Ellen Ferranda – Sejarah Lengkap Sejarahwan Wed, 15 May 2019 02:53:56 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.3 Sejarah Museum Geologi Bandung Secara Singkat dan Lengkap /bangunan/sejarah-museum-geologi-bandung-secara-singkat Thu, 17 Jan 2019 03:51:03 +0000 /?p=2174 Museum Geologi di Bandung merupakan salah satu tempat wisata Bandung yang dilindungi oleh negara. Museum ini merupakan sebuah warisan nasional yang keberadaannya merupakan salah satu tempat wisata bersejarah yang ada…

The post Sejarah Museum Geologi Bandung Secara Singkat dan Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Museum Geologi di Bandung merupakan salah satu tempat wisata Bandung yang dilindungi oleh negara. Museum ini merupakan sebuah warisan nasional yang keberadaannya merupakan salah satu tempat wisata bersejarah yang ada di kota Bandung. Maka dari itu, gedung Museum Geologi ini memiliki nilai sejarah dengan sarat makna yang di dalamnya tersimpan banyak materi geologi yang berharga seperti sejarah Museum Bajra Sandhi. Di zaman sekarang ini, Museum Geologi ini telah menarik minat banyak wisatawan untuk mengunjungi tempat ini.

Museum yang sangat dilindungi ini berlokasi di Jalan Diponegoro No. 57, Cibeunying Kaler dan perawatannya berada langsung di bawah kendali pemerintah. Dibangun pada tanggal 16 Mei 1928, Museum Geologi Bandung pernah dipugar dan direnovasi dengan dana bantuan pembangunan yang berasal dari JICA Jepang (Japan International Cooperation Agency) sebesar 754,5 juta Yen. Karena museum ini merupakan salah satu tempat yang sangat representatif dan layak dikunjungi di Bandung untuk keperluan pendidikan ataupun penelitian, Megawati Soekarnoputri akhirnya membuka museum ini secara resmi untuk umum pada tanggal 23 Agustus 2000.

Sejarah Museum Geologi Bandung Secara Singkat

  • Pada Masa Penjajahan Belanda

Sejarah Museum Geologi Bandung Secara SingkatBerdirinya Museum Geologi ini identik dengan keberadaan Belanda pada zaman kolonialisme di Indonesia dan juga pengaruh dunia, dimana para ahli geologi Eropa Tengah pada masa itu sedang intensif melakukan banyak kegiatan penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Indonesia. Pada saat Eropa mengalami revolusi industri di pertengahan abad ke-18, mereka sangat memerlukan banyak jenis bahan tambang yang digunakan sebagai bahan dasar industri mereka.

Melihat adanya peluang yang bagus, pemerintah Hindia Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian yang berada di wilayah Nusantara pada masa itu. Dengan proyek ini, perkembangan indutri  di Belanda diharapkan dapat didukung dengan keberadaannya. Pada tahun 1850, dibentuklah lembaga Dienst van het Mijnwezen. Lembaga ini kemudian berganti nama pada tahun 1922 menjadi Dienst van Mijnbouw yang bertugas untuk menyelidiki geologi dan sumberdaya mineral di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Simak juga sejarah Museum Diponegoro.

  • Pada Masa Penjajahan Jepang

Ketika masa penjajahan Belanda berganti ke Jepang, fungsi dan pemilik dari Museum Geologi Bandung juga mengalami perubahan. Pada saat Jepang dinyatakan kalah dari di Perang Dunia II, keberadaan Dienst van den Mijnbouw pun berakhir. Letjen H. Ter Poorten atas nama Pemerintah Kolonial Belanda menyerahkan kekuasaan territorial Indonesia kepada Letjen H. Imamura pada tahun 1942. Penyerahan tersebut dilakukan di Kalijati, Subang. Dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia, pengurusan Gedung Geologisch Laboratorium berpindah dan diberi nama Kogyo Zimusho. Tetapi setahun kemudian, namanya berganti lagi menjadi Chishitsu Chosacho. Simak juga sejarah Museum Banten.

  • Pada Masa Kemerdekaan

Keberadaan Sejarah Museum Geologi Bandung Secara Singkat ini memiliki fungsi dan manfaat yang berharga bagi kesejahteraan bangsa Indonesia di kemudian hari, sehingga Belanda melakukan upaya besar untuk merebut paksa Museum Geologi di kota Bandung ini ada tahun 1945. Pada masa itu, tentara sekutu pimpinan Amerika dan Inggris membonceng tentara bentukan Belanda bernama NICA. Karena tidak ingin berpindah tangan dan seluruh dokumen hasil penelitian yang ada di museum direbut oleh NICA Belanda, Museum Geologi Bandung pun sempat berpindah tempat ke beberapa tempat seperti Jalan Braga No. 3 dan No. 8 kota Bandung, bahkan hingga ke luar daerah seperti Tasikmalaya, Solo, Magelang, dan Yogyakarta, sebelum akhirnya pada tahun 1950, semua dokumennya dikembalikan ke Bandung.

Koleksi Museum Geologi Bandung

Setelah mengalami proses renovasi dengan bantuan JICA dan diresmikan pada tahun 2000, Museum Geologi Bandung sudah memiliki penataan yang lebih teratur dengan sarana penyimpanan koleksi yang lebih memadai. Berbeda dengan sejarah Museum De Mata dan sejarah Museum Batik Pekalongan, koleksi yang dipajang juga bermacam-macam dari fosil, berbagai jenis batuan, hingga bahan-bahan mineral lainnya. Ada beberapa ruang pamer yang ditempati di lantai 1 dan 2 dalam gedungnya.

1. Koleksi Lantai 1

Koleksi Museum Geologi BandungLantai 1 gedung museum terbagi menjadi 3 ruang utama yang memiliki fungsi berbeda-beda:

  • Ruang Orientasi di bagian tengah: berisi peta geografi Indonesia dengan bentuk relief layer lebar yang memutar tayangan mengenai kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi. Selain itu, ruangan tersebut juga berisi bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.
  • Ruang Sayap Barat: dikenal sebagai ruangan khusus geologi Indonesia, terdiri dari beberapa bilik ruangan yang memberikan beberapa informasi mengenai hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya dan tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia. Selain itu, ada juga informasi mengenai keadaan geologi Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Irian Jaya beserta dengan sejumlah fosil-fosil dan sejarah manusia menurut evolusi Darwin.
  • Ruang Sayap Timur: memiliki deskripsi sejarah pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup atau disebut juga evolusi sejak zaman manusia primitif hingga modern yang hidup di planet bumi. Ruangan ini juga dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan. Kemudia, ada juga kumpulan-kumpulan fosil tengkorak manusia purba yang ditemukan di Indonesia serta sejarah terbentuknya Danau Bandung purba yang melegenda. Simak juga sejarah Museum Etnobotani Bogor.

2. Koleksi Lantai 2

Lantai 2 di gedung Museum Geologi Bandung juga terbagi menjadi 3 bagian ruangan utama dengan fungsi yang berbeda-beda di setiap ruangannya:

  • Ruang Timur: ruangan ini terbagi menjadi 7 ruangan kecil yang semuanya ditunjukan untuk memberikan informasi mengenai aspek positif dan negative tatanan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia. Ketujuh ruangan kecil tersebut adalah sebagai berikut:
    • Ruang 1, informasi manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia.
    • Ruang 2, rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral di indonesia
    • Ruang 3,informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik secara tradisional maupun modern.
    • Ruang 4, informasi cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energi
    • Ruang 5, informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif) seperti tanah longksor, letusan gunung api dan sebagainya.
    • Ruang 6, informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunungapian.
    • Ruang 7, informasi tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya.
  • Ruang Tengah: berisi maket informasi pertambangan emas terbesar di dunia. Pertambangan ini terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Selain itu, ada juga beberapa bebatuan asal Papua, miniature pengeboran minyak bumi, dan miniatur pengeboran gas bumi. Simak juga sejarah Museum Adityawarman.
  • Ruangan Barat: ruangan ini dikhususkan untuk staff Museum Geologi Bandung.

Inilah sejarah dan informasi singkat mengenai Sejarah Museum Geologi Bandung Secara Singkat yang patut untuk dikunjungi. Semoga informasi ini bermanfaat dan membuat anda tertarik untuk mengunjungi obyek wisata sejarah dan pendidikan di Bandung ini.

The post Sejarah Museum Geologi Bandung Secara Singkat dan Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Museum Galeri Nasional Indonesia Terlengkap /bangunan/sejarah-museum-galeri-nasional Wed, 16 Jan 2019 02:44:06 +0000 /?p=2168 Museum Galeri Nasional Indonesia ini merupakan salah satu Gedung terkemuka yang dapat ditemukan di Jakarta. Seperti sejarah Museum De Mata yang juga berfokus ke seni, museum yang terletak di Jakarta…

The post Sejarah Museum Galeri Nasional Indonesia Terlengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Museum Galeri Nasional Indonesia ini merupakan salah satu Gedung terkemuka yang dapat ditemukan di Jakarta. Seperti sejarah Museum De Mata yang juga berfokus ke seni, museum yang terletak di Jakarta Pusat ini telah menarik perhatian para pecinta seni seperti lukisan, patung, ataupun fotografi. Pada Sejarah Museum Galeri Nasional banyak koleksi seni yang merupakan hasil karya berbagai seniman anak bangsa, mulai dari lukisan, patung grafis, keramik, dan masih banyak lagi.  Kewajiban utama Museum Galeri Nasional ini adalah untuk mengumpulkan, merawat, melindungi, memperkenalkan, dan melestarikan segala jenis aspek seni rupa yang ada. Fungsi utamanya adalah untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan aset kesenian sebagai salah satu fasilitas pendidikan kebudayaan. Simak juga sejarah Museum Batik Pekalongan.

Sejarah Museum Galeri Nasional Indonesia

Sejarah Museum Galeri NasionalSeperi Museum Fatahilla Jakarta dan sejarah Museum Banten Lama, Museum Galeri Nasional juga berawal dari gedung bangunan yang didapat dari pihak lain. Pada tahun 1900, gedung bangunan yang digunakan sebagai Galeri Nasional yang dikenal sekarang ini merupakan sebuah sekolah dan asrama khusus wanita. Gedung ini dibangun oleh Yayasan Kristen Carpentier ALting Stitching (CAS) yang merupakan sekolah pertama di Jakarta. Tetapi pada tahun 1955, pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah peraturan yang melarang segala aktivitas komunitas terhadap Belanda. Maka dari itu, gedung sekolah dan asrama ini beralih menjadi milik Yayasan Raden Saleh dengan nama Vijmetselaren Lorge, meskipun masih di bawah gerakan Belanda.

Pemberhentian secara total baru dilaksanakan pada tahun 1961 dengan pengeluaran keputusan penguasa tertinggi No. 5 tahun 1962 yang langsung ditandatangani oleh Soekarno, presiden pada masa itu. Keputusan tersebut berisi tentang segala larangan mengenai gerakan Vijmetselaren Lorge dan Yayasan Raden Saleh dibubarkan. Akibat keputusan tersebut, sekolah-sekolah yang dibentuk oleh Yayasan Raden Saleh harus diberhentikan dan seluruh aset yang ada diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia, dan kemudian diserahkan kepada pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Simak juga sejarah Museum Diponegoro.

Pembangunan galeri ini dimulai dari sini, dimana Galeri Nasional dirintis awalnya dengan nama Wisam Seni Nasional / Pusat Pembangunan Kebudayaan Nasional. Sebagai kepala Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hasan merancang ulang gedung tersebut dan merubahnya menjadi Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud pada tahun 1987. Gedung pameran ini berhasil merebut perhatian masyarakat untuk lebih mengenal seni. Oleh karena itu, setelah 8 tahun kemudian gedung pameran kesenian tersebut berusaha untuk dikembangkan. Dalam perkembangannya dan perubahan nama gedung ini, Prof. Edi Sedyawati memperjuangkannya untuk mengubah Namanya menjadi Galeri Nasional Indonesia sejak tahun 1955.

Pada akhirnya, beliau memperoleh persetujuan dari Menko Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara 3 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1998. Pada masa pengurusannya, Galeri Nasional sempat diurus oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata yang kemudian berpindah tangan ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Hingga kini, Museum Galeri Nasional Indonesia telah berkembang pesat dan perkembangan ini ditunjukan dengan adanya visi dan misi yang dibentuk oleh para pengurus galeri. Berbeda dengan sejarah Museum Bajra Sandhi, misi utama mereka adalah untuk meningkatkan layanan edukasi di bidang karya seni rupa dan mengembangkan kreativitas dan apresiasi dari masyarakat terhadap karya seni rupa.

Aktivitas di Gedung Galeri Nasional Indonesia

koleksi museum galeri nasionalAda beragam aktivitas yang dapat dilakukan di dalam museum ini, mulai dari pameran, presentasi, seminar keilmuan, diskusi ilmiah, pemutaran film, penampilan kesenian, festival, perlombaan, dan masih banyak lagi. Kegiatan-kegiatan ini biasanya dilakukan sebagai sarana pendidikan dan untuk memperkenalkan budaya kepada masyarakat luas. Selain itu, bagi pengunjung yang ingin menikmati karya seni dari para seniman, akan disambut dengan berbagai jenis karya seni yang memukau. Beberapa karya seni yang terdapat di dalam Museum Galeri Nasional Indonesia adalah karya seni rupa seperti lukisan, sketsa, grafis, patung, keramik, fotografi, seni  kriya dan seni instalasi.

Hingga saat ini, Galeri Nasional Indonesia memiliki kurang lebih 1.785 koleksi karya seni dari senima Indonesia dan mancanegara, diantaranya seperti Raden Saleh, Hendra  Gunawan, Affandi, S. Sudjojono, Basoeki  Abdullah, Barli Sasmitawi Nata, Trubus, Popo Iskandar, Ahmad Sadali, Nashar, Soedarsono, Sunaryo, Amrus Natalsya, Hardi, Heri Dono, Dede Eri Supria, Ivan Sagita, FX. Harsono, Lucia Hartini, Irlantine Karnaya, Hendrawan Kanaryo, Nyoman Gunarsa, Made Wiyanta, Ida Bagus Made, I Ketut Soki, Wassily Kand  insky (Rusia), Hans Hartung (Jerman), Victor Vassarely (Hongaria), Sonia Delauney (Ukraina), Pierre Saulages (Parncis), Zao Wou Ki (China). Tidak hanya itu, banyak juga karya seni yang dipajang dari karya seniman Sudan, India, Peru, Cuba, Vietnam, Myanmar, dan negara lainnya. Simak juga sejarah Museum Etnobotani Bogor.

Jenis Pameran yang Tersedia

Di dalam Sejarah Museum Galeri Nasional ini, ada beberap jenis pameran yang biasanya diadakan oleh pihak pengelola. Pameran yang ada terdiri dari Pameran Temporer, Pameran Keliling, dan Pameran Tetap.

  • Pameran Temporer

Pameran ini merupakan kegiatan pameran seni tematis yang diselenggarakan dalam periode tertentu. Masing-masing ruangan yang digunakan akan dikhususkan untuk memajang satu tema karya seni rupa modern dan kontemporer. Maka jika ada sebuah pameran lukisan, maka satu ruangan tersebut akan dipenuhi dengan lukisan saja.

  • Pameran Keliling

Pameran Keliling ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh pengelola Galeri Nasional Indonesia untuk memamerkan koleksi seni rupa yang ada di museum kepada masyarakat luas. Selain untuk memperkenalkan koleksi seninya, jenis pameran ini juga digunakan sebagai ajang untuk meningkatkan kreatifitas dan apresiasi seni untuk para seniman yang masih berada di tingkat daerah.

  • Pameran Tetap

Sedangkan, jika pengunjung ingin menikmati kolesi yang dimiliki oleh Galeri Nasional Indonesia, mereka bisa datang ke pameran tetap koleksi Galeri Nasional yang diselenggarakan oleh dua kurator galeri, yakni Citra Smara Dewi dan Suwarno Wisetra. Pameran tetap ini memamerkan sebanyak 109 karya seni rupa dari kolesi pameran Galeri Nasional Indonesia ataupun koleksi karya seni milik negara. Sebagian besar dari koleksi yang ada merupakan hasil karya para maestro terkenal seperti Affandi, Hendra Gumawan, Otto Djaja, Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Djoko Pekik, dan masih banyak lagi. Tidak hanya maestro Indonesia, tetapi pameran ini juga menampilkan karya maestro mancanegara seperti Hans Arp, Sonia Delaunay, Zao Wou-Ki, Wassily Kandinsky, Hans Hartung, dan Victor Vasarely.

Dalam pameran tetap, semua karya seni yang dipajang ditata dan dibagi menjadi 11 ruangan yang dilengkapi dengan informasi. Kesebelas ruangan ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Galeri 1 dan Galeri 2. Dalam Galeri 1, seni yang ditampilkan berupa seni rupa modern dari Indonesia dan Internasional yang dibagi menjadi 7 ruangan. Sedangkan untuk Galeri 2 dibagi menjadi 4 ruangan. Bagi para pengunjung yang ingin menikmati pameran tetap, mereka bisa datang ke Gedung B lantai 2 secara gratis.

Inilah penjelasan singkat mengenai Sejarah Museum Galeri Nasional Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat dan mampu memikat anda untuk mengunjunginya.

The post Sejarah Museum Galeri Nasional Indonesia Terlengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Museum Pos Indonesia Bandung Paling Lengkap /bangunan/sejarah-museum-pos-indonesia Tue, 15 Jan 2019 09:30:33 +0000 /?p=2206 Museum Pos Indonesia terletak di Jalan Cilaki No. 73 Bandung, Jawa Barat. Obyek wisata bersejarah ini berjarak dekat dengan obyek wisata lainnya seperti Museum Geologi, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat,…

The post Sejarah Museum Pos Indonesia Bandung Paling Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Museum Pos Indonesia terletak di Jalan Cilaki No. 73 Bandung, Jawa Barat. Obyek wisata bersejarah ini berjarak dekat dengan obyek wisata lainnya seperti Museum Geologi, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Taman Lansia, Taman Pustaka Bunga, dan yang paling dikenal adalah sejarah berdirinya Gedung Sate. Tetapi Museum Pos Indonesia ini tidak kalah menariknya dengan obyek wisata lainnya, karena selain tidak menarik biaya masuk, museum ini memiliki berbagai koleksi unik yang patut untuk dilihat seperti perangko dan surat-surat emas.

Sejarah Museum Pos Indonesia

Sejarah Museum Pos IndonesiaSejarah Museum Pos Indonesia berdiri sebelum Indonesia meraih kemerdekaan, yaitu pada tahun 1931 dengan nama Museum Pos Telepon Telegrap (PTT). Awalnya museum ini didesain oleh duo arsitek bernama J. Berger dan Leutdsgebouwdienst. Pada saat perpindahan kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda ke Jepang, Museum PTT dan koleksi benda di dalamnya tidak terawat dengan baik. Bahkan setelah Indonesia merdeka pun, museum ini tidak kunjung diperbaiki dan barang koleksi museum dibiarkan terbengkalai. Hingga pada tahun 1980, Perum Pos da Giro mengambil inisiatif untuk membentuk panitian yang ditujukan untuk memperbaiki dan merawat benda-benda koleksi museum yang bernilai tinggi.

Karena menyadari akan pentingnya peran dan fungsi museum ini untuk sarana pendidikan, informasi, dan rekreasi bagi generasi muda pada masa sekarang maupun mendatang, maka upaya untuk merenovasi museum ini pun dilakukan supaya dapat memelihara dan melestarikan kekayaan warisan budaya dalam pelayanan pos. Tepat pada Hari Bhakti Poste ke-38, tepatnya pada tanggal 27 September 29183, Museum PTT akhirnya diubah namanya menjadi Museum Pos dan Giro. Peresmian museum dilakukan oleh Achmad Tahir, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada masa itu. Bagi para penggemar ataupun peneliti filateli, Museum Pos dan Giro menjadi suatu tempat yang wajib dikunjungi. Pada tahun 1995, museum ini diubah kembali namanya menjadi Museum Pos Indonesia hingga sekarang.

Koleksi Museum Pos Indonesia

Koleksi Museum Pos IndonesiaBerbeda dengan sejarah Museum De Mata dan sejarah Museum Batik Pekalongan, Museum Pos Indonesia memiliki ribuan koleksi perangko dari seluruh penjuru dunia. TIdak hanya perangko saja, tetapi benda-benda pos lainnya seperti timbangan surat dan sepeda pak pos juga turut diperlihatkan. Perkembangan baju dinas dan peralatan pos dari zaman kolonial hingga sekarang juga dapat dijumpai di museum yang terletak tepat di samping Gedung Sate ini.

Pada bagian lain dari Sejarah Museum Pos Indonesia, ada koleksi lain yang dipamerkan, yaitu surat emas. Surat emas ini merupakan surat dari berbagai raja-raja Nusantara kepada para Komandan dan Jendral Belanda. Surat emas ini menjadi catatan sejarah perkembangan surat menyurat di tanah air. Melalui surat-surat ini, pengunjung bisa melihat cara komunikasi raja-raja di Nusantara dengan para penjajah. Umur surat-surat emas yang pernah berada di salah satu museum di Inggris sebelumnya ini diperkirakan berkisar ratusan tahun yang lalu. Inggris menyimpan surat-surat berharga raja-raja Nusantara pada asa itu karena hampir semua surat yang dipamerkan memang ditujukan kepada Gubernur Jenderal Inggris, Thomas Stamford Bingley Raffles.

Pada saat pengunjung menginjakan kaki ke dalam museum, mereka akan disambut dengan replika perangko pertama Hindia Belanda yang diterbitkan pada 1 April 1864 dengan gambar wajah WIllen III. Ada 3 benda koleksi yang dibagi di dalam museum ini, yaitu koleksi sejarah, filateli, dan peralatan.

  • Koleksi Sejarah

Yang termasuk dalam koleksi sejarah merupakan surat emas raja (golden letter) yang telah dijelaskan sebelumnya, dimana surat ini memiliki 2 tujuan, yaitu memperingati lebih dari empat ratus tahun hubungan Inggris dengan Indonesia dan sebagai penghormatan terhadap keragaman dan kekayaan budaya tulis dan sarana komunikasi tradisional di Indonesia. Surat-surat ini ditulis dengan bahasa daerah dan menggunakan wahana tulis berupa kertas, daun lontar dan nipah, kulit kayu, bamboo, perunggu, dan bahkan emas. Simak juga sejarah Museum Geopark Batur.

  • Kolesi Filateli

Berbagai perangko dari seluruh dunia pun dipajang di dalam museum ini. Seluruh koleksi filateli ini disusun dengan sangat rapi dalam bentuk album, dan ada juga yang disimpan dalam vitrin berdiri.

  • Koleksi Peralatan

Peralatan pos seperti bis surat, timbangan surat, timbangan paket, gerobak alat angkut pos, mesin stensil, dan mesin hitung merupakan beberapa peralatan yang dapat ditemukan di museum ini. Bis surat pada masa itu biasanya diletakkan di tempat-tempat strategis, sehingga pengirim cukup memasukkan suratnya ke dalam bis ini dan tidak perlu mengunjungi kantor pos untuk mengirim surat. Gerobak alat angkut pos untuk barang dan surat ini konon digunakan oleh Kantor Pos Maluku pada masa kolonial Belanda, sekitar tahun 1870. Adapula sepeda beroda dua merk Falter buatan tahun 1938 yang digunakan untuk mengangkut barang pos dari stasiun kereta api. Sepeda ini digunakan sekitar tahun 1950-an. Selain itu, ada juga diorama-diorama yang menggambarkan kegiatan pos pada masa itu seperti diorama Pos Keliling Desa. Simak juga sejarah Museum Bajra Sandhi.

Misteri Museum Pos Indonesia

Tentunya semua gedung tua yang ada di dunia ini memiliki suatu misteri atau kejadian yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Hal ini juga terjadi pada Museum Pos Indonesia yang sempat menggetarkan wisatawan. Banyak yang mengatakan bahwa ketika mereka menginjakkan kaki ke museum ini, suasanya berbeda dapat langsung dirasakan, seperti hawa dingin yang langsung menerpa tubuh. Seorang penjaga Museum Pos Indonesia kerap mengatakan bahwa di museum ini cukup sering terjadi peristiwa aneh dan penampakan makhluk halus.

Dikatakan bahwa terkadang ada penampakan sosok perempuan di dekat patung, ataupun sesosok seorang pria yang sedang duduk di pintu masuk. Mereka diketahui suka menampakkan diri pada pengunjung meskipun tidak penah mengganggu para penjaga malam yang kerap menjaga museum itu. Simak juga sejarah Museum Diponegoro. Bangunan tua ini memang menyimpan banyak misteri, tetapi hal ini tentunya tidak menakutkan, dimana tidak ada berita mengenai pengunjung yang terganggu dengan adanya sosok mahkluk ini. Meskipun museum ini merupakan gedung yang terbilang gedung lama, koleksi yang disimpan di dalam museum ini memang tidak dapat ditandingi.

Inilah sejarah dan informasi singkat mengenai Sejarah Museum Pos Indonesia Bandung. Semoga inforasi ini bermanfaat dan membuat anda tertarik untuk mengunjungi museum ini. Tidak perlu takut akan misteri yang ada di dalamnya, selama anda tidak mengganggu dan menjaga ucapan, tentunya anda dapat menikmati koleksi museum ini dengan tenang.

The post Sejarah Museum Pos Indonesia Bandung Paling Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Museum Kata Andrea Hirata – Laskar Pelangi di Belitung /bangunan/sejarah-museum-kata-andrea-hirata Mon, 14 Jan 2019 09:50:42 +0000 /?p=2207 Ketika anda datang ke museum yang unik ini, anda akan diajak untuk mengikuti jejak perjalanan sebuah novel yang cukup terkenal di Indonesia, yaitu novel Laskar Pelangi. Dimulai dari cuplikan halaman…

The post Sejarah Museum Kata Andrea Hirata – Laskar Pelangi di Belitung appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>

Ketika anda datang ke museum yang unik ini, anda akan diajak untuk mengikuti jejak perjalanan sebuah novel yang cukup terkenal di Indonesia, yaitu novel Laskar Pelangi. Dimulai dari cuplikan halaman per halaman novel tersebut hingga diangkat menjadi sebuah film yang terbilang sangat laris di Indonesia. Sebuah film yang mengisahkan ironi mengenai fasilitas pendidikan di Desa Gantong, yaitu Sekolah SD Muhammadiyah Gantong. Sekolah yang reot ini hendak ditutup, namun pada akhirnya mereka mendapati 10 anak yang mendaftar ke sekolah ini. Sehingga sekolah ini dibuka kembali dengan adanya 2 guru dan 1 kepala sekolah.

Kisah Laskar Pelangi sendiri diambil dari kisah pribadi Andrea Hirata pada saat beliau masih belajar di sekolah. Beliau juga menceritakan mengenai keluguan anak-anak pada masa itu, perjuangan dan persahabatan, serta sang Andrea Hirata mampu menyisipkan komedi yang pas untuk ceritanya. Museum ini diberi nama Museum Kata Andrea Hinata yang terletak di Jalan Raya Laskar Pelangi No. 7, Gantong, Belitung Timur. Sebagai salah satu museum seni seperti sejarah Museum De Mata dan sejarah Museum Batik Pekalongan, suasana yang disajikan di dalam novel Laskar Pelangi dapat langsung dirasakan ketika menginjakkan kaki di halaman depan museum. Foto-foto yang dipasang di halaman museum tersebut seperti cerita mengenai perjalanan karya sastra yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Belitung.

Sejarah Museum Kata Andrea Hirata

Sejarah Museum Kata Andrea HirataMuseum Kata ini dibuka pada tahun 2010 dan sempat ditutup karena renovasi yang kemudian dibuka kembali pada tanggal 6 Juni 2016. Museum Kata Andrea Hirata ini telah menjadi satu-satunya museum kata di Indonesia hingga saat ini dengan menggunakan sebuah rumah yang sudah berumur sekitar 200 tahun. Sesuai dengan namanya, museum kata ini adalah museum pribadi milik Andrea Hirata. Dengan suksesnya novel Laskar Pelangi dan juga wawasannya yang luas, beliau ingin mewujudkan sebuah museum kata di Indonesia seperti yang ada di luar negeri.

Keiinginan Andrea supaya museum ini dapat digunakan sebagai pusat edukasi dan apresiasi sastra dapat dilihat jelas di museumnya. Dengan adanya lebih dari 200 literatur dari berbagai penulis dan juga berbagai genre, museum ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus perwujudan apresiasi Andrea Hirata terhadap sastra. Museum yang penuh dengan warna-warni ini juga menjadikannya sebagai tempat yang unik. Simak juga sejarah Museum Etnobotani Bogor.

Kesederhanaan dan konsep Sejarah Museum Kata Andrea Hirata yang penuh dengan seni ini juga menunjukkan idealisme Andrea Hirata, dimana letaknya yang berada di desa kelahirannya seolah-olah membuat bangunannya menyatu dengan kampung setempat. TIdak ada pagar tinggi ataupun tembok besar yang memisahkan bangunan museum dengan rumah penduduk lainnya. Tidak hanya informasi mengenai sastra, museum ini juga menyajikan berbagai informasi mengenai Belitung yang menunjukan rasa cinta Andrea Hirata terhadap kampung halamannya sendiri.

Ruang-Ruang Museum Kata Andrea Hirata

Ruang-Ruang Museum Kata Andrea HirataKetika pengunjung masuk ke dalam Sejarah Museum Kata Andrea Hirata tersebut, suasananya akan semakin terasa. Di ruang pertama, dapat terlihat foto-foto sang penulis dengan kalimat-kalimat inspiratif. Salah satunya yang dapat ditemukan adalah “Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu”. Selain itu, ada juga cuplikan novel yang telah diterbitkan dalam berbagai bahasa ini. Simak juga sejarah Museum Fatahillah Jakarta.

Ketika pengunjung masuk lebih dalam museum, pengunjung akan disambut dengan sebuah ruang yang nyaman, lengkap dengan meja dan buku-buku yang dengan sengaja dibiarkan berserakan di atas meja. Di ruangan ini, ada juga dipajang foto-foto adegan pada film Laskar Pelangi. Cover-cover buku Laskar Pelangi yang diterbitkan di berbagai negara juga dipajang di dinding ruangan ini.

Setelah kedua ruangan ini, ada sebuah ruang utama yang menjadi penghubung ke ruangan lain yang diberi nama berdasarkan nama-nama tokoh dalam Laskar Pelangi. Ruang pertama adalah Ruang Ikal, dimana di ruang ini pengunjung dapat melihat cuplikan novel yang menggambarkan sosok Ikal. Foto dengan adegan ketika Ikal berpisah dengan Lintang pun menjadi suatu pemandangan menarik yang dapat dilihat di ruangan ini. Foto ini diambil dari film yang disutradarai oleh Riri Reza. Simak juga sejarah Museum Adityawarman.

Di sebelah Ruang Ikal, terdapat Ruang Lintang. Lintang merupakan seorang sosok yang cerdas dan dibanggakan oleh teman-temannya. Di ruang ini, pengunjung dapat melihat foto-foto tokoh Lintang yang diambil dari film Laskar Pelangi, dimana di antaranya adalah foto Lintang yang bersepeda dengan sepeda kesayangannya dan foto Lintang saat berbonceng dengan Ikal. Selain itu, ada satu ruang lain yang letaknya agak terpisah dengan Ruang Lintang dan Ruang Ikal. Ruang tersebut adalah ruang Mahar, dimana Mahar dikenal sebagai seorang sosok yang nyentrik dan menyukai berbagai bentuk kesenian. Di ruangan ini, pengunjung museum dapat menikmati foto-foto seniman yang menjadi inspirasi Mahar, dimana salah satunya adalah Rhoma Irama. Simak juga sejarah Museum Balaputradewa.

Setelah melewati ruang Mahar, pengunjung akan disambut dengan ruang dapur. Di dalam ruangan ini, wisatawan akan melihat sebuah dapur yang diubah menjadi warung kopi. Sebuah papan bertuliskan Warkop Kopi Kuli pun ditempel pada dinding ruangan ini. Di ruangan inilah pengunjung dapat memesan kopi khas lokal dan makanan ringan untuk bersantai dengan teman dan berbincang-bincang sembari menikmati suasana museum. Andrea sendiri berani menjamin bahwa kopi yang disediakan adalah kopi terenak di dunia.

Lingkungan Sekitar Museum

Wilayah Belitung terbilang kecil, dimana taksi dan transportasi umum lainnya sulit dijumpai. Cara yang lebih praktis untuk mengunjungi museum ini adalah dengan menyewa mobil atau sepeda motor. Meskipun kecil, ada tersedia banyak restoran di sekitar museum ini, mulai dari nasi padang hingga Chinese food. Berikut adalah daftar restoran terbaik yang dapat anda coba pada saat berkunjung ke museum ini:

  • Rumah Makan Belitong Timpo Duluk
  • Mie Belitung Atep
  • Lemadang Seafood and Grill
  • Restoran Dynasty
  • Mr JO Seafood
  • Raja Seafood Belitung
  • Restoran Thai Fa
  • Mie Belitung Yamien Nyong Choi

Tentunya penginapan juga menjadi hal penting pada saat berlibur, ada beberapa hotel terbaik di Belitung yang dapat anda tempati pada saat ingin berkunjung ke Museum Kata Andrea Hirata:

  • BW Suite Belitung
  • MaxOne Hotels Belstar Belitung
  • Billiton Hotel and Klub
  • Golden Tulip Essential Belitung
  • Green Tropical Village

Jarak dari kota utama Tanjung Pandan ke Kecamatan Gantung adalah sekitar 11 km, dan dapat ditempuh dalam waktu 2 jam. Maka disarankan untuk menyewa mobil dari bandara Tanjung Pandan untuk mempermudah perjalanan anda. Jika ingin menggunakan transportasi umum, ada tersedia bus dan mini bus yang melayani rute Tanjung Pandan – Gantung. Namun transportasi ini cukup terbatas dan beroperasi hanya dari pagi hingga jam 12 siang.

Inilah sejarah dan informasi singkat mengenai Sejarah Museum Kata Andrea Hirata, semoga informasi ini bermanfaat dan mampu menarik anda untuk mengunjungi museum sastra yang terkenal ini.

The post Sejarah Museum Kata Andrea Hirata – Laskar Pelangi di Belitung appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Museum Joang 45 Jakarta Paling Lengkap /bangunan/sejarah-museum-joang-45 Mon, 14 Jan 2019 07:46:15 +0000 /?p=2228 Museum Joang 45 merupakan salah satu museum di Jakarta yang berada di bawah pengelolaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Terletak di Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon SIrih,…

The post Sejarah Museum Joang 45 Jakarta Paling Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Museum Joang 45 merupakan salah satu museum di Jakarta yang berada di bawah pengelolaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Terletak di Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon SIrih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, museum ini awalnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1974 setelah direnovasi. Museum ini merupakan bukti sejarah dari perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, maka dari itu pastikan bahwa museum ini tidak terlewatkan untuk dikunjungi.

Sejarah Museum Joang 45

  • Masa Pendudukan Belanda

Sejarah Museum Joang 45Gedung yang saat ini digunakan sebagai Museum Joang 45 sekarang ini, dulunya merupakan sebuah hotel yang dibangun pada tahun 1920-an pada masa pendudukan Belanda. Hotel ini awal mulanya dikelola oleh keluarga L.C. Schomper, seseorang yang berkebangsaan Belanda yang sudah lama tinggal di Batavia. Hotel ini diberi nama Schomper, sesuai dengan nama pemiliknya dan hotel tersebut termasuk salah satu hotel yang cukup baik dan terkenal di kawasan pinggiran selatan Batavia pada masa itu. Bangunan utamanya berdiri megah di tengan dan diapit deretan bangunan kamar-kamar penginapan di sisi kiri dan kanannya yang digunakan untuk menginapkan para tamu.

Bangunan kamar penginapan yang tersisa saat ini hanya tinggal beberapa yang ada di bagian utara gedung utama. Saat ini, bagian gedung tersebut digunakan sebagai ruang perpustakaan, ruang kreativitas anak (children room), dan kantor Wirawati Catur Panca. Simak juga sejarah Museum Dirgantara.

  • Masa Pendudukan Jepang

Pada saat Jepang masuk ke Indonesia (1942 – 1945) dan menguasai Batavia, hotel tersebut diambil alih oleh pemuda Indonesia dan beralih fungsinya menjadi kantor yang dikelola Ganseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang) yang dikepalai oleh seorang berkebangsaan Jepang, Simizu. Di kantor inilah kemudian diadakan program pendidikan politik yang dimulai dari tahun 1943 untuk mendidik para pemuda Indonesia dan seluruhnya dibiayai penuh oleh pemerintah Jepang. Hingga pada akhirnya, bangunan ini jatuh kembali ke tangan Indonesia dan dijadikan sebagai tempat museum atau bersejarah dan merupakan salah satu bukti kekayaan Indonesia tentang sejarahnya. Simak juga tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia.

Koleksi Museum Joang 45

Koleksi Museum Joang 45Sejarah Museum Joang 45 menyimpan berbagai macam koleksi mengenai sejarah perjuangan kemerdekaan yang mengagumkan dan mengingatkan pengunjungnya akan jasa para pahlawan seperti makna proklamasi kemerdekaan Indonesia. Beberapa koleksi di antaranya adalah mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden RI pertama yang disebut juga sebagai mobil REP 1 dan REP 2, mobil peristiwa pemboman di Cikini, dokumentasi, dan lukisan yang mengisahkan perjuangan bangsa Indonesia pada tahun 1945 hingga 1950-an. Tidak hanya itu, ada patung-patung pahlawan yang telah berjuang juga dipajang di dalamnya.

Fasilitas di Sekitar Museum Joang 45

Tidak hanya menyajikan koleksi yang menarik saja, museum ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain yang mendukung. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Halaman belakang yang cukup luas dan teduh
  • Bioskop Joang 45 yang digunakan khusus untuk menayangkan film dokumenter dan film tentang perjuangan pada jaman dahulu
  • Perpustakaan yang menyimpan referensi ilmiah, terletak di samping kanan gedung
  • Kantin Joang yang menyediakan berbagai makanan yang lezat untuk para pekerja dan pengunjung museum
  • Childernroom, ruang khusus untuk menunjang kreativitas anak
  • Foto Studio, yang menyimpang banyak kostum pahlawan yang bisa disewa oleh pengunjung yang ingin berfoto
  • Teater Anak
  • Toko suvenir atau cendermata yang menjual barang-barang sebagai oleh-oleh pengunjung
  • Masjid sebagai tempat ibadah

Kegiatan yang Diadakan di Museum Joang 45

Selain menikmati koleksi museum, pengunjung juga bisa mengikuti berbagai aktivitas atau kegiatan yang diselenggarakan di museum ini. Museum Joang 45 memiliki peran sebagai fasilitator yagn dapat digunakan oleh masyarakat umum, maka beberapa kegiatan yang kerap diadakan di dalam museum ini adalah sebagai berikut:

  • Aktivitas Reguler
    • Penyuluhan tentang museum
    • Pameran dan diskusi
    • Keterlibatan dalam Jabodetabek dan dalam daerah dan lainnya
  • Aktivitas Temporer
    • Pekan Museum Joang, terbuka untuk umum
    • Napak Tilas Proklamasi
    • Pameran Temporer
    • Pameran Keliling

Keuntungan Berkunjung ke Sejarah Museum Joang 45

Mengunjungi Museum Joang 45 dan mendapatkan pengetahuan tambahan tentunya memiliki keuntungan atau manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Mengenal Kisah Sejarah Indonesia

Kisah sejarah Indonesia sangatlah kompleks, dimana bahkan setiap daerah memiliki sejarahnya masing-masing. Namun, hal yang paling penting untuk diketahui adalah sejara mengenai lahirnya Indonesia atau yang dikenal dengan kemerdekaan, dimana cikal bakal terbentuknya Indonesia hingga sekarang akan diceritakan. Simak juga sejarah Museum Adityawarman.

2. Memahami Proses Perjuangan Pahlawan

Kemerdekaan tidak diperoleh dengan mudah, dimana untuk meraihkan membutuhkan perjuangan yang teramat sangat sulit. Perjuangan para pahlawan tentunya akan diceritakan dan dari cerita yang ada, ada pembelajaran yang dapat diambil dalam mengahadapi masalah kehidupan ini. Ingatlah bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Simak juga sejarah Museum Brawijaya.

3. Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air

Sudah sepantasnya sebagai bagian dari bangsa Indonesia ini untuk menanamkan rasa cinta terhadap tanah air secara mendalam. Tanamkan di dalam hati untuk menjaga tanah air dengan penuh rasa cinta dan melalui kunjungan museum ini, anda sudah memperlihatkan bahwa anda peduli dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa lalu.

4. Menyegarkan Pikiran

Refreshing tentunya tidak memerlukan tempat yang jauh ataupun tempat yang mewah. Tempat bersejarah seperti Museum Joang 45 ini juga bisa menjadi destinasi wisata terbaik yang bisa dikunjungi. Tidak hanya itu, bisa saja anda menemukan sesuatu atau informasi baru yang tidak pernah diketahui sebelumnnya atau tidak ditemukan di tempat lain.

5. Sebagai Hiburan

Setiap manusia tentunya membutuhkan hiburan dari penatnya kehidupan sehari-hari yang padat dan dapat memicu stress, terutama di Jakarta. Berkunjung ke museum ini bisa menjadi kegiatan hiburan yang asyik dan murah. Simak juga sejarah Museum Bahari.

6. Menulis Tentang Kekayaan Indonesia

Bagi pengunjung penulis blog, artikel, ataupun cerita, dan lain sebagainya, Museum Joang 45 bisa menjadi topik yang menarik untuk dikembangkan atau bisa dijadikan sebagai inspirasi untuk menciptakan konten baru.

Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk

Museum Joang 45 mulai beroperasional pada pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB. Harga tiket masuknya juga relatif murah meskipun bisa berubah juga sewaktu-waktu, berikut adalah daftarnya:

  • Dewasa: Rp 5.000/orang
  • Mahasiswa: Rp 3.000/orang
  • Anak-anak: Rp 2.000/orang

Inilah sejarah dan informasi singkat mengenai Sejarah Museum Joang 45 yang bersejarah. Semoga informasi ini bermanfaat dan mampu menarik anda untuk mengunjungi obyek wisata yang penuh dengan cerita perjuangan Indonesia ini.

The post Sejarah Museum Joang 45 Jakarta Paling Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Museum Nasional Indonesia di Jakarta /bangunan/sejarah-museum-nasional-indonesia Mon, 14 Jan 2019 03:40:44 +0000 /?p=2227 Jakarta memiliki beragam museum yang dapat dikunjungi, seperti contohnya sejarah Museum Fatahillah ataupun sejarah Museum BI. Salah satu museum yang cukup terkenal dan menjadi salah satu obyek wisata dengan berbagai…

The post Sejarah Museum Nasional Indonesia di Jakarta appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Jakarta memiliki beragam museum yang dapat dikunjungi, seperti contohnya sejarah Museum Fatahillah ataupun sejarah Museum BI. Salah satu museum yang cukup terkenal dan menjadi salah satu obyek wisata dengan berbagai keunikannya adalah Museum Nasional Jakarta. Maka akan ada baiknya bila kita mengetahui mengenai sejarah dan sedikit informasi mengenai kisah Sejarah Museum Nasional Indonesia di Jakarta ini.

Sejarah Museum Nasional Indonesia

Sejarah Museum Nasional IndonesiaKeberadaan Museum Nasional Jakarta diawali dengan berdirinya suatu organisasi bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Himpunan ini didirikan oleh pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778. Pada masa itu, Eropa tengah sedang terjadi revolusi intelektual (the Age of Enlightenment), yaitu dimana orang-orang mulai mengembangkan pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan. Karena pada tahun 1752, Belanda mendirikan De Hollandsche Maatschappij der Werwnschapen (Perkumpulan Ilmiah Belanda) di Haarlem, orang Belanda di Batavia pun menjadi terdorong untuk mendirikan perkumpulan yang sejenis.

Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) adalah lembaga independent yang didirikan untuk memajukan penelitian di bidang seni dan ilmu pengetahuan, khususnya di ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi, dan sejarah. Lembaga ini memiliki seboyan “Ten Nutte van het Algemeen” (Untuk Kepentingan Masyarakat Umum). Salah satu pendiri lembaga ini, JCM Radermacher, memberikan sebuah rumah miliknya di Jalan Kalibesar dan juga menyumbangkan sejumlah koleksi benda budaya serta buku yang amat berguna. Hal inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya museum dan perpustakaan.

Selama masa pemerintahan Inggris di Jawa (1811- 1816), Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles, menjadi direktur perkumpulan ini. Karena rumah di Kalibesar sudah penuh dengan koleksi, Raffles pun memerintahkan untuk membangun gedung baru yang akan digunakan sebagi museum dan ruang pertemuan untuk Liberty Society (dulunya disebut gedung “Soceteit de Harmonie”). Bangunan ini terletak di Jalan Majapahit No. 3 dan sekarang, gedung ini digunakan sebagai kompleks gedung secretariat negara, di dekat Istana Kepresidenan.

Jumlah koleksi miliki organisasi BG terus meningkat hingga museum di Jalan Majapahit tidak lagi dapat menampung koleksi yang ada. MAka pada tahun 1862, pemerintah Hindia-Belanda memutuskan untuk membangun gedung museum baru di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12, dimana tanahnya meliputi area yang dibangun gedung Rechst Hogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) diatasnya. Museum ini sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, khusunya di Jakarta, dimana mereka menyebutnya sebagai Museum Gajah atau Gedung Gajah. Disebut demikian karena di halaman depan museum terdapat patung gajah perunggu yang merupakan hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada tahun 1871.

Pada tahun 1923, perkumpulan BG memperoleh gelar “koninklijk” atas jasanya dalam bidang ilmiah dan proyek pemerintah sehingga nama lengkap organisasi ini menjadi Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Pada tanggal 26 Januari 1950, organisasi ini diubah namanya menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia. Perubahan ini disesuainya dengan kondisi yang tercermin dalam semboyan barunya, yaitu “Memajukan ilmu-ilmu kebudayaan yang berfaedah untuk meningkatkan pengetahuan tentang kepulauan Indonesia dan negeri-negeri sekitarnya”.

Karena mengingat pentingnya museum ini bagi Indonesia, maka pada tanggal 17 September 1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum ini pada pemerintah Indonesia yang kemudian menjadi Museum Pusat. Pada akhirnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 92/0/1979 pada tanggal 28 Mei 1979, Museum Pusat mengalami peningkatan status menjadi Museum Nasional.

Koleksi dan Kegiatan Museum Nasional Jakarta

  • Koleksi

Koleksi Museum Nasional IndonesiaPada saat masuk ke halaman depan Museum Nasional, pengunjung akan disambut dengan patung gajah berukuran besar dengan segala keunikannya. Selain itu, berbeda dengan sejarah Museum IPTEK, museum ini juga memperlihatkan koleksi kuno seperti arca, prasasti, dan berbagai jenis benda kerajinan yang menjadi hasil budaya pada zaman dahulu. Secara khusus, Museum Nasional mengategorikan berbagai koleksi penting dan bersejarah dalam berbagai katergori, mulai dari etnografi, perunggu, tekstil, prasejarah, keramik, relik sejarah, numismatic, hingga berbagai buku langka. Simak juga sejarah Museum Adityawarman.

Sejak tahun 2001, tercatat ada 109.342 buah koleksi di dalam museum ini dan dikenal sebagai salah satu museum terlengkap di Indonesia. Dari tahun ke tahun, koleksi museum ini terus bertambah hingga totalnya mencapai 140.000 koleksi pada tahun 2006. Ada banyak koleksi menarik yang paling banyak dikunjungi, dimana salah satunya adalah naskah manuskrip kuno. Naskah ini merupakan salah satu peninggalan penting pada zaman dahulu hingga sekarang yang memperlihatkan betapa pentingnya sebuah dokumen atau naskah kuno dengan kisah menarik di dalamnya. Simak juga sejarah museum Etnobotani Bogor.

Salah satu maskot yang dikenal di Museum Nasional ini adalah Patung Bhairawa yang memiliki tinggi sekitar 414 cm, dimana patung ini adalah perwujudan dari Dewa Lokeswara ataupun Awalokiteswara. Sebagian besar koleksi museum ini adalah peninggalan arca Buddha, dan salah satunya adalah arca Buddha Dipangkara dimana proses pembuatannya memakai bahan perunggu. Penyimpanan arca ini juuga tersendiri dan berada di lemari kaca yang berbeda dengan arca lainnya.

  • Kegiatan

Saat berkunjung ke museum ini, tidak hanya sekadar bisa melihat barang koleksi saja, tetapi pengunjung juga bisa melakukan berbagai aktivitas menarik yang terdapat di ruangan Hall B, yaitu kegiatan belajar seni menari, membatik, hingga melihat pentas dongeng yang sudah memperlihatkan banyak teater terbaik di Jakarta dan kota lainnya. Jadi, setiap pengunjung bisa melihat dan mengikuti berbagai macam aktivitas dan kegiatan menarik untuk mengisi waktu liburan ataupun sekadar ingin menikmati suasana dan hasil budaya Indonesia. Simak juga sejarah Museum Bajra Sandhi.

Jam Operasional dan Harga TIket Masuk Museum Nasional Jakarta

Museum ini tidak setiap hari beroperasi, maka saat ingin berkunjung, tentunya harus mengetahui jam operasional museum ini. Informasinya adalah sebagai berikut:

  • Selasa – Kamis : 08.30-14.30 WIB
  • Jumat : 08.30-11.30 WIB
  • Sabtu : 08.30-13.30 WIB
  • Minggu 08.30-14.30 WIB
  • Tutup pada hari senin serta pada saat hari libur nasional atau keagamaan

Selain mengetahui jam operasional, tentunya mengetahui harga tiket masuk juga penting. Harga tiket masuk Museum Nasional ini tidaklah mahal, berikut adalah daftarnya:

  • Tiket Perorangan

              o Dewasa : Rp 5.000/orang

              o   Anak-Anak : Rp 2.000/orang

              o   Wisatawan Asing : Rp 10.000/orang

  • Tiket Rombongan (Minimal 20 orang)

              o   Dewasa : Rp 3.000/orang

              o   Anak-anak : Rp 1.000/orang

Inilah sejarah dan informasi singkat mengenai Sejarah Museum Nasional Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat dan menarik anda untuk mengunjungi museum yang bersejarah ini.

The post Sejarah Museum Nasional Indonesia di Jakarta appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Museum IPTEK TMII Jakarta Paling Lengkap /bangunan/sejarah-museum-iptek Sat, 12 Jan 2019 04:39:59 +0000 /?p=2181 Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau biasa disebut juga dengan Science Center ini kerap dikenal dengan PP-IPTEK serta Museum IPTEK. Museum ini menjadi salah satu tempat dan sarana bagi…

The post Sejarah Museum IPTEK TMII Jakarta Paling Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau biasa disebut juga dengan Science Center ini kerap dikenal dengan PP-IPTEK serta Museum IPTEK. Museum ini menjadi salah satu tempat dan sarana bagi masyarakat luas untuk lebih mengenal dunia ilmu pengetahuan. Museum ini tidak hanya ada di Jakarta saja, tetapi juga dibuka di Sundial dan Puspa Bandung juga, tepatnya di daerah Padalarang, Kota Baru Parahyangan, Sabuga ITB, Mutiara Bangsa Indramayu, Jogja, Palembang, dan Bogor. Simak juga sejarah Museum Basoeki Abdullah.

Sementara, artikel ini akan membahas Sejarah Museum IPTEK yang terdapat di Jakarta, dimana letaknya berada di Taman Mini Indonesia Indah atau TMII. PP IPTEK ini memiliki fungsi sebagai saran pembelajaran di luar sekolah bagi para sisa-siswi di Jakarta, terutama sekolah yang berada di dekat TMII dan Lubang Buaya. Hal ini dapat memberikan pertumbuhan dan pengembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi dengan lebih mudah, menghibur, dan kreatif kepada masyarakat luas.

Sejarah Museum IPTEK

Sejarah Museum IPTEKMuseum yang berada di daerah Jakarta Timur ini menyajikan fasilitas dan peralatan yang lengkap bagi para pengunjungnya. Menurut laporan dan artikel sejarah yang dapat diakses dalam situs resmi Museum IPTEK ini, ide awal dari berdirinya museum ini berasal dari Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, yang pada saat itu adalah Prof. Dr. B. J. Habibie. Simak juga peninggalan sejarah perang Asia Timur Raya.

Selain itu, salah satu tokoh terkemuka Indonesia juga memiliki keinginan untuk mencerdaskan masyarakat Indonesia dengan cara melalui pengenalan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu caranya adalah dengan dibangunnya Museum atau PP-IPTEK ini yang memiliki lokasi, letak, alamat, dan wilayahnya berada di terminal B Skylift – TMII. Kawasan yang diisi dengan barang-barang di bidang pengetahuan dan geologi tersebut berdiri di atas lahan seluas 1000 meter persegi dimana museum ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991. PP-IPTEK membutuhkan waktu lama untuk didirikan di atas wilayah Taman Mini tersebut.

Selama perkembangannya, PP-IPTEK ini menempati area baru di area poros utama kawasan timur di Taman Mini Indonesia Indah. Museum IPTEK ini letaknya berhadapan langsung dengan Monumen Persahabatan KTT Non Blok. Bangunan yang pernah mendapatkan penghargaan ini menempati lahan terluas kedua di Taman Mini Indonesiah Indah, dimana gedung baru ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 November 1995. Simak juga sejarah Museum Bajra Sandhi.

Wahana & Fasilitas Museum IPTEK

Museum IPTEK ini memiliki tujuan dan manfaat untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang dunia perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, dimana sekarang ini berkembang sangat cepat dan cukup pesat. Informasi tentang perkembangan ini tentunya perlu disadari untuk memberikan kemajuan bersama dengan perkembangan tersebut.

Ada berbagai macam wahana di dalam museum IPTEK serta alat peragaan seperti bola melayang hingga listrik dan magnet yang berguna untuk memberikan pengetahuan pada para wisatawan dan pengunjung PP_IPTEK. Kawasan ini tentunya menyajikan pengetahuan dengan cara yang sangat menyenangkan dan menghibur, sehingga dapat diterima dan menghibur semua kalangan. Simak juga sejarah Museum Etnobotani Bogor. Tidak hanya itu, Museum IPTEK juga memiliki berbagai macam program dan peragaan interaktif yang bisa membantu para pengunjung untuk membuat makalah dan belajar.

Alat peraga dan wahana-wahana ini bisa disentuh dan dimainkan dengan bebas, maka meningkatkan unsur interaktif dari museum ini. Melalui interaksi dan peragaan tersebut, tentunya hal ini diharapkan dapat mendorong pemikiran pengunjung mengenai apa, mengapa, dan bagaimana ilmu pengetahuan ini sangat penting untuk manusia. Banyak juga terdapat wahana-wahana yang menyediakan pengetahuan dan teknologi serius, tetapi tentu saja tidak akan membuat pengunjung merasa cepat bosan. Hal ini ditambah lagi dengan adanya pengembangan motivasi serta pemahaman prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat diperagakan oleh sekitar 250 alat peraga. Simak juga sejarah Museum Fatahillah.

Selain alat peraga, ada pula informasi serta keterangan di setiap alat peraga agar mudah dipahami oleh pengunjung, terutama kunjungan siswa-siswi anak taman kanak-kanak hingga sekolah dasar dapat lebih mudah menelaah. Alat peraga ini tentu saja bisa disentuh, dipegang, dan dimainkan dengan bebas. Semua fasilitas di dalam museum bisa digunakan oleh semua kalangan, baik dari taman kanak-kanak hingga sekolah lanjutan tingkat atas. Ada pula disediakan lembar kerja sains yang tentunya dapat memandu anak didik untuk belajar mengenai ilmu pengetahuan serta teknologi supaya lebih terarah secar intensif. Di dalam museum, juga terdapat wahana:

  • Sepeda layang
  • Roket air
  • Try science
  • Generator can de graft
  • Pusat peragaan listrik dan magnet
  • Pusat peragaan getaran dan gelombang
  • Arena peneliti cilik
  • Pusat peragaan mekanika
  • Pusat peragaan transportasi
  • Ruang simulasi gempa
  • Pusat peragaan matematika
  • Pusat informasi influenza
  • Kidsmart corner
  • Pusat peragaan robotik

Mengunjungi Museum IPTEK tentunya dapat memberikan berbagai macam peran penting dan beragam seperti koleksi alat peraga hingga foto dan gambar yang menyajikan keterangan informasi mengenai dunia ilmu pengetahuan serta science yang menarik. Adapula demo ilmu pengetahuan dan teknologi serta pelatihan perancangan alat peraga, science fair, pelatihan proses ilmu pengetahuan alam, hingga pelatihan peduli lingkungan hidup. Selain itu, di museum ini juga tersedia kegiatan science camp, peneropongan bintang, dan pengetahuan mengenai kehidupan dinosaurus yang lengkap.

Tidak hanya banyak macam kegiatan yang disediakan, tetapi Museum IPTEK ini juga menyajikan berbagai macam film ilmiah dengan pengetahuan lengkap dan diputar di ruang auditorium dengan kapasitas yang mencapai 130 orang. Tentunya hal ini dapat menambah ilmu pengetahuan dengan cara yang lebih menghibur, lebih mudah dicerna, dan juga dimengerti. Simak juga sejarah Museum Adityawarman.

Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk Museum IPTEK TMII

Berikut adalah jam operasional Museum IPTEK TMII yang perlu diketahui sebelum anda berencana untuk mengunjungi museum ini:

  • Hari  Senin s.d. Kamis:   08.30 WIB s.d. 16.00 WIB
  • Hari  Jumat:  08.30 WIB s.d. 16.30 WIB
  • Hari Sabtu dan Minggu: 09.00 WIB s.d. 16.30 WIB

Harga tiket masuk Museum IPTEK TMII juga tidak tergolong mahal, sebesar Rp 16.500 per orang dan harga tersebut sudah termasuk PPN. Tetapi anda tetap harus membeli tiket masuk TMII ketika ingin berkunjung ke museum ini. Disana juga tersedia tempat parkir yang cukup luas dan juga loker untuk memudahkan pengunjung dalam menikmati fasilitas Museum IPTEK TMII.

Inilah sejarah dan informasi singkat mengenai Sejarah Museum IPTEK atau PP-IPTEK TMII. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membuat anda tertarik untuk mengunjungi museum di TMII ini

The post Sejarah Museum IPTEK TMII Jakarta Paling Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Museum Gedung Arca Medan (Museum Arkeologi) /bangunan/sejarah-museum-gedung-arca-medan Fri, 11 Jan 2019 10:31:54 +0000 /?p=2179 Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara atau biasanya dikenal dengan nama Gedung Arca, berlokasi di Jalan H.M. Joni No. 15, Medan yang berjarak sekitar 3 km dari Bandara Polonia, 25 km…

The post Sejarah Museum Gedung Arca Medan (Museum Arkeologi) appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>

Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara atau biasanya dikenal dengan nama Gedung Arca, berlokasi di Jalan H.M. Joni No. 15, Medan yang berjarak sekitar 3 km dari Bandara Polonia, 25 km dari pelabuhan laut Belawan, dan sekitar 3 km dari pusat pemerintahan kantor gubernur Sumatera Utara. Museum Negeri ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Yoesoef, pada tanggal 19 April 1982, dimana peletakan koleksi pertama di dalam gedung dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno pada tahun 1954. Koleksi yang diletakkan berupa makara, maka dari itu museum ini dikenal dengan nama Gedung Arca. Simak juga sejarah Museum Bajra Sandhi.

Sejarah Museum Gedung Arca Medan

Sejarah Museum Gedung Arca MedanKomplek Museum Negeri Sumatera Utara ini memiliki lahan seluas 10.468 meter persegi, dimana halaman kanan kiri ditumbuhi bunga-bunga, area parkirnya luas, dan bagian depan bangunan dihiasi dengan rumput hijau. Ada terpajang dua buah meriam di halaman depan museum dan bagian atap depan bangunan tersebut terdapat ornamen khas suku di Sumatera Utara seperti Nias, Melayu, Pak-Pak, Simalungan, Toba, Karo, dan Mandailing. Sedangkan di bagian dinding depan museum, ada menampilkan gambaran suku-suku dan pahlawan asal Sumatera Utara.

Berdasarkan koleksi yang dimiliki, Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara dapat dikategorikan sebagai museum umum. Sebagian besar koleksinya berasal dari daerah Sumatera Utara yang berupa benda-benda peninggalan sejarah budaya, mulai dari masa pra-sejarah, klasik pengaruh Hindu-Buddha, Islam, hingga sejarah perjuangan masa kini. Benda peninggalan lainnya berasal dari beberapa daerah lainnya di Indonesia dan negara luar seperti Thailand. Hingga tahun 2005, Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara telah menyimpan kurang lebih 6.799 koleksi. Simak juga sejarah Museum Banten Lama.

Lalu, Sejarah Museum Gedung Arca Medan ini sendiri terdiri dari dua lantai yang terdiri dari beberapa ruang, di antaranya adalah:

  • Ruang pameran tetap
  • Ruang pameran temporer
  • Ruang audiovisual
  • Ruang kepala museum
  • Ruang tata usaha
  • Ruang perpustakaan
  • Ruang mikro film
  • Ruang seksi bimbingan
  • Ruang komputer
  • Ruang gudang

Bangunan bagian tengah museum menjorok kedepan, kemudian melebar ke samping kiri kanan dan masing-masing menjorok ke belakang. Gedungnya membentuk sebuah formasi segi empat yang ditengahnya memiliki area terbuka dengan rerumputan hijau sebagai lantainya dan langit sebagai atapnya. Secara arsitektur, bentuk bangunan utama atau bangunan induk museum ini mencerminkan rumah tradisional daerah Sumatera Utara. Pada bagian atapnya dipenuhi dengan berbagai ornament dari etnis Melayu, Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak, dan Nias. Secara umum, Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara memiliki ruang galeri yang terdiri dari:

  • Ruang Masa Prasejarah
  • Kebudayaan Sumatera Kuno
  • Masa Kerajaan Hindu-Buddha
  • Masa Kerajaan Islam
  • Masa Kolonialisme
  • Ruang Gubernur
  • Ruang Masa Perjuangan Kemerdekaan

Masa Prasejarah

Pada ruang pertama ini, hal-hal yang ditampilkan adalah sejarah geologi mulai terbentuknya alam semesta, pergeseran benua, dan Pulau Sumatera. Tersedia pula informasi mengenai sejarah alam seperti migrasi manusia, persebaran flora dan fauna, dan juga tentang kehidupan prasejarah. Koleksi yang diperlihatkan berupa replika hewan khas Sumatera, replika fosil manusia purba, diorama kehidupan prasejarah, dan beragam jenis perkakas pada masa prasejarah. Simak juga sejarah Museum Diponegoro.

Kebudayaan Sumatera Kuno

Pada ruangan ini, jejak dari peradaban awal masyarakat Sumatera Utara dipajang dan ditampilkan. Peradaban yang diperlihatkan dimulai dari masa megalitik tua hingga masa perundagian. Koleksi yang ditampilkan meliputi temuan budaya megalit, seperti peti mati dari batu (sarkofagus), benda-benda religi berupa patung batu dan kayu, tongkat perdukunan, wadah obat yang terbuat dari gading, dan koleksi naskah Batak Kuno yang ditulis di atas kulit kayu yang disebut sebagai Pustaha Laklak. Simak juga sejarah Museum De Mata.

Masa Kerajaan Hindu-Buddha

Pada masa peradaban Hindu dan Buddha menyebar ke wilayah Indonesia, hal ini terjadi seiring dengan berkembangnya perniagaan Asia pada sekitar abad ke-2 Masehi. Ruang ini memperlihatkan berbagai koleksi peninggalan agama Hindu-Buddha yang ditemukan di daerah Sumatera Utara. Koleksi di antaranya berupa temua arkeologi dari situs Percandian Padang Lawas dan situs Kota Cina. Benda koleksi meliputi arca batu, perunggu, pecahan keramik, dan mata uang kuno, serta adanya sebuah replika candi induk dari Candi Bahal I. Simak juga sejarah Museum Batik.

Masa Kerajaan Islam

Ruangan Islam memperlihatkan berbagai macam artefak peninggalan masa Islam, seperti replika dari berbagai batu nisan dari makam Islam yang ditemukan di daerah Barus, Sumatera Utara. Selain itu, nisan peninggalam Islam yang memiliki corak khas Batak, beberapa Al Qur’an, dan naskah Islam tua yang ditulis dengan tangan juga dapat ditemukan di ruangan ini. Serta ada juga diletakan sebuah replika Masjid Azizi di Medan, masjid ini tepatnya berada di Tanjung Pura, Langkat yang merupakan negeri kelahiran Amir Hamzah.

Kolonialisme di Sumatera Utara

Pada masa sebelum masuknya pemerintahan Hindia Belanda dan memerintah di wilayah Sumatera, para pengusaha dari Eropa, khususnya Jerman, telah datang dan membuka perkebunan di Sumatera. Koleksi masa kolonial yang dapat ditemukan di ruangan ini akan membawa anda kembali ke masa-masa tersebut, ketika kemajuan usaha perkebunan telah melahirkan Medan sebagai kota multikultur yang kaya, unik, dan menarik. Koleksi yang ditampilkan berupa komoditas perdagangan kolonial, alat-alat, mata uang perkebunan, foto-foto bersejarah yang langka, model figure kolonial, serta replika dari kehidupan kota Medan tempo dulu. Simak juga sejarah Museum BI.

Gubernur & Pahlawan Sumatera Utara

Ruang ini menampilkan para pahlawan nasional dari Sumatera Utara, dan juga para mantan gubernur yang telah berjasa dalam membangun dan mengembangkan provinsi Sumatera Utara. Koleksi yang ada berupa foto-foto dan lukisan dari para pahlawan serta mantan gubernur Sumetera Utara.

Seperti halnya di daerah lain di Indonesia, di Sumatera Utara juga ada benih-benih perlawanan terhadap penjajah jauh sebelum kemerdekaan. Ruang perjuangan ini menceritakan tentang sejarah perjuangan masyarakat Sumatera Utara sejak sebelum 1908 sampai masa revolusi fisik 1945 – 1949. Di ruangan ini juga ditampilkan sejarah perjuangan pers di Sumatera Utara serta benda koleksi. Benda koleksi tersebut meliputi senjata tradisional dan modern, obat-obatan tradisional, peralatab komunikasi yang digunakan untuk melawan penjajah, dan juga lukisan kepahlawanan serta poster propaganda masa perang.

Inilah Sejarah Museum Gedung Arca Medan yang biasa disebut Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara. Semoga informasi ini bermanfaat dan mampu menarik perhatian anda untuk berkunjung ke obyek wisata sejarah di Medan ini.

The post Sejarah Museum Gedung Arca Medan (Museum Arkeologi) appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Museum Geopark Batur Kintamani Bali /bangunan/sejarah-museum-geopark-batur Thu, 10 Jan 2019 03:28:33 +0000 /?p=2163 Museum Geopark Batur merupakan tempat wisata yang terbilang cukup baru di Bali, dimana museum ini diresmikan pada tanggal 1 April 2016 oleh Menteri ESDM Sudirman Said. Museum ini juga memiliki…

The post Sejarah Museum Geopark Batur Kintamani Bali appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Museum Geopark Batur merupakan tempat wisata yang terbilang cukup baru di Bali, dimana museum ini diresmikan pada tanggal 1 April 2016 oleh Menteri ESDM Sudirman Said. Museum ini juga memiliki kaitan erat dengan keberadaan 127 gunung api aktif di seluruh penjuru Indonesia. Ratusan gunung yang terbentang dari Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kepulauan Banda, Halmahera, hingga Sulawesi bagian utara membentuk busur gunung api Indonesia yang patut untuk diketahui. Maka dari itu, Batur Global Geopark ini ditetapkan sebagai penyedia informasi mengenai gunung api Indonesia oleh Global Geopark Network UNESCO pada tanggal 20 September 2012 di Portugal.

Sejarah Museum Geopark Batur

Sejarah Museum Geopark BaturSeperti sejarah Museum Fatahillah dan sejarah Museum Adityawarman, museum ini juga memiliki sejarah pendiriannya. Pada awalnya, Sejarah Museum Geopark Batur ini diberi nama Museum Gunungapi Batur dan dibangun atas kerjasama antara 4 pihak, yaitu Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, dengan Bappeda Kabupaten Bangli. Pada tanggal 10 Februari 2004, penandatanganan perjanjian kerjasama pun terjadi di Jakarta antara Direktur Jenderal Geologi Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral RI, dengan Gubernur Bali dan Bupati Bangli, serta dengan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan RI. Perjanjian ini berkaitan dengan pemanfaatan Taman Wisata Alam Panelokan seluas 1,09 hektar yang akan digunakan untuk membangun Museum Gunungapi Batur.

Peletakkan batu pertama dalam pembangunan Sejarah Museum Geopark Batur dilakukan oleh Direktur Jenderal Geologi Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Gubernur Bali, dan Bupati Bangli pada tanggal 26 Maret 2004 hingga diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 10 Mei 2007. Berdasarkan perjanjian kerjasama yang telah dibuat antara Pemerintah Kabupaten Bangli dengan Badan Geologi mewakili Pemerintah Pusat, pada tanggal 22 Desember 2011, dimulailah penyelenggaraan operasional Museum Gunungapi Batur dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi dan perkembangan museum telah menjadi tanggung jawab Pusat cq. UPT Museum Geologi, Badan Geologi KESDM. Simak juga sejarah Museum Balaputradewa.

Pembangunan Museum Geopark Batur

Tentunya jalan Sejarah Museum Geopark Batur ini tidak sampai disini saja. Museum Gunungapi Batur kemudian dikembangkan menjadi Museum Geopark Batur. Museum Geopark Batur ini mulai dibangun setelah kawasan Kaldera Batur diterima sebagai anggota UNESCO Global Geoparks pada September 2012. Pembangunan ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:

  • Tahap Perencanaan: Juni – Agustus 2013
  • Tahap Pembangunan Fisik Gedung: Agustus– Desember 2013
  • Tahap Perencanaan Interior dan Sistem Pameran: Maret 2014 – Mei 2014
  • Tahap Pembangunan Fisik Interior: Juni 2014 – Desember 2014

Dengan selesainya pembangunan pada tahun 2014, Museum Gunungapi Batur dileburkan ke dalam Museum Geopark Batur, seperti sejarah Museum Etnobotani Bogor.

Bagian dari Museum Geopark Batur

Koleksi museum geopark baturBerbeda dengan sejarah Museum Dirgantara, Museum Geopark Batur memiliki 2 lantai dan memiliki 3 tema ruangan, yaitu ruang geologi, biodiversity, dan kebudayaan. Lantai pertama terdapat lobby utama dan ruangan keragaman geologi. Ketika pengunjung memasuki lobby utama, mereka akan disambut dengan miniatur diorama Gunung Batur yang lebar dan representasi sejarah alam dan kebudayaan di Batur. Diorama ini berbentuk segi enam dengan ukuran 2,5 x 2 meter.

Selain itu, di dalam gedung museum juga terdapat pos pengamatan Gunung Api Batur untuk mengamati aktivitas vulkanisme terkini. Museum ini juga memperlihatkan koleksi geodiversity dari sample produk letusan Gunung Batur dan beberapa sample gunung api lain di Indonesia. Pada lantai dua, museum ini memiliki ruangan yang menyimpan keragaman hayati, budaya, dan disediakan juga ruang auditorium. DI dalam ruang auditorium ini, para wisatawan dapat menonton berbagai film edukasi mengenai gunung api dan geopark. Penjelasan Mengenai Sejarah Terbentuknya Pulau Bali :

  • Versi Geologi

Tahukah anda bahwa pulau Bali merupakan pulai yang terbentuk dari adanya aktivitas gunung api di bawah laut? Informasi mengenai terbentuknya pulau Bali ini dapat ditemukan di dalam museum ini. Dikabarkan bahwa 23 juta tahun yang lalu di sebelah timur pulau Jawa terdapat magma yang sangat panas di bawah kulit bumi, sehingga melelehkan kerak bumi di atasnya atau yang diketahui sebagai hotspot. Lalu, terjadi juga pengendapan di bawah laut yang diduga berasal dari erosi batuan di Pulau Jawa bagian Timur. Sementara di bagian selatan, terumbu karang mulai bertumbuh subur dan ketika pertumbuhannya terhenti, terumbu karang tersebut menjadi batu gamping terumbu. Sebagian berlapis dan berada di bagian selatan Pulau Bali dan Nusa Penida.

Ada 19 penjelasan berbeda mengenai terbentuknya Pulau Bali yang berkaitan dengan pergerakan gunung api. Salah satunya adalah aktivitas Gunug Api Buyan-Bratan dan Batur, dimana pada 30.000 tahun silam, Gunung Buyan-Bratan meletus dan mengeluarkan ignimbrit dan lahar. Aktivitas ini di Pulau Bali terus bergerak ke timur dengan aktifnya Gunung Batur Purba. Letusan yang terjadi ini menyebabkan sisa tubuh Gunung Agung Purba runtuh.

Aktivitas gunung api yang yang terus menerus bergerak ini menghasilkan endapan-endapan yang akhirnya mengakibatkan pengangkatan karena berbagai hasil material erosi hingga muncul ke permukaan. Hal inilah yang menyusun pulau Bali, dimana proses erosi ini mengangkat daerah seperti Pecatu, Unggasan. Simak juga sejarah Museum Dayu.

  • Versi Legenda

Selain cerita versi geologi, terbentuknya Pulau Bali juga tidak terpisahkan dengan legenda Naga Basuki dan Bagawan Sidi Mantra. Konon, Bagawan Sidi Mantra memisahkan Pulau Bali dengan Pulau Jawa denga kekuatan saktinya. Hal ini dilakuka supaya anak Sidi Mantra, Sang Manik Angkeran, dapat memulai hidup baru di sebuah tempat baru setelah mendapat hukuman Naga Basuki. Kisah ini dapat ditelusuri dengan lebih lengkap di dalam Museum Geopark Batur.

Lokasi, Jam Operasional, dan Tiket Masuk Museum

Museum Geopark Batur tepatnya berada pada Jalan Raya Penelokan, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Jika anda memulai perjalanan dari Kuta, anda akan menempuh sekitar 2 jam perjalanan dengan taksi ataupun menyewa kendaraan. Harga tiket masuk ke museum ini juga relatif murah, dimana untuk orang dewasa hanya perlu mengeluarkan Rp 20.000 per orang. Sedangkan untuk anak-anak sebesar Rp 15.000 per orang. Jam operasional untuk kunjungan ke Museum Geopark Batur dibuka pada hari Senin – Kamis pada pukul 08:00 – 16:00 WITA, di Sabtu dan Minggu pada pukul 08:00 – 14:00. Untuk hari Jumat dan libur nasional, museum tutup.

Inilah Sejarah Museum Geopark Batur dari sejarah pembangunan, sejarah Bali, hingga harga tiket masuk museum. Semoga informasi ini bermanfaat dan membuat anda tertarik untuk mengunjungi obyek wisata ini.

The post Sejarah Museum Geopark Batur Kintamani Bali appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali dan Keunikannya /bangunan/sejarah-museum-bajra-sandhi-bali Sat, 05 Jan 2019 03:43:45 +0000 /?p=2158 Pulau Bali tentunya dikenal dengan keindahan pantai-pantai dengan laut yang luas dan pasir yang hangat. Namun tahukah anda bahwa Bali juga memiliki obyek wisata bersejarah? Ada beberapa obyek bersejarah yang…

The post Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali dan Keunikannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Pulau Bali tentunya dikenal dengan keindahan pantai-pantai dengan laut yang luas dan pasir yang hangat. Namun tahukah anda bahwa Bali juga memiliki obyek wisata bersejarah? Ada beberapa obyek bersejarah yang cukup dikenal di Bali dan salah satunya adalah Museum Bajra Sandhi yang terletak di pusat kota Denpasar, tepatnya di Jalan Puputan Renon, Denpasar. Museum Bajra Sandhi di Bali ini layaknya seperti Monas di Jakarta, dimana keduanya berfungsi sebagai tugu peringatan perjuangan rakyatnya. Rancangan dari arsiktektur Museum Bajra Sandhi terlihat sangat kental dengan gaya arsitektur khas Bali, yaitu banyaknya ukiran dan pahatan unik.

Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali

Sejarah Museum Bajra Sandhi BaliSeperti layaknya sejarah Museum Banten Lama dan sejarah Museum Diponegoro, museum ini juga memiliki sejarah pembangunannya. Museum Bajra Sandhi dibangun atas ide dari Gubernur Bali pada tahun 1980, yaitu Prof. Ida Bagus Matra. Sanf arsitek yang ditunjuk untuk merancang museum ini adalah Ir. Ida Bagus Gede Yadnya yang merupakan pemenang kompetisi arsitektur museum ini pada tahun 1981. Desain unik yang dibuat oleh Ir. Ida Bagus Gede Yadnya memiliki arti simbolis hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, yaitu dengan memiliki 17 gerbang pintu masuk, 8 pilar utama, dan ketinggian museum berupa 45 meter. Museum ini dibangun di tanah seluas 13,8 hektar dengan luas bangunannya mencapai 4.900 meter persegi. Selain museum ini banyak juga Candi di Bali.

Pembangunan Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali dimulai sekitar 6 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1987 dengan peletakkan batu pertama. Pembangunan gedung fisik museum ini memakan waktu hingga tahun 2001 dan kemudian dilakukan pengisian diorama serta penataan lingkungan museum pun dilakukan. Pada bulan September 2002, SK Gubernur Bali mengenai pengangkatan kepala UPTD Museum ini pun dilakukan. Pada tanggal 14 Juni 2003, pembangunan museum ini telah selesai sepenuhnya dan peresmian museum pun dilakukan oleh Presiden RI pada saat itu, yakni Ibu Megawati Soekarno Putri. Tetapi museum ini dibuka untuk umum setahun setelah diresmikan, yaitu pada tanggal 1 Agustus 2004.

Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali ini terletak di kawasan Lapangan Renon dan berada di depan Gedung DPRD Provinsi Bali, tepatnya di Lapangan Niti Mandala Renon. Gedung museum ini cukup menarik perhatian semua orang karena tempatnya bersih dan terawat dengan baik serta lengkap dengan menara dengan arsitektur khas Bali yang menjulang tinggi. Museum ini diletakkan di lokasi ini karena tempat ini merupakan tempat pertempuran antara rakyat Bali melawan Belanda pada masa kemerdekaan. Perang ini dikenal dengan sebutan “Perang Puputan” yang memiliki arti perang habis-habisan. Maka dari itu, museum ini didirikan untuk mengenang dan memberi penghormatan atas jasa para pahlawan yang berkorban dan berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia.

Selain menjadi simbol rakyat Bali untuk menghormati para pahlawan, museum ini juga merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan menjadi lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan NKRI. Hal ini terlihat dengan arti simbolis arsitektur museum ini dan bentuk museum yang diambil berdasarkan cerita Hindu pada saat Pemutaran Gunung Mandara Giri oleh Para Dewa dan Raksasa untuk mendapatkan Tirta Amertha atau Air Suci kehidupan. Simak juga sejarah Museum Basoeki Abdullah.

Nama Bajra Sandhi yang diberikan ke museum ini juga memiliki artinya tersendiri. Museum ini dinamakan Bajra Sandhi karena bentuk gedungnya menyerupai Bajra atau Genta yang dipakai oleh pemimpin agama Hindu untuk mengiring pengucapan japa mantra selama upacara berlangsung.

Keunikan Museum Bajra Sandhi

Setelah mengetahui Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali ini, tentunya perlu diketahui juga apa saja yang bisa dinikmati pada saat mengunjungi museum ini. Berikut adalah beberapa hal penting dalam area museum:

  • Bangungan museum yang menjulang tinggi melambangkan Gunung Mandara Giri
  • Guci Amertha yang melambangkan bentuk Kumba (Periuk) tepat di bagian atas Museum
  • Naga yang melilit di museum melambangkan Naga Basuki yang digunakan sebagai tali dalam pemutaran Mandara Giri
  • Kura-kura yang terletak di bagian bawah museum merupakan symbol dari Bedawang Akupa yang digunakan sebagai alas pemutaran Mandara Giri
  • Kolam yang terdapat di sekeliling museum menyimbolkan Lautan Susu yang mengelilingi Mandara GIri, yaitu tempat mengalirnya Air Suci Kehidupan atau Tirtha Amertha.

Ketika pengunjung memasuki gedung museum Bajra Sandhi yang terletak di kawasan museum, mereka akan dimanjakan dengan berbagai kisah sejarah Bali. Ada beberapa lantai yang dapat dikunjungi pada museum ini, seperti sejarah Museum De Mata. Pada lantai satu, wisatawan bisa menikmati berbagai foto sejarah yang menceritakan tentang perjuangan rakyat Bali dalam melawan dan mengusir penjajah. Selain itu, terdapat juga beberapa foto yang menceritakan tentang kerajaan Bali tempo dulu. Selain itu, terdapat telaga yang dikenal dengan puser tasik yang terletak di dalam bangunan yang diisi dengan ikan.

Selanjutnya, menuju lantai dua, pengunjung dapat menikmati 33 diorama yang menggambarkan keadaan Bali pada masa prasejarah, masa kerajaan, masa peperangan, dan masa pasca kemerdekaan. Penjelasan dari semua diorama yang ada tersebut menggunakan 3 bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan bahasa Bali. Setelah menikmati diorama di lantai dua, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke lantai berikutnya, yaitu lantai paling atas di museum ini. Salah satu keunikan yang dapat dirasakan disini adalah pengunjung akan melewati 70 buah anak tangga melingkar yang terdapat di bagian tengah kolam. Lantai paling atas ini merupakan sebuah ruangan yang cukup luas dan dikelilingi dengan jendela kaca, maka lantai ini digunakan pengunjung untuk menikmati 360 derajat pemandangan kota Denpasar dari ketinggian. Simak juga sejarah Museum Batik Pekalongan.

Cara Terbaik Menuju Lokasi, Jam Operasional, dan Harga Tiket

Alamat lengkap museum ini adalah Jalan Raya Puputan No. 142, Panjer, Denpasar, Bali. Sebagai salah satu transportasi terbaik untuk menuju ke lokasi adalah dengan jasa sewa mobil dan supir jika anda tidak terlalu mengenal jalan Bali. Atau anda juga bisa menyewa motor sebagai pilihan transportasi yang lebih murah. Simak juga sejarah Museum BI.

Lalu, jam operasional museum ini adalah sebagai berikut:

  • Jam buka museum Bajra Sandhi pada hari Senin – Jumat, dari jam 08:30 – 16:30.
  • Jam buka museum Bajra Sandhi pada hari Sabtu & Minggu, dari jam 10:00 – 16:30.

Tarif tiket masuk ke museum ini juga berbeda-beda dari harga anak-anak, pelajar, dan dewasa. Berikut adalah rinciannya:

  • Harga tiket untuk dewasa yaitu Rp 25.000/orang
  • Harga tiket untuk pelajar (SMP, SMA, Mahasiswa) yaitu Rp 5.000/orang
  • Harga tiket untuk anak-anak (Anak, TK, SD) yaitu Rp 2.000/orang

Itulah penjelasan singkat mengenai Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali, dari sejarahnya hingga tarif tiket masuk. Semoga informasi ini bermanfaat dan mampu membuat anda tertarik untuk mengunjungi tepat bersejarah ini.

The post Sejarah Museum Bajra Sandhi Bali dan Keunikannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>