Batik adalah salah satu ciri khas budaya Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri. Keunikan batik dituangkan pada kain yang diberi corak berdasarkan motif masing – masing daerah. Batik berasal dari berbagai daerah di Indonesia terutama Pekalongan. Khusus untuk Pekalongan, batik memiliki makna dan keterikatan tersendiri karena Pekalongan telah dikenal sebagai penghasil batik sejak abad ke 14. Kota yang terletak di jalur Pantura penghubung Jakarta- Semarang –Surabaya ini ada pada jarak 101 kilometer di sebelah barat Semarang atau 384 kilometer timur Jakarta. Sekitar 70 persen batik yang beredar di pasaran domestik maupun internasional adalah buatan para perajin dari Pekalongan, bahkan kota – kota lainnya sering melakukan pemesanan batik ke Pekalongan.
Pekalongan memiliki julukan sebagai kota batik. Dalam slogan pariwisatanya, Pekalongan mengidentifikasi diri sebagai World City of Batik yang didapatkan sebagai jaringan kota kreatif UNESCO dalam kategori craft & folk art pada Desember 2014. Sedangkan dalam motto kota, Pekalongan adalah Kota BATIK (Bersih, Aman, Tertib, Indah, Komunikatif) yang bertujuan agar masyarakat selalu mengingat hal tersebut. Corak yang khas dan kreatif dari batik Pekalongan adalah alasan mengapa kota ini mendapat julukan demikian, dan juga menjadi alasan mengapa Pekalongan memiliki museum Batik.
Sejarah Museum Batik Pekalongan
Akibat kondisi yang apa adanya tersebut, beberapa koleksi batik diketahui menghilang. Karena itu pada tahun 1990 museum dipindahkan ke kawasan perkantoran baru Pemkot Pekalongan di Jalan Majapahit no. 7A oleh H. Djoko Prawoto, Walikota Pekalongan ke 11. Kegiatan membatik yang semakin berkembang pesat dan mendunia kemudian memunculkan keinginan untuk membuat museum batik yang lebih representatif dan memadai untuk mengumpulkan segala sesuatu yang berhubungan dengan batik. Kini sejarah museum bank indonesia, sejarah museum loka jala crana surabaya, sejarah museum lampung dan sejarah museum biologi.
Pendirian Museum Batik Pekalongan
Pada tanggal 23 Mei 2006 dalam sejarah museum batik pekalongan, dilakukan penandatanganan MoU antara Yayasan Kadin Indonesia dengan Pemkot Pekalongan. Setelah melewati kajian yang matang dan berbagai koordinasi maka terbentuklah Lembaga Museum Batik yang melibatkan Pemkot Pekalongan, Yayasan Kadin Indonesia, Yayasan Batik Indonesia, Paguyuban Berkah, Yayasan Kadinda Kota Pekalongan, Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan, dukungan dari masyarakat pembatik, dan kesediaan pakar batik Asmoro Damais untuk menjadi kurator museum batik pekalongan pertama.
Gedung tua yang dulunya digunakan sebagai kantor yang membawahi dan mengurus administrasi dari tujuh pabrik gula di karesidenan Pekalongan akhirnya terpilih sebagai lokasi museum batik. Pada masa kolonial Belanda di Indonesia gedung ini dikenal dengan sebutan “City Hall”. Gedung pernah berfungsi menjadi Balai Kota, Kantor Walikota dan kompleks kantor pemerintah Kota Pekalongan.
Gedung tua berbentuk segi empat simetris yang memiliki taman di tengahnya menjadi tempat berawalnya sejarah museum batik di Pekalongan. Gedung seluas 600 meter persegi tersebut telah ada sejak tahun 1906 dan masih menunjukkan arsitektur aslinya. Gedung memiliki halaman depan yang digunakan sebagai tempat parkir kendaraan yang tidak terlalu luas karena lebar halaman hanya sepanjang 6 meter dan panjangnya 50 meter dan dikelilingi oleh bangunan kuno seperti Gedung Rumah Jabatan Bakorlin III, Kantor Pos, Lembaga Permasyarakatan, Gereja, dan Sungai Loji.
Gedung yang terletak di tanah berukuran 3.675 meter persegi kemudian direnovasi dalam waktu kurang dari 3 bulan hingga menjadi museum seluas 2500 meter persegi. Walaupun masih memerlukan banyak perbaikan, namun museum sudah bisa diresmikan. Pada 12 Juli 2006 pukul 15.40 WIB, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Museum Batik Pekalongan sekaligus merayakan Hari Koperasi Ke 59 di Pekalongan.
Visi, Misi dan Tujuan Museum Batik
Visi yang ada dalam sejarah museum batik Pekalongan adalah sebagai wadah untuk menggali, melestarikan dan mengembangkan batik yang merupakan warisan budaya bangsa Indonesia, juga mengadakan pusat informasi yang perlu dikembangkan, dilakukan pembinaan dan keberadaannya perlu dipelihara.
Misi :
Tujuan :
Koleksi dan Fasilitas Museum Batik
Waktu persiapan yang terbatas membuat koleksi museum harus dilengkapi dengan segera. Para tokoh batik dari Pekalongan bersama – sama berusaha mengumpulkan koleksi batik dari para kolektor dan pecinta batik untuk berbagi koleksi mereka agar dapat dipamerkan di museum. Ada tiga ruang pamer yang berada di Museum Batik Pekalongan yaitu:
Ruangan ini berisi aneka batik sumbangan para pejabat RI seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono pada bulan Juli 2012, wapres Boediono dan istri, Hatta Rajasa dan istri, juga sumbangan Ainun Habibie.
Berisi berbagai koleksi batik dari beberapa daerah seperti Banten, Kalimantan, Garut, Indramayu, Madura, dan Papua. Ruangan ini dinamakan Ruang Batik Nusantara.
Selain ketiga ruang pamer, masih ada ruang perpustakaan, kedai batik, ruang workshop, ruang audio visual, ruang pertemuan, dan ruang konsultasi atau pelayanan hak kekayaan intelektual (HAKI). Di ruang workshop para pengunjung bisa belajar bagaimana caranya menggunakan canting atau alat cetak untuk membuat motif batik. Anda bisa turut mengetahui sejarah batik dan sejarah museum batik pekalongan dengan mengunjungi museum yang terletak di jalan Jatayu no. 3, Pekalongan, Jawa Tengah. Jam buka museum hari Senin – Minggu mulai pukul 08.00-15.00, museum tutup pada hari libur nasional. Ketahui juga sejarah museum ambarawa, sejarah museum aceh dan sejarah museum bri purwokerto.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…