Sejarah Radio bermula dari penemuan seorang ilmuwan yang bernama Marconi. Radio merupakan salah satu alat komunikasi paling penting dalam sejarah dunia. Radio didefinisikan sebagai alat pengirim sinyal melalui radiasi elektromagnetik dan modulasi. Radio juga disebut sebagai alat komunikasi masal karena mampu mengirimkan informasi kepada masyarakat luas. Kehadiran radio sangat penting dalam membantu kehidupan manusia. Sejarah dari radio memiliki beberapa era sejak ditemukannya gramofon sampai radio di zaman modern saat ini. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai sejarah dari radio dan perkembangannya dari masa ke masa.
Baca Juga :
Sejarah Radio
Sebagaimana yang disebutkan diatas, cikal bakal perkembangan radio ialah ditemukannya gramofon atau phonograph. Adalah Thomas Alfa Edison, salah satu ilmuan dan pengusaha paling berpengaruh dalam sejarah, yang berhasil menemukan phonograph di tahun 1877. Setelah itu dua ilmuan cerdas, Helmholtz Hertz dan James Clerk Maxwell, melakukan riset mengenai fenomena elektromagnetik. Mereka melakukan eskprimen tenatang gejala elektromagnetik dan berhasil menemukan gelombang radio. (Baca Juga : Sejarah Jembatan Ampera )
Mereka berkesimpulan bahwa gelombang radio mampu merambat dengan bentuk bulatan. Di tahun 1887, Heinrich Hertz mampu melakukan pengiriman dan penerimaan gelombang radio. Hingga akhirnya di tahun 1901, ilmuan bernama Guglielmo Marconi berhasil mengirimkan sinyal dan diterima oleh suatu alat penerima. Beliau mengirim sinyal berupa titik dan garis dari suatu pemancar menggunakan gelombang elektromagnetik. Dengan penemuan inilah, banyak yang menasbihkan Marconi sebagai penemu radio.
Sejarah Radio di Masa Perang
Radio memegang peranan yang juga cukup penting dalam masa masa peperangan. Radio mulai jamak digunakan pada sektor maritim untuk mengirimkan pesan telegraf memakai sandi morse. Sandi morse yang terdiri dari titik dan garis ini dikirimkan antara kapal dan darat. Salah satu contoh populer dari pemakaian radio di zona maritim adalah penggunakan radio oleh Angkatan Laut Jepang. Mereka menggunakan radio sebagai alat untuk memata matai pasukan Rusia di masa Perang Tsushima. Selanjutnya kapal kapal komersial juga menggunakan radio sebagai alat komunikasi antar kapal maupun kapal dengan operator di darat. Pemakaian radio di kapal yang cukup populer adalah peristiwa tenggelamnya kapal Titanic di tahun 1912. Pada peristiwa tersebut, dilakukan komunikasi antara kapal Titanic dengan kapal lain yang dekat dan komunikasi dengan stasiun di darat. (Baca Juga : Sejarah Olahraga Renang )
Di masa Perang Dunia II, radio masih digunakan secara masif oleh kedua pihak yang berperang. Mereka memakai radio untuk mengirimkan perintah antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut yang mereka miliki. Jerman pada saat itu berhasil menggunakan radio sebagai pesan diplomatik ketika saluran kabel bawah laut mereka diputus oleh Inggris Raya. Siaran radio mulai muncul di sekitar tahun 1920-an. Radio menjadi cukup popular di kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Sebelum masa perang, radio banyak digunakan untuk riset, pencarian koordinat pesawat dan kapal dengan memakai radar.
Baca Juga :
Sejarah Radio AM (Amplitude Modulation)
Radio AM (Amplitude Modulation) adalah jenis radio yang menggunakan prinsip kerja modulasi gelombang radio dan audio. Baik gelombang radio dan audio memiliki besaran yang tetap, namun dengan proses modulasi, amplitudo gelombang radio akan disesuaikan dengan amplitudo gelombang audio. Dalam konsep ini, gelombang radio menjadi gelombang pengantar atau carrier sementara gelombang suara akan menjadi gelombang pembawa informasi.
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, Guglielmo Marconi adalah ilmuwan awal yang mengembangkan jenis radio AM DI mampu mengirimkan sinyal suara dengan jarak jauh, yakni sekitar 12 mil. Marconi berhasil mengirimkan informasi melalui udara antara Inggris dan Prancis menggunakan osilator Tesla. Di tahun 1904, John Fleming mampu membuat tabung audion yang selanjutnya dipakai sebagai alat penerima sinyal informasi dengan gelombang radio. Selanjutnya, ilmuwan Lee deForest mampu mengembangkan tabung elektron yang disusun oleh tiga bagian yang disebut triode audion. (Baca Juga : Sejarah Gitar)
Alat ini merupakan pengembangan penemuan Fleming sebelumnya. Meski begitu, sinyal yang mampu ditangkap masih tergolong lemah. Di tahun 1912, ditemukan radio amplifier oleh Edwin H Armstrong sebagai solusi dari masalah ini. Radio amplifier mampu memperkuat gelombang radio dengan menangkap sinyal radio dari transmisi elektromagnetik dan memberikan sinyal feedback dari tabung. Proses ini mammpu memperkuat sinyal sebanyak 20 ribu kali per detik. Suara yang dapat ditangkap oleh receiver menjadi lebih kuat dengan penggunaan amplifier ini. Penemuan Armstrong ini juga merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah radio di dunia. Saat ini amplifier masih banyak digunakan dalam teknologi sehari hari di pesawat radio yang kita gunakan. (Baca Juga : Sejarah Hari Ibu di Indonesia)
Sejarah Radio FM (frequency modulation)
Radio FM (frequency modulation) adalah jenis radio yang memodulasi frekuensi gelombang radio. Gelombang penghantar, dalam hal ini gelombang radio, dimodulasi frekuensinya mengikuti gelombang pembawa informasi atau gelombang suara. Perbedaan antara radio AM dan FM adalah jenis modulasi yang dilakukan, dimana radio AM memodulasi amplitudo gelombang sedangkan radio FM memodulasi frekuensi gelombang. Pengembangan radio FM merupakan dampak dari kekurangan yang dimiliki radio AM, yang dikembangkan sebelumnya. (Baca Juga : Sejarah Benua Asia)
Radio AM memiliki kekurangan sangat rentan terhadap interferensi khususnya oleh gangguan cuaca. Armstrong memulai risetnya untuk menggunakan modulasi gelombang dengan membuat amplituodo gelombang radio konstan. Di tahun 1933, ia berhasil mengembangkan radio FM dengan hasil suara yang lebih baik, jernih dan kuat terhadap gangguan cuaca. Meski penemuan ini sangat bermanfaat, radio FM tidak langsung dinikmati publik secara masal. Hal ini dikarenakan tingginya biaya penggantian transmitter dan receiver yang sebelumnya menggunakan prinsip radio AM.
Di tahun 1940, Armstong memulai membangun stasiun radio FM pertama di dunia. Meski begitu banyak penghalang yang membuat radio FM tidak dapat berkembangan secara pesat. DI akhir tahun 1960, radio FM baru mulai populer sebagai pengganti radio AM.Setelahnya, radio FM menjadi pilihan terbaik untuk saluran komunikasi.
Baca Juga :
Perkembangan Stasiun Radio
Stasiun radio pertama dibangun oleh Reginald Aubrey Fessenden di Amerika Serikat. Saat itu ia menggunakan sistem radio AM untuk stasiun radionya. Sebelum adanya stasiun radio, teknologi radio hanya digunakan untuk telegram wireless. Stasiun radio pertama ini memperkenalnya cara baru untuk menggunakan radio sebagai sarana siaran suara manusia. Ia berhasil melakukan siaran radio pertama pada Desember 1900.
Jangkauan stasiun radionya saat itu mencapai 50 mil. Setelah ditemukan radio FM, dibuatlah stasiun radio FM pertama oleh penemu radio FM itu sendiri, Armstrong. Setelah beliau sukses membangun stasiun radio, federasi komunikasi yang mengatur saluran radio akhirnya memberikan alokasi frekuensi radio untuk radio Armstrong. Di periode akhir 1960 barulah stasiun radio FM berkembang pesat di Amerika Serikat. Saat itu terdapat hampir 2000 stasiun radio di seluruh Amerika. (Baca Juga : Sejarah Rusia)
Sejarah Radio Satelit
Setelah zaman radio AM dan FM, muncul jenis radio satelit. Radio ini mentransmisikan gelombang radio memakai sinyal digital. Sinyal digital ini berbeda dengan sinyal analog pada radio AM dan FM yang bersifat kontinu. Sinyal digital terdiri dari kode biner 0 dan 1. Keunggulan dari radio satelit adalah kemampuan jangkauan yang sangat luas dengan memanfaatkan teknologi satelit. Meski begitu, penerima sinyal radio ini harus menggunakan perangkat yang bisa menerjemahkan sinyal digital tersebut. (Baca Juga : Sejarah Benua Amerika)
Radio satelit juga memilki keterbatasan pada penghalang satelit pemancar. Sinyal radio sulit untuk ditemukan pada tempat yang memiki berkategori penghalang seperti gedung tinggi dan terowongan. Jenis radio satelit digunakan pada radio di mobil. Untuk meningkatkan kualitas siaran, digunakan stasiun repeater. Keuntungannya, kualitas suara yang dihasilkan tentunya lebih baik dibanding radio AM ataupun FM. Radio satelit menghasilkan suara yang jernih hampir tanpa noise. Meski begitu, radio satelit masih terbilang mahal karena perangkat yang digunakan mahal dan mengharuskan pengguna berlangganan untuk menikmati layanan radio satelit.
Sejarah Radio HD (High Definition)
Radio berdefinisi tinggi atau HD merupakan jenis radio digital yang prinsip kerjanya menggabungkan radio analog dan digital. Dengan konsep radio HD ini, stasiun digital dan stasiun analog bisa berbagi frekuensi yang sama dalam satu waktu. Dengan kondisi ini, lebih banyak konten yang dapat disiarkan ke publik pada lokasi yang sama. Ini akan meningkatkan efisiensi dari siaran radio itu sendiri. Dalam segi kualitas, radio HD memilki kualitas suara yang sama jernihnya dengan radio satelit.
Baca Juga :
- Sejarah Benua Atlantis
- Sejarah Benua Antartika
- Sejarah PNI (Partai Nasional Indonesia)
- Sejarah Islam di Indonesia
Keunggulan radio HD, layanan yang ada tidak berbayar layaknya radio satelit. Namun, sama seperti radio satelit, radio HD membutuhkan perangkat khusus yang mampu menerima sinyal digital yang ditransmisikan. Karena penggunaan radio HD ini yang belum masal, maka pembiayaan perangkat untuk radio HD masih terbilang mahal dibandingkan dengan radio analog konvensional.
Sejarah Radio di Indonesia
Indonesia memiliki stasiun radio negara bernama RRI atau Radio Republik Indonesia. RRI didirikan di tahun 1945 oleh para tokoh perjuangan yang juga aktif mengembangkan stasiun radio di zaman penjajahan Jepang. Abdulrahman Saleh adalah pemimpin umum RRI yang pertama pada saat itu. Kita mengenal RRI sebagai kantor berita Indonesia.
Meski begitu, stasiun pertama di Indonesia bukanlah RRI, melainkan BRV atau Bataviase Radio Vereniging di Batavia (Jakarta). Kehadiran stasiun radio ini juga menjadi sejarah kota jakarta. Stasiun ini dibangun pada 1925. Di zaman penjajahan Belanda, banyak pula stasiun radio swasta yang hadir saat itu. Beberapa stasiun radio swasta yang cukup populer adalah NIROM di Jakarta, MAVRO di Jogja, EMRO di Madiun, SRV di Solo, Radio Semarang di Semarang, VORO di Bandung, CIRVO di Surabaya dan lainnya.
Baca Juga :
Saat ini, stasiun radio telah banyak dan berkembang luas di Indonesia, baik radio swasta yang berskala nasional maupun radio di daerah daerah. Terdapat banyak jenis radio sesuai dengan target pendengar mereka. Radio masih menjadi salah satu jenis media masa yang cukup ampuh dalam menyebarkan informasi kepada khalayak ramai. Dari sejarah radio ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa dibutuhkan waktu untuk mengembangkan suatu teknologi untuk akhirnya dapat dimanfaatkan secara masal oleh masyarakat umum. Radio yang tadinya hanya digunakan untuk mengirimkan sandi morse dan banyak dipakai di sektor kelautan dan perang, kini memiliki peran yang cukup besar dalam penyebaran informasi. Radio dapat digunakan sebagai sarana hiburan, komunikasi politik, pemasaran produk, propaganda dan banyak lainnya. Dengan perkembangan teknologi yang juga cepat, maka sejarah radio juga akan mengalami perkembangan mengikuti teknologi di masa mendatang.
[accordion]
[toggle title=”Artikel Terkait” state=”closed”]
[/toggle]
[toggle title=”Artikel Lainnya”]
- Sejarah Kota Tua Jakarta
- Sejarah Olahraga Renang
- Sejarah Sepak Bola
- Sejarah Hari Ibu
- Sejarah Burung Garuda
- Sejarah Patung Pancoran
- Sejarah Jembatan Ampera
- Sejarah Danau Toba
- Sejarah Sumpah Pemuda
- Sejarah Alat Musik Angklung
- Sejarah Istana Al Hamra
- Sejarah Benua Australia
- Sejarah Grand Canyon di Amerika Serikat
- Perkembangan Nasionalisme Indonesia
- Arti Tut Wuri Handayani
- Sejarah Benua Amerika
- Sejarah Rusia
- Sejarah Runtuhnya Bani Ummayah
- Agresi Militer Belanda 2
- Sejarah Kerajaan Islam Di Indonesia
- Sejarah Ka’bah
- Sejarah Danau Singkarak
- Perundingan Hooge Valuwe
- Peradaban Yunani
- Perjuangan Pembebasan Irian Barat
- Sejarah Islam di Indonesia
- Sejarah Benua Asia
[/toggle]
[/accordion]