Museum Biologi UGM yang terletak di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Sultan Agung no. 22, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta 55151 adalah jenis museum sejarah alam yang berfokus pada pendidikan hayati, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sejarah museum Biologi sebagai salah satu museum di Yogyakarta ini merupakan aset dari Universitas Gajah Mada dan dikelola oleh Fakultas Biologi UGM. Museum Biologi UGM didirikan atas gagasan dari Prof. Drg. RG Indrayana (alm) dan Prof. Ir. Moeso Soeryowinoto (alm), keduanya tenaga pendidik Fakultas Biologi UGM.
Koleksi museum Biologi Yogyakarta ini awalnya berupa gabungan dari koleksi Mseum Zoologicum yang dikelola oleh Prof. Indrayana dan Museum Herbarium yang dikelola oleh Prof. Moeso. Ketahui juga mengenai sejarah museum Zoologi Bogor. Sejak tahun 1955 kedua museum berada di bawah pengelolaan Fakultas Biologi UGM. Pada saat itu fakultas masih bertempat di ndalem Mangkubumen, Ngasem, Kondang sehingga dikenal dengan nama Fakultas Kompleks Ngasem. Kemudian dekan fakultas Biologi Ir. Suryo Adisewoyo (alm) memprakarasai pendirian museum.
Rektor Universitas Gajah Mada, Prof. Dr. Soeroso H. Prawirohardjo, M.A (alm) membuka peresmian museum Biologi pada 20 September 1969, bertepatan dengan Dies Natalis Fakultas Biologi UGM. Pembukaan museum untuk umum dimulai sejak 1 Januari 1970. Pengelolaan museum berada di bawah tanggung jawab Drs. Anton Sukahar mulai tahun 1969 hingga 2001 sebagai ketua tim Pelaksana sekaligus Kepala Museum Pertama. Selanjutnya Direktur yang menjabat adalah Donan Satria Yudha, dosen Fakultas Biologi UGM yang ditunjuk oleh Dekan melalui Surat Keputusan Dekan.
Koleksi Museum Biologi Yogyakarta
Koleksi Hewan
Hewan – hewan ini bisa disaksikan juga melalui diorama yang dibuat berisi satu jenis atau sekelompok hewan dengan latar belakang habitatnya berupa gambar tiga dimensi. Pengunjung bisa membayangkan kehidupan asli hewan – hewan di alam liar dengan melihat diorama tersebut.
Koleksi Tumbuhan
Kedua jenis koleksi diawetkan dalam herbarium kering sejumlah 1672 spesies dari 180 familia, dan herbarium basah sebanyak 350 buah koleksi. Ketahui juga mengenai sejarah museum Jenderal Sudirman Yogyakarta, sejarah museum kereta keraton Yogyakarta dan sejarah museum Keraton Yogyakarta.
Koleksi Unggulan
Dinas Kebudayaan DIY pada tahun 2014 menerbitkan buku yang berisi koleksi unggulan museum yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam buku itu tertera diantaranya adalah koleksi di museum Biologi Yogyakarta di UGM yaitu:
Pembagian Ruangan Museum
Selain itu di museum juga terdapat fasilitas seperti ruang pengamatan mikroskopis, perpustakaan, tempat parkir, toilet dan juga ada jasa pemandu untuk menjelaskan seluruh koleksi di museum Biologi Yogyakarta kepada pengunjung.
Tujuan Museum Biologi Yogyakarta
Menurut Dr. Budi S. Daryono, Dekan Fakultas Biologi UGM museum ini adalah sarana bagi Fakultas Biologi untuk memperkenalkan biodiversitas yang dimiliki Indonesia kepada masyarakat. Diharapkan agar museum ini dapat menjadi wahana pendidikan bagi masyarakat tentang pendidikan hayati Indonesia yang sangat kaya. Melalui koleksi di museum Biologi Yogyakarta diharapkan generasi muda juga turut mengetahui dan mengenal keaneka ragaman hayati di Nusantara dengan lebih dekat sehingga tergerak untuk ikut melestarikan dan menjaga lingkungan. Tujuan dari Museum Biologi UGM yaitu:
Untuk itu museum akan terus berbenah dan meningkatkan perkembangannya. Contohnya, museum memiliki rencana bahwa kelak pengunjung dapat merasakan bagaimana caranya melakukan pengawetan pada spesimen dan juga terlibat dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh museum. Ketahui juga mengenai sejarah museum Vredeburg, sejarah museum Sonobudoyo, sejarah museum de mata dan sejarah museum Affandi.
Koleksi museum Biologi Yogyakarta berada di atas lahan seluas 50 x 30 meter persegi dengan bangunan induk seluas 31 x 14 meter persegi juga bangunan sayap dan bangunan belakang. Koleksi di museum Biologi Yogyakarta bisa dilihat setiap hari Senin hingga Kamis pukul 07.30 – 16.00 WIB, Jumat pukul 07.30 – 15.00 WIB, dan tutup pada hari Sabtu – Minggu, hari besar nasional tutup. Namun untuk kunjungan hari Sabtu bisa diajukan permohonan kunjungan melalui telepon atau faks ke pengelola museum dengan nomor telepon 0274 – 7474544. Tiket masuk museum untuk pelajar dan mahasiswa sebesar 5000 rupiah, umum 7000 rupiah, pelajar dan umum luar negeri sebesar 15.000 rupiah.
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…