Perjanjian lama merupakan bagian dari Alkitab agama Kristen yang dasar utamanya adalah Alkitab Ibrani. Isi dari Alkitab Ibrani ini adalah suatu kumpulan tulisan keagamaan dari bangsa Israel kuno. Bagian kedua dari Alkitab Kristen adalah Perjanjian Baru. Di antara gereja – gereja Kristen terdapat variasi dari kanon perjanjian lama. Kaum Protestan dan Orang Suci Zaman Akhir hanya menerima 39 kitab yang terdapat dalam kanon Alkitab Ibrani sementara kalangan Katolik Roma, Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental menerima jumlah yang agak lebih banyak.
Dalam sejarah perjanjian lama terdapat banyak kitab berbeda yang disusun, ditulis dan disunting oleh berbagai penulis selama beberapa abad lamanya. Dasar dari perjanjian lama Kristen adalah Alkitab Ibrani, tetapi tidak ada penjelasan dimana batasan penerapannya. Beberapa ahli berpendapat bahwa kanon Alkitab Ibrani ditentukan sekitar abad ke 3 M atau setelah masa tersebut.
Pembagian Kitab Dalam Perjanjian Lama
Semua kitab dalam perjanjian lama ditulis pada masa sebelum kelahiran Yesus dengan berisi bahasa Ibrani sekitar 97% dan ditulis dalam bahasa Aramaic untuk sisanya. Secara umum, kitab – kitab dalam perjanjian lama terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Kitab – Kitab Hukum (Pentateukh, Taurat)
Lima kitab pertama yaitu kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Ulangan dan Bilangan adalah kitab taurat yang mengisahkan bangsa Israel mulai dari proses penciptaan menurut Kitab Kejadian hingga kematian Nabi Musa. Rincian dari kelima kitab hukum tersebut adalah:
- Kitab Kejadian yang menceritakan mengenai permulaan segala sesuatu di dunia, seperti asal usul laki – laki dan perempuan, awal mula pernikahan, dosa, kematian, bragam bahasa, bangsa Israel dan juga apa saja rencana Tuhan untuk menyelamatkan manusia dari dosa – dosa mereka. Disini juga ada cerita tentang beberapa tokoh seperti Noah, Abraham, Isaac, Jacob dan Joseph.
- Kitab Keluaran menceritakan mengenai bangsa Israel yang dipilih menjadi umat Nya dengan mengutus Yesus untuk menjadi juru selamat dunia. Orang Israel menetap di Mesir selama masa kesulitan makanan sehingga dijadikan budak oleh orang Mesir, kitab ini dalam sejarah perjanjian lama menceritakan bagaimana Musa diutus untuk memimpin orang – orang Israel keluar dari Mesir.
- Kitab Imamat dan Ulangan berisi hukum tertulis pertama yang diberikan Tuhan kepada umat manusia, yang diberikan kepada Musa di gunung Sinai dan hanya kepada bangsa Israel, yang berisi 10 hukum dan banyak yang lainnya. Hukum ini berlaku hingga kematian Kristus di kayu salib.
- Kitab Bilangan menceritakan mengenai beberapa hukum yang diberikan Tuhan kepada kaum Israel dan tentang pengembaraan mereka di padang belantara selama 40 tahun sebelum memasuki wilayah Kanaan.
2. Kitab-kitab Sejarah
Dalam sejarah perjanjian lama, bagian kedua mencakup kitab sejarah yang terdiri dari 12 kitab yaitu Yosua, Hakim – Hakim, Rut, 1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja – Raja, 1 dan 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia dan Ester. Kitab – kitab ini menceritakan mengenai peperangan – peperangan dimana bangsa Israel mendapat bantuan dari Tuhan dalam menghancurkan bangsa Kanaan yang jahat. Pada kitab ini juga terdapat cerita mengenai bagaimana bangsa Israel yang kaya dan berkuasa kemudian terpisah menjadi dua kerajaan yang bernama Yehuda dan Israel. Bangsa Israel yang menyembah berhala lalu dihukum Tuhan melalui peristiwa dimana banyak bangsa lain memperbudak bangsa Israel. Namun ketika mereka bertobat maka mereka diizinkan untuk kembali ke kampung halamannya.
3. Kitab-kitab Puisi
Bagian ini memuat lima kitab yaitu Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung. Kitab Ayub menceritakan seseorang yang sangat menderita dan memiliki banyak kesulitan hidup namun ia tetap setia kepada Tuhan. Kitab Mazmur berisi puisi dan nyanyian yang ditulis oleh Raja Daud dan beberapa orang yang lain, berupa pujian kepada Allah karena kebaikan, kekuasaan dan kemuliaanNya. Kitab Amsal berisi perkataan – perkataan bijaksana yang ditulis oleh Raja Salomo dan beberapa orang lainnya.
Kitab Pengkhotbah juga ditulis oleh Raja Salomo, menceritakan mengenai seseorang yang berusaha menemukan kebahagiaan dalam berbagai hal namun malah menemukan tidak satupun dari itu yang dapat membawa kebahagiaan baginya. Sehingga ia belajar bahwa kebahagiaan hanya bisa datang melalui rasa takut kepada Tuhan dan dengan memelihara hukum – hukum Tuhan. Kitab Kidung Agung berisi kidung cinta.
4. Kitab-kitab Nubuatan
Bagian ini terdiri dari 17 kitab yang menjadi salah satu kitab dalam sejarah perjanjian lama, ditulis oleh para Nabi dan judul kitab – kitab tersebut diambil dari nama mereka. Nama – nama kitab adalah Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkil, Daniel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zepanya, Hagai, Zakharia dan Maleakhi.
Perjanjian Lama Dalam Teologi Kristen
Dasar kekristenan adalah klaim bahwa dalam sejarah Yesus juga merupakan Kristus, sebagaimana pengungkapan dalam Pengakuan Petrus. Selain itu juga dari pemahaman kaum Yahudi akan makna dari Mesias, suatu istilah Ibrani yang artinya sama dengan Kristus yaitu ‘yang diurapi’. Pada zaman Yesus, beberapa kalangan Yahudi mengharapkan akan kedatangan seorang keturunan Nabi Daud yang akan mendirikan kerajaan Yahudi di Yerusalem, dan bukan di Propinsi Romawi. Kalangan lain memberi penekanan pada sang ‘Anak Manusia’ yaitu sosok yang jelas berasal dari dunia lain yang akan menjadi hakim pada akhir zaman. Beberapa kalangan menyelaraskan kedua teori tersebut dengan mengungkap harapan akan kerajaan mesianik dunia yang akan berlangsung selama satu periode dan diikuti dengan era dunia yang lain yang akan datang.
Sebagian kalangan lain berpendapat bahwa Mesias telah hadir namun belum dikenali karena dosa – dosa bangsa Israel, sedangkan sebagian lain berpikir bahwa Mesias akan segera diumumkan oleh seorang pembuka jalan atau pendahulunya. Pendahulu tersebut kemungkinan adalah Elia sebagaimana yang dijanjikan oleh Nabi Maleakhi, yang kitabnya mengakhiri perjanjian lama dan mendahului laporan injil Markus mengenai Yohanes Pembaptis. Tidak ada satupun kalangan yang memperkirakan adanya Mesias yang menderita dan wafat untuk dosa – dosa semua orang, oleh karena itu cerita wafatnya Yesus melibatkan pergeseran mendasar mengenai makna tradisi Perjanjian Lama.
Pada sejarah perjanjian lama, istilah itu mencerminkan pemahaman Kekristenan mengenai dirinya sebagai pemenuhan dari nubuat Yeremia mengenai perjanjian baru yang akan menggantikan perjanjian antara Tuhan dan Israel. Walau bagaimanapun, penekanan maknanya telah bergeser dari pemahaman Yudaisme mengenai perjanjian yang dianggap sebagai perjanjian abadi antara Tuhan dengan bangsa Israel hingga menjadi pejanjian antara Tuhan dengan semua orang di dalam ajaran Kristus. Ketahui juga mengenai sejarah berdirinya gereja katolik, sejarah berdirinya gereja katedral jakarta, sejarah perang batak dan penyebab perang ambon.
Proses Pemilihan Kitab
Pemilihan kitab – kitab yang akan membentuk suatu kanon memakan waktu yang panjang dan kompleks karena masing – masing kaum melihat adanya kewibawaan dalam kitab yang berbeda.
- Alkitab Yunani
Kitab – kitab suci diterjemahkan pertama kalinya ke bahasa Yunani sekitar tahun 280-130 SM di Alexandria. Terjemahan awal yang konon ditugaskan oleh Ptolemaios II Philadelphos, dinamakan Septuaginta yang artinya Tujuh Puluh. Sebutan ini diduga berasal dari jumlah penerjemah yang terlibat. Dalam Gereja Ortodoks Timur, Septuaginta menjadi dasar perjanjian lama. Isinya lebih mencakup beberapa kitab yang dalam kondisi tertentu tidak lagi dianggap kanonik yaitu 1-2 Esdras, Yudit, Tobit, 3-4 Makabe, Kitab Kebijaksanaan, Sirakh dan Barukh. Temuan terbaru mengungkap bahwa perbedaan teks pada sumber awal dengan yang kemudian digunakan oleh kaum Masoret menjadi alasan variasi tersebut. Simak juga mengenai sejarah konstantinopel, sejarah hari valentine dan sejarah petra yordania.
- Alkitab Latin
Bahasa Latin menggantikan bahasa Yunani sebagai bahasa umum yang digunakan oleh umat Kristen awal. Pada tahun 400 M Paus Damasus I menugaskan Hieronimus yang menjadi seorang cendekiawan terkemuka pada saat itu untuk memperbarui alkitab Latin yang akan menggantikan Vetus Latina. Karya Hieronimus tersebut dinamakan Vulgata dan sebagian besar perjanjian lama ia terjemahkan ke dalam teks Ibrani karena beranggapan bahwa teks Ibrani lebih bagus untuk memperbaiki Septuaginta secara teologis ataupun filologis. Vulgata kemudian digunakan dalam Gereeja Barat sedangkan Septuaginta masih digunakan oleh Gereja – gereja Timur sampai sekarang.
Versi – versi perjanjian lama yang paling dikenal baik adalah versi Ibrani, Yunani dan Latin yang berasal dari Alkitab Ibrani. Tetapi masih ada versi lainnya seperti dalam bahasa Aramaic yang digunakan oleh kaum Yahudi di Palestina dan Timur Dekat disebut Targum Aramaic, bahasa Suryani (Suriah) yang bernama Peshitta, juga beberapa versi dalam bahasa Koptik (bahasa Mesir sehari – hari yang berasal dari bahasa mesir kuno), bahasa Ethiopik, bahasa Armenia dan bahasa Arab.