Seperti yang telah kita semua pernah pelajari pada pelajaran Sejarah. Kehidupan manusia di dunia ini di mulai dari adanya ledakan Big Bang yang akhirnya membentuk bumi. Ada dua zaman di bumi yang tercatat, yaitu Zaman Pra-Sejarah adalah zaman dimana manusia belum mengenal tulisan. Dan Zaman Sejarah dimana penemuan-penemuan tertulis sudah mulai diungkap dan di temukan. Zaman Sejarah sendiri setiap wilayah di dunia ini mengalami zaman yang berbeda.
Ciri Zaman Arkaekum
Di Indonesia sendiri, zaman sejarah di mulai pada saat kerajaan Hindu-Buddha datang ke Indonesia dan di pertemukan karena adanya perdagangan di Indonesia. Namun berbeda jika kita melihat di negara lain seperti contohnya China. Di china tidak memiliki kisah dan tahun yang sama dalam memulai pencacatatan Sejarah mereka. Zaman pra-sejarah yang di lihat dari sudut pandang Geologi (Ilmu yang mempelajari tentang Bumi) di bagi menjadi 4 Zaman, antara lain; Arkaekum, Paleozoikum, Mesozoikum, Neozoikum. Sedikit kita mengenal dari ke empat zaman tersebut.
Zaman Arkaekum adalah zaman dimana pertama kali bumi terbentuk dengan ledakan yang sangat besar dan terkenal, ledakan Big Bang. Zaman yang kedua adalah zaman paleozoikum dimana pada zaman ini berlangsung selama 340 juta tahun lama-nya, banyak hewan, dan makhluk hidup species lain mulai bermunculan pada zaman ini. Untuk yang ketiga, Peninggalan Zaman mesozoikum pada zaman ini, reptil merajalela, zaman yang berlangsung selama 140 juta tahun ini terdapat reptil yang mulai banyak di jumpai, bahkan reptil merupakan penghuni terbesar di dunia ini. Zaman yang terakhir adalah ciri zaman Neozoikum pada zaman ini memang adanya pembagian, namun secara garis besar di zaman ini mulai bermunculan hewan menyusui, kera mulai terlihat dan adanya manusia purba.
Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai 8 Ciri-ciri zaman Arkaekum yang merupakan zaman pertama di muka bumi ini.
- Suhu Bumi Tinggi
Hal ini di sebabkan oleh ledakan big bang tersebut. Ledakan bintang terbesar di angkasa tersebut yang membentuk salah satu planet yang kita pijak sekarang, Bumi. Seluruh bintang yang berada di angkasa luar merupakan kesatuan dari gas, hidrogen, helium dan metana tersebut memiliki suhu yang sangat tinggi.
Karena bumi terbentuk dari ledakan bintang tersebut, maka suhu dalam bumi (inti bumi) yang terbentuk dari bintang tersebut juga memiliki suhu yang tinggi.
Suhu ini sendiri yang akhirnya dapat meleleh kan segala partikel dan menjadikan lautan api pada awal permulaan zaman ini.
2. Tidak ada tanda kehidupan
Pada masa awal bumi terbentuk, masih belum ada 1 species pun yang ada di dalam bumi ini. Suhu yang tinggi membuat species tidak dapat bertahan hidup. Bumi masih berupa lautan api. Jangankan binatang dan manusia, tumbuhan pun masih belum di temukan pada zaman ini.
Kehidupan manusia terbentuk jauh setelah zaman ini berlangsung, kurang lebih 500 juta tahun setelahnya baru manusia mulai bermunculan. Manusia dan hewan menyusui seperti kera mulai muncul pada masa zaman Neozoikum dimana suhu bumi mulai menurun dan memungkinkan adanya kehidupan.
3. Pembentukan Kerak Bumi
Ciri Zaman Arkaekum adalah masa dimana kerak bumi mulai terbentuk. Lapisan yang kita pijak sekarang ini tidak semata – mata terjadi hanya sekejap. Mungkin untuk lapisan inti bumi lah yang terbentuk akibat dari ledakan big bang tersebut. Untuk lapisan lainnya terbentuk akibat dari gas dan zat dan serpihan pada luar angkasa. (Sebagai informasi anda; Lapisan inti bumi memiliki daya tarik magnet yang tinggi) sehingga dapat menarik partikel – partikel lain yang ada di luar angkasa.
Seperti yang sudah kita ketahui pada poin nomer 1, bumi masih berupa lautan api dan lahar panas. Lalu bagaimana kerak bumi bisa terbentuk? Kerak bumi terbentuk dari lahar panas tersebut yang mengerting. Seperti yang kita ketahui, lahar panas yang mendingin akan menjadi tanah dan memperkaya zat tanah (Membuat tanah menjadi subur). Lahar yang ada pada gunung berapi sekarang adalah lahar panas yang dulunya membentuk kerak bumi.
Ada beberapa teori dalam pembentukan Kerak bumi ini, antara lain;
- Teori Kontraksi
Dalam teori ini, di sampaikan bahwa bumi semakin lama semakin menyusut dan mengkerut dan dalam pengkerutan ini terjadi pendinginan dan pembentukan relief yang kemudian membentuk gunung, lautan, lembah, dataran rendah, daratan, dataran tinggi, dan sebagainya. Pendinginan tersebut menyebabkan pengkerutan bumi.
- Teori Dua Benua (Laurasia – Gonwana Theory)
Dalam teori ini di sampaikan bahwa pada bumi yang kita pijak hanya terdiri dari 2 benua yang besar, yaitu benua Laurasia yang berada pada kutub utara dan benua Gonwana yang terdapat pada kutub selatan. Benua – benua tersebut kemudian bergerak dan terpecah menjadi benua lainnya yang jauh lebih kecil. Benua Laurasia akhirnya terpecah menjadi 3 benua, antara lain; Benua Amerika Utara, Benua Asia dan Benua Eropa. Sisanya, Benua gonwana terpecah menjadi 3 bagian lainnya, antara lain; Benua Australia, Benua Amerika, dan Benua Afrika. Teori ini tercetus pada tahun 1884 oleh Edward Zuess.
- Teori Pengapungan Benua (Contonental drive theory)
Teori ini adalah salah satu teori mengenai bumi yang di dalamnya terdapat bukti yang bisa di pertimbangkan. Teori ini mencetuskan bahwa bumi hanya ada di dalamnya satu benua. Benua yang besar ini melakukan pergerakan menuju garis Ekuator yang kemudian bergerak dan karena adanya rotasi bumi sehingga dapat pecah melalui dasar lautan dan menjadi benua – benua yang lebih kecil. Bukti yang dapat disampaikan dari teori ini adalah bukti persamaan batuan dan struktur pantai antara Garis pantai afrika barat dengan garis pantai pada timur amerika selatan.
- Teori Konveksi
Ketika di dalam bumi sangat panas dan berpijar, maka dengan teori ini di sampaikan dengan konsep konveksi dengan adanya arus konveksi ke arah kerak bumi yang lalu membawa materi yaitu lava sampai ke permukaan bumi kemudian bergeser menggantikan lapisan permukaan yang lebih tua. Dalam teori ini ada beberapa bukti yang terdapat di antara samudera atlantik dan samudera pasifik.
4. Perputaran Bumi Cepat
Di karena kan suhu bumi yang panas tersebut, membuat perputaran bumi menjadi sangat cepat. 1 kali rotasi bumi hanya mencapai 6 jam, ini berarti 1 hari pada zaman itu hanya berlangsung selama 6 jam. Rotasi bumi pada masa itu 4 (empat) kali jauh lebih cepat daripada perputaran bumi sekarang. Maka dari itu, perputaran siang dan malam hanya berlangsung selama kurang lebih tiga jam siang dan tiga jam malam. Perputaran bumi ini disebabkan suhu yang sangat panas terjadi pada bumi.
Maka dari itu kita bisa menghitung untuk masa 2.500 juta tahun pada masa tersebut hanya berjalan 15. 000. 000. 000 jam atau setara dengan 625 juta hari pada masa sekarang. Memang pada zaman tersebut, rotasi bumi masih belum teratur, bumi masih bisa di katakan labil, salah satunya ini di karena kan belum ada pengontrol dan beban dalam bumi.
5. Terbentuknya Gunung Api
Pada masa ini lapisan kerak bumi terbentuk, selain membentuk kerak bumi, Ciri Zaman Arkaekum yaitu adanya pembentukan pegunungan – pegunungan api. Gunung api ini sendiri terbentuk dan masih belum stabil. Mereka masih terus mengeluarkan lahar. Gunung api membantu pembentukan kerak bumi juga. Kerak bumi sendiri terdiri dari batuan yang terbentuk akibat dari pendinginan lahar tersebut. Gunung api yang masih aktif adalah satu – satunya peninggalan pada zaman Arkaekum yang masih ada pada zaman sekarang. Lahar panas yang terdapat pada perut gunung api tersebut merupakan lahar panas yang membentuk kerak bumi, hanya saja perbedaan jumlah lahar.
6. Pembentukan Lapisan dan Lempeng Tektonik
Lapisan tektonik yang menjadi biang gempa bumi dan tsunami pada masa sekarang ini, sudah mulai terbentuk pada zaman Arkaekum. Lapisan tektonik terbentuk karena pendinginan lahar. Lempengan tektonik ini sendiri terbentuk tidak rata. Hal itu di karenakan pendinginan juga tidak merata, terdapat beberapa bagian alias ada celah yang berbeda saat pendinginan tersebut. Selain itu lempeng tektonik pada dasar laut juga sama kandungannya dengan tanah, terbentuk dari pasir dan bebatuan maka dengan adanya pergerakan dan pergeseran tersebut dapat memecah tanah pada daratan maupun pada dasar laut.
7. Merupakan Zaman Tertua di Dunia
Seperti yang sudah di jelaskan di awal artikel ini, Arkaekum merupakan zaman pra – sejarah pertama yang terjadi pada Dunia. Di perkirakan zaman ini berlangsung kurang lebih selama 2.500 juta tahun. Lalu apakah yang terjadi pada 2.500 tersebut? Pastinya pembentukan dan persiapan bumi untuk siap ditinggali seperti hari ini. Tidak di temukan mahkluk hidup termasuk tumbuhan di dalamnya, hanya ada lahar dan seluruh zat panas.
Zaman yang terbentuk setelah ledakan big bang ini merupakan zaman ter – panjang, ter – lama dan ter – tua sepanjang sejarah dunia terbentuk.
8. Bumi Masih Merupakan Bola Gas
Karena disebut Bola Gas, pada langit bumi ini terdapat banyak gas – gas. Bahkan pembentukan atmosfer sendiri terjadi pada masa ini. Lapisan atmosfer terbentuk mulai dari yang paling luar hingga yang paling dekat dengan bumi, Litosfer. Gas ini yang memenuhi bumi membentuk lapisan yang sering kita sebut atmosfer. Sama seperti konsep sebuah masakan, api (Daya panas) yang mendidih lalu membentuk partikel dan bola – bola air. Atmosfer terbentuk demikian, dengan adanya suhu di bumi yang sangat panas membuat gas tersebut naik dan membuat lapisan-lapisan atmosfer.
Kesimpulan dari semua Ciri Zaman Arkaekum di atas adalah saling berkesinambungan. Dan menceritakan pembentukan bumi dari sudut pandang Sejarah. Dimana bumi terbentuk pertama kali dan terjadilah Zaman awal peradapan di bumi, yaitu Zaman Arkaekum.