Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat kita mendapatkan berbagai informasi dengan sangat mudah. Mulai dari kebiasaan saling bertukar informasi di sosial media hingga mencari berita-berita terkini di portal berita online bisa dilakukan dengan hanya beberapa usapan jari di layar ponsel.
Yang paling banyak diandalkan oleh masyarakat di dunia sekarang sebagai sumber informasi adalah Google. Hanya dengan memasukkan kata kunci pencarian, kita bisa mendapatkan ribuan halaman informasi dari kata kunci tersebut. Di kalangan anak muda,Google bahkan mendapatkan sebutan mbah Google, karena kesaktiannya untuk mendapatkan informasi melebihi mbah dukun yang menjadi andalan masyarakat di jaman dahulu.
Namun tahukah kita seperti apa sejarah perusahaan Google itu sendiri sejak awal ia berdiri hingga sekarang? Di artikel ini, kita akan membahas lengkap seperti apa sejarah Google dan apa yang melatarbelakangi pendiriannya.
Awal berdiri
Google adalah sebuah perusahaan raksasa yang bergerak di bidang jasa dan produk internet. Berbasis di Amerika Serikat, Google memiliki cabang-cabang hampir di semua negara di dunia. Produk yang ditawarkan Google antara lain teknologi pencarian atau biasa kita kenal dengan Google Search, komputasi web, perangkat lunak, perangkat keras dan jasa periklanan online. Sebagian besar laba yang didapatkan Google berasal dari jasa periklanannya, AdWords.
Baca juga:
Larry Page dan Sergey Brin adalah pendiri Google. Mereka mendirikan perusahaan ini saat masih duduk di bangku kuliah di Universitas Stanford, California. Kedua pemuda ini memiliki mimpi besar, yakni mengumpulkan berbagai informasi yang ada di dunia, membuatnya dapat diakses dan bermanfaat bagi semua manusia. Di tanggal 4 September 1998, Larry dan Sergey menjadikan Google sebagai perusahaan swasta dan memindahkan kantor pusat Google ke Mountain View, California pada tahun 2006. Kantor pusat Google mendapat julukan Googleplex dari para staffnya dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Produk dan layanan
Pertumbuhan Google yang demikian pesat membuat mereka menghasilkan berbagai produk, melakukan akuisisi perusahaan lain serta mengadakan kerjasama dengan sejumlah pihak di bidang mesin pencari. Beberapa produk Google antara lain adalah:
- Perangkat lunak (Google Docs, Google Sheets dan Google Slides)
- Email (Gmail)
- Layanan manajemen waktu (Google Calendar)
- Cloud storage
- Media social (Google+)
- Layanan penerjemah (Google Translate)
- Pemetaan (Google Maps)
- Pengedit foto (Google Photos)
- Peramban internet (Google Chrome)
Google juga menjadi perusahaan yang mengembangkan sistem operasi Android yang digunakan oleh hampir semua ponsel pintar yang beredar di dunia saat ini. Di jenjang tahun 2010 sampai 2015, Google mulai banyak mengembangkan sejumlah hardware. Mereka bekerjasama dengan sejumlah produsen elektronik raksasa untuk mengembangkan perangkat Google Nexus. Di bulan Oktober 2016 kemarin Google meluncurkan sejumlah produk seperti Google Pixel, Home, Wifi dan Daydream View. Di tahun 2012, Google memasang infrastruktur fiber optik di Kansas City untuk memfasilitasi layanan internet jaringan lebar mereka, Google Fiber. Di tahun 2016, mereka meluncurkan Google Station, layanan wi-fi dengan kualitas terbaik, aman dan mudah untuk diakses di seluruh dunia. Google Station sukses di pasar India.
Baca juga:
- Sejarah Berdirinya Istana Bogor
- Sejarah Jakarta
- Masa Penjajahan Belanda di Indonesia
- Sejarah VOC Belanda
Ada lebih dari satu juta server yang dioperasikan oleh Google di berbagai pusat data di seluruh dunia. Server-server ini memproses tak kurang dari 1 miliar pencarian dan melayani 24 petabyte data yang diakses pengguna setiap harinya. Tak heran bila Alexa mengatakan bahwa google.com adalah situs web paling banyak dikunjungi di dunia. Layanan Google lainnya seperti YouTube dan Blogger juga masuk 100 peringkat teratas yang paling banyak dikunjungi. Penghargaan yang pernah diraih Google yakni dari Business Indeed, sebagai perusahaan dengan merk paling bernilai.
Restrukturisasi
Di tanggal 10 Agustus 2015, CEO Google Larry Page membuat pengumuman tentang pembentukan perusahaan baru bernama Alphabet. Perusahaan ini nantikan akan menjadi perusahaan induk mencakupi Google dan usaha-usaha lainya.
Dengan adanya restrukturisasi ini, Larry Page akan menjabat sebagai CEO Alphabet, sedangkan Sergey Brinn menjadi President Alphabet didampingi Erich Schmidt sebagai Executive Chairman. Sundar Pichai akan mengisi posisi CEO Google menggantikan Larry Page.
Budaya perusahaan
Dibalik kesuksesannya, siapa sangka Google memiliki etos kerja yang santai. Majalah Fortune pernah mengunjungi Googleplex di tahun 2007 dan mempelajari budaya kerja para staffnya. Hasilnya, Majalah Fortune menempatkan budaya kerja Google di peringkat no. 1 dari 100 perusahaan terbaik dunia untuk bekerja. Google memiliki filosofi yang unik, seperti “Anda bisa menghasilkan uang tanpa melakukan kejahatan”, “bekerja serius itu tidak harus menggunakan seragam”, dan “bekerja harusnya menantang dan tantangan pekerjaan itu harus menyenangkan.”
Namun Google pernah mendapatkan kritik karena menggaji karyawan mereka di bawah standar, misalnya sejumlah administrator sistem mereka digaji kurang dari $35.000 per tahunnya. Jumlah tersebut dianggap kurang untuk pasaran Bay Area, lokasi Googleplex. Namun, dikarenakan performa saham Google yang baik, Google membolehkan karyawan lama mereka diberi ganti rugi karena sudah berpartisipasi dalam pertumbuhan kekayaan perusahaan. Rasa nyaman, budaya yang menyenangkan, popularitas dan penghargaan terhadap merek menarik banyak pelamar kerja dari seluruh dunia untuk bisa bekerja di Google.
Artikel Sejarah Lainnya:
- Sejarah Timor Timur
- Sejarah Pembentukan PPKI
- Masa Penjajahan Jepang di Indonesia
- Perjanjian Linggarjati
Rela tak digaji
Di bulan Agustus 2004, pendiri Google Sergey Brin dan Larry Page, serta CEO Eric Schmidt meminta gaji mereka dipotong menjadi $1. Mereka pun menolak tawaran yang datang dari perusahaan untuk menaikkan gaji mereka. Hal ini tak menjadi masalah untuk mereka karena penghasilan dari kepemilikan saham mereka di Google sudah lebih dari cukup untuk menutupi biaya hidup mereka. Di tahun 2004 saja, Schmidt mendapatkan penghasilan sebesar $250.000 per tahun dari kepemilikan saham. Sedangkan Page dan Brin mendapatkan $150.000
Tawaran bonus dan peningkatan ganti rugi yang ditawarkan dewan direktur Google pun ditolak oleh Schmidt, Page dan Brin. Rasanya mereka tak lagi memerlukan itu karena menurut Forbes, Sergey Brin dan Larry Page menempati urutan kelima sebagai orang terkaya di Amerika Serikat tahun 2007. Masing-masing kekayaan mereka sebesar $18.5 miliar.
Dua puluh persen waktu
Untuk meningkatkan motivasi, Google membuat peraturan yang dinamakan Innovation Time Off. Peraturan ini “memaksa” para teknisi Goole untuk menghabiskan 20% dari jam kerja mereka untuk melakukan pekerjaan yang mereka sukai.
Hasilnya berbuah manis. Sejumlah produk mereka seperti Gmail, Google News, Orkut dan AdSense adalah hasil karya para teknisi Google dari Innovation Time Off. Saat berbicara di Stanford University, Wakil Presiden Google, Marissa Mayer mengatakan bahwa setengah dari produk baru yang mereka luncurkan di paruh kedua tahun 2005 adalah hasil dari Innovation Time Off.
Googleplex
Kantor pusat Google yang berletak di Mountain View, California banyak membuat pekerja-pekerja di kantor lainnya merasa sangat iri. Selain dikarenakan Google memiliki budaya kerja yang santai, fasilitas yang disediakan Google kepada para karyawannya sangat memanjakan.
Setiap karyawan memiliki akses ke pusat hiburan kantor. Ada banyak sekali fasilitas yang tersedia untuk karyawan bersantai di sela-sela kesibukannya, seperti misalnya pusat kebugaran dengan alat-alat olahraga yang lengkap, ruang loker, kamar mandi, ruang pijat, tempat bermain video games, football, piano besar, meja bilyar hingga meja ping pong bagi yang senang berolahraga.
Tak cukup sampai di situ saja, para staff juga dimanjakan dengan ruang makan yang berisi berbagai macam makanan sehat. Mulai dari sereal, permen beruang, gula-gula, permen hitam, kacang mede, yogurt, wortel, buah-buahan segar serta lusinan minuman segar seperti jus, soda dan cappuccino yang bisa mereka buat sendiri.
Semua karyawan dibebaskan untuk menggunakan pusat hiburan tersebut bila mereka membutuhkannya atau sedang penat dan mencari inspirasi. Wow. Dengan fasilitas selengkap itu, siapa pun pastinya mau bekerja di sana. Tinggal masalahnya adalah apakah kita memiliki skill yang dibutuhkan untuk bisa bekerja di Google. Nah, pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh kita masing-masing.