Sejarah Hari HAM Sedunia (10 Desember)

Istilah HAM atau hak asasi manusia menunjukkan bahwa setiap manusia mempunyai nilai serta kedudukan yang sama serta setara. Semua manusia memiliki kewajiban dan hak yang sama dalam bermasyarakat, sehingga tidak ada seorangpun yang boleh melanggar atau menginjak – injak hak asasi sesama manusia. Kejahatan yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya kerap membuat hak asasi seseorang terampas.

Pelanggaran hak asasi manusia terutama berlangsung besar – besaran pada saat terjadinya perang. Keinginan untuk memperjuangkan kebebasan hak asasi manusia kemudian muncul sebagai reaksi dari banyaknya pelanggaran tersebut. Persatuan Bangsa – Bangsa atau PBB kemudian berinisiatif untuk mengenalkan isu – isu mengenai hak asasi manusia agar masyarakat bisa memahami dan menghargai hak – hak dasar yang dimiliki oleh setiap orang yang harus dihargai dan dilindungi.

Sejarah Hari HAM

Sebelum deklarasi hak asasi manusia yang diproklamasikan oleh PBB, ada beberapa deklarasi lain yang berkaitan pula dengan sejarah HAM di dunia mengenai hak asasi manusia dan dianggap sebagai pendahulu Universal Declaration of Human Rights (UDHR). Deklarasi – deklarasi tersebut antara lain:

• Piagam PBB
• Magna Charta (1215)
• Bill of Rights (1689)
• Declaration of Independence, Amerika Serikat (1776)
• Bill of Rights Amerika Serikat (1791)
• Declaration of The Rights of Man and The Citizen, Prancis (1789)

Instrumen – instrumen yang dideklarasikan lebih dulu tersebut menjadi sumber inspirasi dalam pembentukan UDHR. Ketahui juga sejarah berdirinya PBB, sejarah hari air sedunia dan sejarah demokrasi di dunia.

Deklarasi HAM PBB

Sejarah hari HAM diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Desember sejak hari dimana Dewan Umum PBB mendeklarasikan Universal Declaration of Human Rights pada tahun 1948 di Palais de Chaillot, Paris melalui General Assembly Resolution 217A (III). Prinsip – prinsip yang diabadikan pada deklarasi sama relevannya di masa sekarang seperti pada tahun 1948 lampau. Manusia harus membela hak – haknya sendiri dan juga membela hak yang dimiliki orang lain, baik itu dalam kehidupan sehari – hari dan menjunjung eratnya kekerabatan dari sesama manusia. Deklarasi tersebut mengandung pernyataan mengenai hak yang tidak bisa dicabut sebagai manusia terlepas  dari ras, warna, agama, jenis kelamin, bahasa, pilihan politik atau pendapat lain, nasionalisme atau sosial, hak milik, kelahiran atau status lainnya. Deklarasi tersebut adalah dokumen yang paling sering diterjemahkan di seluruh dunia hingga lebih dari 500 bahasa.

Disusun oleh para perwakilan dari latar belakang hukum dan budaya yang berbeda dari seluruh dunia di bawah pimpinan ibu negara Amerika yaitu Eleanor Roosevelt, Deklarasi HAM menetapkan nilai – nilai universal dan standar umum dari pencapaian untuk semua bangsa dan negara. Deklarasi tersebut menetapkan persamaan harga diri dan nilai setiap orang. Berkat deklarasi tersebut, miliaran orang telah terangkat harga dirinya dan menetapkan dasar untuk dunia yang lebih dari itu. Penyusunan deklarasi ini bertujuan untuk mencegah terulangnya peristiwa pelanggaran HAM yang sangat mengerikan yang terjadi pada kurun waktu Perang Dunia II. Hingga saat ini, deklarasi HAM masih sangat relevan sebagai acuan karena masih saja banyak pelanggaran HAM yang terjadi di seluruh dunia.

Ketika Dewan Umum PBB mendeklarasikan hari HAM, sebanyak dengan 48 negara menyetujuinya dan delapan negara abstain. Negara – negara yang abstain adalah Belarusia, Cekoslovakia, Ukraina, Polandia, Uni Soviet, Yugoslavia, Afrika Selatan dan Arab Saudi. Mereka secara keseluruhan menerima prinsip – prinsip mengenai pengaturan HAM dalam UDHR, namun berkeberatan terhadap isi beberapa pasal didalamnya yang dianggap bertentangan dengan latar belakang ideologi, politik, konomi, budaya dan agama negaranya. UDHR diproklamasikan sebagai pencapaian standar untuk semua orang dan negara.

Walaupun deklarasi HAM tersebut tidak mengikat dan mencakup bidang yang luas mulai dari hak politik, sipil, ekonomi, sosial dan budaya, dokumen tersebut telah menginspirasi lebih dari 60 instrumen hak asasi manusia yang membentuk standar internasional dari hak asasi manusia bersama – sama. Deklarasi dalam sejarah hari HAM kemudian mengilhami kelahiran berbagai perjanjian internasional, hak asasi manusia di tingkat regional, isi konstitusi negara – negara, dan penyusunan Undang – undang di berbagai negara yang berhubungan dengan isu hak asasi manusia.

Kegiatan Perayaan Hari HAM

Peringatan resmi dari sejarah hari HAM dimulai pada tahun 1950 setelah Dewan mengundang semua negara dan organisasi untuk ikut memperingatinya. Pada tahun 1952 dikeluarkan rancangan perangko untuk memperingati Hari HAM oleh UN Postal Administration yang menerima sekitar 200 ribu pesanan di muka. Beberapa kegiatan peringatan sejarah hari HAM di dunia untuk memperingati deklarasi yang ke 70 tahun di tahun 2018 antara lain:

• Jenewa

Lebih dari 400 orang pelajar didatangkan ke Palais des Nations untuk merayakan UDHR ke 70 di tahun 2018. Kota Jenewa dan UN Human Rights Office bersama the Escalade Race mengatur diadakannya Escalade Relay yang pertama pada tanggal 1 Desember. Pada tanggal 5 Desember, UN High Commisioner for Human Rights, Michelle Bachelet bertanggung jawab ketika Dewan Kota mengadopsi resolusi yang memperbarui komitmen kota Jenewa terhadap hak asasi manusia. Sebagai tambahan, salinan dari deklarasi tersebut didistribusikan ke seluruh rumah tangga di Jenewa dan bangunan ikonik Jet d’eau dinyalakan dengan lampu biru UN.

• New York

Pada tanggal 10 Desember, diadakan diskusi panel sehubungan dengan UDHR yang bertempat di markas besar PBB. Sebagai tambahan, upacara pemberian penghargaan untuk UN Prize 2018 dan pertemuan Dewan Umum dalam rangka 70 tahun UDHR akan diadakan pada tanggal 18 Desember. Selain itu juga akan dipamerkan naskah 30 artikel dari UDHR. Ketahui juga mengenai sejarah hari angkutan nasional, sejarah hari ibu di Indonesia dan sejarah hari bela negara.

• Kenya

Peringatan hak asasi manusia dengan Uni Eropa dilakukan Kenya di Green Space Festival yang diadakan di Nairobi tepatnya di Karura Forest pada tanggal 8 Desember. Festival ini menarik ratusan orang dan menawarkan pertunjukan musik, permainan dan hiburan lainnya dengan tema hak asasi manusia. Perayaan nasional HAM mengambil tempat di Universitas Nairobi dengan peserta dari pemerintahan, masyarakat sipil, organisasi, sektor privat, PBB, komunitas diplomatik, mahasiswa dan seniman.

• Madagascar

Dalam rangka aktivitas yang dilakukan untuk menandai peringatan ke 70 tahun dari UDHR dan 20 tahun deklarasi UN mengenai hak – hak para pembela HAM, OHCHR membangun jaringan baru dan aliansi dengan sektor privat dan organisasi masyarakat sipil untuk memperluas promosi dan perlindungan HAM di seluruh pelosok. Di kota Ivato, Antananarivo diresmikan monumen peringatan 70 tahun UDHR oleh Menteri Pertahanan Nasional sebagai perwakilan dari Perdana Menteri.

• Indonesia

Pelanggaran HAM di Indonesia terutama terjadi pada saat faktor penyebab runtuhnya orde baru dan peristiwa kerusuhan Mei 1998. Peringatan sejarah hari HAM yang jatuh pada 10 Desember 2018 akan diadakan bersamaan dengan ulang tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) di Indonesia. Komnas HAM dan lembaga – lembaga yang berada di bawah koordinasi PBB bekerja sama dan mengadakan pertemuan untuk melaksanakan kegiatan peringatan tersebut. Diantaranya seminar lokakarya nasional, Festival HAM di Wonosobo, Sidang HAM, kampanye anti hari kekerasan, lomba video pendek tentang HAM bagi siswa SMA, peluncuran buku saku bagi para pengungsi dan pencari suaka, dan lain sebagainya yang semuanya berkoordinasi dengan Komnas HAM.