Anda mungkin pernah mendengar istilah zaman logam, tapi apakah zaman logam itu sebenarnya ? Zaman logam merupakan masa dimana kehidupan masyarakatnya sudah semakin maju dan masyarakatnya sudah mengenal teknik – teknik pengolahan logam.
Mereka sudah mampu membuat alat – alat dari logam dan menjadi sangat terampil. Perkembangan ini tentunya menunjukkan bahwa taraf kehidupan sudah meningkat. Kehidupan masyarakat yang semakin kompleks tentunya membutuhkan orang – orang yang terampil (undagi) di bidangnya masing – masing.
Selain itu, pada dasarnya proses pembuatan alat – alat dari logam pun terbilang lebih mudah dari pada membuatnya dari batu. Anda hanya cukup meleburkan logamnya kemudian cairan logam tersebut dimasukkan ke dalam cetakan alat yang akan dibuat.
Sejalan dengan kemajuan zamannya dan pola pikir masyarakatnya, dibutuhkan pula keterampilan – keterampilan yang sepadan. Oleh karena itu, zaman ini disebut juga dengan zaman perundagian.
Ciri – Ciri Zaman Logam
Setelah membahas tentang zaman logam, agar Anda lebih jelas memahami seperti apakah itu zaman logam, berikut ciri – ciri zaman logam yang perlu Anda ketahui.
Artikel terkait :
Pembagian Zaman Logam
Zaman logam terdiri atas tiga zaman yaitu zaman tembaga, perunggu, dan besi. Pada pembahasan kali ini, kita hanya membahas tentang zaman logam di Indonesia, tetapi berdasarkan teori para ahli, zaman tembaga tidak terjadi di Indonesia.
Oleh karena itu di Indonesia hanya ada zaman perunggu dan besi pada zaman logam. Meskipun begitu, saya akan membahas sedikit tentang zaman tembaga. Berikut penjelasan dari masing – masing zaman.
1. Zaman Tembaga
Zaman tembaga merupakan zaman yang menjadi awal manusia mengenal logam dimana pada zaman ini manusia menggunakan tembaga sebagai bahan dasar untuk membuat peralatan. Para ahli mengatakan bahwa Indonesia tidak terpengaruh dengan zaman tembaga serta tidak pula mengalaminya karena hingga sampai saat ini, belum ada ditemukan peninggalan – peninggalan sejarah dari zaman tembaga di Indonesia.
Hanya negara – negara diluar Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Kamboja saja yang terpengaruh dengan zaman ini.
2. Zaman Perunggu
Zaman perunggu merupakan zaman dimana manusia membuat peralatan dari perunggu. Di Indonesia sendiri, ditemukan peninggalan – peninggalan sejarah dari zaman perunggu yaitu :
Candrasa merupakan sejenis kapak yang menyerupai senjata tapi tidak cocok sebagai peralatan perang / pertanian karena tidak kuat dan kokoh. Candrasa ditemukan di Bandung dan diperkirakan digunakan untuk keperluan upacara.
Kapak Corong atau Kapak Sepatu merupakan alat kebesaran dan upacara adat yang berbentuk seperti corong. Kapak Corong ditemukan di Bali, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
Nekara adalah genderang besar untuk upacara ritual, khususnya sebagai pengiring upacara kematian, upacara memanggil hujan, dan sebagai genderang perang dengan penyempitan dibagian pinggangnya. Nekara “The Moon of Pejeng” yang merupakan nekara terbesar di Indonesia terdapat di Bali.
Moko merupakan sejenis nekara yang ukurannya lebih kecil yang berfungsi sebagai benda pusaka seorang kepala suku, benda yang diwariskan kepada anak laki-laki kepala suku dan juga mas kawin. Moko lebih banyak ditemukan di Pulau Alor dan Manggarai ( Pulau Flores ).
Bejana Perunggu memiliki bentuk seperti periuk tetapi langsing dan gepeng. Di Indonesia, bejana perunggu ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura. Kedua bejana yang sudah ditemukan memiliki hiasan yang serupa dan sangat indah berupa gambar – gambar geometri dan pilin – pilin yang mirip huruf J.
Arca perunggu ada yang berbentuk manusia, adapula yang berbentuk binatang. Arca perunggu, umumnya, berbentuk kecil dan terdapat cincin pada bagian atasnya.
Dimana cincin tersebut digunakan sebagai alat untuk menggantungkan arca itu karena itulah arca juga digunakan sebagai liontin. Di Indonesia, arca perunggu ditemukan di Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel) dan Limbangan (Bogor).
Dari semua peninggalan pada zaman perunggu, kapak coronglah yang paling terkenal. Terdapat dua teknik pembuatan kapak corong yakni :
Teknik bivalve disebut sebagai teknik setangkup dimana untuk membuat perunggu dilakukan dengan cara menangkupkan dua bagian batu kemudian diisi cairan logam. Berikut langkah – langkahnya :
Teknik A Cire Perdue disebut juga sebagai teknik cetak lilin dimana bahan dasarnya berupa tanah liat dan lilin sebagai bahannya. Berikut langkah – langkahnya :
Artikel terkait :
3. Zaman Besi
Zaman besi merupakan zaman dimana manusia telah mampu membuat peralatan dari besi yang lebih sempurna daripada tembaga ataupun perunggu. Dengan cara, meleburkan besi dari bijihnya lalu menuangkan cairan besi tersebut ke dalam cetakan.
Adapun hasil peninggalan dari zaman besi yang sudah ditemukan di Indonesia antara lain mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata pedang, cangkul, dan sebagainya. Mata kapang digunakan untuk membelah kayu sedangkan mata sabit digunakan untuk menyabit tumbuh – tumbuhan. Di Indonesia, benda – benda tersebut telah ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor, Besuki dan Punung (Jawa Timur).
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…