Indonesia tahun ini sudah merdeka selama 74 tahun lamanya. Kemerdekaan tersebut tentunya tidak diperoleh dengan mudah dan begitu saja, melainkan merupakan hasil perjuangan para pahlawan yang telah lama melawan para penjajah. Saat ini para pejuang yang sudah meninggal mendapatkan gelar pahlawan nasional yang diperkuat dengan surat keputusan dari pemerintah. Para pahlawan nasional berasal dari berbagai daerah, salah satunya adalah dari Sumatera Utara. Berikut ini adalah nama – nama para pahlawan nasional dari Sumatera Utara.
1. Sisingamangaraja XII
Diangkat menjadi pahlawan nasional sejak 9 November 1961, beliau adalah seorang pemimpin yang populer di antara masyarakat Batak, dan mulai memerintah pada 1876 menggantikan ayahnya Sisingamangaraja XI. Penobatannya sebagai Raja ke 12 bersamaan dengan masuknya Belanda ke Sumatera Utara, yang berusaha memonopoli perdagangan di Bakkara sehingga memicu perang yang berlangsung selama puluhan tahun. Sisingamangaraja XII gugur ditembak Belanda di Dairi setelah Bakkara jatuh ke tangan Belanda.
2. Amir Hamzah
Bernama lengkap Tengkoe Amir Hamzah Pangeran Indera Poetera, ia adalah sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru. Lahir pada 28 Februari 1911 di Tanjung Pura, Langkat, Sumut di lingkungan bertradisi sastra yang kuat. Ia wafat di Kwala Begumit, Binjai pada 20 Maret 1946. Syair – syair yang indah dibuatnya sebagai wujud rasa cinta tanah air hingga pada tahun 1969 dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Status pahlawan nasional dari Sumatera Selatan diberikan pemerintah pada tahun 1975 dan dibuatkan taman Amir Hamzah di dekat Monumen Nasional Jakarta.
3. Adam Malik
Beliau bernama lengkap Adam Malik Batubara, seorang pahlawan nasional dari Sumatera Selatan sejak 6 November 1998. Ia merupakan mantan wakil presiden Indonesia ketiga dan pernah ditugaskan menjadi Menteri Indonesia di beberapa departemen pemerintahan, salah satunya sebagai Menteri Luar Negeri. Ia lahir di Pematang Siantar Sumut pada 22 Juli 1917, terpilih menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi Ketua Majelis Umum PBB ke 26 bersama dengan Menlu Negara – Negara ASEAN. Sebuah museum di jalan Diponegoro Jakarta dibangun untuk mengenang perjuangannya.
4. Letjen TNI Purn. Djamin Ginting
Lahir di Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kab. Karo, Sumut pada 12 Januari 1921. Ia adalah seorang petinggi TNI yang menumpas pemberontakan Nainggolan di Medan pada April 1958. Ia juga menentang pemerintahan Belanda di Tanah Karo. Wafat di Ottawa, Kanada dan diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada 7 November 2014. Ketahui juga mengenai sejarah lahirnya Pancasila dan sejarah peristiwa rengasdengklok.
5. TB Simatupang
Bernama lengkap Tahi Bonar Simatupang, lahir pada 28 Januari 1920 di Sidikalang, Sumatera Utara. Pernah menjabat sebagai Kastaf Angkatan Perang RI (KASAP) sampai tahun 1953 dan digelari pahlawan nasional pada 2013. Wafat pada 1 Januari 1990 di Jakarta, dan diabadikan pada uang logam pecahan 500 rupiah di tanggal 16 Desember 2016. Ketahui makna proklamasi kemerdekaan Indonesia dan sejarah kemerdekaan Indonesia.
6. Dr. Ferdinand Lumban Tobing
Pahlawan nasional dari Sumatera Utara ini lulusan sekolah dokter dari STOVIA yang lahir pada 19 Februari 1899 di Sibuluan, Sibolga, Sumut dan wafat di Jakarta 7 Oktober 1962. Pernah menjadi Menteri Penerangan, Menteri Hubungan Antar Daerah, Menteri Transmigrasi dan pejabat sementara Menteri Kesehatan, juga Residen Tapanuli dan Gubernur Sumut. Namanya diabadikan sebagai nama bandara di Kab. Tapanuli Tengah, Rumah Sakit Umum di Sibolga dan dimakamkan di desa Kolang, Kab. Tapanuli Tengah.
7. Zainul Arifin
Sebagai seorang anak tunggal dari keturunan Raja Barus bernama Sultan Ramali bin Tuangku Raja Barus Sultan Sahi Alam Pohan dengan wanita bangsawan asal Kotanopan, Mandailing bernama Siti Baiyah Boru Nasution. Setelah perceraian orang tua ia dibawa ibunya ke Kotanopan lalu ke Kerinci, Jambi saat balita. Lahir di Barus, Tapanuli Selatan pada 2 September 1909 dan wafat di Jakarta 2 Maret 1963. Ia aktif sebagai anggota GP Ansor tahun 1930, menjadi Ketua Cabang NU Jatinegaram Ketua Majelis Konsul Batavia dan wakil NU dalam kepengurusan Masyumi, dan berbagai jabatan dalam politik serta pemerintahan.
8. Mayjen TNI Anm. Donald Izacus Pandjaitan
Lahir di Balige, 19 Juni 1925, beliau juga salah satu pahlawan revolusi yang meninggal di Lubang Buaya, Jakarta pada 1 Oktober 1965. Ia menjadi korban penculikan dan pembunuhan dalam G30S PKI dan diberi gelar Anumerta sebagai Mayor Jenderal saat upacara pemakaman secara kenegaraan. Jenazahnya ditemukan pada tanggal 4 Oktober 1965.
9. Jenderal Besar Abdul Haris Nasution
AH Nasution lahir di Kotanopan, Sumut pada 3 Desember 1918 dan meninggal di Jakarta tanggal 6 September 2000 di usia 81 tahun. Merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran pembantaian G 30 S PKI, tetapi yang menjadi korban adalah Ade Irma Suryani, anak perempuannya dan ajudannya yaitu Lettu Pierre Tendean. Beliau dikenal sebagai seorang ahli dalam perang gerilya, dan dituangkan dalam bukunya berjudul Fundamentals of Guerilla Warfare yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa asing dan menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara di dunia. Selain itu juga pernah menjabat sebagai Panglima Angkatan Perang, Ketua MPRS, Menteri Pertahanan dan KSAD.
10. Kiras Bangun (Garamata)
Gelar pahlawan Nasional Indonesia diberikan kepada Kiras Bangun pada 9 November 2005 pada pahlawan yang lahir di Batukarang, Kab. Karo, Sumut tahun 1852. Ia dikenal sebagai pejuang yang menentang penjajahan Belanda dengan mengumpulkan kekuatan lintas agama di Sumatera Utara dan juga Aceh. Kerjasama perlawanan tersebut menghasilkan pasukan Urung yang terlibat pertempuran dengan Belanda sebanyak beberapa kali di Tanah Karo. Di akhir perjuangannya ia kemudian dibuang ke Cipinang bersama kedua anaknya pada kurun waktu 1919-1926, gugur pada 22 Oktober 1942 dan kemudian dimakamkan di Batukarang.
11. Mayjen Purn. H. Tengku Rizal Nurdin
Ia pernah menjabat sebagai Pangdam Bukit Barisan tahun 1997-1998, Gubernur Sumut selama dua periode (1998-2005). Lahir di Bukittinggi pada 21 Februari 1948 dan wafat di Medan pada 5 September 2005 , dalam suatu kecelakaan pesawat Mandala Airlines Penerbangan RI 091 jurusan Medan- Jakarta. Beliau diangkat sebagai pahlawan nasional pada 9 November 2005. Ketahui juga mengenai sejarah pki, sejarah g30s pki lengkap, peristiwa g 30 s pki, sejarah lubang buaya.
12. Lafran Pane
Lahir di Sipirok, Padang Sidempuan pada 5 Februari 1922 dan wafat di Yogyakarta pada 24 Januari 1991 di usia 69 tahun. Ia adalah tokoh pergerakan pemuda yang mempelopori pembentukan Himpunan Mahasiswa Islam pada 5 Februari 1947. Ia juga seorang tokoh utama yang menentang pergantian ideologi dari Pancasila menjadi komunisme, mempelopori pembentukan Ikatan Sarjana Muslimin Indonesia (ISMI) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP UGM). Beliau diangkat sebagai pahlawan nasional pada 6 Nopember 2017.
Kemudahan hidup yang kita miliki sekarang ini dapat membuat kita terlena dan lupa bahwa semua itu tidaklah didapatkan dengan mudah, melainkan ada sebagai hasil perjuangan para pahlawan kita di masa lampau. Mengetahui nama – nama pahlawan nasional dari Sumatera Utara sangat berguna bagi para generasi muda sekarang agar dapat menghargai perjuangan para pahlawan tersebut. Mengenal dan menghargai perjuangan mereka merupakan suatu hal yang sangat esensial, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya, termasuk menghargai tokoh – tokoh yang berjasa mengukir sejarah tersebut.