Pahlawan nasional adalah gelar pemberian pemerintah RI kepada warga negara yang telah melakukan suatu tindakan kepahlawanan dan berjasa besar bagi bangsa serta negara semasa hidupnya. Perbuatan tersebut adalah nyata dan dapat diteladani oleh masyarakat sepanjang masa. Gelar ini adalah gelar anumerta, yaitu gelar atau penghargaan tingkat tertinggi yang diberikan setelah seseorang meninggal dunia.
Kriteria pemilihan yang ditetapkan Kementrian Sosial Indonesia yaitu merupakan WNI yang semasa hidup telah melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai kemerdekaan, melahirkan pemikiran besar yang menunjang pembangunan bangsa serta negara, menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi masyarakat luas, berlangsung hampir sepanjang hidup, jangkauannya luas dan berdampak nasional, konsisten serta semangat nasionalisme tinggi, akhlak dan moral yang tinggi, pantang menyerah dan tidak pernah melakukan perbuatan tercela selama hidup.
Pahlawan Dari Madura
Madura, pulau yang terletak di sebelah timur laut dari Jawa Timur. Suku Madura termasuk etnis yang berpopulasi besar di Indonesia berjumlah sekitar 7 juta jiwa lebih yang berasal dari Pulau Madura dan pulau – pulau di sekitarnya. Madura pernah menjadi salah satu negara boneka yang dibentuk Belanda pada zaman Republik Indonesia Serikat. Ini berarti, Madura pun tidak luput dari kisah sejarah perjuangan kemerdekaan, namun hingga saat ini pahlawan nasional dari Madura yang diakui baru tercatat sejumlah dua orang. Nama – nama pahlawan nasional dari Madura tersebut antara lain:
1. Pangeran Trunojoyo
Korban lain adalah Raden Ario Atmojonegoro (putra pertama Cakraningrat I), dan Pangeran Ario/Pangeran Alit (adik Amangkurat I). Pemberontakan terjadi karena pemerintahan Amangkurat yang keras dan bersekutu dengan VOC. Madura kemudian dipimpin oleh Raden Undagan, paman Trunojoyo yang bergelar Panembahan Cakraningrat II. Akan tetapi ia juga lebih banyak berada di Mataram daripada di Madura seperti ayahnya. Putra Mahkota Amangkurat I bernama Adipati Anom ternyata juga menyimpan ketidak puasan kepada ayahnya, namun tidak berani memberontak secara terang – terangan.
Ia meminta bantuan Raden Kajoran/Panembahan Rama, seorang kerabat Mataram dan seorang ulama, yang merupakan mertua Trunojoyo. Pada tahun 1974 Trunojoyo berhasil merebut kekuasaan di Madura dan menyatakan diri sebagai Raja merdeka di Madura Barat, sejajar dengan penguasa Mataram. Rakyat mendukung karena Cakraningrat dianggap mengabaikan pemerintahan. Trunojoyo juga mendapat dukungan dari Panembahan Giri, Surabaya, dan Karaeng Galesong, pemimpin pelarian warga Makassar pendukung Sultan Hasanuddin. Mereka berhasil mendesak pasukan Amangkurat I, tetapi kemudian timbul perselisihan dengan Adipati Anom karena Trunojoyo tidak mau menyerahkan kepemimpinannya dan berhasil mengalahkan pasukan Adipati pada 1676.
Kemudian ia menyerbu Plered, ibukota Mataram dan berhasil mendesak Amangkurat I hingga ke Wonoyoso dan meninggal di Tegal. Trunojoyo lalu mendirikan pemerintahan sendiri dengan gelar Panembahan Maduretno. Adipati Anom yang diangkat menjadi Amangkurat II bersama VOC sepakat melawan Trunojoyo melalui Perjanjian Jepara (September 1677). VOC yang memusatkan kekuatannya bersama Mataram akhirnya berhasil menyudutkan Trunojoyo dan menguasai bentengnya. Amangkurat II menghukum mati Trunojoyo pada 2 Januari 1680. Sejak itu VOC berhasil menancapkan cakarnya pada Mataram dan Madura. Mataram kemudian terpecah belah dalam sejarah perjanjian Giyanti. Ketahui pula nama pahlawan nasional dari Jawa Tengah, pahlawan nasional dari Jawa Timur, dan pahlawan nasional dari Jawa.
2. Abdul Halim Perdana Kusuma
Sesudah selesai ia menjadi calon Mantri di kantor Kabupaten Probolinggo, lalu diperintah oleh Bupati untuk mengikuti pendidikan Perwira AL Belanda di Surabaya. Dari sini ia mengikuti pendidikan di Royal Canadian Air Force jurusan Navigasi. Ia dijuluki The Black Mascot karena di setiap peperangan yang ia ikuti, semua kru berhasil kembali dengan selamat. Selesai bertugas di Eropa, ia kembali ke Indonesia untuk membantu membangun kekuatan Angkatan Udara Indonesia sebagai pelatih penerbangan dan instruktur navigasi walaupun dengan keterbatasan fasilitas dan sarana. Selain itu, ia juga sering diberi berbagai tugas penting seperti terlibat dalam pendirian pangkalan udara AURI sebagai Perwira Operasi berpangkat Komodor Udara.
Ia mempersiapkan penyerangan terhadap kota – kota yang diduduki Belanda seperti Ambarawa, Salatiga, Semarang dan kota lainnya. bersama rekannya yang lain seperti Agustinus Adisucipto, Abdulrachman Saleh dan Iswahyudi kemudian memperbaiki pesawat – pesawat tua bekas Jepang hingga dapat digunakan kembali. Sayangnya ia tewas ketika pesawatnya jatuh di Pantai Tanjung Hantu, Perak, Malaysia. Pangkatnya dinaikkan secara anumerta menjadi Laksamana Muda Udara (Marsekal Muda Udara), serta diangkat sebagai pahlawan nasional pada tahun 1975. Ketahui juga nama pahlawan nasional dari Sumatera, pahlawan nasional dari Jakarta, dan sejarah para pahlawan nasional dari Yogyakarta.
Pahlawan Nasional Dari Madura lainnya
Beberapa tokoh Madura yang berjasa dalam perjuangan kemerdekaan dari penjajahan Belanda dan ulama antara lain:
Kurangnya pejuang yang mendapatkan gelar pahlawan nasional dari Madura sebenarnya sangat patut disayangkan, karena dengan sejarah panjangnya Madura pasti memiliki banyak tokoh yang sangat berjasa dalam perjuangan kemerdekaan. Kekurangan tokoh pahlawan nasional juga akan membuat para generasi muda yang saat ini hidup nyaman tidak tahu dan tidak dapat menghargai kerja keras serta pengorbanan mereka untuk tercapainya pendirian Republik Indonesia.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…