Kota Tua sebetulnya adalah kawasan kota rintisan yang dulu dibangun Belanda untuk pusat perdagangan Asia. Seorang penjelajah Eropa bernama Marco Polo berlayar berkeliling Afrika dan akhirnya sampai ke Indonesia. Ia melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam berlimpah sampai akhirnya ia pulang ke Eropa dan berita tersebut tersebar dan membuat banyak pelayar yang juga ingin berlayar ke Indonesia.
Kota Tua sendiri menjadi kawasan yang dijaga kekhasannya hingga sekarang meski memang ada beberapa bangunan tua yang terlihat tak terurus. Selain Stasiun Jakarta Kota dan Kantor Pos Indonesia, disini juga masih ada beberapa museum yang sangat wajib dikunjungi untuk mengenang sejarah yang terjadi di masa itu. Berikut ini akan kami jelaskan satu per satu tenang museum di Kota Tua yang sangat layak dikunjungi untuk menambah informasi tentang sejarah.
- Museum Bank Indonesia
Museum di Kota Tua pertama yang harus anda kunjungi adalah Sejarah Museum Bank Indonesia yang dulu didirikan untuk mendukung bisnis perdagangan yang difokuskan di kawasan Batavia. Kemudian di tahun 2009 yang lalu, Museum Bank Indonesia ini baru diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Disini, anda bisa melihat sejarah bangsa Indonesia di masa penjajahan ketika orang Eropa datang untuk mengambil rempah rempah. Selain itu, anda juga bisa melihat koleksi baju tentara Jepang lengkap dengan samurai khas dari Jepang, tentara Indonesia lengkap dengan bambu runcing dan juga tentara Belanda.
Anda juga bisa melihat berbagai koleksi uang zaman dulu yang tersimpan dalam ruang khusus koleksi uang. Untuk anda yang ingin berkunjung, maka hanya dikenakan biaya masuk yang sangat terjangkau yakni Rp.5.000 dan anda juga diperbolehkan membawa kamera dan mengambil segala gambar asalkan tidak merusak. Untuk jadwal kunjungannya adalah Selasa hingga Jumat dari pukul 08.00 hingga 15.30 dan Sabtu hinga Minggu dari pukul 08.00 hingga 16.00. Sedangkan untuk hari Senin dan libur nasional tutup. Alamat: Jl. Pintu Besar Utara No.3.
- Museum Fatahillah
Museum selanjutnya yang ada di Kota Tua adalah Sejarah Museum Fatahillah. Di museum ini, anda bisa melihat begitu banyak peninggalan zaman dulu yang berhubungan dengan sejarah Jakarta seperti prasasti dan penjara bawah tanah. Museum ini pada awalnya didirikan tanggal 27 April 1626 oleh Gubernur Jenderal Pieter de Carpantier yang awalnya digunakan sebagai Balaikota atau Stadhius dan barulah pada tahun 1074 diubah menjadi museum.
Pada awal pembangunannya, bangunan ini hanya memiliki 1 lantai dan kemudian direnovasi dengan menambahkan lantai tanggal 25 Januari 1707 kemudian diresmikan tanggal 10 Januari 1710 sesudah 3 tahun direnovasi. Di sekitar museum ini, ada banyak sepeda ontel unik yang bisa anda sewa untuk berkeliling lapangan sambil berfoto dengan lahan yang cukup luas dan menghadap langsung ke beberapa gedung tua seperti Museum Wayang, Gedung Jasindo, Museum Keramik hingga Cafe Batavia dan juga ada koleksi Museum Fatahillah yang sangat menarik untuk diketahui. Alamat: Jl. Taman Faatahillah No.1 Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.
- Museum Wayang
Museum Wayang dibangun pada lahan bekas gereja yang terbakar dan bangunan yang ada sekarang adalah bangunan yang sudah dibangun kembali pada tahun 1912 yang merupakan Sejarah Museum Wayang Jakarta. Pada tahun 2005, bangunan ini kembali diperluas di Jl. Pintu Besar Utara No.29 dan kedua bangunan dijadikan satu untuk digunakan sebagai Museum Wayang .
Bangunan yang berada di Utara hanya fasadanya saja yang masih tetap asli dan banyak sekali Koleksi Museum Wayang. Sedangkan bangunan di sebelah Selatan masih asli dengan struktur bangunan dinding bata pemikul serta struktur lantai yang terbuat dari balok dan papan kayu. Dalam museum ini, anda bisa melihat berbagai wayang nan unik dengan jumlah sekitar 4 ribu dan pada hari Minggu juga akan digelar pertunjukkan wayang sehingga cocok dikunjungi bagi anda yang sangat senang akan seni. Untuk masuk ke museum ini juga sangat terjangkau yakni Rp.5.000 saja. Alamat: Jl. Pintu Besar No.2, Tamansari, Pinangsia, Jakarta.
- Museum Seni Rupa dan Keramik
Sejarah Museum Keramik dulu adalah Lembaga Peradilan Belanda atau Raad Van Justitie yang didirikan pada tahun 1870. Sesudah itu pada tahun 1967, gedung ini dipakai untuk kantor walikota Jakarta Barat dan pada tahun 1968 hingga 1975 dipakai sebagai kantor Dinas Museum dan Sejarah D.K.I Jakarta. Sedangkan pada 20 Agustus 1976, museum di jakarta ini dijadikan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dilindungi SK. MenDikBud No.0128/M/1988. Alamat: Jl. Pos Kota No.1.
- Museum Bahari
Sejarah Museum Bahari merupakan museum tempat anda bisa melihat koleksi yang berkaitan dengan kebaharian dan kenelayanan Indonesia dari Sabang ke Marauke di seberang pelabuhan Sunda Kelapa. Museum ini menjadi salah satu dari delapan museum yang ada di bawah pengawasan Dinas Kebudayaan Permuseuman Provinsi D.K.I Jakarta. Di masa pendudukan Belanda, bangunan ini dipakai sebagai gudang untuk menyimpan, memilih dan mengemas hasil bumi seperti rempah yang menjadi komoditi utama VOC. Bangunan ini berada di samping muara Ci Liwung dengan dua sisi. Bagian barat disebut dengan Westzijdsche Pakhuizen atau disebut dengan Gudang Barat yang dibangun bertahap dari tahun 1652 hingga 1771. Sedangkan untuk bagian timur disebut dengan Oostzijdsche Pakhuizen atau Gudang Timur.
Gudang barat memiliki 4 unit bangunan serta 3 unit yang salah satu diantaranya dipakai sebagai Museum Bahari. Pada awalnya, gedung ini dipakai untuk menyimpan barang dagangan VOC di Nusantara seperti teh, kopi, rempah, timah, tembaga dan juga tekstil. Ada banyak koleksi Museum Bahari Jakarta yang bisa anda lihat seperti jenis perahu tradisional dari berbagai bentuk, gaya dan hiasan sampai kapal zaman VOC. Anda juga bisa melihat miniatur dan juga model kapal modern serta perlengkapan penunjang untuk berlayar serta peralatan yang dipakai pelaut pada masa itu seperti jangkar, alat navigasi, teropong, meriam dan model mercusuar.
Museum Bahari juga memiliki koleksi biota laut, data jenis dan sebaran ikan di Perairan Indonesia hingga cerita serta lagu tradisional nelayan Nusantara. Dalam museum ini juga memiliki koleksi matra TNI AL, koleksi kartografi, tokoh tokoh maritim Nusantara, maket Pulau Onrust dan perjalanan kapal KPM Batavia Amsterdam. Alamat: Jl. Pasar Ikan No.1, Sunda Kelapa, Jakarta Utara.
Demikian ulasan dari kami kali ini tentang beberapa museum di Kota Tua sebagai bangunan bersejarah di jakarta yang masing masing menyimpan sejarah luar biasa dari zaman dulu dari berbagai bidang dari mulai kesenian khas Indonesia, sisa peperangan dan lain sebagainya.