Museum Zoologi Bogor adalah museum yang memberikan edukasi dan informasi terkait dengan zoologi. Pengertian zoologi sendiri (berasal dari kata zoo yang berarti hewan dan logos yang berarti ilmu) adalah salah satu cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari hewan. Museum Zoologi Bogor memiliki dua bagian. Yang satu dibuka tiap hari untuk umum dan yang kedua dibuka setahun sekali tiap bulan Oktober. Dua museum ini dikelola oleh salah satu divisi di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yaitu Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi. Museum Zoologi Bogor termasuk museum terbesar di Asia Tenggara yang merawat berbagai spesimen fauna. Pelajari juga mengenai Peninggalan Bersejarah di Indonesia.
Sejarah Museum Zoologi Bogor
Jika ingin membicarakan sejarah museum, tentu kita harus melacak hingga zaman penjajahan Belanda. Museum Zoologi Bogor didirikan oleh Dr. J.C. Koningsberger pada Agustus 1894. Dulu bernama Landbouw Zoologisch Laboraturium. Dulu musuem ini hanya laboraturium kecil di pojokan Kebun Botani Bogor (dulu bernama Lands Plantentuin). Laboraturium pertama dikenal dengan laboraturium agrikultur dan zoologi yang fokus mempelajari hama serangga di tumbuhan.
Terinspirasi setelah kunjungannya ke Sri Lanka pada tahun 1898, J.C. Koningsberger pergi untuk mengumpulkan spesimen binatang. Dia temani oleh asistennya Dr. Melchior Treub yang seorang ahli botani dari Belanda. Di akhir Agustus 1901, sebuah banugunan didedikasikan untuk museum zoologi telah selasai dan dikenal dengan Zoologisch Museum and Wekplaats. Peter Ouwens, seorang ilmuwan kelahiran Amsterdam, menulis deskripsi ilmiah pertama tentang Komodo Dragon ada tahun 1912,. Setelah Indonesia merdeka, namanya menjadi seperti yang kita kenal sekarang. Bank dunia dan pemerintah Jepang mendanai koleksi Museum Zoolgi Bogor pada tahun 1997. Pelajari juga mengenai Peninggalan Bersejarah di Dunia.
Secara historis, Museum Zoologi Bogor pernah berganti nama beberapa kali. Landbow Zoologisch Laboraturium pada tahun 1894. Landbow Zoologisch Museum pada tahun 1896. Zoologisch Museum and Werkplaats pada tahun 1906 hingga 1909. Dipimpin oleh K.W. Dammerman dan M.A. Lieftinck, namanya menjadi Zoologish Museum and Laboraturium pada tahun 1910 hingga Hindia Belanda diakhiri oleh Jepang pada tahun 1942. Kemudian, pada masa pendudukan Jepang bernama Dobutsu Hakubutsukan yang dipimpin T. Nakai pada tahun 1942 hingga Jepang kalah di Front Pasifik di tangan Amerika Serikat dan Persemakmuran. Lalu namanya kembali menjadi Zoologisch Museum and Laboratirum dan dipimpin lagi oleh M.A. Lieftinck pada tahun 1946 hingga 1947.
Setelah Indonesia merdeka namanya menjadi Museum Zoologicum Bogoriense pada tahun 1947 hingga 1954 dan Lembaga Museum Zoologicum Bogoriense mulai tahun 1955 hingga 1962. Di tahun 1960 dipimpin oleh kolektor zoologi asal Jerman bernama A.M.R. Wegner. Lalu nama itu disingkat lagi menjadi Museum Zoologicum Bogoriense mulai tahun 1962 hingga 1986. Pada tahun 1962 hingga 1971 dipimpin oleh S. Kadarsan. Dari 1977 hingga 1986 dipimpin oleh Soehartono Adisoemarto dan pada tahun 1986 hingga 1994 dipimpin oleh Mohamad Amir. Lalu namanya berubah menjadi lebih Indonesia yaitu Balai Penelitian dan Pengembangan Zoologi pada tahun 1987 hingga 2000. Sejak tahun 2000 inilah Museum Zoologi Bogor dinaungi oleh divisi biologi dari LIPI. Pelajari juga mengenai Peninggalan Kerajaan Aceh.
Tokoh Penting di Sejarah Museum Zoologi Bogor
Melchior Treub adalah seorang ilmuwan ahli Botani kelahiran tahun 1851 di Voorschoten. Treub alumni Universitas Leiden jurusan biologi. Dia bekerja di Kebun Botani Bogor yang terkenal karena penelitiannya pada tumbuhan tropis. Treub sering berkelana di negara-negara Asia Tenggara untuk mengkoleksi tumbuhan-tumbuhan tropis. Selain itu juga merupakan salah satu pendiri Institut Pertanian Bogor atau kita mengenalnya dengan IPB. Di bawah kepemimpinannya, para peneliti berhasil menyelesaikan beberapa penyakit yang kerap menyerang ladang.
Peter Antonie Ouwens adalah ilmuwan Belanda kelahiran tahun 1849 di Amsterdam. Awalnya dia belajar di akademi milter di Breda sejak tahun 1867. Pada tahun 1871, dia menjadi letnan infantri di Hindia Belanda dan diangkat menjadi kapten pada tahun 1883. Ouwens menjadi kepala Museum Zoologi Bogor (waktu itu namanya Buitenzorg) dan menulis deskripsi tentang komodo. Dia meninggal di Buitenzorg pada tahun 1922. Pelajari juga mengenai Peninggalan Bersejarah di Jawa Barat.
Koleksi Museum Zoologi Bogor
Museum Zoologi Bogor berdiri di atas tanah seluas 1500 m2 dan mengkoleksi cukup banyak fauna dari Asia. Ada dua puluh empat ruangan di museum karena ada beberapa koleksi yang rapuh. Suhu museum diatur sebesar dua puluh dua derajat celsius. Museum mengkoleksi hampir dua puluh lima ribu spesies dan lebih dari dua setengah juta spesimen. Koleksinya meliputi serangga (12000 spesies dan 2580000 spesimen), mamalia (650 spesies dan 30000 spesimen), unggas (1000 spesies dan 30762 spesimen), reptil dan amfibi (763 spesies dan 19937 spesimen), moluska (959 spesies dan 13146 spesimen) dan invertebrata (700 spesies dan 15558 spesimen).
Para pengunjung bisa melihat koleksi badak yang berjenis Rhinoceros sondaicus. Berat badak jantan dari Tasikmalaya ini mencapai dua ton. Para pemburu gelap menembak mati induk sang badak pada tahun 1914. Menjadikannya sebagai badak terakhir dari Priangan. Dua puluh tahun kemudian, pihak museum membawa si badak jantan untuk jadi koleksi pada tahun 1934. Selain itu juga untuk menghindari pemburu gelap yang ingin menjual cula dengan harga yang luar biasa mahal. Pelajari juga mengenai Peninggalan Peradaban Mesir Kuno.
Museum Zoologi Bogor juga memiliki tulang dari Balaenoptera musculus atau paus biru yang merupakan jenis terbesar di Indonesia. Tulang ini menjadi ikon terkenal yang dimiliki oleh museum. Banyak orang berfoto di paus biru ini. Saking besarnya, kerangka paus biru butuh ruangan khusus yang cukup untuk untuk menampung kerangka yang sangat besar hanya untuk membentuk tubuh paus biru.
Paus biru yang berada di Museum Zoologi Bogor ditemukan di Pamengpeuk yang merupakan sebuah daerah di Garut pada tahun 1916. Butuh waktu hampir dua bulan untuk mengangkut tubuh paus biru ke Bogor. Berat badannya mencapai 116 ton dan panjangnya mencapai 27 meter. Karena panjangnya 27 meter inilah kerangka paus biru butuh ruang sendiri.
Selain paus biru, pengunjung Museum Zoologi Bogor bisa melihat koleksi ikan yang lain. Koleksi ikan-ikan ini diambil dari Teluk Jakarta. Di masa Hindia Belanda, Teluk Jakarta memiliki sumber daya alam yang banyak. Ini dibuktikan dengan banyak replika dari banyak jenis ikan yang diawetkan. Ikan-ikan ini ditangkap oleh para nelayan dan milik pengelola museum yang tinggal di dekat Teluk Jakarta. Salah satu koleksi yang terkenal yaitu Tetrapturus Brevirostris yang merupakan salah satu jenis ikan merlin dengan moncong panjang dan tajam seperti pedang. Pelajari juga mengenai Peninggalan Zaman Mesozoikum.
Ikan merlin pedang yang berukuran panjang ini ditemukan di pasar ikan Teluk Jakarta ketika tahun 1933. Wisatawan bisa menemukan ikan jenis ini di laut selatan Jawa seperti Pelabuhan Ratu. Daging yang seperti daging ayam sering dikonsumsi manusia. Ada juga ikan Pristis Perotteti yang merupakan jenis ikan laut dalam dan masih satu keluarga dengan ikan pari. Kita mengenalnya dengan ikan gergaji. Ikan gergaji yang panjangnya lima meter ditangkap di tahun 1924.
Koleksi lain contohnya komodo dan koleksi kelelawar. Majoor Pieter Antonie Ouwens, kurator Museum Zoologi pada tahun 1905 hingga 1921 mendapat contoh kulit dan foto dari kadal raksasa dari Letnan Jacques Karel henri van Steyn van Hensbroek yang waktu itu berada di Nusa Tenggara. Akhirnya, kadal raksasa ini diberi nama Varanus komodoensis yang lebih dikenal dengan komodo. Museum ini memiliki replika komodo. Sedangkan kelelawar yang dimiliki berjenis Pteropus vampyrus. Kelelawar yang sering ditemui di Kebun Raya Bogor. Wujudnya tidak seseram namanya karena hanya memakan beberapa jenis buah segar. Zaman penjajahan Belanda, pengunjung bisa melihat para kelelawar yang tidur bergantung di atap museum. Pelajari juga mengenai Peninggalan Zaman Neolitikum.
Denah Menuju Museum Zoologi Bogor
Untuk menuju Museum Zoologi Bogor cukup mudah. Pengunjung hanya perlu menuju Kota Bogor dan mencari Jalan Ir. H. Juanda No. 9. Jika ingin ke museum yang satunya, anda perlu ke Jalan Raya Jakarta-Bogor Km.46 di Cibinong. Dari Terminal Baranangsiang, pengunjung bisa berjalan kaki keluar terminal dan langsung ke Tugu Kujang. Begitu ketemu pertigaan langsung belok kiri dan susurilah Jalan Otto Iskandardinata. Lurus terus maka pengunjung akan bertemu Kebun Raya Bogor atau bisa juga masuk ke Kebun Raya Bogor lewat pintu Jalan Pajajaran.
Jika dari Stasiun Bogor, naiklah angkot nomor 02 berwarna Merah lalu berhenti sebelum angkot belok ke Jalan Suryakencana. Turunlah dan di sana anda akan melihat gerbang Kebun Raya Bogor. Museum Zoologi ada di sebelah kiri pintu masuk sekitar tujuh puluh lima meter. Harga masuk sebesar Rp 14000 untuk lokal dan Rp 25000 untuk orang asing. Buka tiap hari dengan senin sampai kamis buka mulai jam setengah delapan pagi hingga jam empat sore, hari jumat buka jam setengah delapan hingga setengah lima sore serta hari sabtu dan minggu buka jam delapan pagi hingga jam lima sore. Pelajari juga mengenai Peninggalan Zaman Praaksara.
Denah museum bercat biru ini berbentuk persegi panjang. Begitu sampai harus masuk ke bagian belakang museum dulu karena harus melalui Kebun Raya Bogor untuk memasuki Museum Zoologi Bogor. Pengunjung akan melihat bagian depan museum yang jendela dan pintu aslinya masih terbuat dari kayu.
Demikian informasi yang tentang Museum Zoologi Bogor. Museum Zoologi Bogor perlu anda ketahui karena museum ini memiliki informasi dan pelajaran tentang dunia hewan juga sebagai wisata edukasi yang cocok untuk anak-anak. Biasanya anak-anak sangat suka dan sangat antusias jika melihat sesuati yang berkaitan dengan hewan. Diharapkan bisa digunakan sebagai pembelajaran nantinya.
Selain Sejarah Museum Zoologi Bogor, cukup banyak museum lain yang layak dikunjungi. Contohnya seperti sejarah museum affandi, sejarah Museum Al-Quran di TMII, sejarah Museum Bajra Sandhi, sejarah Museum Linggarjati, sejarah Museum Nasional, sejarah Museum Loka Jala Crana Surabaya, sejarah Museum Bank Indonesia, sejarah Museum Sangiran, sejarah Museum Ambarawa, sejarah Museum BRI Purwokerto dan sejarah Museum Adityawarman. Ada juga museum zoologi lain yang mirip dengan Museum Zoologi Bogor yaitu sejarah museum biologi dari Jogjakarta.