Sejarah VOC Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada tanggal 20 Maret 1602 yang merupakan perkumpulan dagang orang-orang Belanda, perkumpulan ini bertujuan ingin memonopoli aktivitas perdagangan di Asia. Dalam pelaksanaannya, VOC tidak hanya memiliki kebebasan dalam perdagangan, akan tetapi juga memiliki hak-hak istimewa yang disebut hak octrooi. Hak-hak tersebut di antaranya memiliki mata uang sendiri, maupun hak untuk melakukan perang.
VOC mendirikan perusahaannya dengan markas yang berada di Batavia (saat ini disebut Jakarta), tetapi sebelumnya, markas tersebut berada di Banten. Selain itu, terdapat daerah lain di Indonesia yang juga dijadikan markas oleh VOC, khususnya pada daerah pedalaman yang memiliki banyak potensi rempah-rempah, seperti Maluku. salah satu alasan tersebut merupakan latar belakang VOC didirikan. Pada wilayah Maluku, VOC mengembangkan usaha dagangnya dengan memperdagangkan pala dan fuli. Kegiatan ini juga tidak terlepas dari kekerasan terhadap masyarakat lokal, termasuk pembunuhan massal. (Baca juga: Sejarah perang Banten)
Kebijakan VOC di Indonesia
Jika membaca kembali awal penjajahan Belanda di Indonesia, tepatnya tahun 1592, maka kita bisa melihat bahwa tidak sedikit hal-hal yang menyangkut Belanda yang masih berpengaruh hingga kini. Selain itu, ada pula sebuah daerah di mana orang-orang Eropa bisa berdagang dengan Jepang. Daerah tersebut merupakan terletak di Deshima, yaitu suatu pulau buatan yang berada di Nagasaki. Kemudian, pada tahun 1603 VOC mendirikan kantor perwakilan di Banten. Beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 1603 seorang Gubernur Jenderal VOC yang pertama diangkat, ialah Pieter Both, yang menjabat selama empat tahun dan menjadikan Jakarta sebagai basis administrasi VOC. (Baca juga: Sejarah berdirinya PBB)
Tidak hanya itu, Kebijakan VOC juga menargetkan sasaran kepada Kerajaan Banten dan Mataram. Hal ini dilakukan lantaran pada wilayah kerajaan tersebut terdapat banyak potensi yang nantinya akan menguntungkan bagi pihak Belanda guna menambah kas negara. Potensi tersebut, di antaranya adalah bahan-bahan pokok, seperti gula merah, merica, kacang-kacangan, dan beras. Berdasarkan hal tersebut, akhirnya VOC memutuskan dan menetapkan beberapa kebijakan yang menyangkut sistem perdagangan dan juga daerah kekuasaan. Apa saja Kebijakan VOC tersebut? Berikut uraiannya:
Dengan adanya kebijakan-Kebijakan VOC tersebut, tentu saja menimbulkan pengaruh yang besar dan juga akibat penjajahan Belanda ini. Beberapa pengaruhnya adalah sebagai berikut:
Dalam pelaksanaannya, pemerintahan VOC menerapkan sebuah sistem pemerintahan yang tidak langsung yang disebut sistem feodalisme. Sistem ini sudah lama diterapkan dan berkembang di Indonesia, di mana memiliki struktut kekuasaan yang dijalankan oleh kalangan bangsawan. Struktur ini bertugas mengendalikan kerja sama dengan pemimpin lokal di berbagai wilayah. Pada artikel ini, kami telah memberikan informasi tentang kebijakan-kebjakan VOC yang pernah berkuasa di Indonesia. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan Anda tentang masa penjajahan VOC. (Baca juga: Sejarah pembentukan PPKI)
Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Setiap tanggal 20 Mei rakyat Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional…
Latar Belakang Hari Buruh Internasional ( May Day) Demonstrasi dan orasi merupakan hak semua orang…
Mungkin banyak dari kita yang sering membaca atau mendengar istilah kolonialisme dan imperialisme. Selain dari…
Dunia ini memiliki banyak negara. Total ada Negara 193 negara yang ada di dunia ini.…
Kita sering kali mendengar istilah de facto dan de jure. Beberapa di antara kita mungkin…
Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan bagian dari sejarah kerajaan Islam di Indonesia sebagai kerajaan…