Ada berbagai jenis manusa purba dari genus Homo di dunia, salah satunya adalah Homo Habilis. Homo Habilis diduga merupakan jenis homo paling awal yang muncul. Lalu, bagaimanakah ciri-ciri Homo habilis mulai dari sejarah penemuannya, klasifikasi ilmiahnya, ciri-ciri fisiknya, pola kehidupannya, dan fosil-fosil Homo habilis yang ditemukan oleh para ahli.
Sejarah Penemuan Homo habilis
Nama untuk spesies ini pertama kali dinyatakan oleh Jonassen Leakey. Ialah yang menemukan fosil spesies ini di Tanzania, Afrika Timur, antara tahun 1962 dan 1964. Manusis purba ini diperkirakan merupakan spesies dari genus Homo yang pertama kali muncul di bumi. Homo habils berasal dari bahasa Latin yang berarti manusia yang pandai menggunakan tangannya. Manusia purba ini hidup sekitar 2,5 juta sampai 1,8 juta tahun yang lalu, yaitu pada masa awal Plesitosen.
Pleistosen adalah kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 2.588.000 hingga 11.500 tahun yang lalu. Kata ini berasal dari bahasa Yunani, yakni plestos yang berarti paling dan kainos yang berarti baru. Pleistosen mengikuti Pliosesn dan diikuti oleh Holosen. Pleistosen adalah kala ketiga pada periode Neogen. Akhir kala ini berhubungan dengan akhir Zaman Paleolitikum yang dikenal dalam arekologi. Pleistosen dibagi menjadi tiga, yaitu Pleistosen Awal, Pleistosen Tengah, Pleistosen akhir, dan beberapa tahap fauna.
Homo habils berasal dari bahasa Latin yang berarti manusia yang pandai menggunakan tangannya. Manusia purba ini hidup sekitar 2,5 juta sampai 1,8 juta tahun yang lalu, yaitu pada masa awal Plesitosen. Baca juga pembagian zaman paleozoikum, zaman neozoikum tersier, zaman logam besi, dan zaman logam perunggu.
Klasifikasi ilmiah dari Homo Habilis
Klasifikasi ilmiah dari Homo habilis adalah:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Sub Ordo : Haplorhini
Famili : Hominidae
Sub Famili : Homininae
Bangsa : Hominini
Genus : Homo
Spesies : Homo Habilis
Ciri-Ciri Homo Habilis
Ciri-ciri Homo habilis secara fisik memiliki berbagai kemiripan dengan semua manusia paling modern di genus Homo (kecuali, mungkin, Homo rudolfensis). Spesies ini diduga merupakan keturunan dari hominid australopithecine. Manusia purba ini diduga merupakan nenek moyang dari Homo ergaster, yang selanjutnya menurukan spesies lain yang memiliki bentuk tubuh seperti manusia, Homo erectus. Hingga saat ini masih diperdebatkan apakah Homo habilis ini adalah nenek moyang dari manusia. Ciri-Ciri Homo Habilis diantaranya adalah sebagai berikut:
- Memiliki tubuh yang pendek dengan lengan yang lebih panjang dari manusia modern
- Tinggi badan bagia pria 100 sampai 135 cm
- Berat badan rata-ratanta 70 lbs atau 32 Kg
- Memiliki kapasitas kranial kurang dari setengah kapasitas manusia modern
- Lengan panjangnnya mirip seperti kera yang kebanyakan ditumbuhi rambut di sekujur badannya
- Memiliki tempurung otak yang lebih besar dibandingkan Australopithecus atau spesies hominin yang lebih tua
- Mempunyai rahang besar dan geraham yang kuat
- Memiliki enamel gigi yang tebal
- Mempunyai dagu yang menjorok ke dalam
- Mempunyai tulang alis yang tebal
- Mempunyai dahi yang sempit
Berdasarkan hasil penemua fosil tengkorak dari manusia purba Homo habilis, penelitin menyimpulkan bahwa tulang tengkorak ini memiliki dinding yang tipis dan membulat. Bagian bawah agak belakangnya memiliki ruang yang memanjang dan menyempit atau disebut juga aopralopiths gracile. Penemuan fosil juga disertai dengan temuan peralatan kuno yang digunakan untuk membantu kehidupan dulunya.
Pola kehidupan Homo Habilis
Setiap jenis manusia purba memiliki pola kehidupannya masing-masing, termasuk Homo habilis. Beberapa ahli menganggap kecerdasan dan organisasi sosial Homo habilis lebih canggih daripada simpanse atau Australopithecus. Pola kehidupan dari Homo habilis diantaranya adalah:
- Menggunakan peralatan primitif yang terbuat dari batu
Meskipun masih memiliki bentuk seperti kera, tetapi spesies ini diperkirakan telah mampu menggunakan peralatan primitif dari batu. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya peralatan-peralatan dari batu disekitar tempat ditemukannya fosil mereka. Misalnya, peralatan yang ditemukan di wilayah Olduvai Gorge, Tanzania, dan wilayah Lake Turkana, Kenya. Baca juga alat pada zaman batu atau alat pada manusia zaman batu dan artefak kuno.
- Tidak berspesialisasi pada makanan yang sangat keras
Hal ini didasarkan pada analisis microwear-texture, yakni Homo habilis kemungkinan tidak berspesialisasi pada makanan yang sangat keras. Hasil analisis menunjukkan rata-rata kompleksitas microwear-texture antara pengonsumsi makanan keras dengan pengonsumsi daun-daunan.
- Telah menguasai set alat Olduwan Paleolitik Bawah
Homo habilis diduga telah menguasai set alat Olduwan Paleolitik Bawah. Spesies ini menggunakan serpihat batu untuk menyembelih dan menguliti hewan. Serpihan batu tersebut lebih canggih dari alat apapun yang digunakan sebelumnya. Hal ini memberi keuntungan yang dibutuhkannya untuk berkembang di lingkungan yang bermusuhan yang sebelumnya terlalu sulit untuk primata.
- Hominin pertama yang menguasai teknologi peralatan dari batu
Hal ini masih terbilang kontroversial yakni apakah Homo habilis adalah hominin pertama yang telah menguasai teknologi peralatan dari batu. Hal ini dikarenakan selain Homo habilis, terdapat Australopoithecus garhi yang berasal dari 2,6 juta tahun yang lalu yang juga ditemukan bersama dengan peralatan yang terbuat dari batu.
- Homo habilis memiliki kecerdasan dan organisasi sosial yang lebih canggih dibandingkan Australopithecus atau simpanse
- Menggunakan alat-alat untuk memulung daripada untuk pertahanan atau berburu, misalnya memotong daging dari bangkai
- Homo habilis bukan pemburu utama spesies saudaranya (atau keturunan)
Hal ini terbukti dari fosil Homo habilis yang menunjukkan bahwa mereka mati terbunuh karena hewan predator besar. Misalnya, dinofelis yakni semacam kucing pemangsa yang berukuran sebesar jaguar.
- Homo habilis hidup berdampingan dengan primata bipedal mirip Homo lainnya, misalnya Paranthropus boisei. Beberapa diantara mereka hidup makmur selama ribuan tahun.
- Homo habilis diduga juga hidup berdampingan dengan Homo erectus di Afrika selama 500.000 tahun.
Baca juga flora dan fauna pada zaman paleozoikum, manusia pendukung zaman paleolitikum, dan manusia pendukung zaman logam.
Fosil-fosil Homo habilis yang ditemukan oleh para ahli
Ada berbagai jenis fosil Homo habilis yang ditemukan oleh para ahli. Penemuan fosil-fosil tersebut memperkuat eksistensi Homo habilis sebagai manusia purba yang hidup pada zaman pra sejarah (zaman dimana manusia belum mengenal tulisan). Baca juga artikel mengenai zaman pra sejarah di Indonesia. Penjelasan dari masing-masing fosil Homo habilis yang ditemukan oleh para ahli yakni sebagai berikut:
- OH 7
OH 7 berasal dari 1,75 juta tahun yang lalu. Fosil ini ditemukan oleh Mary dan Louis Leaker pada 4 November 1960 di Olduvai Gorge, Tanzania. Fosil yang ditemukan berupa rahang bawah lengkap dengan gigi. Ukuran gigi yang kecil membuat para peneliti memperkirakan individu remaja ini memiliki volume otak 363 cm3. Sebanyak 20 fragmen tangan kiri ditemukan pada tahun 1964. Leakey, ahli paleontology John Napier, dan ahli paleoantropologi Philip Tobias mengidentifikasi penemuan ini sebagai Homo habilis. Selain itu, mereka juga membantu dalam mengklasifikasikan OH 7 sebagai jenis fosil.
- OH 24
OH 24 merupakan fosil tengkorak yang cacat yang berasal dari sekitar 1,8 juta tahun yang lalu. Fosil ini ditemukan pada Oktober 1968 di Olduvai Gorge, Tanzania. Volume otak fosil ini hanya di bawah 600 cm3. Fosil yang ditemukan juga menunjukkan pengurangan pada wajah yang menonjol dibandingkan dengan australopithecine yang lebih primitif.
- KNM ER 1813
KNM ER 1813 merupakan fosil tengkorang yang relatif lengkap yang berusia 1,9 juta tahun. Fosil ini ditemukan di Koobi Fora, Kenya, oleha Kamoya Kimeu pada tahun 1973. Kapasitas otaknya adalah 510 cm3.
- KNM ER 1805
KNM ER 1805 merupakan spesimen dari Homo habilis dewas yang terbuat dari tiga potong kranial yang berusia sekitar 1,74 juta tahun. Fosil ini ditemukan pada tahun 1974 di Koobi Fora, Kenya. Pada awalnya, fosil ini diduga milik Homo erectus karena tingkat prognatisme dan bentuk tengkorak secara keseluruhan.
- OH 62
Satu set sisa fosil OH 62 ditemukan oleh Donald Johanson dan Tim White di Olduvai Gorge pada tahun 1986. Penemuan ini termasuk penemuan anggota tubuh bagian atas dan bawah yang penting, khususnya bagian humerus dan tulang paha. Temuan mereka menimbulkan perdebatan saat itu.
- LD 350-1
LD 350-1 merupakan fragmen tulang rahang fosil yang ditemukan pada tahun 2013. Fosil ini diperkirakan telah berusia 2,8 juta tahun yang lalu dan dianggap sebagai penengah antara Australopithecus dan Homo habilis. Fosil tersebut diklaim sebagai bukti paling awal dari genus Homo yang diketahui hingga saat ini. Spesies tersebut hidup seusai perubahan iklim besar-besaran di wilayah tersebut, yakni ketika hutan dan saluran air dengan cepat digantikan oleh sabana kering.
Baca juga nama manusia purba di Indonesia dan kehidupannya, ciri-ciri Pithecanthropus robustus terlengkap, cara hidup Meganthropus paleojavanicus sebagai manusia purba tertua, dan penemuan fosil di Indonesia yang berupa manusia dan hewan purba.
Inilah penjelasan mengenai ciri-ciri Homo Habilis mulai dari sejarah penemuannya, klasifikasi ilmiahnya, ciri-ciri fisiknya, pola kehidupannya, dan fosil-fosil Homo habilis yang ditemukan oleh para ahli. Selain Homo habilis, ada juga jenis genus Homo lainnya seperti Homo robustus dan Homo floresiensis (baca juga ciri-ciri Homo floresiensis dan kontroversinya dan ciri-ciri Homo robustus serta penemunya). Semoga bermanfaat.