Peran Indonesia dalam APEC menunjukkan keaktifan Indonesia dalam organisasi internasional. Peran negara Indonesia dalam APEC menjadi salah satu langkah strategis yang dapat mengangkat nama dan posisi tawar Indonesia di mata internasional. APEC (Asia Pasific Economic Cooperation) adalah forum internasional kerja sama ekonomi di seantero benua Asia dan wilayah di lingkar Samudera Pasifik. APEC atau dalam bahasa Indonesia disebut Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik berdiri pada bulan Januari tahun 1989.
Latar belakang berdirinya APEC tidak terlepas dari tumbuhnya saling ketergantungan ekonomi diantara negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Selain itu, hal ini juga didasari munculnya blok kerja sama ekonomi lainnya di bagian lain dunia. APEC juga reaksi dari kekhawatiran negara Asia Pasifik akan dominasi Jepang di dalam kegiatan ekonomi Asia Pasifik. Keberadaan APEC diharapkan dapat menjadi sarana bagi berdirinya pasar baru produk pertanian dan bahan mentah di luar benua Eropa. Pahami juga sejarah pembentukan APEC dan tujuan organisasi APEC.
Indonesia sebagai salah satu negara APEC memiliki peran aktif dalam keanggotaannya. Enam peran Indonesia dalam APEC adalah:
- Ketua APEC Periode APEC
Indonesia menjadi pemimpin APEC selama setahun dalam periode 1994. Peran tersebut memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk banyak berpartisipasi dan mempengaruhi arah kebijakan di dalam APEC. Hal tersebut dilakukan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional secara lebih baik. Pada masa kepemimpinan Indonesia di APEC, forum tersebut berhasil menghasilkan suatu deklarasi bernama Bogor Declaration dan Bogor Goals.
Alasan dari Indonesia dipercaya menjadi pemimpin APEC pada 1994 adalah karena kemampuan Indonesia untuk bertahan di tengah krisis ekonomi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki pertumbuhan yang tertinggi diantara negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Alasan-alasan tersebut menjadikan Indonesia memiliki posisi tawar yang tinggi diantara negara-negara anggota APEC.
- Tuan Rumah KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) APEC 1994
Indonesia yang menjadi pemimpin APEC terpilih menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi APEC 1994 pada tanggal 15 November 1994. Konferensi Tingkat Tinggi APEC ini diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor, kota Bogor, Indonesia. Sebanyak 18 pemimpin negara dari anggota APEC hadir pada KTT APEC 1994. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai sorotan dunia. Indonesia pun mendapatkan dampak positif yakni potensi pariwisata Indonesia menjadi semakin disebarluaskan.
Pada KTT APEC tersebut, para pemimpin negara yang hadir diberikan pakaian batik untuk sesi pemimpin negara. Setelah Amerika, Indonesia menjadi negara kedua yang mengadakan sesi foto dengan pakaian khas negara. Pada KTT di tahun-tahun selanjutnya, setiap negara yang ditunjuk menjadi tuan rumah KTT memberikan pakaian khas negaranya untuk dikenakan para pemimpin negara APEC. Baca juga peran Indonesia dalam perdamaian dunia, peran Indonesia dalam GNB, dan peran Indonesia dalam Misi Garuda.
- Perumus dari Bogor Declaration dan Bogor Goals
APEC semenjak didirikan pada tahun 1989 belum memiliki arah gerak yang jelas. Bahkan pada KTT APEC di Amerika, kepastian mengenai Putaran Uruguay belum didapatkan saat itu. Putaran Uruguay merupakan kesepakatan mengenai arus perdagangan bebas antar negara. Kejelasan arah gerak APEC baru dipastikan pada KTT APEC tanggal 15 November 1994, yakni dengan ditetapkannya Bogor Declaration dan Bogor Goals. Kedua kesepakatan tersebut berisikan tekad para pemimpin ekonomi APEC yang dengan tegas menentang pembentukan blok perdagangan tertutup. Selain itu, juga bertekad untuk merealisasikan suatu sistem perdagangan bebas dan inventasi di kawasan Asia Pasifik.
Bogor Goals adalah arah gerak strategis yang merupakan hasil dari Bogor Declaration. Bogor Golas berisi yakni menciptakan pembebasan atau liberalisasi sistem perdagangan dan investasi yang target terwujudnya adalah pada tahun 2010 untuk negara maju dan selambat-lambatnya pada tahun 2020 untuk negara berkembang. Tujuan kedua dari Bogor Goals adalah memperkuat sistem perdagangan antar negara yang terbuka, meningkatkan bebasnya arus perdagangan dan jasa, dan mempererat kerjasama ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Sementara itu, tujuan terakhirnya adalah mengurangi hambatan perdagangan dan investasi.
- Pendorong dari terbentuknya ECOTECH
Indonesia menjadi negara pendorong terbentuknya ECOTECH pada KTT APEC 15 November 1994. ECOTECH adalah Economic and Techincal Cooperation yang menjadi salah satu pilar utama pembangunan ekonomi dalam konteks APEC. ECOTECH sendiri berupa rancangan sistem ekonomi yang dimaksudkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Pasifik yang berkelanjutan dan merata. Hal ini dilakukan supaya kesenjangan ekonomi diantara negara-negara anggota APEC terkurangi dengan melalui pembangunan kapasitas sumber daya manusia dan institusi suatu negara anggota.
Singapura dan Amerika Serikat menjadi negara anggota APEC yang memiliki tingkat kemajuan yang tinggi terutama dalam bidang ekonomi dibandingkan negara-negara anggota APEC lainnya. Namun, diantara dua puluh tiga negara anggota APEC masih terdapat negara-negara yang tergolong ke dalam negara berkembang. Hal tersebut ingin diperbaiki dengan sistem ECOTECH.
Penerapan sistem ini diharapkan mampu merubah status negara-negara berkembang anggota APEC menjadi negara maju melalui pembangunan ekonomi dengan bantuan APEC. Hal ini karena dengan majunya perekonomian negara-negara anggota APEC, maka tujuan APEC sepenuhnya telah tercapai dengan berhasil. Baca juga peran Indonesia dalam ASEAN dan peran Indonesia dalam PBB.
- Anggota G-20
Indonesia menjadi salah satu diantara sembilan negara APEC yang menjadi anggota G-20. Keanggotaan tersebut menjadikan Indonesia memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas kawasan sekaligus motor pergerakan ekonomi kawasan. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 menjadi salah satu yang tertinggi di ASEAN. Indonesia pun masih menempatkan dirinya sebagai salah satu negara sentral dalam menjaga pertumbuhan kawasan pada tahun 2012. Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi di Asia Pasifik karena produk domestik bruto (PDB) berdasarkan purchasing power parity (PPP) yang lebih dari satu triliun USD dan meningkatnya kelas menengah.
Indonesia menjadi pasar bagi produk-produk impor bagi negara-negara yang tergabung dalam APEC. Selain itu, terbukanya pasar kawasan menjadi peluang bagi ekspor produk nasional. Aktivitas perdagangan dari Indonesia-APEC mencapai 76% dari total perdagangan Indonesia-dunia pada tahun 2011. Selain itu, dengan masuknya sejumlah negara-negara Amerika Latin, yakni Cile, Meksiko, dan Peru memberi pilihan tambahan ekspor produk nasional di tengah pelemahan ekonomi sejumlah negara yang menjadi pasar tradisional Indonesia.
- Tuan Rumah KTT APEC 2013
Perpindahan ketua APEC dari Rusia ke Indonesia terjadi pada KTT APEC ke-24 di Vladivistok, Rusia, tanggal 7 – 9 September 2012. Peran Indonesia dalam mewarnai kerja sama di tingkat regional semakin meningkat dengan puncaknya pada KTT APEC 2013 di Bali. Tema besar dari KTT APEC 2013 di Bali adalah Resilient Asia Pacific : The Global Engine Growth. Kekuatan Indonesia pada APEC 2013 menjadikan posisi Indonesia dalam kancah internasional semakin strategis. Baca juga peran Indonesia dalam organisasi internasional dan peran Indonesia dalam globalisasi.
Inilah penjelasan mengenai 6 peran Indonesia dalam APEC. Pahami juga manfaat APEC bagi Indonesia dan manfaat APEC bagi anggotanya. Semoga bermanfaat.