Terdapat macam-macam Homo dari berbagai negara di dunia. Penyebaran manusia purba jenis Homo hampir tersebar merata di seluruh bagian dunia. Genus ini diduga berusia sekitar 2,3 hingga 2,4 juta tahun. Homo berasal dari bahasa Latin yang berarti manusia. Homo merupakan genus dari kera besar yang terdiri dari manusia modern dan kerabat dekatnya. Genus ini kemungkinan berevolusi dari leluhur Australopithecine, dengan munculnya Homo habilis.
Beberapa spesies seperti Australopithecus garhi, Australopithecus sediba, Australopithecus afarensis, dan Australopithecus africanus telah diajukan sebagai turunan langsung dari garis keturunan Homo. Setiap dari jenis manusia purba tersebut memiliki fitur-fitur morfologi yang mensejajarkan mereka dengan Homo. Perkembangan fisik yang paling terlihat antara Homo dan Australopith awal adalah peningkatan dalam kapasitas kranial. Peningkatan tersebut yakni dari sekitar 450 cc (27 cu in) pada Australopithecus garhi menjadi 600 cc (37 cu in) pada Ciri-Ciri Homo habilis.
Macam-Macam Homo
Pada Homo peningkatan kapasitas kranial meningkat lagi dua kali lipat dari Homo habilis melalui Homo ergaster atau Homo erectus hingga ke Homo heidelbergensis sekitar 0,6 juta tahun lalu. Kapasitas kranial milik Homo heidelbergensis dapat dicocokkan dengan barisan yang ditemukan pada manusia modern.
Kemunculan genus homo digagaskan bertepatan dengan bukti pertama dari alat batu (industri Oldowan) atau secara definisi bermulaan dengan Lower Palaeolithic. Namun, bukti terbaru dari Ethiopia menunjukkan bukti paling awal dari penggunaan alat batu sebelum 3,39 juta tahun yang lalu. Kedatangan Homo bertepatan dengan permulaan dari glasiasi kuartener atau awal dari zaman es. Terdapat berbagai macam homo dari berbagai negara di dunia. Macam-macam homo dari berbagai negara di dunia yakni sebagai berikut:
- Denisova hominin
Denisova hominin atau manusia Denisova merupakan sub spesies Homo sapiens dari era Paleolitik. Pada tahun 2010, para ilmuwan mengumumkan penemuan sebuah pecahan tulang jari tangan dari seorang perempuan muda yang hidup sekitar 41.000 tahun lalu di Pegunungan Altai, Siberia. Fosil tersebut ditemukan di sebuah gua yang juga dihuni oleh Neanderthal dan manusia modern. Selanjutnya, telah dilaporkan juga penemuan dua gigi dan sebuah tulang jari kaki yang dimiliki oleh anggota berbeda dari populasi yang sama.
- Homo antecessor
Homo antecessor merupakan spesies hominin yang diduga hidup pada 1,2 juta hingga 800.000 tahun yang lalu. Fosil dari manusia purba ini ditemukan pertama kali oleh Eudald Carbonell, J. L. Arsuaga, dan J. M. Bermudez de Castro. Fosil terbaik yang ditemukan berupa rahang yang dimiliki indvidiu berusia 10 tahun di Spanyol. Berdasarkan hasil pengukuran paleomagnetic, rahang tersebut berumur lebih dari 780 – 857 ribu tahun yang lalu. Volume rata-rata otaknya 1.000 cm3.
Selain itu pada tahun 1994 dan 1995, telah ditemukan 80 fosil dari 6 individu di Atapuerca, Spanyol. Homo antecessor diduga sudah mempelajari kanibalisme. Hal ini dapat terlihat dari penemuan banyak contoh pemotongan daging atau badan dengan daging yang sudah diambil dari tulangnya di beberapa situs.
- Homo cepranensis
Homo cepranensis ditemukan pada tahun 1994 oleh arkeolog Italo Biddittu dan dijuluki Manusia Ceprano. Nama Ceprano berasal dari kota terdekat di Provinsi Frosinone yang terletak 89 kilomter sebelah tenggara Roma, Italia. Fosil ini diperkirakan berumur antara 350.000 sampai 500.000 tahun. Pada situs lainnya yang berdekatan, yakni di Fontana Ranucccio diperkirakan berumur 487.000 (+/- 6000) tahun. Fitur tengkorak pada tulang tampaknya adalah penengah antara Homo erectus dan spesies selanjutnya. Misalnya, Homo Heidelbergensis yang mendominasi Eropa lama sebelum adanya Homo Neanderthalensis. Hingga kini belum ada bahan yang cukup untuk menyelesaikan analisis individualnya.
- Homo erectus
Homo erectus berasal dari bahasa Latin yang berarti manusia yang berdiri tegak. Homo erectus dipercayai sebagai keturunan dari makhluk mirip manusia era awal seperti Australopithecus dan keturunan spesies Homo awal seperti Homo habilis. Seorang ahli anatomi dari Belanda, Dr. Eugene Dubois, pada tahun 1890-an menggambarkannya sebagai Pithecanthropus erectus atau Manusia Jawa. Hal ini didasarkan pada fosil tempurung kepala dan tulang paha yang ditemukan timnya di Trinil, Ngawi, Jawa Timur.
Penemuan lainnya yakni penemuan di Jawa bertapak di Sangiran, Trinil, Sambungmacan, dan Ngandong, Kradenan, Blora (kesemuanya di tepi Bengawan Solo). Sisa tempurung kepala juga ditemukan di Situs Patiayam, Kabupaten Kudus pada tahun 1978 oleh Tim Sartono. Selain itu, penemuan atap tempurung kepala pada tahun 2011 di Semedo, Kabupaten Tegal, juga ditafsirkan sebagai bagian dari Homo erectus. Baca juga ciri-ciri Homo robustus dan ciri-ciri Pithecanthropus robustus.
- Homo ergaster
Homo ergaster berarti manusia yang pandai. Manusia purba ini hidup di Afrika timur dan selatan antara 1,9 hingga 1,4 juta tahun yang lalu pada era pleistosen dan pendinginan iklim global. Terkadang Homo ergaster sering dikategorikan sebagai sub spesies dari Homo erectus. Hal ini mengarahkan pada penggunaan istilah Homo erectus sensu strict untuk Homo erectus Asia dan Homo erectus sensu lato untuk spesies yang lebih besar yang terdiri dari kedua awal populasi Afria (Homo ergaster) dan populasi Asia.
- Homo floresiensis
Homo floresiensis dijuluki sebagai Hobbit karena ukuran tubuhnya yang kecil. Nama spesies ini diberikan oleh kelompok peneliti untuk spesies dari genus Homo yang memiliki volume otak dan tubuh yang kecil. Tulang belulang milik sembilan individu dari Homo floresiensis ditemukan di Liang Bua, Pulau Flores pada tahun 2011. Terdapat perbedaan pendapata antara pakar antropologi dari tim gabungan Australia dan Indonesia. Hal ini berkaitan dengan ciri-ciri baik ukuran tengkorak, ukuran tulang, kondisi kerangka yang tidak membatu, dan temuan-temuan sisa tulang hewan serta alat-alat disekitarnya. Penemuan seri kerangka ini diperkirakan berasal dari 94.000 hingga 13.000 tahun yang lalu. Baca juga ciri-ciri Homo floresiensis dan kontroversinya serta nama manusia purba di Indonesia.
- Homo gautengensis
Homo gautengensis merupakan spesies dari hominin yang diajukan oleh antropolog biologis bernama Darren Curnoe pada tahun 2010. Manusia purba jenis ini memiliki gigi yang besar yang cocok untuk memamah tanaman. Homo gautengensis berotak kecil dan bergigi besar. Mereka mengkonsumsi lebih banyak tanaman daripada Homo erectus, Homo sapiens, dan mungkin Homo habilis. Mereka diduga membuat dan menggunakan alat-alat batu dan mungkin membuat perapian. Hal ini dibuktikan dengan penemuan tulang hewan yang terbakar bercampur dengan peninggalan Homo gautengenesis.
- Homo habilis
Nama Homo habilis berasal dari bahasa Latin yang berarti manusai yang pandai menggunakan tangannya. Homo habilis diperkirakan hidup sekitar 2,5 juta sampai 1,8 juta tahun yang lalu pada masa awal Pleistosen. Definisi untuk Homo habilis pertama kali diungkapkan oleh Jonassen Leakey, yang menemukan fosil spesies ini di Tanzania, Afrika Timur, antara tahun 1962 dan 1964. Penampilan morfologinya memiliki berbagai kemiripan dengan semua manusia paling modern di genus homo, kecuali mungkin Homo rudolfensis. Homo habilis bertubuh pendek dengan lengan yang lebih panjang dari manusia modern. Spesies ini diperkirakan merupakan keturunan dari hominid australopithecine.
- Homo heidelbergensis
Homo heidelbergensis berarti Manusia Hedielberg yang mungkin merupakan nenek moyang langsung dari Homo neanderthalensis di Eropa dan Homo sapiens. Fosil terbaik yang ditemukan adalah yang berusia 600.000 dan 400.000 tahun lalu. Teknologi alat batu yang dimiliki Homo heidelbergensis sangat mirip dengan alat Acheulean yang digunakan oleh Homo erectus. Homo heidelbergensis kemungkinan merupakan keturunan Homo ergaster dari Afrika yang mirip secara morfologi. Namun, spesies ini memiliki rangka otak yang besar dengan volume kranial yang umumnya 1100 – 1400 cm3 melebihi rata-rata manusia modern (yakni 1350 cm3) dan memiliki alat-alat serta perilaku yang lebih maju. Oleh karena itu, spesies ini dimasukkan pada klasifikasi spesies yang terpisah.
- Homo neanderthalensis
Homo neanderthalensis berasal dari zaman Pleistosen yang spesimennya ditemukan di Eurasia, dari Eropa Barat hingga Asia Tengah dan Utara. Nama Neanderthal diberikan sesuai dengan lokasi tempat pertama kali ditemukan di Jerman, Neandertal atau Lembah Neander. Neandertahl bisa dikelompokkan sebagai sub spesies manusia (Homo sapiens neanderthalensis) atau spesies yang berbeda (Homo neanderthalensis). Jejak dari proto-Neanderthal pertama muncul di Eropa sekitar 600.000 – 350.000 tahun yang lalu.
- Homo rhodesiensis
Macam-Macam Homo selanjutnya adalah Homo Rhodesiensis. Homo rhodesiensis merupakan spesies hominin yang digambarkan dari fosil manusia Rhodesian. Fosil yang ditemukan berusia 300.000 hinga 125.000 tahun yang lalu pada zaman Pleistosen. Fosil tersebut ditemukan pertama kali pada tahun 1921 oleh Tom Zwiglaar di Rhodesia Utara (saat ini Kabwe, Zimbabwe).
- Homo rudolfensis
Homo rudolfensis merupakan hominin yang fosilnya ditemukan oleh Bernard Ngeneo. Anggota dari tim yang dipimpin oleh antropolog Richard Leakey dan zoolog Meave Leakey pada tahun 1972. Lokasi penemuannya di Koobi Fora pada bagian timur Danau Rudolf (kini Danau Turkana) di Kenya. Nama ilmiahnya diusulkan oleh V. P. Alexeev untuk spesimen Skull 1470 (KNM ER 1470) pada tahun 1986. Skul 1470 berusia sekitar 1,9 juta tahun.
- Orang Gua Rusa Merah (Red Deer)
Spesies ini merupakan populasi manusia pra sejarah termuda yang tidak mirip dengan manusia modern. Fosil-fosilnya ditemukan di Gua Rusa Merah dan Gua Longlin di Cina. Fosil tersebut diperkirakan berusia antara 14.500 dan 11.500. Fosil-fosil tersebut memperlihatakan fitur-fitur dari manusia yang lebih primitif. Manusia purba ini memiliki fitur-fitur yang berbeda dari manusia modern. Mereka memiliki muka datar, hidung lebar, rahang menjorok tanpa dagu, geraham yang besar, alis yang menonjol, tulang tengkorak besar, dan otak berukuran sedang.
- Homo sapiens idaltu
Homo sapiens idaltu merupakan subspesies Homo sapiens. Manusia purba ini hidup pada 160.000 tahun yang lalu pada zaman Pleistosen di Afrika. Idaltu berasal dari bahasa Afar. Fosilnya ditemukan di Segitiga Afar tahun 1997 oleh Tim White.
- Homo sapiens (manusia modern)
Kata Homo sapiens berasal dari bahas Latin yang berarti manusai yang tahu. Homo sapiens adalah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak dengan kemampuan tinggi. Manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens secara biologi. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo sapiens ialah Homo sapiens sapiens. Manusia dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo.
Baca juga sejarah Homo sapiens yang meliputi ciri, jenis, dan hasil kebudayaannya. Inilah penjelasan mengenai macam-macam Homo dari berbagai negara di dunia. Semoga penjelasan ini bermanfaat.