Ada berbagai macam acara yang dipersiapkan oleh setiap negara dalam memperingati Hari Anak Sedunia. Selain itu, juga terdapat Hari Anak Internasional yang juga berfokus pada anak-anak. Hari Anak Dunia dan Hari Anak Internasional adalah dua hal yang berbeda. Lalu, bagaimanakah sejarah Hari Anak Sedunia dan Hari Anak Internasional. Baca juga sejarah Hari Kartini, sejarah Hari Pendidikan Nasional, sejarah Hari Santri, dan sejarah Peristiwa Sumpah Pemuda.
Sejarah Hari Anak Sedunia
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merekomendasikan agar semua negara harus memberikan perayaan sebuah acara tahunan dari tahun 1956 yang dikenal sebagai Hari Anak Sedunia atau Universal Children’s Day pada tanggal 14 Desember 1954. Sejarah Hari Anak Sedunia tersebut dimulai tahun 1946, saat Majelis Umum PBB membentuk UNICEF (United Nations International Children’s Emergency Fund) yang bertugas menyediakan bantuan darurat berupa makanan dan perawatan kesehatan bagi anak-anak korban Perang Dunia II. Baca juga negara yang terlibat Perang Dunia 2, kronologi Perang Dunia 2, dan penyebab Perang Dingin.
Dengan adanya hal ini, tugas UNICEF pun bertambah. UNICEF tidak hanya memberikan bantuan makanan dan kesehatan, tetapi juga menyelamatkan kehidupan anak-anak; memberikan perlindungan yang layak, membela hak-hak mereka, dan menyelenggarakan pendidikan untuk membantu mengasah serta mewujudkan potensi dari mulai masa kanak-kanak hingga remaja. Akhirnya, sejak tahun 1953 UNICEF pun dijadikan sebagai badan tetap PBB dengan sedikit perbedaan nama menjadi United Nations Children’s Fund, tetapi singkatannya tetap sama: UNICEF.
Hari Anak Sedunia ini diperingati untuk mendorong persaudaraan dan pemahaman antara anak-anak di seluruh dunia dan memajukan kesejahteraan anak-anak. PBB menyarankan agar masing-masing negara memilih tanggal yang tepat dan sesuai untuk kesempatan ini. Majelis Umum PBB merekomendasikan supaya semua negara menetapkan Hari Anak pada tanggal yang ‘sesuai’. Banyak negara menghormati usulan ini dan Hari Anak Sedunia telah dirayakan setiap tanggal 20 November setiap tahunnya. Namun, terdapat beberapa negara, seperti Australia dan India, yang memilih berbagai tanggal berbeda sepanjang tahun untuk merayakan hari ini.
Setelah penentuan Hari Anak Sedunia, aktivitas yang berfokus pada anak dilanjutkan dengan Deklarasi Hak Anak (Declaration of the Rights of the Child) pada tanggal 20 November 1959. Deklarasi tersebut menghasilkan 10 prinsip perlindungan anak dan menegaskan tanggung jawab untuk melindungi anak mulai dari dalam kandungan hingga setelah dilahirkan.
Pada tanggal 20 November 1989, PBB menyampaikan Konensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child) yang mengubah cara pandang dan perlakuan terhadap anak. Anak tidak hanya dipandang sebagai milik orang tua, tetapi memliki hak sebagaimana manusia lainnya. Anak-anak memiliki hak misalnya hak untuk hidup, sehat, berkeluarga, belajar, bermain, dilindungi dari eksploitasi, kekerasan, pelecehan, dan diskriminasi.
Konvensi Hak-Hak Anak
Konvensi Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa ialah sebuah konvensi internasional yang meregulasi hak anak-anak yang meliputi hak politik, sipil, sosial, ekonomi, dan kultural anak-anak. Negara-negara yang meratifikasi konvensi ini terikat untuk menjalankannya sesuai dengan hukum internasional. Pelaksanaan Konvensi Hak-Hak Anak ini diawasi oleh Komite Hak-Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa yang anggota-anggotanya terdiri dari berbagai negara di seluruh dunia. Setiap tahunnya, Komite ini memberikan laporan kepada Komite Ketiga Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mendengar pernyataan ketua Komite Hak-Hak Anak dan mengadopsi resolusi mengenai Hak-Hak Anak.
Pemerintah negara yang meratifikasi konvensi ini diharuskan untuk melaporkan dan hadir dihadapan Komite Hak-Hak Anak secara berkala untuk mengevaluasi pencapaian dalam mengimplementasikan Konvensi ini dan status hak-hak anak dalam negara tersebut. Laporan setiap negara tersebut beserta pandangan tertulis komite dapat diakses di situs web komite.
Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak-Hak ini dan terbuka untuk penandatanganan pada tanggal 20 November 1989 (pada peringatah 30 tahun Deklarasi Hak-Hak Asasi Anak). Kovensi tersebut berlaku pada 2 September 1990 setelah sejumlah negara yang meratifikasi mencapai syarat. Sebanyak 193 negara telah meratifikasinya sampai dengan Desember 2008, meliputi keseluruhan negara-negara anggota PBB, kecuali Amerika Serikat dan Somalia.
Pada tanggal 25 Mei 2000, dua protokol tambahan juga diadopsi oleh konvensi ini. Protokol Tambahan tersebut mengenai Keterlibatan Anak-Anak dalam Konflik Senjata yang membatasi keterlibatan anak-anak dalam konflik-konflik militer dan Protokol Tambahan Konvensi Hak-Hak Anak mengenai Perdagangan Anak-Anak, Prostitusi Anak-Anak, dan Pornografi Anak-Anak melarang perdagangan, prostitusi, dan pornografi anak-anak. Kedua Protokol Tambahan tersebut telah diratifikasi oleh lebih dari 120 negara.
Konvensi Hak Anak ini secara umum mengartikan seorang anak sebagai orang yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali jika sudah ditentukan oleh hukum negara yang bersangkutan. Berdasarkan Konvensi ini, ada sepuluh hak yang wajib diberikan orangtua untuk anak-anak yakni:
- Hak anak untuk bermain
- Hak anak untuk mendapatkan pendidikan
- Hak anak untuk mendapatkan perlindungan
- Hak anak untuk mendapatkan nama (identitas)
- Hak anak untuk mendapat status kebangsaan
- Hak anak untuk mendapatkan makanan
- Hak anak untuk mendapatkan akses kesehatan
- Hak anak untuk mendapatkan rekreasi
- Hak anak untuk mendapatkan kesamaan
- Hak anak untuk berperan dalam pembangunan
Baca juga sejarah berdirinya PBB, organisasi regional dan global, tujuan organisasi AFTA, dan perbedaan APEC dan OPEC.
Peringatan Hari Anak Sedunia
Berbagai sekolah dan institusi pendidikan lainnya banyak melakukan upaya khusus untuk memberi tahu anak-anak tentang haknya sesuai dengan Deklarasi Hak-Hak Anak dan Konvensi Hak-Hak Anak. Para guru berusaha mengajarkan murid-muridnya untuk memikirkan perbedaan antara diri mereka dan orang lain dan menjelaskan gagasan mengenai hak.
UNICEF mengadakan acara di beberapa wilayah untuk menarik perhatian khusus terhadap anak-anak. Hal ini mungkin suatu upaya untuk menarik awak media di seluruh dunia atau untuk memulai national campaign. Selain itu di banyak negara, termasuk Kanada, Selandia Baru, dan Inggris, ikut memperingati Hari Anak Sedunia pada tanggal 20 November untuk menandai peringatan Hari Anak Sedunia dan Konvensi Hak Anak-Anak. Negara lain ada juga yang mengadakannya pada tanggal yang berbeda, seperti Rabu keempat di bulan Oktober (Australia) dan 14 November (India).
Sejarah Hari Anak Internasional
Selain Hari Anak Sedunia, ada juga hari perayaan bagi anak-anak yakni Hari Anak Internasional atau tepatnya Hari Perlindungan Anak Internasional (The International Day for Protection of Children). Hari Anak Internasional ini paling banyak diperingati oleh negara-negara di seluruh dunia mulai tahun 1950. Penetapan Hari Anak ini berdasarkan hasil kongres Women’s International Democratic Federation di Moskow, Rusia pada 4 November 1949.
Konferensi Kesejahteraan Anak (World Conference for the Wellbeing of Children) telah diselenggarakan beberapa tahun sebelumnya, yakni tahun 1925 di Jenewa, Swiss. Pada konferensi tersebut dibahas mengenai banyaknya anak-anak yang terlantar dan diperlakukan tidak semestinya. Pertemuan tersebut akhirnya menghasilkan Deklarasi Jenewa yang secara garis besar menyatakan bahwa anak harus dicukupi kebutuhan material dan spritualnya untuk tumbuh kembangnya dengan pemberian makanan yang bergizi, pelayanan kesehatan jasmani dan rohani, jaminan perlindungan fisik dan mental, dan pemahaman kepada anak untuk memiliki jiwa sosial dan kemanusiaan.
Tiongkok menjadi negara pertama yang mendukung peringatan Hari Anak Internasional. Pemerintah Tiongkok, pada tanggal 1 Desember 1949, mengumumkan kepuusan bahwa setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Anak Internasional. Negara ini sudah memiliki peringatan semacam Hari Anak yang disebut “Ertun Tse” yang diperingati setiap tanggal 4 April sejak tahun 1931. Baca juga sejarah Hari Raya Cina, sejarah Rusia, dan sejarah runtuhnya Uni Soviet.
Persamaan dan Perbedaan Hari Anak Sedunia dan Hari Anak Internasional
Kedua perayaan ini mempunyai kesamaan, yakni sama-sama mengadopsi Deklarasi Jenewa yang menetapkan prinsip-prinsip untuk melindungi anak-anak dan menerapkan berbagai hak-hak untuk anak. Tujuan diadakannya Hari Anak Internasional dengan Hari Anak Universal ini hampir sama, yakni sebagai hari peringatan untuk anak-anak.
Namun, perbedaan Hari Anak Internasional dengan Hari Anak Sedunia ini terletak pada hal mendasar dari dibuatnya kedua hari peringatan tersebut. Hari Anak Sedunia dibuat untuk mengubah cara pandang dan cara orang-orang memperlakukan anak-anak. Selain itu, peringatan ini juga diperingati untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak. Sementara itu, Hari Anak Internasional diciptakan untuk melindungi hak-hak anak dan mengurangi angka anak-anak yang sudah bekerja.
Hari Anak Nasional
Indonesia juga memiliki Hari Anak yang diberi nama Hari Anak Nasional. Hari Anak Nasional ini diperingati setiap tanggal 23 Juli setiap tahunnya di Indonesia. Hari Anak Nasional ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984. Peringatan Hari Anak Nasional dapat berbeda-beda di berbagai negara, tetapi ada juga beberapa negara yang merayakan Hari Anak pada tanggal yang sama. Hal ini didasari oleh nilai historis yang ada di negara-negara yang bersangkutan, kebijakan pemerintah, kebudayaan, dan sebagainya. Perbedaan tanggal peringatan Hari Anak kemudian mendorong PBB untuk menyatukan seluruh negara di dunia untuk memperingati Hari Anak Sedunia setiap tanggal 20 November.
Inilah penjelasan mengenai sejarah Hari Anak Sedunia dan Internasional. Semoga dengan adanya peringatan Hari Anak Sedunia, Hari Anak Internasional, dan bahkan Hari Anak Nasional menjadikan Anda dapat menghargai hak anak-anak sebagai manusia seutuhnya. Semoga bermanfaat.