Dalam masa pra-sejarah, terdapat 4 zaman yang menjadi sejarah pembentukan bumi, yaitu Prakambrium, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum. Simak juga peninggalan zaman Mesozoikum. Keempat zaman ini terjadi berdasarkan informasi fosil-fosil yang ditemukan oleh para arkeolog. Dari keempat zaman yang ada, artikel ini hanya akan membahas mengenai Zaman Paleozoikum, dimana di zaman ini adalah zaman dimana makhluk hidup Flora dan Fauna Pada Zaman Paleozoikum mulai bermunculan. Pembagian Zaman Paleozoikum sendiri juga terbagi menjadi 6 zaman yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
1. Zaman Kambrium (540 juta – 510 juta tahun yang lalu)
Berdasarkan fosil yang ditemukan pada endapan tanah masa Kambrium, dapat diketahui pula bahwa Flora dan Fauna Pada Zaman Paleozoikum sudah mencapai tingkat perkembangan yang tinggi dibandingkan masa sebelum Paleozoikum. Banyak jasad-jasad fosil yang ditemukan masih terbatas pada makhluk hidup yang tinggal di air. Ada beberapa fosil yang ditemukan pada masa ini:
- Archaecyatha
Archaecyatha berperan sebagai binatang karang dengan pembentukan endapan-endapan gamping yang tebal. Pembentukan binatang ini seperti dibuat oleh binatang karang yang hidup sekarang di lautan daerah tropis. Gamping yang mengandung Archaecyatha ini banyak ditemukan di California, Siberia, Spanyol, Australia, dan lain-lain.
- Binatang
Selain Archaecyatha, fosil penting yang menjadi petunjuk pada zaman Kambrium adalah Trilobita, yang merupakan binatang sejenis udang berkulit keras. Selain itu, batuan pada masa Kambrium memiliki ciri-ciri endapan gamping yang mengandung banyak pirit, sedimen pasir, dan berlempung yang kaya akan fosil. Jasad yang berbentuk gamping tersebut juga memerlukan air hangat sehingga diperkirakan iklim yang ada adalah iklim sedang hingga panas.
Dari penemuan fosil yang ada, dapat disimpulkan bahwa ada 3 macam fauna pada zaman Kambrium, yaitu:
- Fauna Kambrium Bawah: masih bersifat kosmopolit, yang berarti binatang-binatang tersebut masih dapat ditemukan di seluruh penjuru dunia.
- Faun Kambrium Tengah: sudah terbagi menjadi 2, yaitu daerah fauna Pasifik dan Atlantik. Daerah Atlantik dijadikan sebgai fosil binatang Paradoxides (Pasifik Olenoides)
- Fauna Kambrium Atas: merupakan daerah fauna Pasifik yang bercirikan Diclocephalus dan terus berkembang hingga Eropa, Tiongkok, Tibet, hingga Spanyol. Fauna daerah Atlantik ini bercirikan Olenus.
2. Zaman Ordovisium (510 juta – 439 juta tahun yang lalu)
Pada zaman ini, perkembangan hewan invertebrata mulai kelihatan, dimana pemunculan invertebrata terjadi seperti Tetrakoral, Graptalit, Ekinod (landak laut), Asteroid (bintang laut), Krinoid (lilia laut), dan Bryozoa. Koral dan alga yang berkembang membentuk karang laut, Graptolit dan Trilobit melimpah, dan Ekinodermata dan Brakoipoda mulai menyebar juga. Selain itu, vertebrata jenis tanpa rahang juga mulai bermunculan di zaman ini. Simak juga peninggalan bersejarah di dunia.
3. Zaman Silur (439 juta – 408 juta tahun yang lalu)
Pada zaman ini, penyebaran fauna pun semakin luas dibandingkan pada zaman sebelumnya. Kelompok vertebrata yang muncul pada zaman Ordovisium mulai membanyak. Vertebrata adalah kelompok binatang yang memiliki tulang punggung. Selain itu, Graptalit, yang ada juga menunjukan adanya masa Silur, merupakan kumpulan dari binatang kecil yang disebut sebagai Rabdosoma. Karena banyaknya sedimen pasir gamping yang terendap, banyak binatang karang berkembang biak dengan baik dan pada akhirnya meninggalkan lapisan batu gamping yang tebal.
Zaman ini juga memunculkan tumbuhan darat pertama, termasuk pterodofita (tumbuhan paku), sedangkan di laut telah hidup Eurypterid (kalajengking raksasa), ikan berahang, serta ikan berperisai tulang.
Sedimen dengan ciri fasies Graptalit terbentuk di lautan dalam, tetapi ternyata kebanyakan dari lempung tesebut diendap pada lautan dangkal dan tertutup oleh ganggang laut. Hal inilah yang menyebabkan laut menjadi warna hitam. Di Indonesia, zaman silur diketahui sebagai zaman tertua dengan adanya fosil silur yang ditemukan di Papua. Fosil tersebut berupa koral bulat dengan nama Halisites. Simak juga peninggalan zaman praaksara.
4. Zaman Devon (408 juta – 362 juta tahun yang lalu)
Pada zaman Devon ditemukan juga lapisan-lapisan endapan daratan yang luas dan banyak diantaranya diendapkan di sungai atau danau. Pada endapan ini, banyak ditemukan fosil-fosil ikan, dimana ikan berahang dan hiu semakin aktif menjadi pemangsa di lautan. Serangga juga mulai bermunculan untuk pertama kalinya di zaman ini.
Iklim pada zaman Devon terbilang panas, serta di daerah tropis banyak hujan yang disertai tumbuhan yang berkembang. Di samping adanya sungai dan danau, iklim yang ditunjukkan juga agak lembab. Di beberapa tempat seperti Afrika Selatan, Grondalia, dan Amerika ditemukan juga adanya bekas-bekas yang menunjukkan terjadinya gletser besar. Sedangkan di Indonesia, Zaman Devon hanya dapat ditunjukkan di beberapa tempat saja seperti Sungai Telen di Kalimantan. Simak juga zaman logam perunggu.
5. Zaman Karbon (362 juta – 290 juta tahun yang lalu)
Zaman ini ditadai dengan timbulnya karbon bebsar dengan jumlah besar di berbagai belahan dunia. Karbon ini mempengaruhi cuaca/iklim dan ditandai dengan adanya pembentukan pegunungan. Zaman ini juga ditandai dengan munculnya hewan amfibi dan tumbuhan hutan. Selain itu, perkembangan serangga, lebah, dan lipan juga bertumbuh pesat, dimana serangga pada zaman tersebut ialah serangga pemakan daging/bangkai. Sedangkan pohon oertama yang muncul ialah jamur klab, tumbuhan fern, dan paku ekor kuda yang tumbuh di rawa-rawa.
Pada masa itu, benua-benua juga mulai menyatu dan membentuk suatu daratan luad yang disebut Pangea. Bumi juga mengalami perubahan lingkungan dan berbagai bentuk kehidupan beserta dengan iklim tropis yang menghasilkan rawa-rawa secara besar-besaran. Simak juga pembagian zaman Neozoikum tersier.
6. Zaman Perm (290 juta – 245 juta tahun yang lalu)
Ciri-ciri pada zaman perm adalah letak lapisan yang berada di atas karbon yang mengandung batu bara. Pada zaman ini juga terjadinya perkembangan reptilia yang mirip dengan mamalia dan munculnya serangga modern. Tumbuhan konifer dan Ginko primitive juga mulai bermunculan. Zaman ini diakhiri dengan adanya kepunahan masal, dimana trilobite, koral, dan ikan menjadi punah. Amerika Selatan, Antartika, Australia, dan Afrika ditutupi oleh lapisan es yang membendung air dan menurunkan air muka laut. Iklim kering dengan kondisi gurun pasir juga mulai terbentuk di bumi bagian utara.
Di Indonesia, peninggalan zaman perm dapat ditemukan di Timur pada lembah sungai Noil, besi di Miaffo Timor Barat Daya yang berupa lapisan lava bantal. Dan di sumatera, terdapat gamping dan koral yang disertai dengan batuan dari gunung berapi. Lapisan zaman perm mengandung minyak, koalium (bahan porselin), lempung keramik, besi, dan batu bara. Simak juga zaman prasejarah di Indonesia.
Itulah informasi mengenai persebaran flora dan fauna pada zaman Paleozoikum, dimana zaman ini menandai munculnya kehidupan makhluk hidup pertama di muka bumi ini.