Surabaya telah di kenal sebagai kota pahlawan sejak dulu karena perjuangan yang sangat luar biasa untuk kemerdekaan Indonesia. tidak hanya itu, Surabaya ternyata juga menghargai bagaimana TNI angkatan laut juga memiliki andil dalam kejayaan Indonesia terutama di bidang kemaritiman. Nah, untuk mengenangnya di bangunlah monumen sekaligus museum yang menyimpan banyak hal, cerita, dan barang bersejarah. Seperti apa bangunan tersebut dan bagaimana sejarah di bangunnya museum tersebut? Yuk, baca penjelasan detail tersebut di bawah ini.
Sejarah Museum Jalesveva Jayamahe
Tidak hanya di kenal sebagai kota pahlawan, ternyata Surabaya juga memiliki salah satu monumen yang memiliki sejarah atas kejayaan laut Indonesia. Monumen ini bernama Jalesveva Jayamahe. Arti nama tersebut yaitu di lautan kita jaya yang juga di gunakan sebagai moto oleh TNI angkatan laut. Indonesia memasuki masa kejayaan di bidang kemarimitan sejak adanya kerajaan Sriwijaya hingga Majapahit. Monumen ini di bangun dengan ciri khasnya tersendiri, yaitu bentuk Perwista TNI angkatan laut yang berdiri tegak dengan menatap laut. Perwista tersebut berdiri dengan membawa pedang yang di tumpukan di lantai. Baca Juga mengenai Sejarah Museum Brawijaya Malang Jawa Timur.
Pembangunan monumen ini di lakukan selama 6 tahun. Penggagasan berdirinya monumen tersebut di usulkan oleh Laksamana TNI Muhammad Arifin di tahun 1990 an. Hingga pada tanggal 5 Desember 1996, monumen di resmikan oleh Presiden Soeharto yang menjabat pada masa itu. Peresmian ini kebetulan juga bertepatan dengan Hari Armada Indonesia. Siapa kah seniman yang sukses membuat monumen ini terlihat apik? Ya, I Nyoman Nuarta seorang seniman patung asal Bali lah yang menjadikan patung ini terlihat megah. Tak tanggung tanggung, patung ini membutuhkan 3000 lebih ton tembaga yang menghabiskan dana sebesar 27 Milyar rupiah pada masa tersebut. Monumen ini memiliki tinggi sekitar 30, 6 meter dan tidak hanya berdiri sebagai monumen, pada bawah monumen tersebut terdapat bangunan bundar yang di gunakan sebagai museum.
Museum ini akan menjelaskan banyak hal terkait TNI Angakatan Laut. Sehingga, tidak hanya dapat menikmati keindahan dan kemegahan monumen, para pengunjung juga bisa menambah pengetahuannya terkait angkatan laut dengan mengunjungi museum tersebut. Di dinding museum tersebut banyak diorama yang menjelaskan tentang Indonesia dengan kejayaan maritimnya dan peristiwa penting yang terjadi di TNI Angkatan Laut. Baca pula informasi mengenai sejarah Masjid Agung Semarang.
Tata Letak Museum Jalesveva Jayamahe
Monumen dan Sejarah Museum Jalesveva Jayamahe memiliki peraturan tersendiri bagi para pengunjung yang ingin masuk. Para pengunjung harus mendapatkan izin dan dengan mengenakan pakaian yang sopan serta bersepatu. Jadi tidak semua orang di perbolehkan untuk mengunjungi tempat satu ini. Namun, ada satu hari di mana museum di perbolehkan untuk di kunjungi oleh umum karena memperingati Hari Armada Indonesia yaitu pada tanggal 5 Desember. Tempat ini melakukan open house bagi semua masyarakat yang ingin berkunjung.
Apabila di dekati, pada dinding museum akan nampak diorama yang menjelaskan tentang maritim dan TNI angkatan laut. Selain itu, juga ada miniatur model kapal para TNI angkatan laut yang menghiasi halaman museum. Tidak hanya itu, ada juga gong yang di beri nama Gong Kyai Tentrem dengan berat 2,2 ton yang terbuat dari logam kuningan anti karat. Gong ini memiliki diameter 5 meter dengan ketebalan sekitar 6mm. Tidak hanya menyimpan beragam benda sejarah, di area museum Anda juga akan menemukan banyak sekali pedagang souvenir yang menjual beraneka ragam barang seperti topi, tas, pakaian yang berciri khas TNI angkatan laut.
Di sini Anda bisa membeli beragam pernak pernik juga yang berkaitan dengan TNI angkatan laut. Baca pula informasi mengenai Candi di Sidoarjo Jawa Timur. Anda bisa membelikan kerabat Anda sebagai kenang kenangan. Di karenakan berada di Selat Madura, maka tak heran Anda tidak hanya di suguhkan oleh kemegahan monumen dan uniknya museum, namun juga keindahan laut di Selat Madura dan beberapa kapal yang berlalu lalang. Mayoritas kapal yang beroperasi tentunya adalah kapal milik TNI angkatan laut. Setelah di bangun Jembatan Suramadu pun, pemandangan jembatan tersebut juga bisa Anda lihat dari kejauhan.
Pemandangan yang demikian ini tentunya menjadi kesenangan dan kepuasan untuk berfoto kan? Apalagi pemandangannya yang sangat mendukung dan bagus. Anda tidak akan rugi jika memilih untuk berkunjung ke tempat satu ini. Tak perlu khawatir ketika lapar, karena di pujasera dengan jarak sekitar 300 meter, Anda akan menemukan banyak sekali jajanan dan makanan yang dapat mengisi perut Anda. Harga yang di patok pun juga tidak mahal. Kebersihan makanannya pun juga jelas sudah terjamin. Baca juga tentang sejarah berdirinya Gereja Katolik.
Rute Menuju Museum Jalesveva Jayamahe
Ada dua rute umum untuk menuju Gerbang Armatim agar sampai di Museum Jalesveva Jayamahe. Rute pertama berasal dari arah menuju jalan Perak Timur dengan memasuki jembatan Petekan. Sedangkan untuk rute kedua dengan mengambil arah jalan Sidotopo. Semua rute tersebut akan sampai pada Gerbang Armatim. Dari gerbang, jarak monumen kurang lebih empat kilo meter. Menariknya, di museum ini jika Anda berkunjung dengan rombongan, maka Anda akan mendapatkan pemandu wisata yang menjelaskan dengan detail monumen sekaligus museum tersebut. Anda juga diperbolehkan untuk berfoto foto di tempat ini sepuas hati. Asalkan menjaga ketertiban dan tidak merusak fasilitas, yaa. Baca juga informasi tentang sejarah Museum Diponegoro Magelang.
Lokasi dan Waktu Operasional Museum Jalesveva Jayamahe
Monumen dan Sejarah Museum Jalesveva Jayamahe berada di kota Surabaya. Lebih tepatnya berada di Ujung, Semampir, Surabaya. Museum ini hanya di buka pada hari Senin sampai Jumat saja dengan jam operasional pada pukul 07.30 sampai pukul 17.00 WIB. Sedangkan pada hari Sabtu, Minggu, dan pada hari libur nasional, para pengunjung tidak di perkenankan untuk berkunjung. Namun ada satu hari peringatan spesial yang selalu di adakan oleh petugas yaitu Hari Armada Indonesia pada 5 Desember dan saat itu museum di perbolehkan untuk umum. Lebih menariknya lagi, museum ini tidak mengenakan tarif untuk para pengunjung yang datang, alias gratis. Baca pula informasi mengenai Candi di Kediri Jawa Timur yang bisa dikunjungi.
Museum memang tak selalu berkaitan dengan zaman pra sejarah atau purbakala. Menceritakan kejayaan maritim Indonesia dan TNI Angkatan Laut juga dapat di abadikan dengan membangun monumen dan museum seperti di Surabaya. Terlebih Sejarah Museum Jalesveva Jayamahe tersebut merupakan monumen tertinggi kedua setelah patung Liberty. Nah, Anda bisa berkunjung ke sini untuk mengetahui lebih dalam cerita sejarah dan perjuangan TNI angkatan laut Indonesia. Ajak seluruh keluarga agar lebih tau dan mengenal TNI angkatan laut. Jangan lupa untuk menggunakan pakaian sopan dan bersepatu, ya. Selamat berlibur dan menambah wawasan!