapa lembaga menyebutkan bahwa museum merupakan tempat paling asyik.

Mengapa seperti itu? karena museum tidak pernah mencari keuntungan dari pengunjungnya, terbuka untuk siapapun, dan mampu menjadi penghubung antara manusia dengan lingkungan sekitar, baik dari masa sekarang hingga masa lampau. Sama seperti di kota lainnya, Medan juga mempunyai sederet museum yang dapat dijadikan sebagai destinasi dan tujuan studi saat berada di kota ini. Baca juga Sejarah museumSejarah museum nasional dan sejarah museum banten.

  1. Museum Negeri Sumatera Utara

Pada daftar pertama ada Museum Negeri Sumatera Utara yang terletak di Jalan HM Joni No. 15. Keunikan yang terpancar saat pertama melihat museum ini adalah bangunannya yang menggambarkan bentuk rumah tradisional dari provinsi Sumatera Utara. Di dalam bangunan museum ini terdapat beberapa ruangan yang masing-masing diantaranya memamerkan koleksi berbeda. Beberapa ruangan tersebut adalah ruang megalith, ruang prasejarah, ruang kebudayaan kuno Sumatera Utara, ruang pengaruh Islam, ruang klasik pengaruh Hindu Buddha, ruang masa kolonialisme, ruang perjuangan kemerdekaan, ruang gubernur, ruang pahlawan nasional dari Sumatera Utara, dan ruang kebudayaan suku-suku di Sumatera Utara.

  1. Museum Deli Serdang

Museum di Medan yang kedua adalah Museum Deli Serdang yang terletak di Lubuk Pakam, Kompleks Perkantoran Pemda Deli Serdang, Sumatera Utara. Diresmikan pada tahun 2003, museum ini mempunyai status sebagai Unit Pelaksana Teknis Seni dan Budaya. Koleksi yang terdapat di dalam museum ini antara lain pakaian adat Melayu, simalungun, karo, mata uang asing, dan alat musik.

  1. Museum Perjuangan TNI

Lokasi dari Museum Perjuangan TNI adalah Jalan Zainul Arifin No. 8, Kelurahan Petisah, kecamatan Petisah, kota Medan. Melihat nama museumnya saja sudah jelas kalau museum ini menggambarkan bagaimana perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) demi mencapai kemerdekaan Indonesia tanpa takut mati dan pantang menyerah.

Ada banyak sekali koleksi yang dapat dijumpai di dalam museum berlantai dua ini. Beberapa diantaranya adalah bambu runcing, bendera merah putih yang pertama di kota Medan, beragam koleksi foto tua kota Medan, lukisan-lukisan yang menggambarkan perjuangan, serta berbagai jenis senjata yang pernah digunakan oleh para pejuang ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Baca juga Sejarah museum lampungSejarah msueum la galigo, dan sejarah museum louvre.

  1. Tjong A Fie Mansion

Museum di Medan selanjutnya adalah Tjong A Fie Mansion. Sebenarnya Tjong A Fie Mansion adalah salah satu museum yang berada di kota Medan. Sebelum resmi berfungsi menjadi museum, bangunan ini dulunya adalah rumah yang dimiliki oleh seorang saudagar Tionghoa terkemuka. Saudagar tersebut bernama Tjong A Fie, sama dengan nama museumnya. Barulah pada tahun 2009 rumah ini resmi menjadi museum dan yang menjadi pengelolanya adalah keturunan dari Tjong A Fie sendiri.

Menurut sejarah rumah Tjong A Fie ini pembangunannya dimulai pada tahun 1895 dan baru selesai pada tahun 1900. Ukuran total dari banguna ini mencapai 8.000 meter peresegi dengan jumlah ruangan di dalamnya sebanyak 35 ruangan. Desain rumah ini juga begitu unik dan menarik dengan memadukan antara unsur art deco, Melayu, dan Tiongkok. Dengan begitu kombinasinya menjadi sangat memukau. Bahkan banyak yang menyebutkan kalau rumah ini dibangun berdasarkan dari desain Cheong Fatt Tze Mancion yang berlokasi di Penang, Malaysia.

  1. Museum Situs Kota China

Museum Situs Kota China terletak di Jalan Kota China No. 65, Kelurahan Paya Pasir, kecamatan Medan Marelan, kota Medan. Tidak jauh berbeda dengan namanya museum ini sengaja dibangun untuk menjadi tempat menyimpan berbagai jenis benda arkeologi yang berasal dari situs kota China. Situs ini berada di tepi Danau Siombak, kelurahan Paya Pasir.

Berbagai macam artefak yang mempunyai nilai sejarah tinggi disimpan di museum ini. Misalnya pecahan gerabah dan keramik, uang koin, berbagai jenis arca dewa sampai bebatuan candi, dan juga emas. Di kawasan museum ini pengunjung dapat menyaksikan diorama aktivitas dari masyarakat kota China pada abad ke-12. Ada juga pajangan mengenai komoditas ekspor yang ada di kota China seperti barus, rotan, madu, belerang, kemenyan, damar, gading, lada, gambir, damar, dan juga kayu manis.

  1. Museum Zoologi Pematang Siantar

Museum Zoologi Pematang Siantar berada di dalam kawasan Taman Hewan Pematang Siantar, tepatnya di Jalan Kapt. MH. Storis No. 10, kota Pematang Siantar, provinsi Sumatera Utara. Taman Hewan ini sendiri mengalami sejarah yang cukup panjang dan menghadapi berbagai masalah. pada awalnya taman ini berstatus sebagai Taman Zoologi dan Botani pada tahun 1936, lalu pada tahun 1956 Museum Zoologi juga dibangun.

Tidak lama kemudian nama kawasan ini berubah menjadi Kebun Bintang Pematang Siantar. Hanya saja ketika itu kondisinya cukup memprihatinkan, karena tidak terurus dan terjadi masalah dalam lingkup internalnya. Oleh sebab itu kawasan ini kemudian diambil alih oleh seorang pengusaha dan juga pecinta lingkungan hidup. Sejak saat itu namanya juga berubah menjadi Taman Hewan Pematang Siantar (THPS).

Beberapa jenis koleksi hewan di Museum Zoologi Pematang Siantar antara lain jerapah, kambing kutub, domba hitam tanduk empat, beruang hitam yang tingginya mencapai 2,5 meter, wildebest yang menyerupai kuda bertanduk, berbagai jenis reptil, mamalia, pisces, serta aves. Koleksi yang berada di museum ini diambil  langsung dari Kebun Binatang Pematang Siantar.

  1. Museum dan Galeri Rahmad

Lokasi Museum dan Galeri Rahmad berada di Jalan Letjen S Parman No. 309, kota Medan. Museum ini memiliki keunikan tersendiri, karena tidak seperti museum pada umumnya yang menyimpan koleksi benda bersejarah. Justru museum ini mengoleksi berbagai jenis satwa dari berbagai belahan dunia yang telah diawetkan. Bahkan total keseluruhan satwa yang dimuseumkan mencapai seribu.

Beberapa jenis satwa yang diawetkan di dalam Museum dan Galeri Rahmad antara lain mamalia, serangga, burung, hewan laut, komodo, kambing gunung, hewan khas Arika, hewan khas Indonesia, dan masih banyak lagi jenis yang lainnya. Kelebihannya meski diawetkan semua jenis satwa tersebut tampak seperti aslinya, tidak ada perbedaan dengan ketika masih hidup.

Itulah beberapa Museum di Medan, Sumatera Utara. Sebenarnya ada masih banyak museum lagi, tetapi tidak setenar museum tersebut. Semoga bermanfaat!

=Kompas.com, Tempo.co, dan Kpu.go.id Menangkan 02 ?

Yusriah Ulfah Winita

Recent Posts

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) dan Kegiatan yang dilakukan

Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…

5 years ago

Sejarah Hari Buruh Internasional ( 1 Mei ) dan Kegiatan yang dilakukan

Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…

5 years ago

Kolonialisme dan Imperialisme – Latar Belakang dan Contoh

Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…

5 years ago

Sejarah Organisasi Internasional

Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…

5 years ago

De Facto dan De Jure – Pengertian – Perbedaan – Contoh Menerapkannya

Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…

5 years ago

Silsilah Kerajaan Demak Sebagai Kerajaan Islam Pertama

Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…

5 years ago