Pembentukan alam semesta merupakan salah satu hal yang masih menjadi misteri. Kepastian tentang proses tersebut masih menjadi bahan yang hangat untuk diperbincangkan. Berdasarkan hal tersebut, maka bermunculanlah berbagai teori tentang proses pembentukannya demi menyingkap fakta yang masih berupa misteri.
Sayangnya pengetahuan manusia belum mampu untuk benar-benar sampai pada tahap tersebut. Kecerdasan dan perkembangan ilmu pengetahuan hanya sebatas teori belaka. Tentu saja, karena alam semesta sudah lebih dulu ada dibanding manusia yang sejatinya adalah makhluk terakhir yang diciptakan Tuhan. Meskipun begitu mengetahui tentang sejarah terbentuknya alam semesta merupakan hal yang juga wajib untuk dipahami. Lantas seperti apa sejarah tersebut? Berikut ulasannya.
Teori Tentang Asal Usul Alam Semesta
Alam semesta merupakan istilah yang digunakan para ahli dan ditujukan untuk ruang angkasan yang mencakup seluruh benda-benda langit serta miliyaran galaksi. Pengertian tersebut sudah mencakup mikrokosmos dan makrokosmos. Dengan pengetahuan manusia yang terbatas, pengetahuan diawali hanya dari pengamatan terhadap kondisi alam. Misalnya pada malam hari ada banyak gugusan bintang di langit.
Gugusan tersebut membentuk rasi yang diberi nama beragam sesuai bentuknya. Planet yang dihuni manusia sendiri berada dalam galaksi bima sakti dengan matahari sebagai pusat rotasinya. Berdasarkan pengetahuan tersebut, maka lahirlah berbagai teori tentang sejarah pembentukan alam semesta. Baca juga Ciri zaman neozoikum, Macam macam artefak, dan Peninggalan zaman praaksara.
- Steady State Theory atau Teori Keadaan Tetap
Teori keadaan tetap didasarkan pada prinsip kosmologi sempurna. Prinsip tersebut menyatakan bahwa sebenarnya alam semesta dalam kondisi apapun entah dimana atau kapan, selalu dalam keadaan yang sama. Dengan kata lain teori ini menganggap bahwa alam semesta tidak memiliki awal dan tidak pula memiliki akhir.
Hal tersebut didasarkan pada fakta bahwa setiap galaksi selalu memiliki jumlah yang sama meskipun sudah melewati kurun waktu yang cukup lama. Teori keadaan tetap tidak mengenal tentang proses penciptaan sebagai awal dan kiamat sebagai akhir. Oleh sebab itu teori ini merupakan pendapat yang paling tua, karena yang mempercayainya saat ini kebanyakan adalah penganut atheis. Steady State Theory menjelaskan bahwa setiap galaksi yang ada dimulai dari tumbuh, menua, hingga akhirnya mati. Jadi menurut teori ini alam semesta tidak terhingga besarnya dan tidak terhingga pula tuanya.
- Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar menjelaskan bahwa alam semesta terbentuk melalui dua bintang yang kembar. Di antara kedua bintang tersebut ada salah satu yang kemudian meledak akibat memiliki materi yang sangat padat serta suhu yang terlalu panas. Ledakan dahsyat tersebut membuat bintang yang meledak terpecah menjadi planet. Sementara itu karena adanya gravitasi, maka semua planet tersebut bergerak mengelilingi bintangnya masing-masing. Baca juga Sejarah benua atlantis, Sejarah berdirinya tugu monas, sejarah patung pancoran, konferensi asia afrika.
- Teori Kabut atau Nebula
Teori kabut adalah suatu teori yang dikemukakan pertama kali oleh ilmuwan yang berkebangsaan Jerman. Ilmuwan tersebut bernama Emmanuel Swedenborg yang mengungkapkan tentang teori ini pada tahun 1724. Selanjutnya pada tahun 1796 Pierre Marquis De Leplace menyempurnakan teori tersebut. Teori yang juga disebut sebagai teori nebula ini menjelaskan bahwa tata surya terbentuk melalui kondensasi dari awan atau kabut gas yang memiliki suhu sangat panas. Proses kondensasi tersebut membentuk bagian-bagian terpisah yang terus berputar. Di posisi tengah terdapat bagian yang terus bergerak memusat dan membentuk padat, yang pada akhirnya menjadi matahari. Sementara itu partikel-partikel yang berada di sekitarnya kemudian membentuk asteroid, meteor, satelit, dan berbagai benda-benda langit lainnya.
- Teori Pasang Surut atau Teori Tidal
Teori pasang surut atau juga dikenal sebagai teori tidal pertama kali diperkenalkan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1919. Teori ini mengemukakan bahwa planet-planet yang ada merupakan percikan dari bintang dalam hal ini adalah matahari. Percikan tersebut dikenal dengan istilah tidal. Percikan yang timbul tersebut disebabkan oleh dua bintang besar yang bergerak saling berdekatan. Pergerakan dua bintang yang mendekar tersebut sangat jarang sekali terjadi. Dan ketika terjadi, maka percikan yang timbul itulah kemudian membentuk berbagai benda-benda langit termasuk planet.
- Big Bang Theori atau Teori Ledakan Besar
Teori sejarah pembentukan alam semesta yang terakhir dan paling terkenal adalah big bang theory. Teori ini diperkenalkan oleh seorang ahli astrofisika yang bernama George Gamow pada akhir tahun 1940. Ia merupakan ahli fisika Amerika Serikat, tetapi lahir di Rusia. Ketika menyatakan teori ini, ia didukung oleh rekan-rekannya, antara lain Haus Bethe, Raphl Alpher, dan Robert Herman. Teori dentuman besar dilakukan dengan cara menghitung mundur pergerakan seluruh galaksi yang ada di alam semesta. Hasil dari perhitungan tersebut menyimpulkan bahwa pada awalnya seluruh galaksi memiliki jarak yang saling berdekatan, bahkan menyatu. Pendapat George Gamow ini merupakan teori yang paling banyak dipercayai saat ini.
Dengan menyatakan bahwa semua galaksi berdekatan dan bahka menyatu, maka boleh dikatakan kalau kesatuan tersebut merupakan massa tunggal. Dengan kata lain alam semesta pada pasa lampau memiliki kerapatan yang sangat besar. Karena memiliki massa yang besar dan berat jenis yang juga besar, terjadilah reaksi inti yang menyebabkan ledakan besar. Itulah mengapa disebut sebagai bing bang theory.
Massa hasil ledakan tersebut kemudian berserakan dan mengembang, lalu bergerak dengan sangat cepat menjauhi pusat terjadinya ledakan. Setelah berjuta-juta tahun massa yang terus bergerak tersebut membentuk kelompok galaksi. Adapun George Gamow menyebutkan bahwa perpaduan sebelum meledak membentuk suatu bola raksasa yang terdiri atas neutron dan tenaga pancaran.
Ada beberapa masa penting dari sejarah awal alam semesta yaitu:
- Era batas dinding planck yang merupakan masa ketika alam semesta berumur 10-43 detik dan didasarkan pada perhitungan Panck.
- Era jify yaitu masa ketika alam semesta berusia 10-23 detik dengan jari-jari berkisar antara 10-13 cm serta kerapatan 1055 kali kerapatan air.
- Era quarck yaitu ketika alam semesta berusia 10-4 detik. Kala itu partikel-partikel saling tumpang tindih dan tidak beraturan.
- Era pembentukan lipton.
- Era radiasi yang diawali 1 detik sejak alam semesta baru lahir hingga 1 juta tahun selanjutnya.
- Era pendinginan yaitu masa sejak 1 tahun sejak alam semesta lahir dan terus berlanjut sepanjang gerak memuai yang diikuti oleh keadaan alam senyap dan gema sisa dentuman besar. Sisa dentuman tersebut tertangkap dalam bentuk radiasi yang bersuhu 5 K.
Itulah sejarah pembentukan alam semesta. Semoga bermanfaat!