Pra Sejarah

21 Fungsi Artefak Pada Masa Praksara Indonesia

Artefak merupakan benda-benda arkeologi yang berasal dari peninggalan bersejarah didunia, meliputi benda-benda yang pernah dibuat sera dimodifikasi oleh manusia purba dan bisa di pindah-pindah. Fungsi dari artefak sendiri beraneka ragam, mulai dari alat untuk berburu, pemujuaan dan tempat untuk menaruh hasil buruan. Pendapat lain menjelaskan, jika artefak adalah benda dibuat dari hasil tangan manusia yang dapat diraba, dilihat dan juga didokumentasikan serta bisa dipindahkan ke tempat lain tanpa merusak bentuk aslinya.

Fungsi Artefak Pada Zaman Prasejarah

Artefak sendiri merupakan hasil dari kebudayaan pada zaman prasejarah. Sesuai dengan catatan sejarah, zaman prasejarah di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu zaman batu dan juga zaman logam. Di masing-masing zaman ini telah menghasilkan macam-macam arterfak danĀ  fungsinya pun berbeda. Untuk lebih mempermudah dalam memahami, dibawah ini akanĀ  ada penjelasannya tentang fungsi artefak di zaman batu.

Mengapa disebut dengan Zaman Batu ? hal ini dikarenakan sebagian besar alat-alat untuk penunjang kebutuhan kehidupan manusia purba pada masa itu terbuat dari batu. Zaman Batu ini terbagi menjadi 4 periode, diantarannya yaitu Palaeolitikum atau Zaman Batu Tua, Mesolitikum yang bermakna Zaman Batu Tengah, Neolitikum alias Zaman Batu Baru, dan Megalitikum atau bisa disebut dengan Zaman Batu Besar. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan sebagai berikut :

  • Zaman Batu Tua atau Palaeolitikum

Zaman batu tua atau Palaeolitikum sendiri terbagi menjadi dua, yaitu kebudayaan Pacitan dan juga Kebudayaan Ngandong. Masing-masing memiliki ciri-ciri dan fungsi artefak yang berbeda. Pada Kebudayaan Pacitan, alat atau artefak kuno yang digunakan yaitu berupa kapak genggam dengan bentuk masih kasar atau bisa juga disebut sebagai alat pemotong (chopper) dan juga kapak perimbas.

Alat-alat dari Kebudayaan Pacitan tersebut ditemukan oleh Ralp von Koenigswald pada tahun 1935. Tak hanya di Pacitan saja, ternyata artefak tersebut juga ditemukan di beberapa daerah misalnya Sukabumi, Lampung, Gombong, Bali, Flores, dan Sulawesi Selatan. Namun begitu, penemuan terbanyak dari artefak jenis ini berada di Pacitan, maka itu jika disebut dengan Kebudayaan Pacitan yang berada di Sejarah Museum Sangiran. Manusia purba yang mendukung Kebudayaan Pacitan yaitu Pithechanthropus Erectus. Adapun fungsi artefak pada masa Kebudayaan pacitan adalah sebagai berikut :

  1. Kapak genggam digunakan manusia purba untuk berburu sekaligus untuk mengumpulkan makanan. Kapak genggam ini difungsikan sebagai alat memotong daging, menguliti binatang, serta mengali umbi. Kapak genggam ini belum memiliki tangkai, alhasil penggunaannya pun dengan cara di genggam sesuai dengan namanya.
  2. Kapak Perimbas pada masa Palaeolitikum di Kebudayaan Pacitan difungsikan sebagai alat untuk memahat tulang, merimbas kayu dan sekaligus digunakan untuk senjata.

Berbeda dengan kebudayaan Pacitan, Kebudayaan Ngandong memiliki peralatan bernama flakes atau alat sepih berupa pisau atau alat penusuk dan alat yang berasal dari tulang bintang serta tanduk rusa. Artefak-artefak itu ditemukan di kawasan Desa Sangiran juga Sragen dan menjadi sejarah manusia purba.

Jenis manusia purba yang masuk dalam kebudayaan ngandong ini adalah Homo Soloensis dan juga Homo Wajakensis. Dan berikut ini merupakan fungsi artefak pada masa kebudayaan Ngandong, antara lain :

  1. Flakes atau alat serpih merupakan serpihan sisa dari pembuatan kapak genggam yang sudah dibentuk tajam. Jenis artefak ini memiliki fungsi sebagai penusuk, serut, pengupas makanan, mengumpulkan buah-bauhan serta ubi, dan digunakan juga sebagai alat untuk menangkap ikan.
  2. Artefak dari tulang binatang atau tanduk rusak ini kebanyakan dibentuk sebagai alat penusuk atau pisau dan ujung tombak berbentuk gerigi. Alat dari tulang dan tanduk rusa ini difungsikan untuk mengorek ubi dalam tanah dan bisa dimanfaatkan juga dalam menangkap ikan.
  • Zaman Batu Tengah atau Mesolitikum

Artefak pada zaman Mesolitikum atau zaman batu tengah memiliki ciri-ciri alat sudah dihaluskan, khususnya di bagian yang digunakan. Homo Sapiens merupakan manusia purba yang mendukung kebudayaan ini. Alat pada manusia zaman batu ini antara lain Sumateralith, Mata Panah Bergerigi, Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche. Berikut merupakan fungsi-fungsi alat-alat tersebut :

  1. Sumateralith atau bisa disebut juga dengan nama kapak genggam Sumatera ini memiliki kegunaan yang kurang lebih sama dengan kapak perimbas. Akan tetapi teknik pembuatan alat ini lebih halus dibandingkan dengan kapak perimbas.
  2. Mata Panah Bergerigi. Mata panah ini menjadi salah atau alat untuk berburu paling vital. Bukan sekadar dijadikan untuk alat berburu, artefak ini juga difungsikan dalam hal menangkap ikan. Selain terbuat dari batu Mata panah bergerigi juga terbuat dari tulang binatang.
  3. Kjokkenmoddinger adalah artefak yang berasal dari tumpukan kulik kerang atau siput yang sudah membatu serta banyak dijumpai di bagian pesisir pantai.
  4. Abris Sous Roche adalah artefak yang berasal dari tumpukan sisa makanan yang sudah membantu di dalam goa.
  5. Zaman Batu Baru atau Neolitikum

Peninggalan zaman Neolitikum atau zaman batu baru, artefak yang ditemukan pada masa ini mempunyai ciri-ciri alat sudah diasah sekaligus di poles. Alhasil alat-alat yang digunakan oleh manusia purba di masa itu sudah halus dan indah. Untuk manusia purba yang masuk dalam kebudayaan ini ialah Homo Sapiens dari ras Mongoloid dengan jumlah mayoritas dan Homo Sapiens dari ras Austromelanosoid yang berjumlah minoritas. Ketahui juga sejarah Homo Sapiens.

Alat-alat pada masa Neolitikum diantaranya yaitu Beliung Persegi, Kapak Bahu, kapak Lonjong, Gerabah, dan Perhiasan. Berikut merupakan fungi-fungsinya, diantaranya :

  1. Beliung Persegi merupakan alat yang memiliki bentuk persegi empat dengan bagian permukaan memanjang dan semua bagian sudah digosok dengan halus. Untuk fungsinya, beliung persegi berukuran besar digunakan untuk mencangkul. Sedangkan beliung persegi berukuran kecil difungsikan sebagai alat untuk mengukir dan memahat. Artefak ini banyak ditemukan di wilayah Jawa, Nusantara Tenggara, Kalimantan dan juga Sumatera.
  2. Bentuk Kapak Bahu hampir menyerupai kapak persegi, namun hal pembeda diantara keduanya terdapat pada bagian yang diikatkan pada sisi tangkainya diberi leher. Alat ini hanya ditemukan di wilayah Minahasa.
  3. Kapak Lonjong difungsikan sebagai alat pemotong kayu dan berburu. Alat ini banyak ditemukan di wilayah Papua.
  4. Gerabah merupakan alat rumah tangga yang digunakan sebagai tempat menyimpan makanan dan sajian. Alat ini banyak ditemukan di Kaliumpang Sulawesi, pantai selatan Jawa seta Melolo Sumba.
  5. Perhiasan pada masa ini berupa gelang dan manik-manik. Banyak ditemukan di wilayah Jawa.
  • Zaman Batu Besar atau Megalitikum

Pada masa Megalitikum, sebagian besar artefak yang ditemukan berupa bangunan batu besar. Bangunan-bangunan besar dari batu ini di dirikan dengan tujuan untuk keperluan kepercayaan. Dan artefak-artefak tersebut antara lain Menhir, Dolmen, Sarkofagu, Kubur Batu, Waruga, Punden Berundak dan Arca. Berikut merupakan penjelasannya :

  1. Menhir adalah tugu tegak yang difungsikan untuk tempat pemujaan roh nenek moyang. Banyak ditemukan di Sumatera, Sulawesi Tengah, serta Kalimantan.
  2. Dolmen merupakan meja berkaki satu yang memiliki fungsi untuk tempat sesajian yang dipersembahkan bagi roh nenek moyang.
  3. Sarkofagus ialah peti jenazah terbuat dari batu memiliki bentuk menyerupai lesung, pada bagian atas diberi penutup. Banyak ditemukan di daerah Bali.
  4. Kubur batu memiliki bentuk persegi panjang dengan sisi-sisi serta memiliki penutup yang terbuat dari lempengan batu. Banyak ditemukan di Nusa Tenggara serta Kuningan Jawa Barat.
  5. Waruga adalah kubur baru berbentuk kubus yang memiliki penutup berbentuk atap rumah. Banyak ditemukan di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
  6. Punden Berundak berfungsi untuk pemujaan roh nenek moyang berbentuk bangunan seni bertingkat-tingkat, biasanya memiliki 7 undak. Ditemukan di wilayah Banten.
  7. Arca merupakan parung dari batu yang sudah dipahat menyerupai binatang atau manusia. Banyak ditemukan di Jawa Tengah, Lampung, Jawa Timur dan Sumatera Selatan.

Nah, demikianlah penjelasan fungsi artefak pada masa prasejarah semoga bermanfaat. Tambah wawasan dengan mengetahui tentang peninggalan zaman praaksara dan zaman logam perunggu.

=Kompas.com, Tempo.co, dan Kpu.go.id Menangkan 02 ?

Imboh Prasetyo

Recent Posts

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) dan Kegiatan yang dilakukan

Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…

5 years ago

Sejarah Hari Buruh Internasional ( 1 Mei ) dan Kegiatan yang dilakukan

Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…

5 years ago

Kolonialisme dan Imperialisme – Latar Belakang dan Contoh

Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…

5 years ago

Sejarah Organisasi Internasional

Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…

5 years ago

De Facto dan De Jure – Pengertian – Perbedaan – Contoh Menerapkannya

Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…

5 years ago

Silsilah Kerajaan Demak Sebagai Kerajaan Islam Pertama

Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…

5 years ago