Indonesia

Sejarah Pemilu di Indonesia Pasca Kemerdekaan Hingga Kini

Pemilihan umum atau yang biasa disingkat Pemilu merupakan proses untuk memilih seseorang yang mewakili suatu kalangan untuk mengisi jabatan politik tertentu. Jabatan yang dimaksud cukup banyak mulai dari jabatan yang pengaruhnya kecil seperti ketua OSIS dan ketua kelas hingga jabatan yang yang sangat tinggi dan berpengaruh langsung ke negara seperti jabatan presiden atau eksekutif, wakil rakyat atau legislatif di berbagai level pemerintahan hingga ke kepala desa. Pada kasus yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses pemungutan suara untuk jabatan-jabatan seperti ketua kelas atau ketua OSIS. Sejarah pemilu pertama dan sejarah pemilu di dunia sudah ada sejak zaman Romawi dan Yunani.

Pemilu merupakan cara untuk mempengaruhi rakyat tanpa paksaan dengan melakukan hubungan publik, kegiatan retorika, lobi, komunikasi massa, dan beberapa aktivitas lain. Meski propaganda dan agitasi di negara jenis demokrasi cenderung dilarang, tapi realita pada aktivitas kampanye pemilihan umum pemakaian teknik propaganda dan teknik agitasi menjadi hal yang lumrah oleh para kandidat atau tim sukses.

Dalam suatu aktivitas pemilu, ada aktivitas kampanye. Di masa kampanye ini, para peserta pemilu menawarkan banyak janji dan program jika berhasil terpilih kepada pemilih pemilu. Pemilih pemilu disebut dengan konstituen. Aktivitas kampanye dilakukan sesuai batas waktu yang ditentukan. Setelah masa kampanye selesai, akan ada masa tenang. Masa tenang ini dimulai sejak berakhirnya masa kampanye hingga hari pemilihan suara. Proses penghitungan dimulai setelah pemungutan suara selesai dilakukan. Pemenang Pemilu ditentukan oleh peraturan pemilu. Sistem atau peraturan pemilu sebelumnya harus ditetapkan, disetujui oleh para peserta dan diperkenalkan ke para pemilih.

Indonesia sudah sering melakukan pemungutan suara. Sejak proklamasi kemerdekaan hingga tahun 2019 di Indonesia telah dilaksanakan pemilihan umum sebanyak dua belas kali, yaitu dimulai tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014 dan 2019. Jumlah partai politik yang ikut serta dalam pemilihan di tiap pemilihan tidak selalu sama. Hanya ada satu periode yang sama yaitu pada pemilu tahun 1977 sehingga 1997. Pemilihan umum pada tahun 1955 dilakukan di dua tahap sebagai berikut. Pemilu pertama yang diadakan pada tanggal 29 September untuk memilih legislatif. Pemilu kedua diadakan pada tanggal 15 Desember untuk memilih anggota konstituante. Berikut sejarah pemilu di Indonesia yang lebih lengkap.

Pemilu pada Tahun 1955

Pemilu pada masa orde lama yang diselenggerakan pada tahun 1955 bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Pengertian orde lama ini merujuk pada pemerintahan Soekarno. Pemilu yang disebut pemilu orde lama ini dipersiapkan di bawah era Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Tapi waktu itu  kepala pemerintahan sedang dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap karena Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri. Ada lima partai besar yang memenangkan pemilu 1955 dari juara pertama hingga kelima yaitu Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

Pemilu pada Tahun 1971

Pemilu kedua diadakan pada pada tanggal 5 Juli 1971. Pemilu ini adalah pemilu pertama setelah orde baru naik ke atas tahta. Diikuti oleh 1 organisasi masyarakat dan 9 Partai politik. Partai yang menang lima besar dalam pemilu 1971 ditulis secara berurutan dari juara pertama adalah Golkar, Nahdlatul Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

Muncullah kebijakan orde baru tentang Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang penyatuan atau fusi partai politik. Undang-undang ini melakukan fusi atau penggabungan partai-partai politik. Sehingga hanya menjadi hanya dua partai politik yaitu Partai Persatuan Pembangunan atau yang kita kenal sekarang partai berlambang kakbah dan Partai Demokrasi Indonesia yang berlambang banteng. Satunya adalah Golongan Karya.

Pemilu pada Tahun 1977 sampai 1991

Pemilu mulai dari tahun 1977 hingga 1991 diadakan oleh Presiden Soeharto. Ada lima pemilu yang diadakan yaitu pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Karena di bawah Presiden Soeharto dan selalu dimenangkan oleh Soeharta, lima pemilu ini termasuk sebagai peristiwa pada masa orde baru. Sejak munculnya Undang-undang Nomor 3 tahun 1975, lima pemilu orde baru hanya diikuti dua partai politik yang telah disebutkan sebelumnya dan satu Golongan Karya. Lima pemilu ini dimenangkan oleh Golongan Karya.

Pemilu pada Tahun 1999

Tahun 1999 adalah tahun ketika diselenggerakannya pemilu kedelapan. Pemilu 1999 ini adalah pemilu pertama setelah tumbangnya orde baru yang dilangsungkan pada tanggal 7 Juni 1999 di bawah rezim Presiden BJ Habibie. Ada 48 partai politik yang ikut serta. Ada lima partai besar yang memenangkan Pemilu 1999. Diurut dari juara satu hingga lima yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Walaupun PDI-P mendapatkan suara paling banyak yaitu mendapat suara sekitar 35 persen, yang dilantik menjadi presiden bukanlah Megawati Soekarnoputri.

Tapi yang dilantik malah dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang bernama Abdurrahman Wahid yang kita lebih mengenalnya dengan panggilan Gus Dur. Di pemilu 1999 saat itu, posisi Megawati hanya menjadi calon presiden). Ini terjadi karena Pemilu 1999 tujuannya hanya memilih DPRD, MPR dan DPR Hal ini dimungkinkan untuk terjadi karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih anggota MPR, DPR, dan DPRD. Bukan untuk memilih presiden karena MPRlah yang bertugas untuk memilih presiden dan wakilnya

Pemilu pada Tahun 2004 hingga 2019

Dimulai dari tahun inilah, selain calon legislatif, penduduk Indonesia sudah bisa memilih presiden juga. Di masa-masa pemilu ini menghasilkan dua pemimpin yang menjabat selama dua periode lamanya  Yaitu Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. SBY di periode pertama memiliki wakil Jusuf Kalla dan periode kedua wakilnya Boediono. Sedangkan Joko Widodo di periode pertama wakilnya Jusuf Kalla dan periode kedua wakilnya KH. Maruf Amin.

Demikian informasi tentang sejarah pemilu di Indonesia. Sejarah pemilu di Indonesia perlu anda ketahui bagaimana kondisi pemilu dari penguasa ke penguasa dan dari masa ke masa dan selain itu anda bisa memahami mana saja partai yang memiliki pengaruh besar dalam mengarahkan bangsa ini.

=Kompas.com, Tempo.co, dan Kpu.go.id Menangkan 02 ?

Henry Hafidz

Recent Posts

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) dan Kegiatan yang dilakukan

Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…

5 years ago

Sejarah Hari Buruh Internasional ( 1 Mei ) dan Kegiatan yang dilakukan

Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…

5 years ago

Kolonialisme dan Imperialisme – Latar Belakang dan Contoh

Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…

5 years ago

Sejarah Organisasi Internasional

Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…

5 years ago

De Facto dan De Jure – Pengertian – Perbedaan – Contoh Menerapkannya

Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…

5 years ago

Silsilah Kerajaan Demak Sebagai Kerajaan Islam Pertama

Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…

5 years ago