21 Negara Anggota APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation)

Negara Anggota APEC terdiri dari berbagai negara-negara yang berada di Kawasan Asia Pasifik. Berbagai negara di kawasan tersebut bergabung dengan APEC untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan diantara negara-negara anggota. APEC (Asia-Pasific Economic Cooperation/ Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik). APEC sebagai organisasi internasional bertujuan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan serta mempererat kerja sama di antara negara-negara anggota yang berada di Kawasan Asia Pasifik.

Hal tersebut diaplikasikan dengan mendorong dan memfasilitasi perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan terbuka di Kawasan Asia Pasifik. Hal tersebut juga diwujudkan dengan meningkatkan kerja sama pengembangan kapasitas negara-negara anggota APEC. Hal inilah yang mendasari ditetapkannya suatu target “the Bogor Goals”, sebagai hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Bogor pada tahun 1994.

APEC dibentuk pada tahun 1989 dan dipelopori oleh 12 negara yang memiliki garis pantai di Samudera Pasifik. APEC saat ini menjadi Forum Ekonomi yang telah memiliki 21 anggota dan berkantor pusat di Singapura. Baca juga penjelasan lengkap mengenai tujuan organisasi APEC, sejarah pembentukan APEC atau sejarah berdirinya APEC, daftar negara APEC, dan perbedaan APEC dan OPEC.

Prinsip Kerja Sama APEC

APEC dibangun berdasarkan beberapa prinsip yakni consensus, voluntary and non-binding, concerted unilateralism, dan differentiated time frame. Penjelasan dari masing-masing prinsip tersebut adalah:

• Consensus memiliki arti bahwa semua keputusan di APEC harus disepakati oleh Ekonomi Anggota dan juga bermanfaat bagi 21 Ekonomi Anggota.
• Voluntary and non-binding memiliki arti semua kesepakatan dalam forum APEC dilakukan secara sukarela serta tidak mengingat.
• Concerted unilateralism berarti bahwa pelaksanaan keputusan dilakukan secara bersama-sama sesuai dengan kemampuan tiap Ekonomi, tanpa syarat resiporitas.
• Differentiated time frame berarti bahwa setiap Ekonomi maju diharapkan melakukan liberalisasi terlebih dahulu.

Prinsip-prinsip kerja sama APEC terbukti mampu membuat anggota APEC melaksanakan komitmen secara lebih efektif. Keluwesan yang diberikan memberi ruang kepada anggota APEC yang beragam kapasitasnya. Hal ini berarti memberi ruang untuk berimprovisasi, melakukan uji coba, dan mengembangkan pelatihan bersama secara bertahap hingga memenuhi kesepakatan yang diinginkan.

Daftar Negara-negara Anggota APEC

Hingga saat ini terdapat 21 negara anggota APEC. Kedua puluh satu negara tersebut adalah:

1. Australia (November 1989)
2. Brunei Darussalam (November 1989)
3. Kanada (November 1989)
4. Indonesia (November 1989)
5. Jepang (November 1989)
6. Republik Korea (November 1989)
7. Malaysia (November 1989)
8. Selandia Baru (November 1989)
9. Filipina (November 1989)
10. Singapura (November 1989)
11. Thailand (November 1989)
12. Amerika Serikat (November 1989)
13. Tionghoa Taipei (November 1991)
14. Hong Kong, Tiongkok (November 1991)
15. Republik Rakyat Tiongkok (November 1991)
16. Meksiko (November 1993)
17. Papua Nugini (November 1993)
18. Chili (November 1994)
19. Peru (November 1998)
20. Rusia (November 1998)
21. Viet Nam (November 1998)

Keanggotaan APEC

Negara anggota-anggota APEC disebut “Ekonomi”. Kriteria keanggotaan APEC sendiri adalah setiap anggota lebih kepada ekonomi yang terpisah, dibandingkan dengan sebuah negara. Salah satu contoh kriteria ini terjadi pada keanggotaan Taiwan (secara resmi Republik Tiongkok, berpartisipasi di bawah nama “Tionghoa Taipei”) yang bersamaan dengan Republik Rakyat Tiongkok (pahami mengenai Hubungan Lintas Selat). Selain itu, Hong Kong juga memasuki APEC sebagai koloni Britania. Namun, sekarang Hong Kong menjadi Daerah Administrasi Khusus Republik Rakyat Tiongkok.

APEC mempunyai 3 pengamat atau observer. Ketiga pengamat tersebut adalah ASEAN Secretariat, Pacific Economic Cooperation Council (PECC), dan Pacific Islands Forum (PIF) Secretariat. Baca juga peran Indonesia dalam ASEAN, peran Indonesia dalam organisasi internasional, dan peran Indonesia dalam globalisasi.

Kemungkinan Perluasan Anggota atau Ekonomi APEC

Terdapat beberapa negara yang mengajukan permohonan untuk menjadi anggota APEC. India meminta keanggotaan di APEC dan sudah menerima dukungan awal dari Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Papua Nugini. Namun, para pejabat memutuskan untuk tidak memberikan izin kepada India bergabung karena berbagai alasan. Hal ini mengingat India tidak berbatasan dengan Samudera Pasifik. Kondisi ini berbeda degan Samudera Pasifik, seperti yang dimiliki oleh semua anggota saat ini. Akan tetapi, India diundang menjadi pengamat untuk pertama kalinya pada November 2011.

Selain India, negara lainnya yang mengajukan permohonan keanggotaan APEC diantaranya adalah Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, Makau, Mongolia, Laos, Kamboja, Kosta Rika, Kolombia, Panama, dan Ekuador. Kolombia sudah mengajukan permohonan menjadi anggota APEC pada awal tahun 1995. Namun, tawarannya dihentikan karena organisasi tersebut berhenti menerima anggota baru dari 1993 hingga 1996. Moratorium tersebut diperpanjang hingga 2007 akibat Krisis Keuangan Asia 1997. Guam sudah aktif mencari keanggotaan terpisah, mengutip contoh Hong Kong. Namun, permintaan tersebut ditentang oleh Amerika Serikat yang saat ini mewakili Guam.

Maanfaat APEC bagi Anggota Ekonomi APEC

Keberadaan APEC memberi manfaat bagi kawasan Asia Pasifik. Manfaat APEC bagi anggotanya diantaranya adalah:

• Berperan dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di kawasan melalui pertukaran informasi kebijakan. Hal ini tercantum dalam laporan World Bank 2013: Kawasan Asia Pasifik tetap menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi global di tengah ketidakpastian ekonomi dunia akibat krisis Eropa. Hal tersebut terlihat dari estimasi tingkat pertumbuhan I APEC yang lebih tinggi dibandingkan dunia (APEC 4,2% dan Dunia 3,1% pada tahun 2013; APEC 4,7% dan Dunia 3,8% pada tahun 2014).
• Melahirkan kondisi yang mendukung peningkatan perdagangan kawasan. Misalnya, seperti tarif rata-rata turun dari 16,9% tahun 1989 menjadi 6,6% tahun 2008, dan 5,8% tahun 2010 seta sedikit turun menjadi 5,7% pada tahun 2012.
• Sarana untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan behind the border dan across the border terkait perdagangan dan investasi. Selain itu, juga isu-isu yang kerap menjadi ancaman perekonomian seperti kesiaptanggapan bencana dan ancaman terorisme.
• Mendorong terbentuknya paradigm pertumbuhan yang berkualitas melalui five growth strategy: balance, inclusive, sustainable, innovative, dan secure.
• Mempermudah serta memfasilitasi dunia usaha antara lain melalui skema APEC Business Travel Card (ABTC).

Baca juga peran Indonesia dalam APEC, peran Indonesia dalam OKI, peran Indonesia dalam KAA Konferensi Asia-Afrika, dan peran Indonesia dalam PBB. Inilah penjelasan mengenai keanggotaan dan daftar negara anggota APEC. Semoga bermanfaat.