Lingkungan sebagai hal paling vital untuk manusia memang patut mendapat perhatian lebih dibanding aspek lainnya. Hal itu dikarenakan lingkungan memiliki dampak yang besar terhadap keberlangsungan hidup manusia. Lingkungan yang baik dan sehat tentu akan memberi dampak yang positif untuk manusia, sementara lingkungan yang tidak sehat juga tentu berdampak seperti itu. Oleh sebab itulah wajar jika ada banyak gerakan yang mendorong perbaikan terhadap lingkungan. Diantaranya membiasakan untuk mengurangi limbah plastik dan gerakan menanam pohon.
Selain itu ada lagi satu bukti perhatian terhadap lingkungan yang dirayakan setiap tahun di seluruh dunia pada tanggal 5 Juni dan dikenal sebagai Hari Lingkungan Hidup. Seperti hari besar lainnya yang memiliki sejarah panjang hingga pada akhirnya diperingati secara rutin, hari lingkungan juga seperti itu. sebelum resmi dirayakan setiap tanggal 5 Juni, perayaan ini memiliki sejarah panjang. Adapun ulasannya yaitu sebagai berikut.
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Sesuai dengan namanya, Hari Lingkungan Hidup yang dirayakan secara global berkaitan dengan keadaan lingkungan sekitar. Artinya awal mula lahirnya hari besar dunia ini tentu juga dilatarbelakangi oleh kondisi lingkungan pada saat itu. Adapun perayaan ini dilakukan pertama kali pada tanggal 5 Juni 1974. Cari tahu juga mengenai sejarah pemilu di dunia dan sejarah pemilu pertama.
Kondisi lingkungan pada masa itu sangat memprihatinkan dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Tidak lagi berpusat pada daerah yang meiliki masalah lingkungan, melainkan nyaris seluruh dunia merasakannya. Salah satu masalah lingkungan yang merebak kala itu adalah wabah penyakit Minamata yang menyerang negara Jepang. Minamata sendiri merupakan sindrom yang merusak fungsi saraf.
Selain itu di sejumlah wilayah Eropa terjadi kabut asap yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Asap tersebut diperkirakan merupakan dampak yang ditimbulkan pembakaran hutan di berbagai wilayah untuk pembangunan pada kisaran tahun 1960. Meski dampaknya tidak serta merta, tetapi akibat yang ditimbulkan benar-benar sangat mempengaruhi kondisi kesahatan masyarakat.
Konferensi Stockholm
Pada tahun 1972, Persatuan Bangsa-Bangsa (Sejarah Berdirinya PBB) melaksanakan konferensi terkait lingkungan hidup yang pertama kali. Konferensi tersebut digelar di Stockholm, Swedia, pada tanggal 5-16 Juni tahun 1972. Adapun negara yang menjadi pengusul pertama diadakannya Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah Jepang yang mengalami wabah Minamata dan negara Senegal.
Akhirnya setelah melakukan pembicaraan panjang, konferensi PBB tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan terkait kondisi lingkungan. Menurut Emil Salim, Menteri Penertiban Aparatur Negara, pemimpin delegasi Indonesia serta para anggotanya konferensi tersebut menghasilkan kesepakatan sebagai berikut yang dilansir dari laman nasional.kompas.com.
- Deklarasi Stockholm, yang mengandung berbagai prinsip harus digunakan dalam mengelola lingkungan hidup di masa depan melalui penerapan lingkungan internasional.
- Rencana Aksi, mencakup perencanaan alam yang berkaitan dengan pemukiman, pengelolaan sumber daya alam, pengendalian pencemaran lingkungan, pendidikan serta informasi mengenai lingkungan hidup.
- Segi Kelembagaan, pembentukan United Nations Environment Program (UNEP) sebagai badan PBB yang menangani program lingkungan dan memiliki pusat di Nairobi, Kenya, Afrika. Badan ini berfungsi mengkoordinir kebijaka terhadap alam serta menggalakkan suistanable untuk dunia.
Adapun prinsip-prinsip yang terkandung dalam Deklarasi Stockholm berisi 26 poin dengan rincian sebagai berikut.
- Sejarah HAM di Dunia harus ditegaskan, segala bentuk apharteid dan penjajahan dihapuskan.
- Sumber daya alam harus dijaga
- Kapasitas bumi untuk menghasilkan sumber daya harus dipertahankan.
- Satwa liar harus dilindungi
- Sumber yang tidak bisa diperbaharui harus dibagikan dan tidak dihabiskan
- Polusi tidak boleh melebihi kapasitas lingkungan dalam membersihkan dirinya sendiri
- Pencemaran lautan yang merusak harus dicegah
- Dibutuhkan pengembangan untuk memperbaiki lingkungan
- Negara-negara berkembang membutuhkan bantuan
- Negara-negara berkembang membutuhkan harga wajar untuk mengekspor demi melaksanakan manajamen lingkungan
- Kebijakan lingkungan tidak boleh menghambat pembangunan
- Negara-negara berkembang membutuhkan dana untuk mengembangkan perlindungan terhadap lingkungan
- Diperlukan perencanaan pembangunan secara terpadu
- Perencanaan yang rasional harus bisa menyelesaikan konflik antara lingkungan dan pembangunan
- Pemukiman manusia harus direncanakan untuk menghilangkan masalah lingkungan
- Pemerintah harus merencanakan kebijakan kependudukan sendiri yang sesuai
- Lembaga nasional harus merencanakan pengembangan sumber daya alam negara
- Sains dan teknologi harus digunakan untuk memperbaiki lingkungan
- Pendidikan lingkungan sangat penting
- Penelitian lingkungan harus dipromosikan, khususnya di negara-negara berkembang
- Negara dapat mengekploitasi sumber daya mereka sesuai yang mereka inginkan, tetapi tidak membahayakan orang lain
- Kompensasi ada karena keadaan yang terancam punah
- Setiap negara harus menetapkan standarnya sendiri
- Harus ada kerjasama dalam masalah internasional
- Organisasi internasional harus membantu untuk memperbaiki lingkungan
- Senjata pemusnah massal harus dihilangkan
Ditetapkannya tanggal 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global mengenai kondisi lingkungan. Dengan begitu masyarakat diharapkan mampu mengambil atau mencetuskan tindakan positif demi melindungi lingkungan, alam sekitar, dan bumi sebagai planet yang dihuni.
Hal itu sangat sesuai karena adanya simbiosis yang saling berkaitan antara manusia dan lingkungan. Dimana kondisi lingkungan bergantung terhadap cara manusia mengelolanya dan kehidupan manusia juga tergantung pada kondisi lingkungan. Sehingga wajar jika manusia memiliki tugas untuk menjaga alam sekitar.
Bentuk Perayaan Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Hari Lingkungan Hidup Sedunia memiliki makna yang dalam mengenai kesadaran individu untuk mengambil tindakan demi keberlangsungan bumi. Adapun cara yang dilakukan setiap negara dalam memperingati hari ini berbeda-beda, tergantung kondisi lingkungan masing-masing. Berikut adalah bentuk perayaan beberapa negara setiap tahunnya.
- Indonesia, tepatnya pada provinsi Papua, masyarakat melakukan aksi mengani gaya hidup yang ramah lingkungan, pengenalan berbagai isu konversi, penanaman pohon, serta aksi sungai bersih
- Singapura, masyarakat menerapkan prinsip untuk mengurangi daya energi yang digunakan terutama di tempat keraja. Singapura menamai hari ini sebagai Eco Action Day.
- Spanyol, masyarakat melakukan aksi pembersihan di area pantai. Sehingga aksi tersebut tidak hanya melibatkan Warga Negara Spanyol saja, melainkan para wisatawan yang mengunjungi pantai. Hal ini juga dimaksudkan agar anak-anak memiliki kesadaran terhadap lingkungan sejak ini. Contoh sederhananya adalah membuang sampah pada tempatnya
- Nepal, bersama dengan SOS Children menggelar perlombaan kepada anak-anak mengenai lingkunga. Bahkan juga terdapat pemberian beasiswa kepada 15 siswa yang mampu memberi kontribusi paling besar terhadap kondisi lingkungan. Biasanya yang terpilih berasal dari wilayah terbelakang di Nepal, seperti Madhesi.
Itulah Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dirayakan setiap tanggal 5 Juni. Meskipun memiliki perayaan resmi, tetapi keberlangsung lingkungan harus dilakukan