Pemilihan Umum tahun 2019 akan berlangsung pada 17 April 2019 nanti, atau dalam waktu yang tidak lama lagi. Sejumlah parpol telah berkampanye mengunggulkan calon – calon mereka baik itu untuk posisi dewan perwakilan rakyat ataupun untuk pemilihan presiden dan wakilnya. Salah satu dari parpol – parpol tersebut adalah Partai Hanura. Dalam bagian sejarah Partai Hanura atau Partai Hati Nurani Rakyat yang mendapatkan nomor urut 1 pada pemilu tahun 2009 ini juga kembali berkompetisi dengan parpol lainnya pada tahun 2014 dengan nomor urut 10.
Sedangkan sebagai salah satu peserta pemilu 2019, Hanura mendapatkan nomor urut 13 dan menetapkan target untuk memperoleh kursi di DPR yang cukup tinggi. Ketua Umum Hanura, yaitu Oesman Sapta Oedang pernah mengusulkan agar Pembina Hanura yaitu Wiranto untuk menjadi calon presiden. Hanura merasa percaya diri karena memiliki anggota yang juga merupakan tokoh – tokoh lama dalam dunia politik dan juga pemerintahan.
Pendirian Partai Hanura
Sosok Jendral TNI (Purn) Wiranto tidak dapat dilepaskan dari sejarah partai Hanura, yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan sekaligus sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada masa Orde Baru kepemimpinan Presiden Soeharto. Setelah pensiun dari dinas kemiliteran, Wiranto mulai terjun ke dunia politik dengan merintis pendirian Partai Hanura bersama para tokoh nasional. Sebuah pertemuan di Jakarta pada tanggal 13 – 14 November 2006. Ada delapan kesepakatan penting yang dihasilkan dalam forum tersebut yaitu:
- Sehubungan dengan memperhatikan kondisi lingkungan global, regional dan nasional serta kinerja pemerintahan RI selama ini, diisyaratkan bahwa sejatinya Indonesia belum berhasil dalam mewujudkan amanat UUD 1945.
- Dengan memperhatikan kinerja dari pemerintahan sekarang ini maka ada kemungkinan selama tiga tahun yang akan datang akan sulit mengharapkan perubahan yang cukup signifikan sehubungan dengan perbaikan nasib bangsa.
- Karena itu perjuangan untuk mewujudkan sirkulasi kepemimpinan nasional dan pemerintahan bukan lagi untuk pemenuhan ambisi perorangan dan kelompok melainkan merupakan perjuangan bersama untuk menyelamatkan masa depan bangsa.
- Perjuangan yang dilakukan membutuhkan keberanian untuk penyusunan strategi jangka panjang pada keseluruhan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk mengembalikan kemandirian dan kebanggaan sebagai bangsa.
- Diperlukan kepemimpinan yang jujur, bijak dan berani yang dapat menggalang persatuan, kebersamaan dan keikhlasan sebagaimana para pendahulu berkumpul sebagai satu bangsa untuk mendapatkan kemerdekaan.
- Mengembangkan semangat perjuangan yang artinya semua harus dapat memberikan yang terbaik bagi satu tujuan bersama, yaitu untuk membentuk pemerintahan yang jujur dan berkualitas dan semata – mata bekerja untuk kepentingan rakyat.
- Wadah perjuangan tersebut akan berada dalam sebuah partai politik.
- Semoga Tuhan YME memberkati dan melindungi perjuangan yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas demi masa depan Indonesia yang kita cintai.
Pendiri Partai Hanura
Delapan kesepakatan tersebut kemudian menjadi bagian dalam sejarah partai Hanura, dan ditindak lanjuti dalam satu wadah parpol bernama Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura. Partai ini dideklarasikan pada tanggal 21 Desember 2006 di Jakarta, dan tanggal pendiriannya tercantum 14 November 2006. Para Pendiri Partai Hanura yaitu:
- TNI Purn Wiranto
- Yus Usman Sumanegara
- Fuad Bawazier
- Tuti Alawiyah AS
- TNI Purn Fachrul Razi
- TNI Purn Bernard Kent Sondakh
- Dr. Achmad Sutarmadi
- Dr. Max Wullur
- Dr.Azzam Sam Yasin
- TNI Purn Subagyo HS
- Polisi Purn. Chaeruddin Ismail
- Samuel Koto
- Letjen TNI Purn Suaidi Marasabessy
- Marsdya TNI Purn Budhy Santoso
- Djafar Badjeber
- Uga Usman Wiranto
- Letjen TNI Purn Ary Mardjono
- Elza Syarief
- Nicolaus Daryanto
- Anwar Fuadi
- Teguh Samudra
- Dan lainnya.
Visi dan Misi Hanura
Pada Pemilu 2009, Hanura mendapatkan 18 kursi dari 560 kursi di DPR yang berasal dari 3,8% suara, sedangkan pada Pemilu 2014 mendapatkan 16 kursi dari 5,26% suara. Ketahui juga mengenai sejarah partai politik di Indonesia seperti sejarah partai PDIP, sejarah partai Aceh, dan sejarah partai Golkar.
Visi Partai Hanura yaitu:
- Kemandirian Bangsa – Bangsa Indonesia saat ini tidak lagi terasa sebagai bangsa yang mandiri. Banyaknya tekanan dan campur tangan asing merajalela dan merugikan kehidupan seluruh bangsa Indonesia. Untuk itu kita harus merebutnya kembali dan membangun kembali kemandirian dalam menyelenggarakan suatu negara.
- Kesejahteraan Rakyat – Kesejahteraan adalah suatu kata yang sering diucapkan akan tetapi mewujudkannya sangat sulit. Dalam setiap diri kader Hanura harus selalu tertanam kalimat mengenai kesejahteraan rakyat Indonesia dan juga mampu untuk menghadirkan kesejahteraan tersebut.
Misi Partai Hanura :
- Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa dengan penyelenggaraan negara yang demokratis. Transparan, dengan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan NKRI.
- Untuk dapat melahirkan pemimpin yang berpotensi dalam banyak hal sehingga selalu mendahulukan hati nurani dalam menjalankan tugas.
- Menegakkan hak dan kewajiban asasi manusia dan juga supremasi hukum yang berkeadilan secara konsisten sehingga dapat memberikan kepastian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Membangun sumber daya manusia yang sehat dan juga terdidik didasari akhlak dan moral yang baik, memberi kesempatan seluas – luasnya pada kaum perempuan dan pemuda untuk turut berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
- Membangun ekonomi nasionl yang adil dan berwawasan lingkungan, membuka kesempatan usaha dan lapangan pekerjaan yang seluas – luasnya agar pendapatan dan kesejahteraan rakyat meningkat.
- Memberantas korupsi dengan total untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri dan bermartabat.
- Mengembangkan otonomi daerah untuk memacu pembangunan di seluruh negeri.
Lambang Partai Hanura
Lambang merupakan bagian dari sejarah partai Hanura berbentuk empat persegi panjang dengan warna putih, merah dan putih yang mendatar posisinya. Pada bagian merahnya terdapat tulisan Hanura berwarna putih dengan ujung yang meruncing, berbentuk anak panah yang melesat maju dan menembus warna coklat tanah. Pada bagian putih di bawahnya tertulis Partai Hari Nurani Rakyat berwarna hitam. Warna pada lambang dalam sejarah partai Hanura juga memiliki arti tersendiri. Warna putih, merah, hitam dan coklat tanah terdapat pada lambang Hanura. Arti dari setiap warna bisa Anda simak sebagai berikut:
- Warna putih bermakna kesucian dalam konteks mengemban amanah hati nurani rakyat.
- Merah bermakna keberanian dalam menghadapi berbagai kendala dalam perjuangan.
- Coklat tanah berarti adanya kearifan dalam mewujudkan kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat.
- Sedangkan warna hitam berarti keteguhan hari dan ketegasan sikap dalam mencapai apa yang dicita – citakan melalui perjuangan tersebut.
Simbol yang terdapat pada lambang memiliki makna seperti berikut:
- Anak panah yang bersudut lima melambangkan cita – cita yang akan dicapai dengan dasar Pancasila.
- Tulisan HANURA yang diposisikan di tengah anak panah melambangkan langkah perjuangan partai yang selalu bergerak maju untuk mengemban amanah dari hati nurani rakyat.
- Gambar lambang yang berbentuk empat persegi panjang bermakna memberi komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam satu wadah yaitu NKRI.
Secara keseluruhan, arti lambang yang merupakan bagian dari partai Hanura adalah bahwa partai Hanura mengemban amanah suci hati nurani rakyat yang akan selalu teguh berjuang untuk menghadapi berbagai tantangan demi mewujudkan kemandirian bangsa dan juga kesejahteraan rakyat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam satu wadah yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Partai ini berkantor pusat di Menteng, Jakarta Pusat dan sejak pendiriannya melantik Wiranto sebagai Ketua Umum untuk masa jabatan 2006 – 2016.
Ketua Umum Hanura sekarang adalah Oesman Sapta Oedang yang menjabat sejak 2016, sementara Dossy Iskandar menjadi Ketua Fraksi di DPR, dan Herry Lontung Siregar sebagai Sekretaris Jendral. Selain Wiranto, tokoh Hanura lain yang pernah menjabat sebagai Menteri dalam pemerintahan yaitu Saleh Husin sebagai Menteri Perindustrian dari tahun 2014 – 2016 dan Yuddy Chrisnandi sebagai Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sejak 2014 – 2016. Simak juga mengenai sejarah partai Demokrat, sejarah partai Gerindra dan sejarah partai PAN.