Kebanyakan contoh kesenian di gua ditemukan di Perancis dan Spanyol, namun beberapa juga ditemukan di Portugal, Inggris, Italia, Rumania, Jerman dan Rusia. Total situs yang diketahui memiliki hiasan prasejarah sekitar 400 buah. Kebanyakan gua memiliki lukisan yang dibuat dengan pigmen warna merah atau hitam. Warna merah dibuat dengan hematit atau iron oksida, sementara mangan dioksida dan arang diketahui digunakan untuk warna hitam. Bentuk hewan seringkali menjadi mayoritas yang dilukis di gua – gua tersebut.
Selama milenia awal ketika lukisan gua pertama kali dibuat, seperti pada gua Chauvet Pon’t de-Arc di Perancis yang dianggap paling hebat adalah hewan – hewan yang sudah lama punah seperti singa gua, mammoth, badak purba dan beruang gua. Kemudian kuda, bison, sapi purba, rusa dan kambing purba menjadi lazim dalam lukisan yang terdapat di gua – gua seperti Lascaux dan Niaux. Sedangkan burung dan ikan jarang digunakan sebagai objek lukisan. Selain itu ada tanda – tanda geometris, tergantung kepada periode waktu tertentu ketika lukisan gua dibuat dan dimana lokasinya. Tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua belum sepenuhnya diketahui namun diperkirakan berupa beberapa hal berikut ini.
1. Fungsi Spiritual
Lukisan gua umumnya dianggap memiliki fungsi simbolis dan religius atau terkadang keduanya. Tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua dianggap oleh beberapa ahli yang berpikir bahwa lukisan mungkin dibuat dibawah kepercayaan dan praktek perdukunan. Salah satu prakteknya melibatkan memasuki bagian dalam gua untuk sebuah upacara dimana seorang dukun atau shaman akan memasuki keadaan trans dan mengirim jiwanya ke dunia lain untuk menjalin kontak dengan para arwah dan mencoba mendapatkan hubungan baik dengan mereka. Contohnya langka di luar Eropa, tetapi ada di Amerika seperti di gua – gua Maya di Meksiko, gua Koonalda di Australia Selatan, dan gua – gua di Kalimantan. Ketahui juga mengenai penemuan artefak di Indonesia, alat pada manusia zaman batu, jenis artefak prasejarah dan apa saja artefak manusia purba.
2. Fungsi Supranatural
Sebagian lagi mempercayai bahwa tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua adalah untuk mengontrol hewan aslinya. Salah satu teorinya adalah bahwa manusia prasejarah bisa berburu dengan lebih mudah melalui lukisan tersebut, yang akan mempengaruhi tingkah laku hewan buruannya. Konsep supernatural melibatkan situasi kosmis yang kompleks antara paling tidak dua dunia yang berdampingan, atau satu diatas yang lainnya. Kedua dunia ini diperkirakan berinteraksi satu sama lain. Dalam dunia kita, kebanyakan peristiwa dipercaya sebagai konsekuensi dari pengaruh dari dunia lain tersebut.
3. Upacara Keagamaan
Para ahli memperkirakan bahwa gua yang memiliki akustik paling bagus mungkin saja dipilih untuk pekerjaan seni purba yang menggambarkan adegan perburuan dan praktek kebudayaan. Hal ini dilakukan agar gua – gua bisa digunakan pada upacara keagamaan purba yang sering melibatkan dendangan serta nyanyian. Peneliti dari Universitas Paris mempelajari lukisan kuno di gua Niaux dan Le Portel di Ariege, Perancis Selatan dan menemukan bagian yang paling akustik dalam gua tersebut, dimana suara paling bergema atau memantul dengan baik seringkali merupakan tempat yang terdapat lukisan kuno.
Dan walaupun tempat tersebut tidak memungkinkan untuk dilukisi, tetap ada tanda berupa coretan merah yang sering ditemukan seolah – olah sebagai suatu tanda. Namun untuk menentukan apakah tujuan lukisan gua itu benar – benar dipilih karena fungsi akustik dari suatu gua, maka masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi. Bisa saja para pelukis pada masa itu awalnya memilih lokasi yang memiliki batu tidak berpori karena batu tersebut adalah kanvas yang bagus untuk lukisan, dan justru menemukan bahwa lokasi tersebut juga bagus untuk mendapatkan suara yang bergema.
4. Sebagai Catatan Sejarah
Sebagian ahli menyarankan mengenai tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua adalah untuk alasan yang lebih praktis. Mungkin saja lukisan dinding dibuat sebagai cara mencatat bagaimana bentuk hewan dan bagaimana perilakunya. Catatan semacam ini bisa berguna ketika ada pemburu – pemburu muda yang sedang belajar bagaimana melacak hewan buruannya. Pemburu yang lebih ahli pun dapat memetik manfaat darinya karena perubahan iklim membuat banyak spesies menghilang selama beberapa generasi. Adanya lukisan seperti ini akan membantu menyimpan pengetahuan mengenai bagaimana cara memburunya hidup – hidup. Ketahui juga mengenai contoh artefak di Indonesia, macam – macam artefak, sistem kepercayaan pada masa praaksara.
5. Meninggalkan Jejak
Tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua bisa juga dikatakan sebagai upaya untuk menandai wilayah dan meninggalkan jejak keberadaannya di tempat tersebut. Lukisan yang ditinggalkan di bebatuan di dalam gua bisa jadi merupakan suatu cara untuk menyatakan keberadaan mereka pada satu waktu agar dapat ditemukan oleh generasi selanjutnya, dan bahwa kelompok, spesies atau suku tertentu pernah ada dan menghuni area di sekitar gua tersebut. Bisa jadi itulah cara manusia prasejarah untuk memberitahukan keberadaan mereka kepada dunia. Selain itu juga ditemukan lukisan gua berupa cap tangan misalnya di Maros dan Papua. Ditemukannya lukisan gua yang berupa cap tangan bisa diartikan sebagai penolak bala, tanda berkabung, atau bisa juga menunjukkan hubungan keluarga pra sejarah.
Semua teori mengenai tujuan pembuatan lukisan tersebut masih berupa perkiraan yang kurang pasti karena sampai sekarang belum ditemukan suatu bukti tidak terbantahkan mengenai aktivitas tersebut, siapa yang melukisnya dan apa maksud dari lukisan itu. Mengetahui tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua bisa menjadi suatu rujukan untuk menafsirkan mengenai kehidupan manusia di masa lalu khususnya pada masa prasejarah. Penelitian pada lukisan tersebut bisa membawa kita memahami bagaimana mereka beraktivitas dalam kesehariannya, keadaan lingkungannya, dan juga pola pikir manusia di masa itu.
Pengkajian lebih jauh mengenai lukisan dinding akan membuat para ahli lebih dapat memahami sikap hidup manusia prasejarah. Dengan memahaminya, maka hal itu juga akan membuat kita lebih memahami mengenai asal usul kehidupan dan manusia. Sayangnya lukisan gua tersebut juga rentan akan kerusakan akibat tergerus, proses pelapukan, pengelupasan lapisan batuan yang termakan usia, pengendapan kapur, bahkan kerusakan yang disebabkan manusia seperti vandalisme. Dengan semua ancaman yang bisa merusaknya, suatu keajaiban bahwa lukisan tersebut bisa bertahan selama puluhan ribu tahun lamanya hingga ditemukan oleh para ahli di zaman modern ini, dan bisa menjadi bukti bahwa kehidupan manusia prasejarah itu sungguh – sungguh ada.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…