Televisi merupakan alat yang memiliki fungsi sebagai alat untuk menerima siaran baik dalam bentuk gambar yang bergerak maupun suara, siaran tersebut dapat berwujud hitam-putih maupun dengan beragam warna seperti pada visua aslinya. Secara harafiah, kata televisi berasal dari penggabungan dua kata, yakni tele (bahasa Yunani) yang berarti jauh dan visio (bahasa Latin) yang memiliki arti penglihatan. Dengan demikian televisi dapat disimpulkan sebuah alat yang digunakan untuk melihat sesuatu dari jarak yang jauh.
Penemuan awal Televisi
Awal mula kemunculannya, Televisi menggabungkan tiga teknologi sekaligus, yakni optik, mekanik, dan elektronik. Hal tersebut digunakan untuk mengambil gambar lalu menampilkan visualisasi gambar tersebut. Akhir tahun 1920, televisi yang memakai dua teknologi yakni optik dan elektronik telah mulai diperkenalkan dan hingga saat ini pun juga masih digunakan. Visual yang pertama kali dikirim dengan menggunakan metode tersebut dan berhasil ialah dengan menggunakan mesin faksimili yang cukup sederhana yang mulai diperkenalkan dan digunakan pada abad 19 akhir.
Pada 1878, sebuah alat bernama Teleponoskop mulai diperkenalkan, alat tersebut menggunakan sebuah metode yang mengirimkan sebuah visual yang bergerak dengan memakai daya listrik (elektrik). Metode tersebut merupakan sebuah teori yang menggabungkan dua hal yakni telepon serta gambar bergerak, tak begitu lama setelah telepon mulai diperkenalkan kepada khalayak luas. Penemuan kemudian dikembangkan oleh seorang mahasiswa bernama Paul Gothlieb Nipkow yang berasal dari Berlin(Jerman Timur), pada 1883-1884 mahasiswa tersebut menggunakan Electrische Telescope untuk memindahkan gambar disatu tempat melalui udara.
Karena ide dan gagasannya tersebut yang begitu fenomenal hingga mendorong munculnya penemuan baru, maka ia pun di nobatkan sebagai Bapak Televisi Dunia. Sejak saat itu dimulailah perkembangan televisi hingga saat ini beragam bentuk juga ukuran televisi dapat ditemukan dimanapun bahkan di Indonesia.
Artikel terkait:
Awal Mula
Televisi mulai diperkenalkan di seluruh dunia sebagai sebuah alat yang membantu menyebarkan luaskan informasi kepada khalayak umum. Penciptaan televisi dapat disamakan dengan temuan roda, hal ini karena dengan terciptanya televisi, hal tersebut dapat membawa perubahan terhadap perkembangan dunia. Televisi mulai tayang pertama kalinya di Indonesia pada 17 Agustus 1962 yang pada saat itu bersamaan dengan digelarnya perayaan Hari Proklamasi Republik Indonesia ke 17.
Siaran tersebut menyiarkan upacara peringatan hari kemerdekaan yang digelar di Istana Negara dan berlangsung cukup singkat yakni dari jam 07.30 hingga jam 11.02 WIB. Pada 24 Agustus 1962, Presiden Soekarno meresmikan Televisi pertama di Indonesia bernama Televisi Republik Indonesia (TVRI). Hal tersebut merupakan fase terpenting yang merupakan tonggak utama lahirnya Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang saat itu hanya bertujuan untuk meliput gelaran even olahraga berskala Asia yakni Asian Games ke IV yang digelar di Stadion Utama Senayan, Jakarta.
Di Indonesia, setiap hal yang berhubungan dengan pembangunan nasional, misalnya seperti sejarah berdirinya Istana Bogor pun dapat disaksikan, dan direkam dalam bentuk pesan yang bermuatan pendidikan hanya dengan menggunakan televisi. Sejauh apa media televisi memiliki fungsi dalam mendukung laju perkembangan sistem demokrasi di Indonesia dalam berbagai bentuk yang dapatdigunaan sebagai media untuk memberikan pendidikan masyarakat supaya menjadi lebih kritis, lebih terpelajar dan menjadi masyarakat yang lebih dewasa dan berbudaya.
Siaran televisi di Indonesia pada mulanya dimonopoli oleh stasiun milik pemerintah dan berlanjut hingga 1989, saat stasiun televisi swata yang pertama mulai mengudara sebagai stasiun televisi lokal yang baru diberi lisensi untuk mengudara secara nasional satu tahun setelahnya. Salah satu siaran televisi yang secara umum ditayangkan pada hampir setiap televisi ialah sinetron. Sinetron merupakan sebuah drama seri atau opera namun juga dapat dikatakan sebagai salah satu seri fiksi maupun komedi yang tayang disebuah stasiun televisi.
Masyarakat di Indonesia menonton tayangan televisi untuk pertama kalinya pada 1955 atau setelah 29 tahun sejak televisi mulai diperkenalkan tahun 1926 dan setelah 26 tahun sejak tayangan televisi yang pertama kali di tayangkan di dunia pada 1929. Televisi mulanya dibawa dari Uni Soviet saat perayaan hari jadi kota Yogyakarta ke 200 tahun di Yogyakarta. Tanggal 25 Juli 1961, sebuah kesepakatan dibuat untuk membentuk sebuah komite yang bertugas untuk mempersiapkan pembuatan stasiun televisi di Indonesia.
Setelah persiapan berjalan selama satu tahun seperti membuat studio, membangun menara siaran, dan memperiapkan hal-hal teknis lain di tempat yang sebelumnya dipakai untuk Akademi Informasi di Senayan. Tayangan Televisi untuk percobaan yang pertama kalinya ialah saat meliput upacara bendera Hari jadi Republik Indonesia ke-17, pada 17 Agustus 1962 secara langsung dari Istana Merdeka Jakarta. Perayaan kemerdekaan tersebut dilaksanakan oleh Divisi Televisi Radio dan Biro Komite Televisi Organizing, dan hingga saat ini hari tersebut dikenal sebagai lahirnya Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang merupakan stasiun televisi nasional pertama milik pemerintah Indonesia.
Artikel terkait:
Televisi Swasta di Indonesia
Dalam prosesnya, dunia pertelevisian di Indonesia semakin berkembang sebab ada dukungan yang diberikan oleh pemerintah dengan dikeluarkannya izin pada pihak swasta untuk mengudara. Pada 24 Agustus 1989 stasiun Televisi milik swasta memulai siaran pertamanya, Rajawali Citra Televisi Indonesia atau saat ini lebih dikenal dengan nama RCTI. Berikut diantaranya beberapa stasiun televisi nasional yang mengudara di Indonesia saat ini
- RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia, 24 agustus 1989)
- SCTV (Surya Citra Televisi,, 26 agustus 1989)
- TPI (Televisi Pendidikan Indonesia namun saat ini berganti nama menjadi MNC tv,23 Januari 1991)
- ANTV (Andalas Televisi, 1 maret 1993)
- Indosiar ( 11 Januari 1995)
- Metro TV
- Trans TV
- Trans7 (dulunya bernama TV7)
- Global TV
- Lativi (kemudian berganti nama TV One)
- Net TV
Selain kemunculan televisi swasta nasinal, orang-orang didaerah pun turut mengembangkan televisi lokal berbasis daerahnya masing-masing. Berikut beberapa stasiun televisi lokal daerah.
- JTV dari jatim
- CTV darii Banten
- Fajar TV dari Makassar
- Bali TV dari Bali
- Sakti TV dari Madiun
- Jogja TV dari Jogja dan masih banyak stasiun televisi lokal swasta lainnya.
Peranan Televisi
Televisi merupakan sarana yang komplit yang selain memberikan informasi dan juga edukasi baik berupa siaran gambar namun juga memberikan sisi ekonomis untuk orang-orang yang berkecimpung di dalam industri tersebut. Televisi memiliki pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat, berbagai macam informasi baik berita maupun juga acara lain di dalamnya. Apa yang ditayangkan melalui televisi selalu dapat mempengaruhi masyarakat baik pengaruh secara negatif maupun positif.
Pengaruh positif yang terjadi akibat televisi ialah, berikut diantaranya:
- Memudahkan dalam memperoleh bermacam informasi tersedia dengan begitu cepat dan mudah
- Mempermudah seseorang melihat dan mendengar apa yang terjadi di bagian wilayah lain melalui televisi
- Perkembangan terbaru selalu dapat diketahui secara cepat, seperti tayangan berita yang selalu berganti setiap saat
- Membantu untuk belajar sesuatu hal baru seperti televisi menayangkan acara yang bertajuk pendidikan
- Membantu memperkenalkan sesuatu ke khalayak ramai misalnya mempromosikan daerah wisata
- Membantu mengungkapkan kejahatan, salah satunya kasus korupsi
- Menciptakan opini positif terhadap publik
Artikel terkait :
- Sejarah Sumpah Pemuda
- Sejarah PNI (Partai Nasional Indonesia)
- Sejarah Jam Gadang
- Sejarah Big Ben London
Pengaruh negatif yang ditimbulkan akibat televisi berikut diataranya:
- Tidak ada sesuatu hal pun yang dapat ditutupi dari khalayak
- Tayangan atau berita yang tidak berimbang dapat mempengaruhi persepsi buruk masyarakat
- Dapat digunakan untuk mempropaganda masyarakat
- Menciptakan sentimen terhadap salah satu keyakinan
- Menciptakan adanya kekerasan, sebab tanpa sengaja apa yang ditayangkan di tv akan di ikuti oleh pemirsanya
- Menciptakan sudut pandang sesuai keinginan satu kelompok
- Meningkatkan budaya konsumtif akibat dari gaya hidup yang ditampilkan di tv
Segala yang tersaji di televisi yang memiliki beragam hal didalamnya tak dapat dipungkiri menciptakan pengaruh terhadap masyarakat secara luas. Televisi memiliki kekuatan untuk menciptakan opini di dalam masyarakat yang dapat memberikan pengaruh yang luar-biasa. Dan memiliki kemampuan untuk mengubah serta memberikan pengaruh terhadap pola perilaku penontonnya harus seimbang dengan adanya kebijakan dan etika keluarkan oleh pemerintah untuk menciptakan stabilitas nasional.