Afghanistan yang bernama resmi Republik Islam Afghanistan merupakan negara yang dibatasi oleh daratan dan terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah. Menjadi negara ke 42 yang paling padat penduduknya dengan jumlah sekitar 32 juta. Perbatasan negara ini dengan Pakistan di sebelah selatan, Iran di sebelah Barat, Turkmenistan, Tajikistan dan Uzbekistan di bagian utara, serta Tiongkok di Timur Laut. Afganistan adalah negara terbesar ke 41 di dunia dengan luas 652.000 kilometer persegi. Terjadinya tragedi 11 September 2001 di World Trade Centre New York, Amerika Serikat yang menewaskan sekitar 3000 orang membuat pemerintah Amerika langsung menyatakan perang untuk melawan teror tersebut.
Penyebab Perang Afghanistan
Organisasi Al-Qaeda mengaku bahwa teror di WTC tersebut adalah ulah mereka, dan hal itu memancing AS untuk menyatakan perang. Perang itu dimulai dengan invasi ke Afghanistan pada 7 Oktober 2001 untuk menggulingkan pemerintahan Taliban yang dinilai mendukung atau menyembunyikan Osama Bin Laden, pimpinan organisasi Al-Qaeda. Invasi militer Amerika Serikat di Afghanistan sejak itu telah menjadi perang terpanjang sejak perang Vietnam dan menelan biaya perang yang sangat besar melebihi 100 miliar dolar AS. Hingga saat ini perang masih berlangsung dengan sengit walaupun telah banyak korban jiwa berjatuhan.
Untuk mengetahui mengapa perang Afghanistan berlangsung berlarut – larut dan tidak mencapai titik temu penyelesaian yang memuaskan, maka harus diketahui juga apa sebenarnya penyebab perang Afghanistan yang menjadi latar belakangnya.
1. Serangan pada Menara WTC
Serangan teroris yang membajak empat pesawat jet penuh penumpang pada 11 September 2001 menghebohkan dunia. Diketahui bahwa para pembajak merupakan anggota kelompok militan Islam bernama al-Qaeda dan mereka menabrakkan pesawat ke menara kembar tersebut dalam rangka misi bunuh diri. Kurang dari dua jam kemudian kedua menara tersebut runtuh. Pesawat ketiga ditabrakkan ke Pentagon di Virginia, sedangkan pesawat keempat jatuh di dekat lapangan Shanksville, Pennsylvania sebelum bisa mencapai tujuan. Serangan ini membuat korban tewas sejumlah 3000 orang hingga dicap sebagai serangan teroris yang paling dahsyat di dalam sejarah dunia.
2. Perang untuk melawan terorisme
Afghanistan telah ditetapkan sebagai negara yang mendukung tindakan terorisme dan bertanggung jawab untuk penyerangan gedung WTC di Amerika Serikat. Oleh karena itu, penyebab perang Afghanistan hingga saat ini telah berlangsung selama 17 tahun masih digadang – gadang sebagai perang melawan teroris, dan menjadi alasan mengapa tentara AS dan lainnya masih ditempatkan di Afghanistan sampai sekarang. Simak juga mengenai sejarah perang dingin, sejarah perang amerika dan sejarah perang balkan.
3. Pemberantasan Taliban
Serangan 11 September 2001 tersebut sudah dipastikan didalangi oleh Al-Qaeda yang dipimpin oleh Osama bin Laden. Akan tetapi tentara NATO dihalangi oleh kelompok Taliban untuk menemukan markas Al-Qaeda di Afghanistan. Hal itulah yang menjadi alasan untuk pasukan NATO melakukan serangan ke Afghanistan untuk menghancurkan pertahanan milisi Taliban demi bisa memburu kelompok Al-Qaeda yang telah melakukan terorisme. Kelompok Taliban sendiri dikatakan merupakan dalang dari kejahatan terhadap warga Afghanistan dan juga Iran. Mereka adalah gerakan nasionalis beraliran Islam Sunni yang menguasai hampir seluruh wilayah Afghanistan sejak tahun 1994 hingga 2001 dan konon banyak melakukan kejahatan serta pelanggaran hak asasi manusia di Afghanistan.
4. Melawan Al- Qaeda
Kelompok ini dianggap sebagai otak dari serangan yang terjadi pada tanggal sebelas september tersebut. Al-Qaeda sendiri adalah sebuah organisasi para militer berbasis Islam Sunni yang memiliki beberapa tujuan utama, salah satunya adalah mengurangi pengaruh dari luar terhadap kepentingan Islam. Amerika, Uni Eropa, PBB dan negara lain menggolongkan Al-Qaeda yang didirikan oleh Osama bin Laden, Abdullah Azzam dan beberapa orang lainnya untuk menghimpun kekuatan dalam rangka mengusir Uni Soviet dari Afghanistan, sebagai organisasi teroris internasional.
5. Pengakuan Osama bin Laden
Pada awalnya Al-Qaeda tidak mengakui keterlibatan dalam peristiwa 9/11, tetapi pada tahun 2004 secara mengejutkan Osama bin Laden mengklaim keterlibatannya dalam serangan tersebut. Alasan ia mengaku adalah karena AS mendukung Israel, penempatan tentara AS di Arab Saudi dan juga masalah sanksi terhadap Irak. Pernyataan ini kemudian direspon oleh AS dengan memerangi terorisme dan menyerang Afghanistan. Ketahui juga mengenai sejarah perang asia pasifik, dan sejarah perang suriah.
Dampak Perang Afghanistan
Sejarah perang Afghanistan dan Amerika yang sudah berlangsung selama belasan tahun ini tentunya berasal dari penyebab perang Afghanistan yang telah disebutkan di atas. Sudah tentu perang berkepanjangan ini menimbulkan berbagai akibat yang buruk bagi para rakyat sipil yang tidak bersalah, sistem politik dunia, dan lain sebagainya termasuk juga dampak terhadap Amerika itu sendiri. Beberapa dampak perang Afghanistan antara lain:
Dampak dari serangan 11 September turut mempengaruhi politik internasional secara mendasar. Tidak sedikit negara yang kemudian bergerak untuk mengembangkan dan memperluas perlawanan terhadap terorisme. Sebab, walaupun aksi terorisme berawal dari ketidak puasan terhadap pemerintah, maka tidak lantas membuat rakyat sipil harus menjadi korban dari teror tersebut baik itu oleh aksi pemerintah ataupun oleh para oposisi atau pemberontak.
Perang ini sudah menghabiskan lebih dari sekitar 738 milyar dolar inflasi terlebih jika dibandingkan dengan yang terjadi di sejarah perang Vietnam. Bahkan perang Afghanistan bisa dikatakan berada di posisi nomor dua setelah Perang Dunia II yang telah menyebabkan inflasi sebesar 4,1 triliun dolar. Dampak secara ekonomi khususnya dirasakan oleh warga AS terutama yang memiliki keluarga yang ditugaskan di Timur Tengah, dari tanggungan biaya pengobatan keluarga yang terluka karena perang dan juga yang kehilangan pekerjaan karena harus merawat keluarganya . Generasi masa depan warga AS akan dibebani dengan hutang negara yang berasal dari hutang akibat perang di Timur Tengah tersebut.
Pada paruh pertama tahun 2016 data PBB menunjukkan bahwa 5100 orang warga sipil telah menjadi korban perang dimana 1600 diantaranya meninggal dunia. Tidak kurang dari 11 ribu warga sipil tewas atau luka dalam berbagai insiden di tahun 2015, terkena serangan, ranjau, bom atau baku tembak menembak yang terjadi di 31 propinsi dari 34 propinsi di Afghanistan. Walaupun data statistik mengenai korban bertebaran, namun jumlah pasti korban yang jatuh sulit ditentukan akibat kacau balaunya situasi perang. Menurut UNAMA setidaknya sejak tahun 2009, telah ada 23 ribu orang tewas dan 41 ribu orang lain mengalami luka – luka.
Tidak hanya korban jiwa dari rakyat yang tidak bersalah, meningkatnya pengangguran dan pengungsi juga merupakan dampak lain dari penyebab perang Afghanistan. Menurut data bank dunia, angka pengangguran di Afghanistan mencapai 40 persen. Jumlah pengungsi dalam negeri Afghanistan pun mencapai angka 1,2 juta jiwa dan terus bertambah karena kondisi keamanan yang juga tidak baik. Saat ini 2,4 juta jiwa pengungsi Afghanistan ditampung di Pakistan dan satu juta jiwa lain berada di negara Iran. Norwegian Refugee Center (NRC) memberikan data yang ditegaskan pemerintah Afghanistan bahwa sekitar 70 persen warga di kota – kota besar tinggal di gubuk – gubuk darurat karena kehilangan rumah akibat perang.
Bukan hanya korban dari pihak sipil saja, walaupun pada akhir 2014 sebagian besar pasukan NATO ditarik mundur namun AS memutuskan untuk tetap mempertahankan sekitar ribuan personel sampai tahun 2017 untuk mendukung pasukan militer, polisi dan pasukan khusus Afghanistan yang telah kehilangan 2500 orang dan 3700 orang dari kepolisian Afghanistan sepanjang tahun 2015.
Sampai akhir 2014, penyebab perang Afghanistan telah mengakibatkan korban tewas dari pasukan NATO sebanyak 3500 orang dan 33 ribu orang lain mengalami luka – luka. AS mengalami korban paling banyak dengan 2400 orang tewas dan 20 ribu orang terluka, kemudian Inggris dengan 453 orang tewas dan 7500 orang luka. Kanada mengalami 159 orang tewas dan 1.859 luka, sedangkan Perancis sebanyak 89 orang tewas dan 725 luka – luka. Semua angka korban tersebut tidak termasuk yang berasal dari kontraktor keamanan swasta.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…