Korea Merupakan negara yang berada di wilayah timur asia yang wilayahnya terbagi menjadi dua negara yaitu Korea selatan dan Korea Utara. Korea selain terkenal dengan Kpop dan Drama ternyata memiliki banyak sekali hal menarik yang perlu diketahui. Salah satunya adalah silsilah kerajaan Korea. Banyak Drama korea yang mengadaptasi cerita pada masa kerajaan lalu seperti apa kerajaan korea dalam sejarah sebenarnya berikut penjelasan silsilah kerajaan Korea.
Dalam sejarah terdapat beberapa kerajaan yang pernah ada di Korea dari awal pembentukan hingga sekarang yaitu;
1. Gojoseon
Gojoseon disebut sebagai kerajaan pertama di Korea yang didirikan oleh Dangun yang merupakan keturunan dari pasangan Hwanung dalam catatan sejarah korea Dangun berkuasa atas kerajaan Gojoseo selama kurang lebih 1000 tahun. Dalam bukti arkeologi kerajaan Gojoseon merupakan kerajaan yang berkembang di antara abad ke 3 – abad ke 5 SM serta menjadi kerajaan yang kuat akibat bersatunya suku-suku diwilayah semenanjung korea dan sekitarnya (manchuria). Kerajaan Gojoseon memiliki hubungan dengan beberapa dinasti di Cina dalam bidang perdagangan.
Kerajaan Gojoseon mengalami keruntuhan ketika Gojoseon menjadi kerajaan utama yang kuat di wilayah Manchuria sehingga memunculkan perselisihan antara Gojoseon dengan dinasti Han yang lebih dulu menyatukan Cina menjadi wilayah kekaisaran yang besar, sehingga datanglah invasi dari Dinasti Han ke Kerajaan Gojoseon sehingga ibukota kerajaan Joseon berhasil direbut akan tetapi keruntuhan kerajaan Joseon membuat kekuatan lokal yang ada berkembang menjadi negara mandiri. Situasi politik saat itu disebut sebagai Periode Banyak Negara, sebab wilayah utama semula berubah menjadi terpecah membentuk negara-negara kecil. Selanjutnya negara-negara kecil tersebut menjadi awal mula masa Tiga kerajaan.
Periode Tiga Kerajaan merupakan periode sejarah dalam kerajaan korea setelah keruntuhan Kerajaan Gojoseon berikut penjelasan masing-masing kerajaan.
Baca juga sejarah benua asia
Berdasarkan catatan sejarah korea Samguk Sagi, Perkembangan awal dari Kerajaan Goguryeo yaitu saat seorang pangeran yang bernama Jumong mengungsi akibat terjadinya perebutan kekuasaan kemudian mendirikan sebuah kerajaan bernama Goguryeo pada tahun 37 SM di daerah yang dikenal dengan Jolbon Buyeo. Hal ini dikuatkan dengan adanya Penyebutan kata Jumong paling awal dalam tulisan di Prasasti Raja Gwanggaeto yang Agung yang didirikan pada abad ke-4 Masehi. Prasasti tersebut memiliki makna Jumong adalah pemimpin pertama dan nenek moyang orang Goguryeo. Pada awalnya Goguryeo terbentuk dari sekelompok suku yang dikenal dengan sebutan suku Yemaek lambat laun Goguryeo berkembang pesat menjadi sebuah kerajaan hingga melakukan perluasan wilayah, pada masa ini juga Goguryeo disebut sangat gencar melakukan perluasan wilayah hingga ditakuti oleh kerajaan lain.
Hal ini berlanjut sampai masa pemerintahan Raja Taejo sekitar tahun 53 M terdapat 5 kelompok suku seperti suku okjeo, suku Dongye, dan berbagai suku di Manchuria dan Korea sebelah utara digabungkan kedalam 5 wilayah yang dikuasai Goguryeo. Kerajaan Goguryeo semakin berkembang kuat sehingga terus melakukan ekspansi ke wilayah barat laut Manchuria. Ibukota Kerajaan Goguryeo sebelumnya di daerah lembah Sungai Hun berpindah ke daerah lembah Sungai Yalu dekat Gunung Wandu akibat adanya tekanan dari Liaodong.
Baca juga Peradaban tertua di dunia
Kemunduran kerajaan Goguryeo berawal dari kacaunya dinasti Han yang disebabkan oleh pemberontakan wilayah jajahan dinasti Han, disisi lain pada saat yang sama Goguryeo mulai menjalin hubungan dengan Dinasti Wei yang baru terbentuk. Kemudian keduanya bergabung untuk menyerang distrik Liaodong yang saat itu berontak pada Diansti Han. Saat Liaodong jatuh ke tangan Wei, ternyata Goguryeo menyerang Liaodong sehingga Wei kembali berperang dengan Goguryeo tahun 244 M. Kejadian ini membuat Goguryeo kalah sleanjutnya raja Goguryeo melarikan diri ke kerajaan Okjeo.
Baekje merupakan salah satu kerajaan yang didirikan oleh Raja Onjo, putra ke-3 Jumong, raja pendiri Goguryeo yang ada pada Periode Tiga Kerajaan sama seperti Goguryeo, namun bedanya Baekje menguasai wilayah sebelah barat daya Semenanjung Korea pendirian kerajaan baekje berada pada rentang tahun 16 SM hingga 660 M. Ibukota Kerajaan Baekje berada di Wiryeseong yang saat ini menjadi Seoul. Kerajaan Baekje mencapai Puncak kejayaan pada abad ke-4 Masehi sebab pada masa ini kekuasaannya berada mulai dari wilayah semenanjung Korea sebelah barat daya sejauh kota Pyongyang. Kemunduran kerajaan Baekje terjadi sekitar tahun 660 hal ini akibat kerajaan Baekje dikalahkan oleh pasukan gabungan Shilla dan Dinasti Tang, sehingga hasil dari kekalahan ini wilayah kerajaan Baekje digabungkan dalam wilayah kekuasaan Shilla yang disebut Shilla Bersatu.
Selanjutnya yaitu Shilla berada pada rentang tahun 57 Sebelum Masehi sampai 935 Masehi yang juga sebagai bagian lain daru periode Tiga Kerajaan Korea. Awal mula pendirian Shilla yaitu dari kerajaan kecil di wilayah Konfederasi Samhan. Setelah terus berkembang pada tahun 660 Masehi Shilla melakukan persekutuan dengan Dinasti Tang sehingga berhasil menaklukkan kerajaan Baekje serta Goguryeo pada tahun 668. Setelah penaklukan tersebut dilakukan penyatuan pada 2 kerajaan sehingga saat itu peristiwa penyatuan ini dikenal dengan sebutan masa Silla Bersatu.
Wilayah kekuasaan Shilla meliputi semua wilayah bagian Semenanjung Korea, sebelah utara wilayah kerajaan berbatasan dengan wilayah kekuasaan kerajaan Balhae. Setelah hampir 1000 tahun kerajaan berjalan, Silla mengalami perpecahan yang menghasilkan negeri-negeri kecil sehingga hal ini menjadi akhir dari periode Tiga Kerajaan Akhir. wilayah kerajaan dari periode tiga kerajaan nantinya akan berada dibawah Dinasti selanjutnya yaitu Goryeo tahun 935.
Balhae disebutkan memiliki wilayah yang berbatasan dengan wilayah Shilla kerajaan ini didirikan oleh mantan Jenderal pada kerajaan Goguryeo yang bernama Dae Jo Yeong. Balhae juga disebut sebagai kerajaan baru penerus Goguryeo masa Kerajaan Balhae ada pada rentang tahun 698 M hingga 926M, selain itu rakyat di kerajaan Balhae termasuk beragam etnis. Alasan mengapa Balhae disebut sebagai kerajaan penerus Goguryeo karena saat Goguryeo mulai runtuh, wilayah Ibu kota Goguryeo dan wilayah bagian selatan jatuh menjadi kekuasaan Shilla Bersatu.
Baca juga Penyebab perang Korea yang terjadi
Selanjutnya wilayah Kerajaan Balhae meliputi bagian selatan wilayah Manchuria hingga Primorsky Krai atau Rusia, serta bagian utara semenanjung Korea. Kemunduran kerajaan Balhae terjadi saat dikalahkan oleh bangsa Khitan (Cina) pada tahun 926 M, serta sebagian besar dari wilayah utara direbut oleh Dinasti Liao dari cina, selanjutnya pada bagian selatan diambil alih oleh kerajan Goguryeo. Setelah keruntuhan Balhae, banyak penduduk Balhae mengungsi ke Goguryeo.
Kerajaan selanjutnya yang menjadi rangkaian dalam sejarah kerajaan korea yaitu Goryeo. Pendirian Georyeo berawal dari munculnya seorang tokoh militer kemudian mendirikan kekuatan baru yang disebut Goryeo, dalam kekuatan ini ia mengikutsertakan para jenderal lain untuk ikut berpartisipasi. Saat itu Pendiri Goryeo menganggap kerajaan yang dibangun merupakan keturunan Goguryeo sehingga dapat menerima pengungsi-pengungsi dari kerajaan Balhae yang saat itu terjadi kekacauan dengan terbuka. Adanya kekuatan pendirian kerajaan Goryeo menjadi akhir dari Periode perpecahan antara Negara Selatan dan Utara serta menjadi awal mula penyatuan wilayah Korea.
Kemajuan dalam kerajaan Goryeo yaitu tahun 958, Goryeo menerapkan sistem ujian nasional untuk menyeleksi pegawai pemerintahan, tujuannya yaitu untuk memilih pegawai yang berkualitas dalam menduduki jabatan penting. Selanjutnya tahun 1231, terjadi Invasi yang dilakukan oleh bangsa Mongol yang berakibat sebagai kehancuran bagi Goryeo. Invasi Pertama yang dilakukan terdiri dari 6 rangkaian, peristiwa ini berjalan selama lebih dari 40 tahun dan selama itulah dinasti Goryeo mengalami kekacauan. Namun Goyeo mampu bertahan sehingga akhir dari invasi tersebut yaitu adanya perjanjian damai dengan syarat Goryeo untuk menyediakan pasukan tentara dan material untuk persiapan menyerbu jepang pada tahun 1274 serta tahun 1281, mengganti pemimpin sesuai permintaan dinasti yuan dan pembebanan upeti.
Baca juga Candi peninggalan budha
Pada akhir perang terhadap Mongol terdapat perubahan pada kehidupan politik kerajaan Goryeo, saat kekuasaan jatuh pada penguasaan monarki yang disertai dukungan Mongol. Kuil-kuil Buddha kembali di meriahkan dengan berbagai festival yang sering diadakan selain itu para pendeta agama juga diberi kesempatan untuk turun ikut serta berpolitik sebagai pejabat dan penasehat kerajaan.
Pada saat itu ada kritikkan dikemukakan oleh sarjana dari Dinasti Yuan terhadap agama Buddha dan fungsi utama komunitas Buddhis karena saat itu terlihat seakan bertujuan mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan. Para sarjana menginginkan terciptanya tatanan masyarakat secara tepat sehingga mereka membentuk program reformasi untuk membuat masyarakat bisa sesuai dengan pola-pola Konfusianisme. Selanjutnya pada abad ke-14, Goryeo mengadakan reformasi politik dan ekonomi. Reformasi ini menghasilkan terbentuknya 2 kelompok, yang terdiri dari kelompok pegawai negeri sipil Neo-Konfusian yang dipimpin Jeong Do-jeon dan kelompok pemimpin militer bernama Yi Seong-gye.
Hasil dari reformasi ini yaitu terjadinya kudeta pada tahun 1388 antara pasukan Yi Seong-gye dan Jeong Do-jeon sehingga peristiwa kudeta ini menandai akhir dari masa dinasti goryeo, sebab kudeta yang dilakukan telah sukses mengantarkan fondasi dinasti yang baru, Joseon, dengan Yi Seong-gye sebagai pemimpinnya (1392).7. Dinasti Joseon
Dinasti Joseon saat itu merupakan sebuah kerajaan yang didirikan oleh Yi Seong-gye. Diansti joseon berlangsung sekitar 5 abad. Dinasti ini berawal dari rutuhnya dinasti Goryeo, selain itu Joseon disebut sebagai dinasti terakhir pada sejarah Korea yang termasuk dinasti Konfusianisme terlama.
Pada masa dinasti Joseon terdapat persaingan sengit diantara silsilah pangeran dari raja Yi (Taejo) ketika ia hendak memilih putra untuk penerus tahta. Sebelumnya perselisihan dan perebutan tahta telah terjadi dan menjadi puncak saat setelah kematian mendadak Ratu Seondeok yang merupakan istri kedua raja Taejo dan masih dalam keadaan berkabung. Pada tahun 1398 Yi Bang-won melakukan penyerangan istana dan membunuh Jeong Do-jeon serta kedua anak Ratu Seondeok yang merupakan saudara tirinya dan putra mahkota. Peristiwa tersebut membuat Raja Taejo menyadari bahwa putra-putranya sedang berebut pewarisan tahta sehingga Raja Taejo segera memahkotai putra keduanya Yi Bang-gwa sebagai Raja Jeonjong. Salah satu tindakan Raja Jeongjong adalah memindahkan ibukotanya kembali ke Kaesong, yang dirasa lebih nyaman.
Baca juga sejarah kemerdekaan Korea Selatan
Namun tetap saja Yi Bang-won mempertahankan kekuasaan dan tetap berselisih kepada Yi Bang-gan (kakaknya) yang sama sama mneginginkan tahta. Pada tahun 1400, ketegangan diantara kedua pihak Yi Bang-won dan Yi Bang-gan berkembang menjadi konflik berat Sebagai akibatnya, Yi Bang-gan sebagai pihak yang kalah diasingkan ke Dosan dan para pendukungnya dieksekusi. Akibat peristiwa ini Raja Jeongjong dengan rasa intimidasi segera melantik Yi Bang-won sebagai ahli waris dan berabdikasi. Pada tahun yang sama, Yi Bang-won naik takhta sebagai Raja Taejong, raja ketiga Dinasti Joseon dan menjadi akhir dari perselisihan pangeran.
Perselisihan ini terjadi pada periode awal dinasti dan Pada akhir dinasti Joseon mengalami keruntuhan yang disebabkan adanya serangan Jepang. Pada dinasti Joseon terdapat banyak peninggalan sejarah yang masih ada hingga saat ini contohnya budaya Upacara teh, pembangunan Taman Korea dan pembangunan beberapa benteng dan istana. Selain itu yang paling legendaris dan mempengaruhi kehidupan masyarakat korea saat ini adalah penemuan huruf hangeul pada tahun 1443 oleh raja Sejong.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…