Bangunan

18 Jenis Koleksi Museum Adityawarman Padang Terlengkap

Museum Adityawarman adalah salah satu museum yang penting dan mengangkat sejarah masyarakat Minangkabau serta peninggalan kebudayaannya sejak masa prasejarah hingga masa sekarang. Terletak di Jalan Diponegoro no.10, Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Museum ini berdiri di lahan seluas 2,6 hektar dan luas bangunan 2,855 meter persegi dibangun dengan inspirasi rumah Bagonjong atau rumah gadang ciri khas arsitektur tradisional Minangkabau. Rumah bagonjong adalah rumah panggung yang memiliki atap yang meniru tanduk kerbau bertumpuk, dengan tujuh pucuk gonjong di atap museum.

Pembangunan museum dilakukan sejak tahun 1974 untuk menjadi pusat pelestarian sejarah Minangkabau, Mentawai dan Nusantara. Museum diresmikan pada 16 Maret 1977 oleh Mendikbud Prof. Dr. Sjarif Thayeb, dan diberi nama Adityawarman secara resmi pada 28 Mei 1979 dari nama salah satu raja Minangkabau yang berkuasa pada tahun 1347 – 1375 M. Raja Adityawarman yang namanya digunakan dalam sejarah museum Adityawarman berasal dari keturunan Majapahit dan diperkirakan berkuasa pada era yang sama dengan Gajah Mada.

Koleksi Utama Museum

Koleksi museum Adityawarman yang hampir mencapai 6000 an buah pada tahun 2018 dikelompokkan menjadi 10 jenis yaitu Geologika/Geografika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika/Heraldika, Filologika, Keramologika, Seni Rupa, dan Teknologika.

  1. Geologika/Geografika terdiri dari aneka ragam permata, batu andesit, granit dan alat pemetaan.
  2. Biologika terdiri dari beberapa koleksi di museum Adityawarman berupa manusia purba, kerangka hewan dan tumbuh – tumbuhan.
  3. Etnografika terdiri dari koleksi di museum Adityawarman berupa benda – benda bersejarah yang menggambarkan suatu kegiatan budaya serta identitas dari suatu etnis tertentu.
  4. Arkeologika menyimpan koleksi di museum Adityawarman berupa peninggalan bersejarah pada masa prasejarah sampai masuknya kebudayaan Barat.
  5. Historika terdiri dari benda – benda bersejarah yang berhubungan dengan organisasi, tokoh, dan negara.
  6. Numismatika berisi aneka ragam jenis mata uang atau alat tukar, pajangan tanda jasa berupa pangkat, juga cap dan stempel.
  7. Filologika terdiri dari koleksi museum Adityawarman berupa naskah – naskah kuno.
  8. Keramologika berisi barang – barang pecah belah yang berasal dari peninggalan masa lalu.
  9. Seni Rupa berisi objek – objek dua dan tiga dimensi yang menggambarkan pengalaman artistik.
  10. Teknologika terdiri dari benda – benda peninggalan perkembangan teknologi sejak masa tradisional hingga modern.

Koleksi di Taman Melati

Memasuki area sejarah museum adityawarman kota padang terdapat taman yang cukup luas dengan pepohonan rindang yang diberi nama Taman Melati. Disana terdapat permainan yang biasa digunakan anak – anak TK. Ada lebih dari 100 jenis tanaman yang tumbuh disini. Di  taman ini juga terdapat beberapa koleksi museum antara lain:

1. Patung Bagindo Aziz Chan

Ia adalah seorang pahlawan nasional dan Walikota Padang yang sangat berpengaruh di zaman kolonial Hindia Belanda. Patung setinggi 3 meter karya pelukis Wisran Hadi dan pemahat Arby Samah ini terletak di depan pintu masuk utama museum . Bagindo Aziz Chan tidak disukai karena semangatnya yang tinggi dalam melawan Belanda dan tewas ditembak pada 1947. Ia diberi gelar Pahlawan Nasional pada 7 November 2005 oleh pemerintah RI sehingga masuk dalam daftar nama pahlawan nasional dari Sumatera Barat.

2. Monumen Taman Sari Pahlawan Nasional Minangkabau

Monumen ini dipelopori pembangunannya oleh Yayasan Syarikat Oesaha (YSO) Adabiah Padang bersama pemerintah propinsi Sumatra Barat. Koleksi museum Adityawarman berupa monumen ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat Drs. Nasrul Abit pada tanggal 10 November 2017. Bahan dasarnya berupa konstruksi panel rumah adat Minangkabau berukuran tinggi 3 meter dan lebar 7,5 meter.

Panel utamanya berukuran lebar 6,5 meter, serta lebar ke samping kiri dan kanan masing – masing 1 meter. Rancangan panelnya terbuka dan bisa dikembangkan ke kiri atau kanan untuk menampung tambahan figur pahlawan berikutnya yang mungkin ada. Panel utama monumen berisi relief potret figur 15 orang pahlawan yaitu:

  • Abdul Halim dari Kabupaten Agam
  • Ilyas Yakoub dari Kabupaten Pesisir Selatan
  • Rasuna Said dari Kab. Agam
  • Tuanku Imam Bonjol, Pasaman
  • Natsir, Kab. Solok
  • Abdul Muis, Kab. Agam
  • Baginda Azis Chan, Kota Padang
  • Adnan Kapau Gani, Kab. Agam
  • Hamka, Kab. Agam
  • Mohammad Hatta, Kota Bukittinggi
  • Yamin, Kota Sawahlunto
  • Agus Salim, Kab. Agam
  • Sutan Syahrir, Kota Padang Panjang,
  • Hazairin dari Bukittinggi.

3. Pesawat Terbang

Koleksi museum Adityawarman juga termasuk penyimpanan pesawat dari masa perang dunia II. Kabarnya pesawat ini dulu berada di Solok tetapi kemudian dipindahkan ke museum sejak tahun 1977. Tanggal prasasti tertera Padang, 6 April  1979 dan ditanda tangani  oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi.Di depan pesawat tertera prasasti yang berbunyi: “Aku hanya setitik darah bangsaku, kembangkan sayapku teruskan perjuanganku”. Ketahui juga mengenai siapa saja pahlawan nasional dari Sumatera.

4. Monumen Pejuang Tidak Dikenal dan Monumen Proklamasi

Monumen untuk para pejuang yang tidak dikenal menggambarkan patung para pejuang yang sedang duduk dan memegang bambu runcing. Monumenini dibuat oleh Ramudin pada tahun 1950. Terletak di belakang monumen perjuangan ada monumen proklamasi, bentuknya menyerupai bambu yang diapit tiga dan di puncaknya terdapat semacam bola. Di bagian bawah monumen terdapat relief yang melingkar menggambarkan perjuangan para pahlawan di Kota Padang ketika melawan para penjajah. Ketahui juga mengenai sejarah danau Singkarak dan sejarah jam gadang.

Koleksi di Taman Purbakala

Koleksi museum Adityawarman juga bisa dilihat di area taman purbakalanya yang berisikan arca serta prasasti zaman megalitikum serta peninggalan kerajaan – kerajaan yang pernah berkembang di Sumatra Barat, antara lain:

  1. Terdapat replika bentuk Menhir yang mengambil bentuknya dari Menhir yang terdapat di Nagari Mahek Kabupaten Limapuluhkota, yang dikenal sebagai pusat penemuan situs purbakala Minangkabau.
  2. Replika Arca Bhairawa yang menggambarkan dewa raksasa dalam aliran Tantrayana, yang dianggap sebagai penjelmaan Siwa sekaligus Buddha dalam bentuk raksasa yang menakutkan. Arca ini juga dianggap sebagai perwujudan dari Raja Adityawarman yang menganut Buddha dan aliran Tantrayana Kalachakra.
  3. Replika arca Amoghapasa peninggalan dari Kerajaan Dharmasraya yang pernah berdiri sebelum Kerajaan Pagaruyung /Malayupura.
  4. Replika Prasasti Saruaso I, salah satu prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Adityawarman pada tahun 1375 M. Isi prasasti ini adalah upacara pentasbihan Adityawarman sebagai penganut Buddha Mahayana Sekte Bhairawa, sebagai wisesa dharani atau salah satu perwujudan Buddha. Tempat upacaranya adalah di kuburan yang disebut surawasan atau Nagari Saruaso, Kabupaten Tanah Datar.

Selain berbagai koleksi dan monumen serta replika tersebut, museum juga memamerkan berbagai miniatur berbagai macam rumah adat Sumatra Barat yang berbeda – beda tergantung pada kebudayaan dan kondisi alam setempat. Lalu ada pula galeri pameran kebudayaan Suku Mentawai yang berbeda dari suku Minangkabau dari kebudayaan serta adat istiadatnya, namun keduanya masih berada dalam satu wilayah di Propinsi Sumatera Barat.

Galeri ini mengungkap foto – foto kehidupan masyarakat asli Mentawai, peralatan masak, peralatan berburu, hewan endemik hingga rumah adat, juga tato Mentawai yang termasuk tertua di dunia. Koleksi museum Adityawarman dapat disaksikan mulai hari Selasa sampai Kamis pukul 07.30 sampai 16.00 WIB, hari Jum’at pukul 07.30 – 11.30 WIB, 13.30 – 16.30 WIB, Sabtu dan Minggu pukul 08.00 – 16.00 WIB. Hari Senin ruang pameran dan taman tutup tetapi kantor tetap buka. Harga tiket masuk untuk dewasa sebesar 3000 rupiah dan anak – anak sebesar 2000 rupiah.

=Kompas.com, Tempo.co, dan Kpu.go.id Menangkan 02 ?

Devita Retno

Recent Posts

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) dan Kegiatan yang dilakukan

Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…

5 years ago

Sejarah Hari Buruh Internasional ( 1 Mei ) dan Kegiatan yang dilakukan

Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…

5 years ago

Kolonialisme dan Imperialisme – Latar Belakang dan Contoh

Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…

5 years ago

Sejarah Organisasi Internasional

Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…

5 years ago

De Facto dan De Jure – Pengertian – Perbedaan – Contoh Menerapkannya

Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…

5 years ago

Silsilah Kerajaan Demak Sebagai Kerajaan Islam Pertama

Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…

5 years ago