Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau utama yang besar serta sejumlah pulau – pulau kecil, sudah tentu Indonesia memiliki keragaman suku bangsa yang luar biasa. Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa dengan lebih dari 200 bahasa daerah yang tersebar di berbagai pulau. Keragaman tersebut tidak hanya dari segi etnis, budaya atau suku dan bahasa daerah beserta logat atau dialeknya, namun juga sudah tentu terdiri dari berbagai agama yang berbeda . Untuk mengetahui latar belakang seseorang di Indonesia tidak hanya dapat dilihat dari bahasa daerah dan logat yang ia gunakan, namun juga dapat dilihat dari pilihan agamanya.
Indonesia memiliki enam agama resmi yang diakui negara, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu dengan persentase pemeluk agama Islam yang terbesar. Keragaman ini tentunya juga akan membuahkan perbedaan pandangan dan cara hidup rakyat Indonesia. Untuk menyatukan berbagai perbedaan tersebut, Indonesia sejak kemerdekaannya memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang bermaksud untuk memberi semangat bersatu dalam keragaman dan bernegara, agar dapat hidup berdampingan dalam perbedaan dengan damai.
Penyebab Perang Ambon
Walaupun dengan semboyan tersebut, negara kita tetap rentan untuk mengalami konflik karena banyak rakyat yang memiliki cara pandang dan latar belakang yang berbeda. Seringnya muncul kesalah pahaman antar warga dengan cepat bisa berkembang menjadi pertikaian yang melibatkan unsur SARA (Suku, Ras dan Agama) walaupun pada awalnya sama sekali tidak berhubungan dengan unsur SARA apapun.
Salah satunya adalah konflik berkepanjangan yang terjadi dalam sejarah perang Ambon, yang sangat dikenang sebagai konflik berdarah yang menewaskan hampir 5000 nyawa manusia (bahkan ada yang menyatakan 9000 orang) yang berlangsung sejak tahun 1999 – 2002, dan membuat sepertiga penduduk Maluku dan Maluku Utara mengungsi. Padahal Maluku memiliki sejarah panjang yang kaya seperti sejarah kerajaan tidore dan juga menjadi bagian dari sejarah berdirinya gereja katolik. Penyebab perang Ambon di tahun 1999 pada dasarnya adalah:
1. Konflik Antar Pemuda
Asal muasal penyebab dari perang Ambon pada tahun 1999 bermula ketika terjadi pertikaian antara salah satu pemuda keturunan Bugis beragama Islam dengan pemuda yang berasal dari Mardika yang beragama Kristen. Pemuda asal Mardika yang berprofesi sebagai supir angkot tersebut tidak mau memberi walaupun sudah berkali – kali dimintai uang oleh pemuda Bugis yang merupakan preman terminal Batu Merah itu. Akhirnya keduanya terlibat dalam perkelahian melibatkan senjata tajam yang dibawa pemuda asal Mardika.
2. Peperangan Antar Desa
Pemuda preman yang beragama Islam tersebut mengatakan kepada warga bahwa ia akan dibunuh oleh orang Kristen. Warga yang tersulut tanpa berpikir panjang kemudian menyerang desa Mardika membawa parang, tombak, dan berbagai jenis senjata tajam lain. Warga bahkan membakar ratusan rumah dan membuat satu Gereja Silale ikut terbakar juga, yang membuat warga – warga di kampung sekitar desa Merdika ikut menyerang warga muslim. Akibatnya ratusan orang terluka, ratusan rumah hancur berantakan, terbakar habis, dan fasilitas umum serta gereja rusak. Kerusuhan ini kemudian merambat dan meluas ke beberapa daerah sampai merusak kota Ambon, sehingga area Muslim dan area Kristen mengalami perpecahan.
3. Peristiwa Pemilihan Umum
Pada bulan Juli 1999 suasana di kota Ambon sudah agak tenang sampai terjadinya ketegangan karena pemilu di daerah Poka dan merambat ke daerah lain serta kawasan lain di Ambon. Dengan kondisi tersebut, rakyat makin was was dan pada akhirnya juga mempersenjatai diri dengan senjata tajam. Kondisi tersebut menyebabkan hanya tersisa satu desa yang masyarakatnya masih tetap hidup berbaur, yaitu desa Wayame.
4. Kerusuhan
Penyebab perang Ambon juga bisa dilihat dari kondisi rakyat setelah kunjungan Presiden dan Wakil Presiden ke Ambon. Di berbagai wilayah, kerusuhan memuncak dan memanas hingga banyak rakyat yang luka dan tewas. Kerugian yang dialami cdii masyarakat pada saat itu berupa korban tewas, luka – luka dan kerugian yang tidak sedikit pada peristiwa di awaal bulan Januari tahun 2000 ini. Ketahuilah juga mengenai penyebab perang antar suku di Papua, sejarah perang balkan, sejarah perang suriah serta sejarah perang bosnia dan serbia.
5. Gerakan Jihad
Upaya untuk mengadakan rekonsiliasi atau perdamaian diadakan di berbagai tempat dan selama sesaat kondisi kota Ambon mereda. Namun kemudian timbul adanya isu mengenai gerakan Jihad yang berpusat di Yogya, Jakarta dan Bogor sehingga masyarakat Ambon terutama non muslim kemudian resah lagi. Isu tentang ancaman Jihad semakin memanas dan muncul penolakan akan gerakan Jihad termasuk dari masyarakat Muslim di Ambon. Puncaknya dalam suatu acara yang dihadiri oleh Wakil Presiden dan juga dihadiri oleh kelompok Milisia Batu Merah muslim dan kelompok Kudamati dari Kristen menyebabkan kerusuhan mulai merebak lagi dan berlangsung berkepanjangan.
6. Kebangkitan RMS
Penyebab perang Ambon 1999 yang terus berkelanjutan membuat pemerintah tidak lagi sanggup menangani masalah tersebut. Pada saat ini muncul Front Kedaulatan Maluku yang merupakan warisan dari organisasi Republik Maluku Selatan (RMS) sehingga semakin memperkeruh suasana di Ambon pada saat itu. RMS merupakan organisasi terlarang yang dibentuk pada 1950 oleh kaum separatis. Sejak saat itu keadaan di Ambon semakin memanas dan semakin terlihat perpecahan antar umat beragama.
7. Kepentingan Pihak Lain
Pada dasarnya penyebab dari perang Ambon pada tahun 1999 adalah adanya kesalah pahaman yang timbul antara dua pemuda yang kebetulan berbeda agama dan dimanfaatkan oleh pihak – pihak lain untuk mengambil keuntungan bagi kepentingan kelompoknya. Itulah sebabnya jika terus dilakukan analisa, maka akan terlihat bahwa konflik ini bukan hanya semata – mata karena pertikaian antara Islam dan Kristen saja.
8. Faktor Ekonomi, Sosial dan Politik
Ambon dulunya adalah daerah dengan mayoritas warga beragama Kristen. Konflik ini didasari dengan isu SARA yang terjadi berulangkali hingga berhasil membuat suasana kota Ambon kacau balau dan tatanan masyarakatnya pun porak poranda, sehingga mengakibatkan kesulitan ekonomi dan kesengsaraan rakyat Ambon. Dalam kondisi kesulitan, akan lebih mudah untuk mengalami konflik dengan sesama rakyat.
Dampak Konflik Ambon
Penyebab perang Ambon sudah pasti akan memberikan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat Ambon setelahnya. Adapun akibat – akibat yang merugikan masyarakat Ambon karena konflik berkepanjangan tersebut adalah:
Potensi konflik yang bisa menjadi penyebab perang Ambon di tahun 1999 memang besar, karena keberagaman latar belakang rakyat Ambon itu sendiri. Namun hendaknya apabila semua orang bisa mengatasi masalah dengan kepala dingin dan tidak mudah terhasut, maka konflik berdarah ini tidak perlu terjadi. Jika dapat ditilik lebih jauh, penyebab dari perang Ambon memiliki latar belakang yang jauh lebih mendalam daripada hanya sekedar pertikaian kedua agama, melainkan juga didorong oleh berbagai faktor lain seperti ekonomi, sosial dan politik dalam masyarakatnya. Seyogyanya konflik seperti di Ambon ini tidak lagi terjadi, karena sebagai bangsa yang besar kita pun seharusnya dapat mengatasi perbedaan yang dimiliki dan hidup berdampingan dengan rukun demi ketenangan hidup masing – masing.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…