Zaman logam merupakan salah satu zaman perkembangan manusia dalam bertahan hidup di bumi. Setelah zaman batu berakhir, zaman logam mulai berkembang dimana manusia sudah mampu mengolah bahan logam seperti ciri-ciri kehidupan masa perundagian. Pada zaman ini, manusia juga sudah menetap dan mulai mengenal pembagian pekerjaan berdasarkan keahlian tertentu. Pembagian status pun terjadi berdasarkan jumlah kekayaan yang dimiliki. Zaman logam juga terbagi menjadi tiga, yaitu:
Pada zaman ini, manusia membuat alat-alat kehidupan sehari-hari dengan menggunakan tembaga meskipun ada kemungkinan adanya alat-alat yang berbahan timah. Selain itu, tembaga juga merupakan jenis logam yang mudah diolah dan lebih kuat dari timah, berbeda dengan alat pada zaman batu.
Dari zaman tembaga, manusia kemudian mampu mengembangkan diri mereka hingga masuknya zaman perunggu. Penggabungan bahan timah dan tembaga telah menghasilkan struktur yang lebih baik dan kuat. Campuran kedua bahan ini disebut dengan perunggu dan banyak digunakan untuk membuat alat-alat kebutuhan manusia sehari-hari. Simak juga zaman logam perunggu.
Kemampuan manusia dalam mengolah besi merupakan temuan terbaik yang manusia pernah lakukan dalam zaman logam. Besi merupakan logam yang lebih kuat dibandingkan timah, tembaga, ataupun perunggu. Pada zaman ini, manusia telah berhasil meleburkan biji besi menjadi beberapa alat sehari-hari yang dapat memudahkan pekerjaan. Tetapi tentunya peleburan dengan biji besi memiliki kelemahannya sendiri, yaitu besi mudah berkarat dan rusak, serta membutuhkan setidaknya 3,500 derajat Celsius untuk peleburannya.
Pada artikel ini, pembahasan mengenai peninggalan zaman logam akan dipusatkan pada zaman besi karena zaman besi telah dilihat sebagai zaman dimana manusia menemukan temuan terbaik sepanjang masa ini. Maka, berikut adalah peninggalan zaman logam besi yang masih ada hingga sekarang.
Jenis Peninggalan Zaman Besi
Peninggalan zaman besi dapat dibilang lebih sedikit dibandingkan zaman perunggu lainnya. Hal ini disebabkan karena besi lebih cepat berkarat dan rusak. Maka dari itu, besi yang berkarat dan tertimbun di tanah dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan besi tersebut kembali menyatu dengan tanah. Tetapi ada beberapa alat produksi maupun perang yang ditemukan dan diperkirakan dibuat pada zaman besi. Simak juga zaman neozoikum tersier.
Mata panah merupakan salah satu alat berburu yang dibuat pada zaman besi. Awalnya, mata panah dibuat dengan cara meruncingkan kayu dengan menggunakan tulang. Tetapi seiring perkembangan zaman hingga ke zaman logam besi, mata panah yang dibuat pun menjadi jauh lebih baik dan awet dibandingkan bahan sebelumnya.
Alat ini sering digunakan untuk menangkap ikan ataupun berburu hewan lainnya. Penninggalan mata panah ini banyak ditemukan di gua-gua dekat sungai dan salah satunya berada di Maros dan Kalumpang (Sulawesi Selatan). Penemuan adanya inovasi ini menandakan bahwa Indonesia juga pernah melewati zaman besi. Simak juga zaman prasejarah di Indonesia.
2. Perhiasan
Selain sebagai alat berburu, besi juga dapat dilebur menjadi perhiasan pada saat itu. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ditemukan perhiasan yang diperkirakan telah dibuat pada zaman besi. Perhiasan seperti gelang dan manik-manik merupakan salah satu benda zaman besi yang telah banyak ditemukan.
3. Mata Pisau
Mata pisau pada zaman besi dinilai sebagai alat yang bernilai tinggi karena memiliki beberapa kegunaan. Salah satunya adalah untuk melindungi diri dari serangan binatang buas yang masih banyak berkeliaran pada saat itu. Lalu, selain menjadi senjata, mata pisau juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan makanan. Bahan makanan dari hasil buruan ataupun tanaman sekitarnya bisa dikumpulkan dan dapat diolah dengan lebih mudah juga.
Satu hal lagi yang merupakan kegunaan dari mata pisau ini adalah untuk memudahkan mendapatkan bahan-bahan membuat rumah. Dengan mata pisau, manusia dapat mengumpulkan tanaman yang dapat dijadikan atap atau alas untuk tempat perlindungannya. Simak juga peninggalan bersejarah di dunia.
4. Mata Sabit
Mata sabit dapat dikatakan hampir sama dengan mata pisau. Hanya saja mata sabit memiliki ukuran yang lebih besar dan diduga digunakan untuk menyabit tumbuhan. Alat ini masih dipakai hingga sekarang sebagai alat pertanian.
5. Mata Pedang
Pedang diperkirakan pertama kali dipakai oleh bangsa Hittie, Myceania, Yunani, dan Proto-Celtit Halstatt. Karena persediaan besi yang melimpah, manusia mulai mengembangkan akal pikirnya untuk menciptakan alat perang dari biji besi yang ada. Pembuatan pedang pada awalnya memiliki kualitas yang sangat buruk, dimana hasil besi terbaik untuk membuat sebuah pedang justru memiliki kualitas yang jauh lebih rendah daripada perunggu.
Setelah melakukan penelitian, manusia pun menemukan campuran untuk membuat pedang besi supaya tidak mudah ringkih dan lunak. Apa isi dari campuran tersebut? Bahan tambahan yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah karbon, dimana karbon dipercaya akan membuat besi untuk menghasilkan pedang yang bagus. Besi dengan campuran karbon ini dikenal dengan besi baja.
Pada saat itu, pedang termasuk dalam peralatan perang yang memiliki prastise tinggi. Pedang biasanya dibuat lebih panjang, memiliki mata dua ataupun tunggal, dan memiliki beberapa jenis. Jenis-jenisnya diantaranya seperti pedang bermata ganda, pedang bermata tunggal, pedang satu tangan, dan pedang dua tangan.
6. Perisai Perunggu
Perisai ini diyakini merupakan peninggalan zaman besi dan dibuat pada tahun 300 sebelum masehi. Perisai ini merupakan perhiasan peninggalan bangsa Kelt yan ditemukan di Sunga Witham dekat Lincoln, Inggris. Perisai ini dilapisi dengan kerangka kayu pada saat pertama kali ditemukan dan bagian belakang perisai ini dihiasi dengan batu karang dari kawasan Mediterania dan potongan kulit babi hutan. Hal tersebut menandakan bahwa perisai ini merupakan barang berharga pada zaman pembuatannya. Hingga sekarang, perisai tersebut dikenal dengan nama The Witham Shield.
Perisai ini ditemukan pada 1826 dan dijual kepada seorang kolettor di London pada 1831. Setelah dipajang lama di Museum British dan melalui proses negosiasi yang baik, perisai ini pada akhirnya dipindahkan ke Museum Lincolnshire, daerah asal penemuan perisai ini.
Akhir Zaman Logam Besi
Zaman besi diakhiri dengan kebangkitan budaya Hellenisme dan kekaisaran Romawi atau zaman pertengahan awal spesifik untuk Eropa Utara. Zaman besi dikategorikan sebagai zaman yang hebat karena manusia dapat menemukan cara untuk mengolah logam pada masa itu. Logam olahan tersebut dapat memudahkan pekerjaan manusia serta meninggalkan beberapa peninggalan yang masih digunakan hingga sekarang. Berkat kreatifitas manusia pada zaman itu, era dunia sekarang telah berkembang pesat.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…