Kristen – Sejarah Lengkap Sejarahwan Sat, 03 Aug 2019 05:33:47 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.8.3 Sejarah Perang Salib Singkat dari Awal Hingga Akhir /agama/kristen/sejarah-perang-salib Sat, 03 Aug 2019 05:33:36 +0000 /?p=4850 Salah satu perang paling dikenal sepanjang sejarah adalah Perang Salib. Perang Salib adalah rangkaian perang agama yang mendapatkan restu dari Gereja Latin di abad pertengahan. Perang ini menurut pengetahuan umum…

The post Sejarah Perang Salib Singkat dari Awal Hingga Akhir appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Salah satu perang paling dikenal sepanjang sejarah adalah Perang Salib. Perang Salib adalah rangkaian perang agama yang mendapatkan restu dari Gereja Latin di abad pertengahan. Perang ini menurut pengetahuan umum adalah perang – perang yang terjadi di kawasan timur Laut Tengah untuk merebut kembali Tanah Suci dari kekuasaan Islam. Tidak hanya ditujukan untuk memperebutkan Yerusalem yang dikenal sebagai kota suci, tetapi secara tersirat dalam sejarah perang salib juga dianggap sebagai perang suci antara dua agama besar, Islam dan Kristen. Walaupun demikian, istilah perang Salib ini juga dikenal sebagai istilah bagi perang – perang di kawasan lain yang mendapatkan restu Gereja. Berbagai alasan menjadi pemicu peperangan baik itu untuk pemberantasan ajaran sesat dan berhala, menyelesaikan pertikaian di antara sesama pihak Kristen Katolik, juga untuk mencapai maksud di bidang politik dan penguasaan wilayah.

Sejarah Perang Salib

Awal mula terjadinya perang salib antara pihak Timur yaitu Islam melawan pihak Barat yaitu Kristen. Penyebab Perang Salib disebabkan oleh banyak faktor seperti agama, politik, dan sosial ekonomi. Diawali pada tahun 1070 ketika Yerusalem direbut oleh Bani Saljuk dari Turki dan ketika Kaisar Yunani Diogenes dikalahkan dan ditawan di Mantzikert pada 1071. Sejak itu Asia Kecil dan seluruh Suriah dikuasai oleh Bani Saljuk. Disusul dengan menyerahnya Antiokhia di tahun 1084 hingga Kristen menguasai seluruh kota besar di Asia pada 1092.

Kondisi menjadi semakin parah ketika Bani Saljuk membatasi dan memperketat ziarah umat Kristen ke Yerusalem sehingga mendorong umat Kristen memperjuangkan kebebasannya dengan merebut Yerusalem dari kekuasaan Muslim. Kaisar Alexius Komnenus meminta kepada Paus Urbanus II di tahun 1095 untuk menyemangati umat Kristen di Eropa agar melakukan Perang Salib. Untuk menyatukan kekuatan, maka peperangan diumumkan untuk menundukkan gereja – gereja di wilayah Timur yang masih dikuasai oleh Islam. Pada umumnya ada beberapa tahap utama dalam Perang Salib  yang memberi dampak pada alur sejarah dunia seperti akan dibahas secara singkat berikut ini.

Perang Salib Pertama (1095 – 1101)

Bertempat di Konsili Piacenza pada Maret 1095, duta besar utusan Alexius Komnenus atau Alexius I, Kaisar Bizantium, meminta bantuan untuk mempertahankan wilayahnya dari kaum Turki Seljuk. Sementara itu Paus Urbanus II meminta seluruh umat Kristen untuk bergabung dan berperang melawan Turki Seljuk dengan jaminan bahwa siapapun yang ikut serta dalam sejarah Perang Salib dan mati maka akan masuk surga walaupun ia memiliki banyak dosa di masa lalu. Tentara salib berhasil mengalahkan dua pasukan Turki di Dorylaeum dan Antiokhia dan merebut Yerusalem pada 1099. Ketahuilah juga mengenai sejarah berdirinya gereja Katolik, sejarah berdirinya Gereja Kathedral jakarta dan sejarah terbentuknya agama Kristen.

Perang Salib Kedua (1145 – 1150)

Perang Salib kedua kembali terjadi setelah beberapa puluh tahun masa damai ketika Kristen dam Muslim hidup berdampingan di Yerusalem. Pada saat itu tentara Islam pimpinan Imad ad-Din Zengi merebut Aleppo dan Edessa. Kekalahan demi kekalahan yang dialami pihak Kristen membuat Paus Eugenius III menyerukan untuk melakukan Perang Salib kembali pada 1 Maret 1145, yang didukung oleh para pengkhotbah terutama Bernardus dari Clairvaux. Pada tahun 1147 tentara Prancis dan Jerman dipimpin Raja Louis VII dan Konrad III menyerbu Yerusalem tetapi tidak berhasil dan kembali ke negaranya dengan tangan kosong pada 1150.

Perang Salib Ketiga (1188 – 1192)

Awal dari sejarah Perang Salib ketiga terjadi ketika Salahuddin Al Ayyubi atau Saladin berhasil merebut Yerusalem pada 1187 setelah mengalahkan pasukan Salib di Pertempuran Hattin. Hal itu membuat Paus Gregorius VIII kembali menyerukan Perang Salib yang ketiga. Seruan perang disambut oleh Raja Richard I dari Inggris yang dikenal dengan Richard the Lionheart, Kaisar Romawi Suci Frederick I dan Raja Phillip II dari Perancis. Ketika itu tentara salib berhasil mengalahkan pasukan Muslim di dekat Arsuf dan mendekat ke Yerusalem, tetapi karena persediaan makanan dan air yang tidak memadai maka pasukan Kristen gagal merebut Yerusalem. Setelah gencatan senjata dengan Salahudin, Raja Richard meninggalkan peperangan yang juga dikenal dengan sebutan Perang Salib Raja. Sedangkan Paus Gregorius VIII tidak melihat akhir dari peperangan ini karena ia sudah meninggal dunia sebelumnya.

Perang Salib Keempat (1202 – 1204)

Paus Innosensius III memulai Perang Salib keempat untuk menginvasi Tanah Suci lewat kekuatan Mesir. Selain itu perang ini juga dimanfaatkan oleh Doge Enrico Dandolo dari Venesia untuk memperluas kekuasaan Venesia di Timur Dekat sekaligus melepaskan diri dari kekuasaan Bizantium. Tentara Salib mengadakan perjanjian dengan Dandolo tetapi mereka tidak memiliki dana untuk membayar armada dan syarat – syarat dalam kontrak sehingga Dandolo meminta untuk mengalihkan perang salib ke Bizantium menggunakan kota Zara sebagai jaminan awalnya. Penyerbuan yang gagal karena campur tangan Paus Innosensius diulangi kembali pada April 1204. Kali ini mereka berhasil menjarah Konstantinopel, merampok gereja – gereja dan membunuh banyak penduduk. Tentara Salib membagi kekaisaran menjagi beberapa wilayah Latin dan koloni Venesia, dan Perang Salib keempat berakhir ketika Bizantium terbagi menjadi dua bagian besar.

Perang Salib Kelima (1217)

Dewan Keempat Lateran kembali menyusun rencana untuk memulihkan Tanah Suci pada tahun 1215. Pertama – tama pada tahun 1217 pasukan Perang Salib dari Hongaria dan Austria bergabung dengan pasukan raja Yerusalem dan pasukan pangeran Antiokhia untuk merebut kembali Yerusalem. Kemudian pasukan perang salib berhasil mengepung Damietta di Mesir pada 1219, akan tetapi karena desakan seorang staf kepausan bernama Pelagius, mereka mengambil resiko menyerang Kairo sehingga kalah oleh blokade pasukan Sultan Ayyubiyah Al-Kamil dan mengadakan gencatan senjata. Ketahui juga mengenai sejarah terbentuknya alkitab , sejarah perjanjian baru dan sejarah perjanjian lama.

Perang Salib Keenam (1228 – 1229, 1239)

Kaisar Friedrich II yang berulangkali melanggar sumpah dalam sejarah Perang Salib dikucilkan oleh Paus Gregorius IX di tahun 1228. Tetapi ia tetap melakukan pelayaran dari Brindisi dan mendarat di Palestina. Dengan diplomasinya ia mendapatkan Yerusalem, Nazareth dan Bethlehem dari Al-Kamil setelah berdiplomasi selama sepuluh tahun. Sebagai imbalan dari kesepakatan tersebut, ia berjanji untuk melindungi Al-Kamil dari semua musuh termasuk dari umat Kristen.

Masa tenang berlangsung selama beberapa tahun sampai Raja Thibaut I dari Navarre memenuhi panggilan Paus Gregorius IX untuk mengumpulkan kembali para tentara salib di bulan Juli 1239 setelah berakhirnya gencatan senjata. Selain itu, Peter dari Dreux, Hugues IV dari Bourgogne serta para bangsawan Prancis lain ikut berpartisipasi dan tiba di Akko pada September 1239. Setelah mengalami kekalahan di Gaza pada bulan November, Thibaut kemudian mengatur perjanjian dengan kaum Ayyubiyah dari Damaskus dan dengan kaum Ayyubiyah yang berasal dari Mesir yang membuat sebagian bangsawan merasa tidak senang.

Perang Salib Ketujuh (1249 – 1254)

Kembali terjadinya Perang Salib ketujuh berawal dari konflik dengan Mesir pada 1243 karena adanya kepentingan kepausan yang diwakili para Templar atau Ksatria Salib. Setahun kemudian Yerusalem diserbu oleh pasukan Khwarezm yang dipanggil oleh Al-Adil, anak Al-Kamil. Tentara Salib yang bergabung dengan kaum Franka dan tentara bayaran dari Badui tetap mengalami kekalahan dari Pasukan Baibars yang berasal dari suu Khwarezmian hanya dalam waktu empat puluh delapan jam saja. Sehingga banyak ahli sejarah yang menganggap pertempuran ini menjadi tanda kematian bagi negara – negara Kristen. Hingga 1254, Louis IX dari Prancis tetap mengadakan perang salib melawan Mesir.

Perang Salib Kedelapan (1270)

Louis IX mengatur Perang Salib kedelapan pada 1270 dengan berlawar dari Aigues- Mortes untuk membantu sisa – sisa dari negara wilayah tentara Salib di Suriah. Akan tetapi perang justru dialihkan ke Tunis, dimana Raja menghabiskan waktu dua bulan sebelum kematiannya. Ia kemudian ditahbiskan menjadi seorang santo yaitu St. Louis, sesuai dengan nama kota di Amerika yang mengambil namanya.

Sebagai akibat dari sejarah Perang Salib ini, kekuasaan Kristen di Suriah menjadi hilang walaupun tetap diizinkan untuk hidup dengan damai di wilayah tersebut. Dengan pemaparan singkat ini sudah jelas bahwa sejarah dari Perang Salib memiliki pengaruh yang besar pada Abad Pertengahan di Eropa terutama dalam sejarah antara umat Islam dan Kristen, tidak hanya di bidang agama saja tetapi juga di berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, kedokteran, arsitektur dan banyak lagi.

The post Sejarah Perang Salib Singkat dari Awal Hingga Akhir appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Terbentuknya Alkitab Terlengkap /agama/kristen/sejarah-terbentuknya-alkitab Tue, 11 Jun 2019 03:23:27 +0000 /?p=4304 Alkitab atau Bible dalam bahasa Inggris adalah sebutan yang digunakan untuk kumpulan naskah yang dianggap suci dalam Yudaisme dan Kekristenan. Kata Alkitab dalam bahasa Indonesia asalnya dari bahasa Arab, juga…

The post Sejarah Terbentuknya Alkitab Terlengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Alkitab atau Bible dalam bahasa Inggris adalah sebutan yang digunakan untuk kumpulan naskah yang dianggap suci dalam Yudaisme dan Kekristenan. Kata Alkitab dalam bahasa Indonesia asalnya dari bahasa Arab, juga kerap digunakan oleh para muslim untuk menyebut Al-Qur’an. Alkitab adalah sekumpulan kitab suci yang berasal dari waktu penulisan berbeda oleh para penulis dan lokasi yang berbeda pula. Umat Yahudi dan Kristen menganggap kitab – kitab yang ada dalam Alkitab sebagai hasil dari ilham yang datang secara ilahi, juga sebagai catatan mengenai hubungan Tuhan dengan manusia. Alkitab dipandang secara berbeda oleh berbagai kalangan Kristen.

Misalnya untuk Kristen Katolik Roma, Anglikan dan Ortodoks Timur mereka menekankan harmoni dan arti penting Alkitab serta tradisi suci, sedangkan di kalangan Kristen Protestan difokuskan pada kosep sola scriptura atau hanya Alkitab yang penting. Ini adalah konsep yang muncul pada masa Reformasi Protestan, hingga banyak denominasi Protestan yang masih mendukung penggunaan Alkitab sebagai satu – satunya sumber dari ajaran Kristen sampai sekarang. Jumlah total penjualan Alkitab diperkirakan lebih dari 5 miliar kopi sehingga secara luas dianggap sebagai buku terlaris sepanjang sejarah. Alkitab telah berpengaruh besar dalam sastra dan sejarah terutama di dunia Barat. Alkitab pertama yang dicetak secara massal adalah Alkitab Gutenberg dan pertama dicetak menggunakan mesin cetak yang dapat bergerak.

Arti Istilah Alkitab

Dalam sejarah terbentuknya Alkitab perlu diketahui asal kata Bible yang berasal dari kata Latin yaitu Biblia, juga berasal dari bahasa Latdain abad pertengahan, bahasa Latin Akhir dan juga dari kata Yunani Koine, bentuk tunggalnya adalah Biblion. Kata Latin dari abad pertengahan Biblia merupakan singkatan dari Biblia Sacra atau Kitab Suci yang juga diterjemahkan dari bahasa Yunani Biblia ta Hagia, sementara Biblia dari bahasa Yunani dan Latin Akhir adalah bentuk jamak netral secara gender (Bibliorum), yang secara bertahap dianggap sebagai kata benda feminin tunggal (Bibliae) dalam bahasa Latin abad pertengahan, kemudian diserap sebagai bentuk tunggal dalam bahasa daerah setempat di wilayah Eropa Barat. Sedangkan dalam bahasa Indonesia kata Alkitab berasal dari bahasa Arab ‘Al-Kitab’ yang berarti buku atau kitab.

Kata Biblia sendiri secara harfiah berarti ‘kertas atau gulungan naskah’ yang kemudian digunakan sebagai kata yang umum untuk menyebut buku atau kitab. Bentuk singkat dari Byblos atau ‘papyrus mesir’, yang kemungkinan berasal dari nama pelabuhan laut milik bangsa Fenisia yaitu Byblos (Gebal) dimana papirus mesir diekspor ke Yunani. Frasa dalam bahasa Yunani ta biblia yang secara harfiah berarti ‘kitab – kitab papirus kecil’ adalah ungkapan yang digunakan oleh kaum Yahudi Helenistik untuk mendeskripsikan Septuaginta, kitab – kitab suci mereka.

Sejak tahun 223 M penggunaan istilah tersebut oleh kalangan Kristen telah dapat ditelusuri. Menurut seorang akademisi biblika bernama F.F. Bruce menyatakan bahwa Yohanes Krisostomus tampaknya menjadi penulis pertama yang menggunakan frasa ta biblia yang digunakan untuk mendeskripsikan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ketahui juga mengenai sejarah buddha gautama dan sejarah Ka’bah di Saudi Arabia.

Sejarah Penulisan Alkitab

Sejarah terbentuknya Alkitab dapat ditelusuri pada abad ke 2 SM ketika kelompok – kelompok Yahudi diketahui telah menyebut kitab – kitab dalam Alkitab sebagai kitab – kitab suci (scriptures) dan menyebutnya kudus atau suci dalam bahasa Ibrani. Umat Kristen yang berbahasa Inggris masa kini pada umumnya menyebut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan sebutan The Holy Bible (ta biblia ta agia dalam bahasa Yunani) atau The Holy Scriptures (Agia Graphe). Kalangan Kristen Protestan di Indonesia sering menggunakan sebutan Alkitab sementara Kristen Katolik menyebutnya Kitab Suci.

Pada abad ke 13 Stephen Langton membagi Alkitab ke dalam pasal – pasal atau bab, dilanjutkan oleh seorang tukang cetak Prancis bernama Robert Estienne pada abad ke 16 membaginya ke dalam ayat – ayat. Pada saat ini Alkitab terbagi berdasarkan kitab, pasal dan ayat. Salinan Alkitab tertua yang lengkap dan masih ada sampai sekarang adalah berupa buku perkamen dari abad ke 4 awal dan disimpan di Perpustakaan Vatikan, juga dikenal dengan nama Kodeks Vaticanus. Salinan tertua Tanakh dalam Bahasa Ibrani dan Aram bertanggal abad ke 10 M, salinan tertua Alkitab Latin lengkap adalah Kodeks Amiatinus yang bertarikh abad ke 8.

Sebelum ditemukannya mesin cetak, dalam sejarah terbentuknya Alkitab bagian – bagiannya disalin dengan tingkat ketelitian yang tinggi menggunakan tulisan tangan oleh para penganutnya. Buktinya bisa dilihat dari salinan – salinan yang ditemukan hingga sekarang, yang sama dengan teks yang digunakan secara umum. Selain itu juga ada kutipan – kutipan langsung dari surat – surat zaman dulu yang mendukung kebenaran salinan tersebut sejak zaman purba hingga sekarang. Ketika mesin cetak diciptakan pertama kali di Eropa, Alkitab Latin Vulgata merupakan buku pertama yang dicetak dengan mesin cetak tipe bergerak di Percetakan Johannes Gutenberg pada 1455. Penemuan mesin cetak ini sangat mempercepat penyebaran Alkitab di seluruh dunia secara drastis. Ketahuilah mengenai sejarah terbentuknya agama Kristen, sejarah berdirinya Gereja Katedral Jakarta, dan sejarah berdirinya gereja Katolik.

Struktur Alkitab Kristen

Perjanjian Lama dalam sejarah terbentuknya Alkitab dapat dikelompokkan menjadi lima bagian yang utama yaitu Kitab Taurat, Kitab Sejarah, Kitab Hikmat, Kitab Nabi – Nabi Besar dan Kitab Nabi – Nabi Kecil. Pengelompokan dalam sejarah perjanjian baru adalah Kitab Injil (4 kitab), Kitab Sejarah (1 Kitab), Surat – Surat Rasuli (21 Kitab) dan Kitab Wahyu (1 Kitab). Sejarah Perjanjian Lama menceritakan kisah dimana para tokoh dan nabi yang ada pada masa sebelum lahirnya Yesus Kristus, dari mulai Adam sampai Maleakhi. Perjanjian Baru memuat kitab – kitab Injil sejumlah 4 kitab berbeda yang berisi sejarah dan riwayat Yesus Kristus sejak sebelum lahir hingga kenaikannya dan surat – surat yang ditulis oleh para pengikutnya.

Masing – masing kitab dibagi atas pasal – pasal untuk memudahkan pencarian lokasi pernyataan dalam Alkitab. Kitab – kitab yang terdiri dari satu pasal saja ada lima yaitu Kitab Obaja, Surat Filemon, Surat 2 Yohanes, Surat 3 Yohanes dan Surat Yudas, sedangkan yang paling panjang memuat 150 pasal yaitu Kitab Mazmur. Masing – masing pasal kemudian dibagi menjadi sejumlah ayat, Mazmur 117 paling sedikit berisi dua ayat dan Mazmur 119 berisi 176 ayat paling banyak. “alamat Alkitab” adalah cara untuk memudahkan pencarian lokasi ayat dalam Alkitab, misalnya pada Kejadian 1:1 merujuk pada Kitab Kejadian yaitu Kitab pertama dalam Alkitab, pasal pertama dan ayat pertama.

Kitab – kitab di sejarah terbentuknya Alkitab tersusun secara semi kronologis dan bukan dari waktu penurunan Wahyu. Penggolongan ini dilakukan karena beberapa Alkitab tidak jelas waktu penulisannya dan siapa penulisnya sedangkan beberapa kitab lain adalah kumpulan tulisan yang dikelompokkan menurut gaya penulisan yang ada didalamnya. Misalnya Kitab Amsal yang ditulis oleh Raja Salomo tidak disusun setelah Kitab 1 Raja – Raja yang membahas riwayat hidupnya tetapi ditempatkan berkelompok dengan kitab – kitab puisi lain seperti Kitab Ayub, Mazmur, Pengkhotbah, dan Kidung Agung. Juga Kitab Nabi Yeremia yang hidup di zaman Raja Yosia tidak ditempatkan setelah Kitab 2 Raja – Raja yang berisi riwayat Raja Yosia tetapi disusun bersama dengan kitab nabi besar lainnya, seperti Kitab Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel dan Daniel.

Pembagian dalam sejarah terbentuknya Alkitab adalah hasil dari kanonisasi yang dilakukan oleh Bapa Gereja awal dan tidak berubah sejak abad ke 4 M, tetapi beberapa terjemahan Alkitab terkadang memiliki konvensi yang agak berbeda. Contoh dalam kitab Mazmur bahasa Indonesia, nama penggubah Mazmur dan judul lagunya dijadikan ayat yang pertama dalam satu pasal sedangkan dalam Alkitab bahasa Inggris tidak demikian. Karena itu Alkitab Bahasa Indonesia memiliki ayat lebih banyak hingga beberapa puluh daripada Alkitab bahasa Inggris. Selain itu terdapat sub pasal yang disebut dengan perikop untuk memudahkan pembacaan dan pencarian kembali bagian tertentu dan bukan merupakan bagian isi Alkitab yang sebenarnya.

The post Sejarah Terbentuknya Alkitab Terlengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Terbentuknya Agama Kristen Secara Singkat /agama/kristen/sejarah-terbentuknya-agama-kristen Mon, 27 May 2019 04:21:20 +0000 /?p=3957 Membicarakan sejarah terbentuknya agama Kristen tidak bisa dipisahkan dari sejarah berdirinya gereja Kristen, sebab gereja ini telah membawa ajaran agamanya, membimbing para penganutnya dan menyaksikan perjalanan selama dua ribu tahun…

The post Sejarah Terbentuknya Agama Kristen Secara Singkat appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Membicarakan sejarah terbentuknya agama Kristen tidak bisa dipisahkan dari sejarah berdirinya gereja Kristen, sebab gereja ini telah membawa ajaran agamanya, membimbing para penganutnya dan menyaksikan perjalanan selama dua ribu tahun sejak abad pertama Masehi, dari tanah Israel sampai ke Eropa, Amerika,Indonesia dan seluruh dunia. Baca juga mengenai sejarah berdirinya gereja katedral jakarta dan sejarah berdirinya gereja katolik. Tokoh – tokoh yang tidak terhitung jumlahnya silih berganti menimbulkan kejadian – kejadian yang akan mengubah alur sejarah dunia. Pada abad pertengahan konsep kekristenan menjadi umum apabila melihat dari sejarah agama Kristen. Perkembangannya mencapai seluruh dunia selama masa eksplorasi negara – negara Eropa pada zaman Renaissance hingga menjadi agama terbesar di dunia. Hingga sekarang ada lebih dari dua miliar umat Kristen atau sepertiga jumlah manusia di dunia.

Cikal Bakal Kekristenan

Agama kristen muncul di wilayah Levant atau yang sekarang dikenal sebagai Palestina dan Israel sejak pertengahan abad masehi pertama. Awal sejarah terbentuknya agama Kristen dimulai di kota Yerusalem lalu menyebar ke wilayah Timur dekat seperti Syria, Asyur, Mesopotamia, Fenisia, Asia Minor, Yordania dan Mesir. 15 tahun kemudian agama kristen mulai masuk dan berkembang di Eropa Selatan.penyebaran agama kristen juga dilaukan di Afrika Utara, Asia Selatan dan Eropa Timur. Hingga pada abad ke 4 kristen dijadian agama negara oleh Dinasti Arsakid dari Armenia di tahun 301 M, oleh negara Caucasian Iberia (Republik Georgia) pada 319 M, Kekaisaran Aksum dari Ethiopia pada 325 M dan kekaisaran Romawi pada 380 M. Ketahui juga mengenai sejarah Petra Yordania dan sejarah Konstantinopel.

Kemunculan Yesus menandai periode pertama dalam sejarah terbentuknya agama Kristen, yang dimulai sejak kelahiran Yesus hingga kematian dan kebangkitannya pada 4 SM – 33 M. Yesus Kristus lahir pada sekitar 4 SM di Bethlehem, Yudea dan tumbuh dewasa di Nazaret, Galiliea. Ketika berusia 30 tahun ia memulai pelayanan selama lebih dari 3 tahun. Pelayanan mencakup merekrut kedua belas rasul, melakukan berbagai mukjizat, mengusir setan, menyembuhkan orang yang sakit, dan membangkitkan orang dari kematian. Kematian Yesus terjadi dengan cara disalib sebagai hasil dari hasutan para pemimpin agama Yahudi.

Mereka tidak menyukai ajaran Yesus yang dianggap bertentangan dengan ajaran yang mereka lakukan. Yesus disalib di Bukit Golgota, Yerusalem, antara tahun 29 – 33 M berdasarkan perintah dari Gubernur Provinsi Yudea Romawi, Pontius Pilatus. Yesus dikubur di dalam gua batu setelah mati disalib. Umat Kristen mempercayai bahwa Yesus bangkit kembali pada hari ketiga setelah kematianNya dengan disaksikan oleh lebih dari lima ratus saksi mata pada saat itu. Ia naik ke surga pada empat puluh hari kemudian, juga dengan disaksikan oleh banyak orang.

Konon, para imam Yahudi yang ketakutan menyuap penjaga kubur untuk menyatakan bahwa mayat Yesus dicuri oleh para muridnya dan bahwa Yesus sebenarnya tidak bangkit. Kelima peristiwa dalam kehidupan Yesus yaitu kelahiran, pelayanan, kematian, kebangkitan, kenaikan ke surga ini kemudian menjadi intisari Kekristenan. Informasi mengenai kehidupan Yesus didapatkan dari keempat Injil dan tulisan – tulisan dari Paulus serta murid Yesus lainnya, yang dikumpulkan dan menjadi awal dari sejarah perjanjian baru.

Awal Mula Gereja Kristen

50 hari setelah kebangkitan Yesus atau sekitar 30-34 M gereja dimulai, berdasarkan janji Yesus bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya. Dengan kedatangan roh kudus pada hari Pentakosta, Gereja (atau artinya kumpulan yang dipanggil untuk keluar) dimulai secara resmi. Pada hari itu sebanyak tiga ribu orang yang mengikuti khotbah Simon Petrus memilih untuk mengikuti Kristus dan dibaptis. Orang – orang pertama yang tobat dan mengikuti ajaran Kekristenan adalah orang – orang Yahudi penganut Yudaisme, dan gereja itu berpusat di Yerusalem. Itu sebabnya pada awalnya dalam sejarah terbentuknya agama Kristen, bahwa Kekristenan dianggap sebagai sekte Yahudi, akan tetapi isi kotbah para Rasul berbeda dengan apa yang diajarkan dalam kelompok – kelompok Yahudi lainnya.

Periode gereja berikutnya dalam sejarah agama Kristen dimulai sejak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan Kristen dijadikan sebagai agama resmi Romawi hingga mulainya Abad Pertengahan ketika Kaisar Romawi terakhir, Romulus Agustus dijatuhkan. Periode ini berlangsung sekitar tahun 313 sampai 476 M dimana Kepausan mulai berkembang, tidak ada penganiayaan sekejam masa lalu pada orang – orang Kristen, percampuran agama dan politik menjadi satu, dan proses kanonisasi alkitab Bahasa Latin yang memuat sejarah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Gereja Pada Abad Pertengahan

Kemudian gereja memasuki abad pertengahan yang dimulai sejak akhir kekuasaan Kaisar Romawi Barat sampai ketika Charlemagne dimahkotai menjadi Kaisar Eropa Barat, yaitu tahun 476 – natal tahun 800 M. Gereja terutama Kepausan pada periode ini mengalami kemunduran moral karena pada Paus dipaksa untuk terlibat pada politik semakin dalam, seringkali politik kotor dan harus mengikuti Kekaisaran Romawi Timur dan juga pemerintahan bangsa barbar di Barat. Walaupun kebanyakan orang Kristen pada masa ini bermukim di Asia Minor tetapi penyebaran Injil terus dilakukan ke berbagai pelosok Eropa yang mempengaruhi sejarah Abad Pertengahan.

Gereja Katolik Roma terus memegang kekuasaan dengan Paus yang berkuasa dan hidup seperti Raja. Korupsi dalam lingkungan gereja menjadi hal yang umum. Sejak tahun 1095 hingga 1204 para Paus mendukung serangkaian peristiwa perang salib yang mahal dan berdarah – darah untuk mengusir kaum muslim dan membebaskan Yerusalem. Periode berikutnya terjadi sejak pentahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat sampai kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur, ketika Konstantinopel direbut oleh Turki pada 1453 dan terjadinya Reformasi Protestan sekitar tahun 800 – 1500.

Awalnya hampir semua wilayah Eropa Barat berada di bawah kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung, dan para misionaris mulai dikirim ke Eropa Timur dan Rusia. Para biarawan mulai mengubah dasar – dasar agama setelah melihat kondisi gereja yang menurun, dan dimulainya Perang Salib dengan bangsa Asia. Universitas mulai dibuka sehingga rakyat biasa juga dapat membaca dan menulis. Setelah itu gereja Katolik Barat di Eropa Barat dan gereja Ortodoks Timur di Asia Kecil berpisah. Ketahui juga mengenai sejarah berdirinya gereja Katolik, sejarah perang Ambon dan penyebab perang Ambon.

Reformasi Protestan

Periode dalam sejarah terbentuknya agama Kristen ini ditandai oleh banyaknya tokoh yang membawa pembaruan dalam Gereja Katolik Roma sekitar tahun 1517 sampai 1600, yaitu Martin Luther, Yohanes Calvin dan John Knox yang pada akhirnya mengakhiri dominasi para uskup dan biarawan dalam bidang mempelajari alkitab. Reformasi ini menyebabkan Kontra Reformasi dan terjadinya reformasi lainnya di Eropa Barat sementara penemuan benua Amerika membuat kaum Protestan yang dianiaya di Eropa memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan mendirikan negara baru berdasarkan kekristenan. Selama seratus tahun banyak terjadi peristiwa – peristiwa penting dan seluruh wilayah Eropa Barat terancam Perang Saudara antara penguasa Kristen dan Katolik.

Sejarah terbentuknya agama Kristen saat ini memasuki masa modern dimana Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur telah mengambil beberapa langkah untuk memperbaiki hubungan yang sempat rusak, yang juga dilakukan oleh Katolik dan Lutheran. Gereja menjadi saksi bangkitnya Pentakostalisme, gerakan karismatik, oikumenisme dan berbagai ajaran sesat. Pada masa ini telah ada banyak jenis gereja namun hanya ada satu injil.

The post Sejarah Terbentuknya Agama Kristen Secara Singkat appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Hari Halloween (31 Oktober) Terlengkap /agama/kristen/sejarah-hari-halloween Wed, 08 May 2019 03:01:17 +0000 /?p=3749 Halloween merupakan salah satu perayaan yang rutin dilakukan setiap tahun oleh umat Kristen yang identik dengan hal-hal berbau horor dan kostum seram. Meskipun tidak semua orang di dunia ikut memperingati…

The post Sejarah Hari Halloween (31 Oktober) Terlengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Halloween merupakan salah satu perayaan yang rutin dilakukan setiap tahun oleh umat Kristen yang identik dengan hal-hal berbau horor dan kostum seram. Meskipun tidak semua orang di dunia ikut memperingati perayaan ini, tetapi siapa yang tidak kenal hari yang akrab dengan ucapan, “Trick or treat”  ini. Perayaan dilakukan pada tanggal 31 Oktober setiap tahunnya.

Sama seperti sejarah hari raya cina, sejarah hari valentine, dan sejarah hari dokter nasional, hari yang memiliki sejarah serta mitos hingga perayaannya ditetapkan, halloween juga memiliki sejarah sampai rutin dirayakan setiap tahun. Sesuai dengan hal-hal yang identik dengan perayaan ini, sejarahnya juga tidak lepas dari sesuatu yang berbau horor. Berikut adalah ulasan mengenai sejarah hari halloween.

Sejarah Hari Halloween

Sebenarnya tidak ada catatan sejarah yang jelas mengenai kapan tepatnya Sejarah Hari Halloween ini mulai diselenggarakan. Meskipun begitu beberapa sumber menyebutkan bahwa orang-orang telah merayahan hari yang terasa horor ini sejak lebih dari 2000 tahun lalu. Adapun wilayah yang merayakannya meliputi dataran Eropa dan Amerika, dengan kata lain bangsa Barat.

Kata Halloween sendiri merupakan singkatan dari frasa All Hallows’ Evening yang jika dialih bahasakan ke Indonesia berarti Malam Para Kudus. Orang-orang juga mengenal istilah lain dari kata tersebut seperti Allhalloween, All Hallows’ Eve, dan All Saints’ Eve. Perayaan yang dilakukan setiap malam tanggal 31 Oktober ini dimaksudkan untuk mengawali Allhallowtide yang merupakan peringatan tiga hari masa para Kudus.

Peringata trihari masa para Kudus untuk satu periode yang dihitung dalam tahun liturgi dilakukan sebagai bentuk dedikasi. Dedikasi tersebut bertujuan untuk mengenang orang-orang, para Kudus, martir, yang telah meninggal dunia dalam setahun itu. Istilah halloween sendiri digunakan pertama kali pada abad ke-16 yang diambil dari bahasa Skotlandia seperti telah dijelaskan sebelumnya.

Pesta Panen atau Festival Samhain yang dirayakan bangsa Kelt

Bangsa Kelt atau juga dikenal sebagai bangsa Celtic merupakan bangsa kuno yang menghuni wilayah Inggris, Irlandia, dan Perancis sekitar 2000 tahun yang lalu. Konon sistem penanggalan bangsa tersebut menghitung awal tahun pada tanggal 1 November. Sementara pada malam 31 Oktober mereka melakukan perayaan akhir musim panas yang biasa disebut Festival Samhain.

Bangsa Kelt percaya bahwa setiap malam 31 Oktober Saman yang merupakan Dewa Kematian akan datang. Tujuan Saman adalah untuk membantu roh orang-orang yang sudah meninggal dalam rentang satu tahun agar bisa mencapai kehidupan mereka selanjutnya. Oleh sebab itu para roh, iblis, dan setan memperoleh ruang untuk bergerak, sehingga mereka mampu berbuat onar dan menghancurkan hasil panen warga.

Berasal dari kepercayaan itulah akhirnya bangsa Kelt merayakan festival Samhain. Pada saat festival tersebut orang-orang akan mengenakan pakaian yang menyerupai tokoh hantu. Hal ini dimaksudkan agar para roh, setan, dan iblis yang datang mengira mereka sebagai temannya, sehingga tidak terjadilah berbagai masalah. Pada perayaan ini biasanya diadakan parade keluar kota yang ditujukan untuk mengantar para roh pergi. Salah satu hal wajib pada perayaan teresebut adalah api unggun yang dimaksudkan agar hubungan mereka dengan Dewa Matahari semakin kuat serta ramalan menjadi lebih jelas.

Simbol Halloween

Secara umum simbol halloween adalah kostum hantu dan hal-hal berbau mistis. Meskipun begitu ada tiga hal yang menjadi simbol paling kuat dari perayaan ini. Simbol tersebut antara lain labu yang berbentuk mengerikan dan dikenal sebagai Jack O’lantern, orang-orangan sawah, dan ucapan “Trick or treat”.

  • Labu Jack O’lantern

Biasanya dalam perayaan halloween, labu yang bernama Jack O’Lantern diisi dengan lilin yang menyala. Kebiasaan ini berasal dari masyarakat Amerika yang bertujuan untuk menambah kesan horor dari suasana malam. Hal tersebut juga tidak lepas dari labu sebagai salah satu hasil pertanian masyarakat Amerika.

Sementara itu pemberian nama Jack O’Lantern pada labu bersala dari legenda yang beredar pada masyarakat Irlandia atau bangsa Kelt. Konon pada masa itu hidup seorang petani malas, tetapi cerdas yang bernama Jack O’Lantern. Karena kecerdasannya petani tersebut berhasil menipu iblis agar dirinya tidak jadi dimasukkan ke dalam neraka. Sayangnya meski berhasil menipu iblis, Jack O’Lantern tetap tidak mendapat izin untuk amsuk ke surga. Oleh sebab itulah arwahnya berkeliaran dengan membawa sebuah lentera. Berdasarkan legenda tersebut dibuatlah labu seram yang biasanya ditaruh di depan rumah pada perayaan halloween.

  • Ucapan Trick or treat

Pada mulanya ucapan ‘trick or treat’ berfungsi sebagai mantera untuk mengusir serta menenangkan para roh jahat. Tetapi seiring berjalannya waktu mantera tersebut berubah maksud dan penggunaannya. Bahkan justru menjadi semacam simbol pada perayaan halloween. Simbol ini dimulai ketika bangsa Irlandia bermigrasi ke wilayah Amerika pada kisaran abad ke-19. Migrasi tersebut menghasilkan perpaduan budaya antara dua negara. Salah satunya adalah tradisi yang berasal dari Irlandia ketika anak-anak mengunjungi rumah tetangga mereka dan mengucapkan “trick or treat” untuk meminta permen.

Anak-anak yang melakukan tersebut awalnya berasal dari keluarga miskin dan anak nakal Irlandia. Oleh sebab itu masyarakat Amerika mencetuskan suatu ide agar anak-anak diberi saja permen atau sesuatu yang bisa menyogok mereka. Sekarang kebiasaan tersebut sudah berkembang menjadi suatu budaya yang bisa dilakukan siapa saja. Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan mengapa malam Halloween juga disebut sebagai Beggar’s Night yang berarti malam pengemis.

Mitos dan Perayaan Halloween

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa dalam setiap perayaan yang melibatkan kebaktian atau hal mistis, memiliki mitos yang berkembang pada masyarakat. Terkait perayaan halloween sendiri ada beberapa mitos yang berkembang. Diantaranya adalah kepercayaan bahwa ketika tidak sengaja melihat laba-laba saat malam Halloween menunjukkan bahwa arwah orang disayangi sedang berada di situ untuk mengawasi. Mitos lain yang berkembang yaitu keyakinan bahwa roh-roh jahat dapat diusir jika bel dibunyikan pada malam hari.

Meskipun begitu mitos dan perayaan halloween di setiap negara berbeda-beda tergantung cara mereka memperingatinya. Misalnya di Brittanny, pada malam halloween anak-anak akan menyalakan lilin yang diletakkan di dalam tengkorak dan disimpan pada area pemakaman. Sementara di Irlandia masyarakat melepaskan kembang api dan menyalakan api unggun.

Tetapi ada dua negara yang memberi pengaruh sangat besar terhadap perayaan yang juga disebut sebagai malam pengemis ini. Kedua negara tersebut adalah Amerika Serikat dan Kanada. Di Indonesia sendiri perayaan ini tidak terlalu banyak diperingati, hanya beberapa daerah di kota besar yang melakukannya.

The post Sejarah Hari Halloween (31 Oktober) Terlengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Perjanjian Baru Dalam Alkitab Agama Kristen /agama/kristen/sejarah-perjanjian-baru Fri, 12 Apr 2019 03:21:39 +0000 /?p=3337 Perjanjian Baru adalah bagian utama kedua dari kanon Alkitab Kristen setelah bagian pertama yaitu Perjanjian Lama. Kanon Alkitab Kristen adalah sekumpulan kitab yang dianggap sebagai terinspirasi secara ilahi dan membentuk…

The post Sejarah Perjanjian Baru Dalam Alkitab Agama Kristen appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Perjanjian Baru adalah bagian utama kedua dari kanon Alkitab Kristen setelah bagian pertama yaitu Perjanjian Lama. Kanon Alkitab Kristen adalah sekumpulan kitab yang dianggap sebagai terinspirasi secara ilahi dan membentuk sebuah alkitab agama Kristen. Perjanjian Baru berbahasa Yunani yang membahas mengenai ajaran – ajaran dan pribadi Yesus juga berbagai peristiwa yang terjadi dalam keKristenan di abad ke – 1.

Umat Kristen menganggap Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama sebagai kitab suci, yang seringkali menyertai penyebaran agama Kristen di seluruh dunia. Perjanjian Baru juga dianggap mencerminkan moralitas dan teologi Kristen, sehingga berbagai frase dan bacaan yang langsung diambil dari Perjanjian Baru juga dimuat ke dalam berbagai liturgi Kristen. Perjanjian Baru telah memberi pengaruh kepada berbagai gerakan keagamaan, filosofis dan politik dalam dunia agama Kristen.

Latar Belakang Perjanjian Baru

Dalam sejarah perjanjian baru menyebutkan bahwa perjanjian baru adalah sebuah antologi yaitu kumpulan berbagai koleksi karya – karya Kristiani yang ditulis menggunakan bahasa Yunani. Pada abad pertama bahasa Yunani sangat umum digunakan di waktu yang berbeda – beda oleh berbagai penulis yang merupakan murid – murid Yahudi pertama dari Yesus. Perjanjian baru meliputi 27 kitab, dimana teks aslinya dituliskan pada abad pertama dan kemungkinan abad kedua era Kristen. Secara umum juga dipercaya tertulis dalam bahasa Yunani Koine yaitu bahasa umum di Mediterania Timur pada masa penaklukan Alexander Agung (335 – 323 SM) hingga evolusi bangsa Yunani Bizantium (sekitar 600 M). Semua karya – karya yang tergabung dalam perjanjian baru tampaknya dituliskan pada masa paling akhir yaitu sekitar 150 M, tidak lebih dari 70 M atau 80 M.

Koleksi – koleksi teks terkait adalah surat – surat dari Rasul Paulus yang telah ada pada awal abad ke 2, dan injil kanonik dari Matius, Markus, Lukas dan Yohanes yang ditegaskan lagi oleh Ireneus pada akhir abad ke – 2 sebagai keempat injil. Secara bertahap koleksi tersebut bergabung dengan karya – karya tunggal dan koleksi lain dalam berbagai kombinasi yang berbeda hingga membentuk berbagai kanon Kitab Suci Kristen. Seiring waktu, ada beberapa kitab yang menjadi perdebatan yang pada awalnya tidak dianggap sebagai kitab suci seperti Kitab Wahyu dan beberapa surat – surat umum juga dimasukkan ke dalam kanon tersebut. Sedangkan beberapa karya lama yang pada awalnya dianggap sebagai kitab suci justru tidak dimasukkan dalam kanon sejarah perjanjian baru.

Isi Kitab Perjanjian Baru

Sebagaimana kitab – kitab pada sejarah perjanjian lama, kitab – kitab pada perjanjian baru juga bukan merupakan hasil karya dari satu orang. Kitab dalam perjanjian baru adalah hasil karya dari setidaknya sejumlah delapan orang. Perjanjian baru dibagi menjadi lima bagian yaitu:

1. Injil

Injil berarti ‘Kabar Baik’ berisi empat narasi mengenai kehidupan, ajaran, kematian, dan juga tentang kebangkitan Yesus.

  • Matius – Bagian yang menceritakan kisah Yesus sebagai Mesias, yaitu Raja bangsa Israel. Injil Matius penuh berisi penggenapan dari nubuat – nubuat dalam sejarah perjanjian lama.
  • Markus – Bagian yang menceritakan kisah Yesus sebagai Hamba.
  • Lukas – Menggambarkan Yesus sebagai anak manusia yang datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang hilang.
  • Yohanes – Menggambarkan Yesus sebagai Firman Tuhan yang menjelma menjadi seorang manusia, Kristus, artinya Yang Diurapi.

2. Kisah Para Rasul

Bagian ini berisi catatan sejarah dari kenaikan Yesus, kisah pengabaran Injil di Yerusalem, Yudea dan Samaria, sampai kepada kisah mengenai perjalanan misi Paulus ke Roma. Pada dasarnya, bagian ini memuat riwayat sejarah awal gereja. Berisi mengenai pelayanan para Rasul dalam gereja perdana dan ada kemungkinan ditulis oleh penulis yang sama seperti pada Injil Lukas. Sejarah perang batak di Indonesia juga berhubungan dengan perkembangan agama Kristen, selain itu juga ada sejarah berdirinya gereja Katolik di Indonesia yang perlu diketahui.

3. Surat – surat Paulus

  • Roma – Telaah yang dilakukan secara sistematis akan pembenaran, pengkudusan dan pemuliaan, rencana Tuhan atas orang Yahudi dan non Yahudi.
  • 1 Korintus – Surat ini menyoroti terjadinya perpecahan dalam jemaat dan teguran kepada pelanggaran susila, masalah pencarian keadilan pada orang – orang yang tidak beriman dan juga mengenai kebiasaan – kebiasaan yang salah yang dilakukan pada Perjamuan Kudus. Selain itu juga berisi mengenai penyembahan berhala, pernikahan dan kebangkitan.
  • 2 Korintus – Berisi pembelaan dari Paulus akan status kerasulannya.
  • Galatia – Isinya berupa pembuktian Paulus akan kesalahan dari legalisme yang menganggap hukum Taurat adalah mutlak dalam memperoleh keselamatan, juga telaah mengenai tempat yang layak bagi anugrah yang didapatkan dalam hidup orang – orang Kristen.
  • Efesus – Membahas mengenai posisi orang yang percaya di dalam Kristus dan informasi mengenai peperangan rohani yang terjadi.
  • Filipi – Kisah Paulus tentang pemenjaraannya, kasih sayang kepada jemaatnya di Filipi. Bagaimana ia mendesak mereka agar menjadi orang saleh dan memperingatkan bahaya legalisme kepada jemaatnya.
  • Kolose – Fokus Paulus kepada keutamaan Yesus Kristus dalam hal penciptaan, penebusan dan kekudusanNya.
  • 1 Tesalonika – Berisi pelayanan Paulus kepada jemaat Tesalonika, mengenai kesucian dan kembalinya Kristus untuk yang kedua kali.
  • 2 Tesalonika – Berisi koreksi – koreksi mengenai pendapat yang salah tentang Hari Tuhan.
  • 1 Timotius – Instruksi kepada Timotius untuk cara kepemimpinan yang benar dan cara untuk menghadapi ajaran sesat, mengenai peranan wanita dalam gereja, doa dan syarat bagi penilik jemaat serta diaken.
  • 2 Timotius – Berisi surat untuk menguatkan diri Timotius.
  • Titus – Paulus dulu meninggalkan Titus di Kreta untuk membimbing gereja – gereja disana, juga berisi syarat – syarat menjadi penatua gereja dan penilik jemaat.
  • Filemon – Berisi sepucuk surat kepada seorang pemilik budak mengenai budaknya yang melarikan diri. Surat ini berisi permohonan ampun Paulus kepada Filemon agar mengampuni Onesimus, sang budak.

4. Surat – surat Umum / Surat – surat Am

  • Ibrani – Berisi sepucuk surat kepada jemaat dari Kristen Yahudi yang sedang berada di ambang kembali kepada Yudaisme. Isi surat ini menggambarkan keunggulan Kristus dibandingkan dengan Perjanjian Lama. Tidak diketahui juga siapa penulisnya tetapi beberapa ahli menilai gaya tulisannya mirip dengan Paulus, namun bukti – buktinya kurang mendukung.
  • Yakobus – Yaitu ajaran tentang hubungan antara iman dengan perbuatan.
  • 1 Petrus – Isi surat dalam sejarah perjanjian baru ini untuk memperkuat siapapun penerimanya agar tetap rendah hati dalam penderitaan mereka.
  • 2 Petrus – Membicarakan mengenai batin dari tiap – tiap pribadi, adanya peringatan mengenai ajaran palsu dan juga menyinggung mengenai Hari Tuhan.
  • 1 Yohanes – Isi suratnya berupa peringatan kepada jemaat terhadap ajaran – ajaran sesat yang ada pada permulaan sejarah gereja.
  • 2 Yohanes – Berisi puji – pujian untuk mereka yang berjalan di bawah naungan Kristus dan peringatan untuk tetap berada dalam kasih Tuhan.
  • 3 Yohanes – Ungkapan rasa terima kasih Yohanes kepada Gayus atas kebaikannya pada jemaat dan juga teguran kepada Diotrefes.
  • Yudas – Mengungkapkan para guru palsu dan ibarat – ibarat dalam Perjanjian Lama untuk melukiskan penghakiman pada guru – guru palsu tersebut, dan nasihat – nasihat untuk meneguhkan iman.

5. Kitab Wahyu

Bagian ini merupakan kitab eskatologi , yaitu bagian dari teologi dan filsafat yang berhubungan dengan peristiwa pada masa depan dalam sejarah dunia atau nasib akhir seluruh umat manusia (kiamat) yang dikirimkan kepada jemaat – jemaat yang dianiaya oleh Pemerintah Roma dan berisi anjuran agar mereka dapat tetap setia dalam iman mereka. Ketahui juga beberapa sejarah yang berhubungan dengan perkembangan agama Kristen antara lain sejarah konstantinopel, sejarah hari Valentine, sejarah perang Ambon dan penyebab perang Ambon di Indonesia.

Kanon Perjanjian Baru

Jika kanon perjanjian lama tidak sepenuhnya diakui secara serempak diantara semua kelompok Kristen utama seperti Katolik Roma, Protestan, Ortodoks Yunani, Ortodoks Slavia dan Ortodoks Armenia, kanon dalam sejarah perjanjian baru sejak abad Kuno akhir setidaknya telah diakui hampir secara universal dalam dunia Kekristenan. Kanon dalam sejarah perjanjian baru adalah sekumpulan kitab yang dianggap oleh umat Kristen telah terinspirasi secara ilahi. Sebagian besar kalangan sepakat bahwa kanon dalam perjanjian baru memuat 27 kitab termasuk injil kanonik, kisah, surat para Rasul dan wahyu, yang sebagian besarnya ditulis sejak abad pertama dan selesai sekitar tahun 150 M.

Pengakuan otoritatif mengenai tulisan – tulisan dalam sejarah perjanjian baru ini oleh kaum Ortodoks disahkan dalam Konsili Quinisextum di tahun 692 walaupun penerimaannya secara universal baru terjadi pada sekitar pertengahan tahun 300-an Masehi. Kalangan Katolik membuat suatu ketetapan atas kanon alkitab yang digunakan oleh mereka pada Konsili Trente di tahun 1546 melalui penegasan kembali kanon – kanon yang berasal dari Konsili Florence 1442 dan Hippo serta Kartago (Afrika Utara) pada tahun 393 – 419 M. Gereja Inggris menetapkan dogmanya yang termuat dalam 39 Artikel pada tahun 1563, dan kalangan Calvinis baru memasukkannya dalam Pengakuan Iman Westminster pada tahun 1647.

The post Sejarah Perjanjian Baru Dalam Alkitab Agama Kristen appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>