Asian Games adalah event tertua dan paling prestisius dalam agenda badan Olympic Council of Asia (OCA). Asian Games juga dikenal dengan Asiad adalah event multi sport benua Asia yang diadakan untuk para atlet dari Asia juga. Seperti Olimpiade, Asian Games juga diadakan setiap empat tahun sekali dengan mengikuti program olah raga dari Olimpiade, dengan atletik dan renang sebagai cabang olahraga utama, juga berbagai cabang yang menunjukkan keberagaman budaya olah raga dari benua Asia seperti sepak takraw dari Asia Tenggara, kabaddi dari Asia Selatan, dan wushu dari Asia Timur.
Penyelenggaraannya diatur oleh Asian Games Federation (AGF) dari games pertama di New Delhi, India sejak tahun 1951 hingga tahun 1978. Sejak tahun 1982 penyelenggaraan beralih ke OCA setelah AGF bubar. Asian Games diakui oleh International Olympic Commitee (IOC) dan digambarkan sebagai event multi – sport kedua setelah Olimpiade. Lambang Asian Games adalah matahari bersudut enam belas yang menjadi logo resmi dari Asian Games dan tertera pada logo Dewan Olimpiade Asia.
The Far Eastern Games
Dalam sejarah terbentuknya Asian Games, ada sembilan negara yang pernah menjadi tuan rumah Asian Games. Sebanyak 46 negara telah ikut berpartisipasi, termasuk Israel yang dikeluarkan dari Games setelah keikutsertaannya pada tahun 1974. Penyelenggaraan paling baru bertempat di Jakarta dan Palembang, Indonesia yang diadakan mulai 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018. Games berikutnya dijadwalkan ke Hangzhou, Cina antara 10 dan 25 September 2022. Sejak 2010, para kota tuan rumah juga dikontrak untuk mengelola Asian Games dan Asian Para Games yang diadakan segera setelahnya, dimana para atlet yang berlaga memiliki disabilitas fisik dan bersaing satu sama lainnya.
Sebelum sejarah terbentuknya Asian Games, ada sebuah event yang dikenal dengan Far Eastern Championship Games diadakan pada sekitar 1912 pada lokasi yang dipersiapkan antara Kekaisaran Japan, Filipina dan Cina. The Far Eastern Games pertama kali diadakan di Manila pada 1913 dengan 6 negara peserta. Setelah itu, sepuluh kali The Far Eastern Games diadakan sampai 1934. Pada tahun itu Cina mengundurkan diri sebagai peserta karena Jepang memaksa Kekaisaran Manchu ikut berlaga dalam Games. Sebagai konsekuensinya, The Far Eastern Games 1938 dibatalkan, dan organisasi ini tidak berlanjut lagi. Ketahui juga mengenai sejarah olahraga di Indonesia, sejarah olahraga renang dan sejarah olahraga lari.
Sejarah Pembentukan Asian Games
Setelah Perang Dunia II, sejumlah negara Asia menjadi semakin independen. Banyak dari negara tersebut menginginkan pembentukan suatu kompetisi baru dimana dominasi Asia tidak diekspresikan melalui kekerasan tetapi diperkuat dengan pengertian bersama. Selama Summer Olympics 1948 di London, percakapan antara atlet dari Cina dan Filipina memunculkan ide untuk mengembalikan The Far Eastern Games. Akan tetapi, perwakilan IOC Guru Dutt Sondhi tidak meyakini bahwa pemulihan The Far Eastern Games akan dapat mencerminkan semangat persatuan dan tingkat pencapaian yang perlu dicapai di olah raga Asia.
Sebagai hasilnya ia mengusulkan perlunya membentuk kompetisi olah raga yang sama sekali baru. Hal ini mengarah kepada kesepakatan untuk membentuk Asian Athletic Federation. Komite persiapan kemudian dibentuk untuk menyusun draft untuk organisasi baru ini. Pada 13 Februari 1949, Asian Athletic Federation didirikan secara resmi di New Delhi, bersama nama Asian Games Federation dengan New Delhi sebagai kota tuan rumah pertama.
Pada tahun 1962 Asian Games mengalami beberapa masalah. Pertama, tuan rumah Indonesia menolak mengizinkan partisipasi Israel dan Taiwan karena isu politik dan agama. Hasilnya IOC menarik dukungannya dari Games dan mengeluarkan Indonesia sebagai anggota IOC. Begitu juga sian Footbal Confederation (AFC), International Amateur Athletics Federation (IAAF) dan International Weightlifting Federation (IWF) juga menarik pengakuannya terhadap Asian Games. Pada tahun 1970 Korea Selatan membatalkan rencananya untuk menjadi tuan rumah karena krisis keamanan nasional, namun alasan utamanya adalah krisis keuangan yang memaksa Thailand, tuan rumah sebelumnya mengorganisasi Asian Games lagi di Bangkok menggunakan dana yang diberikan Korea Selatan.
Sebelumnya, Jepang telah diminta untuk menjadi tuan rumah tetapi menolak karena acara Expo ’70 di Osaka. Tahun ini juga menandai pertama kalinya Asian Games disiarkan melalui televisi ke seluruh dunia. Pada tahun 1973, perselisihan kembali terjadi setelah AS dan beberapa negara lainnya mengakui Republik Rakyat Tiongkok. Di Teheran pada 1974, Asian Games mengakui partisipasi Cina, Korea Utara dan Mongolia. Israel diizinkan berpartisipasi walaupun ditentang negara – negara Arab. Taiwan diizinkan untuk mengambil bagian walaupun statusnya dihapuskan pada pertemuan tanggal 16 November 1973 oleh Federasi. Ketahui juga mengenai sejarah olahraga basket dan sejarah gulat.
Sebelum Asian Games 1978, Pakistan membatalkan rencananya untuk menjadi tuan rumah di tahun 1975 karena isu politik dan krisis keuangan. Thailand menawarkan bantuan dan Asian Games sekali lagi diadakan di Bangkok. Taiwan dan Israel kembali ditolak oleh Federasi karena isu politik dan ancaman keamanan. Serangkaian masalah ini membuat National Olympic Committees di Asia memutuskan untuk merevisi peraturan Federasi Asian Games. Lembaga baru bernama Olympic Council of Asia (OCA) dibentuk pada November 1981 tanpa Israel. India sudah dijadwalkan untuk menjadi tuan rumah pada event 1982 dan OCA memutuskan tidak membatalkan jadwal lama AGF. Mulai tahun 1986 OCA mengawasi Asian Games di Korea Selatan secara resmi. Penyelenggaraan yang sukses ini kembali mengakui Taiwan tetapi mereka harus bertanding dengan nama Chinese Taipei.
Pada tahun 1994 Asian Games memasukkan mantan negara Uni Soviet yaitu Kazakhstan, Kyrgystan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan untuk pertama kalinya. Ini juga adalah pertama kalinya dalam sejarah terbentuknya Asian Games diadakan di luar ibukota negara tuan rumah. Walaupun demikian, Iran diskors dari Asian Games karena Perang Teluk 1990 sementara Korea Utara memboikot karena masalah politik. Pada tahun 1998 menandai keempat kalinya dalam sejarah terbentuknya Asian Games yang diadakan di Bangkok, Thailand. Upacara pembukaan keempat diadakan pada 6 Desember dan dibuka oleh Raja Bhumibol Adulyadej. Ketahui juga mengenai sejarah sepak bola di dunia dan sejarah catur di dunia.
Para Peserta Asian Games
Semua 45 anggota yang berada di bawah OCA memenuhi syarat untuk mengambil bagian dalam sejarah terbentuknya Asian Games. Menurut keanggotaan OCA, Mesir tidak ikut berpartisipasi dalam Asian Games melainkan ikut dalam All Africa Games. Beberapa negara yang berpartisipasi dalam European Games daripada Asian Games sebagian berasal dari Asia seperti Turki, Rusia, Azerbaijan, Georgia, Cyprus, Armenia, Israel. Taiwan, Palestina, Hong Kong, dan Macau berpartisipasi dalam Asian Games sebagai anggota OCA. Karena status politiknya yang terus menerus tidak pasti, Taiwan ikut Asian Games sebagai Chinese Taipei sejak 1990. Macau juga diizinkan berpartisipasi sebagai salah satu anggota NOC walaupun tidak diakui oleh IOC di Olympiade.
Pada 2007 President OCA Sheikh Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah menolak proposal untuk mengizinkan Australia berpartisipasi. Ia menyatakan bahwa Australia akan membawa nilai baik untuk Asian Games, tetapi akan menjadi tidak adil bagi Oceania National Olympic Committees (ONOC) karena Australia menjadi anggotanya bersama New Zealand, dan mereka telah berpartisipasi pada Pacific Games sejak 2015. Hanya ada tujuh negara dalam sejarah terbentuknya Asian Games yang telah mengikuti semua edisi Asian Games, yaitu India, Indonesia, Jepang, Filipina, Sri Lanka, Singapura dan Thailand.
