Manusia – Sejarah Lengkap Sejarahwan Tue, 06 Aug 2019 08:17:46 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.8.6 17 Ciri–Ciri Meganthropus Paleojavanicus Terlengkap /manusia/ciri-ciri-meganthropus-paleojavanicus Tue, 06 Aug 2019 08:17:34 +0000 /?p=4961 Meganthropus Paleojavanicus adalah salah satu manusia purba tertua di Indonesia. Namanya berasal dari kata Mega yang berarti besar dan Anthropus yang berarti manusia, dan Paleo yang artinya tertua serta Javanicus…

The post 17 Ciri–Ciri Meganthropus Paleojavanicus Terlengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Meganthropus Paleojavanicus adalah salah satu manusia purba tertua di Indonesia. Namanya berasal dari kata Mega yang berarti besar dan Anthropus yang berarti manusia, dan Paleo yang artinya tertua serta Javanicus yang berarti Jawa. Sehingga disimpulkan arti dari Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia bertubuh besar paling tua di Pulau Jawa atau manusia raksasa dari Jawa yang diperkirakan hidup pada masa 1 – 2 juta tahun yang lalu pada masa Paleolithikum atau pada Zaman Batu Tua. Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 di Sangiran.

Von Koenigswald adalah seorang peneliti berkebangsaan Belanda yang memang sedang melakukan penelitian di lembah Sungai Bengawan Solo sejak tahun 1934 – 1941. Ia menemukan fosil manusia purba bagian tempurung tengkorak dan rahang dengan bentuk tubuh lebih besar daripada manusia purba lainnya, namun karena penemuan fosil Meganthropus Paleojavanicus berjumlah sedikit maka masih sedikit sulit dipastikan bagaimana kedudukannya dalam proses evolusi dan hubungannya dengan Pithecantropus. Genus Meganthropus merupakan yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1950 dengan rentang dari Afrika ke Eurasia.

Ciri–Ciri Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus Paleojavanicus memiliki ciri – ciri yang berbeda dengan Pithecanthropus Erectus yang telah ditemukan sebelumnya. Berikut ini adalah Ciri–Ciri Meganthropus Paleojavanicus yang berhasil ditentukan para peneliti.

  1. Meganthropus Paleojavanicus hidup dengan hanya mengandalkan hasil alam sehingga kehidupannya tergantung pada alam.
  2. Cara hidup dalam Ciri–Ciri Meganthropus Paleojavanicus selalu berpindah tempat karena bertahan hidup dengan mengumpulkan makanan atau food gathering, misalnya mencari ikan di sungai dan mengumpulkan buah – buahan. Ketika sumber makanan di satu tempat sudah habis maka mereka akan berpindah mencari lokasi lainnya.
  3. Rahang bawah Meganthropus Paleojavanicus tebal dan kuat.
  4. Tubuhnya disimpulkan sangat tegap.
  5. Kening Meganthropus Paleojavanicus juga tebal dan menonjol.
  6. Tulang pipi yang tebal dan menonjol tampak sangat dominan.
  7. Meganthropus Paleojavanicus memiliki otot – otot yang sangat kuat.
  8. Tidak terlihat memiliki dagu tetapi bagian mulutnya menonjol.
  9. Tulang pada ubun – ubun tampak pendek.
  10. Bentuk hidungnya melebar.
  11. Gigi dan rahang sangat besar sehingga otot kunyahnya sangat kuat.
  12. Bentuk geraham menyerupai manusia.
  13. Volume otak sebesar 900 cc.
  14. Tingginya sekitar 2,5 meter.
  15. Cara berjalan Meganthropus mirip dengan orang utan yaitu agak membungkuk dengan tangan yang menyangga tubuh.
  16. Tangannya berukuran lebih panjang daripada kakinya.
  17. Menggunakan peralatan untuk memasak yang masih sangat kasar karena dibuat dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan membenturkan batu satu dengan yang lain. Pecahan yang dihasilkan dari benturan batu akan menyerupai kapak. Alat inilah yang kemudian digunakan untuk mengumpulkan makanan dan memasak.

Fosil Meganthropus Paleojavanicus Lainnya

Sampai pada tahun 2005, taksonomi dan filogeni dari spesimen meganthropus masih belum dapat dipastikan, walaupun kedekatannya dengan homo erectus dipertimbangkan oleh sebagian besar ahli paleoantropologis dalam beberapa hal. Indikasi dari ketidak pastian klasifikasinya terlihat dari sebutan Homo Palaeojavanicus dan Australopithecus Palaeojavanicus yang terkadang digunakan untuk menyebut Meganthropus Paleojavanicus.

Beberapa penemuan fosil meganthropus juga disertai artefak mirip seperti yang digunakan oleh Homo Erectus. Itulah mengapa Meganthropus Paleojavanicus seringkali dihubungkan dengan spesies tersebut dan disebut sebagai Homo Erectus Paleojavanicus. Penemuan beberapa fosil yang dicurigai memiliki kaitan dengan Meganthropus Paleojavanicus juga tetap masih terjadi setelah itu, tetapi belum dapat diklasifikasikan secara jelas karena kurangnya bukti:

  • Sangiran 6A / Meganthropus A

Von Koenigswald pertama kali menemukan potongan rahang besar sebagai penemuan fosil di Indonesia pada tahun 1941. Ia mengirimkan potongan rahang tersebut kepada Franz Weidenreich ketika ditangkap oleh Jepang pada perang dunia II.  Weidenreich kemudian melanjutkan penelitian dan menamakan spesimen tersebut di tahun 1945. Ia menyatakan spesimen tersebut memiliki rahang terbesar yang pernah ia lihat. Rahang tersebut dikatakan sama besarnya dengan gorila tetapi bentuknya berbeda. Setelah dilakukan berbagai rekonstruksi dan penelitian, ditemukan adanya kemungkinan bahwa meganthropus berukuran lebih besar daripada gorila manapun yang kita ketahui.

  • Sangiran 8 / Meganthropus B

Penemuan fosil ini berupa potongan tulang rahang lain yang dideskripsikan oleh Marks pada 1953. Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan penemuan rahang bawah yang asli tetapi sudah mengalami kerusakan parah. Tim dari Indonesia dan Jepang baru – baru ini berhasil memperbaiki fosilnya, dan diketahui bahwa itu adalah tulang rahang dewasa, yang berukuran lebih kecil daripada homo erectus. Tetapi yang membingungkan, spesimen tersebut memiliki beberapa ciri unik yang sama dengan penemuan awal, dan ciri tersebut tidak ada pada homo erectus.

  • Sangiran 33/ Meganthropus C

Penemuan fosil berupa potongan tulang rahang ini ditemukan pada 1979, memiliki beberapa kesamaan umum dengan temuan rahang bawah yang telah diungkap sebelumnya. Hubungan fosil ini dengan Meganthropus Paleojavanicus  tampaknya menjadi hubungan yang paling lemah dari penemuan – penemuan tulang rahang sebelumnya.

  • Meganthropus D

Fosil berupa tulang rahang dan ramus ditemukan oleh Sartono pada tahun 1993 dan usianya telah ditentukan antara sekitar 1,4 hingga 0,9 juta tahun lalu. Bagian ramus telah mengalami kerusakan yang buruk, tetapi bagian rahang bawahnya relatif tampak tidak mengalami kerusakan walaupun detail giginya telah hilang. Fosil ini berukuran agak lebih kecil tetapi bentuknya sangat mirip daripada Meganthropus A. Sartono, Tyler dan Krantz akhirnya menyepakati bahwa Meganthropus A dan D tampaknya merupakan contoh dari spesies yang sama, apapun itu.

  • Sangiran 27 / Meganthropus I

Tyler memberi gambaran akan spesimen yang ditemukan ini sebagai hampir lengkap tetapi bagian tengkoraknya hancur dan berada di batas ukuran Meganthropus Paleojavanicus. Bagian luarnya diperkirakan berada pada batas ukuran homo erectus. Secara tidak biasa, spesimen ini memiliki dua bagian temporal ridge atau sagittal crest, yang hampir bertemu di bagian atas tengkorak dan juga memiliki bagian nuchal ridge yang menebal.

  • Sangiran 31 / Meganthropus II

Penemuan fosil berupa potongan tengkorak ini pertama kali digambarkan oleh Sartono pada tahun 1982. Analisis yang dilakukan Tyler menghasilkan kesimpulan bahwa ukurannya ternyata berada di luar batas normal Homo Erectus. Tengkoraknya berbentuk lebih dalam, berkubah lebih rendah dan jauh lebih lebar dari spesimen manapun yang pernah ditemukan. Bagian sagittal crest dobel dengan kapasitas tengkorak sekitar 800 – 1000 cc. Rekonstruksi Sangiran 31 sejak dipresentasikan pada AAPA meeting di tahun 1993, telah diterima oleh banyak kalangan otoritas. Sejauh ini tidak ada homo erectus lain yang menunjukkan ciri – ciri ini.

  • Meganthropus III

Ini adalah penemuan fosil lain yang memiliki sedikit kaitan yang lemah dengan Meganthropus Paleojavanicus. Penemuan ini diperkirakan adalah bagian posterior dari tengkorak hominid, yang memiliki ukuran 7 hingga 10 cm. Tyler pada 1996 menggambarkan penemuan sudut oksipital dari keseluruhan tengkorak yang diperkirakan sejauh 120 derajat. Menurut Tyler itu adalah rentang ukuran yang dimiliki homo erectus. Akan tetapi interpretasi Tyler masih dipertanyakan oleh para pihak berwenang yang ragu akan adanya hubungan tersebut.

The post 17 Ciri–Ciri Meganthropus Paleojavanicus Terlengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
11 Ciri-Ciri Orang Maho (Homo) yang Harus Diketahui /manusia/ciri-ciri-orang-maho Tue, 30 Jul 2019 04:32:17 +0000 /?p=4904 Maho atau lebih akrab disebut dengan Homo alias Homoseksual adalah salah salah satu kelainan pada orang-orang yang mempunyai ketertatikan persona, emosional, hingga seksual kepada orang lain yang mempunyai jenis kelamin…

The post 11 Ciri-Ciri Orang Maho (Homo) yang Harus Diketahui appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Maho atau lebih akrab disebut dengan Homo alias Homoseksual adalah salah salah satu kelainan pada orang-orang yang mempunyai ketertatikan persona, emosional, hingga seksual kepada orang lain yang mempunyai jenis kelamin sama. Ciri–ciri orang maho memang susah-susah gampang untuk diketahui, akan tetapi secara emosional pendertia kelainan ini mempunyai ketertarikan kepada seseorang yang mempunyai kesamaan jenis kelamin menggunakan perasaan.

Biasanya, hal ini juga dibarengi dengan ketertatikan secra seksual. Ketertarikan seksual yang dimaksud adalah ketertarikan dimana memiliki kecenderungan dengan hubungan seks ataupun orientasi seks. Tak sama dengan ciri-ciri Homo Habilis, Maho sendiri merupakan singkatan dari manusia homo, dan biasanya cenderung ditujukan ke pada laki-laki.

Ciri-Ciri Orang Maho

Di Indonesia sendiri Maho benar-benar dikecam, sebab menyalahi aturan negara dan juga agama yang ada. Penyebab adanya homoseksual memang ada berbagai macam, mulai dari biologi, emosional, hormonal, lingkungan serta faktor lainnya, akan tetapi setiap orang mempunyai latar belakangnya yang berbeda-beda. Macam-macam homo memang perlu dirangkul, dengan harapan dapat kembali ke kodratnya. Untuk itu diperlukan pengetahuan ciri-ciri orang maho, berikut merupakan diantaranya :

  1. Bersolek atau suka dandan

Jauh berbeda dengan sejarah Homo Sapiens, biasanya ciri-ciri orang maho yang sering dan terlihat jelas dapat dilihat dari kebiasaannya sehari-hari, umumnya pria dengan kelainan homoseksual lebih suka bersolek dan memperhatikan penampilannya. Mulai dari, rambut, kulit wajah, pakaian hingga aroma parfum atau minyak wangi yang terlalu berlebihan seperti penampilan pria pada umumnya.

  1. Pandangan Mata

Pandangan mata juga dapat dijadikan untuk melihat ciri-ciri pria dengan kelainan homoseksual. Umumnya, pria normal akan lebih sering melirik bila mana ada wanita cantik melintas didepannya. Akan tetapi, hal ini justru berbeda dengan pria Maho, kebanyakan akan lebih menyukai serta suka memperhatikan pria-pria tampan yang sedang lewat di seiktarnya. Bila mana ciri ini dimiliki oleh orang terdekat, kemungkinan besar bila orang tersebut memiliki kecenderungan mempunyai ketertarikan pada pria. Pahami juga ciri-ciri Homo Robustus.

  1. Lebih lembut Dibandingkan Perempuan pada Umumnya

Ciri-ciri berikutnya yaitu, pria homoseksual akan memperlihatkan sisi kewanitaan yang sangat lembut melebihi wanita pada umumnya. Hal tersebut biasanya juga dapat dijadikan sebagai pertanda kelainan homoseksual, sebab pria dengan ciri itu memiliki  sisi lembut dan lebih cenderung menyukai sesama pria. Ketahui juga tentang ciri-ciri Homo Floresiensis.

  1. Kerap Memberikan Jarak dengan Wanita

Biasanya, pria dengan kelainan homoseksual akan lebih cenderung memberikan jarak dengan lawan jenis (wanita). Tak jarang, pria kategori ini akan menjauh kendati terdapat wanita cantik ada di depannya. Dan, hal sebaliknya pun terjadi jika terdapat lelaki berparas tampan didepannya, biasanya pria-pria semacam ini akan lebih tertarik. Selain itu, mereka juga mempunyai kecenderungan senang berkumpul bersama rekan Mahonya, sebab mereka sudah saling merasakan kenyamanan pada saat bersama seperti sejarah hari valentine.

  1. Senang Menjaga Bentuk Tubuh

Sangat jauh berbeda dengan sejarah hari anak sedunia, mempunyai bentuk tubuh yang atletis adalah suatu hal yang penting bagi para pria-pria homoseksual, maka tak heran bila mereka sangat menyukai serta berusaha untuk menjaga fisik dan bentuk tubuh supaya tetap dalam kondisi terbaik. Kebanyakan, bagi pria-pria dengan kelainan ini, menjadikan otot yang dimilikinya sama dengan wanita yang berusaha untuk menjaga beberapa bagian dalam tubuh yang menonjol, contohnya adalah payudara.

Alhasil, makin besar otot-otot yang terdapat dalam tubuh, maka akan semakin menjadikan pria-pria Maho lebih percaya diri dengan penampilannya. Tak jarang, menjaga bentuk tubuh bukan dijadikan sebagai sarana kebugaran dan kesehatan, akan tetapi sebagai salah satu cara dalam penunjang penampilan.

  1. Senang Berbelanja

Bukan hanya suka menjaga penampilannya, pria dengan kelainan homoseksual juga memiliki hobi dalam berbelanja yang terkadang berlebihan. Mulai dari keperluan dapur, kosmetik hingga pakaian. Tak sedikit, pria-pria Maho memiliki serta menyukai pakaian dengan brand atau merk yang terkenal, dan bahkan dirinya pun selalu up to date dengan informasi barang-barang branded terbaru dan berbeda pada zaman logam di Indonesia.

  1. Gestur dan Sikap

Ciri-ciri lain yang dapat diperhatikan dari pria homoseksual yaitu mempunyai tubuh agak gemulai menyerupai wanita kebanyakan, kendati bentuk badan yang dimiliki cukup kekar atau atletis. Agar lebih jelas contohnya sebagai berikut :

  • Memiliki kebiasaan jari kelingking yang sering terangkat setiap kali melakukan sesuatu, baik itu minum, makan, hingga pada posisi tidur sekalipun.
  • Cara berjalan yang cukup gemulai dan melenggak lenggok bak wanita pada umumnya.
  • Memiliki gestur yang mirip perempuan meskipun memiliki badan atletis.
  1. Senang Menggosip

Pada umumnya, pria maho sering dan menyukai bergosip, gibah atau membicarakan orang lain. Kendati pria-pria normal secara umum juga kerap kali melakukan hal serupa, akan tetapi biasanya pembahasan hanya sekadarnya tanpa terlalu mendalam. Namun, jika gibah ini dilakukan oleh pria homoseksual biasanya pembahasan akan lebih banyak berkomentar tentang kehidupan orang lain, bahkan tak jarang jika para pria-pria maho tak segan untuk menunjukkan kepeduliannya kepada kehidupan orang lain khususnya para pria tampan.

  1. Selalu Tampil Wangi

Jauh berbeda dengan sejarah burung garuda, pria-pria homoseksual pada umumnya menyukai dan memilki kebiasaan untuk menjaga tubuhnya agar selalu dalam keadaan wangi, bahkan wangi plus kebersihan menjadi salah satu hal penting untuk merekan. Alhasil, pria-pria katagori ini tak akan keberatan bila harus membeli parfum dengan merek tenama yang tentunya mempunyai harga cukup mahal. Semua hal tersebut dilakukan tak lain dan tak bukan sebagai cara dalam menjaga tubuh tetap wangi.

  1. Menyukai Baju Ketat

Tak sama dengan pria-pria norma pada umumnya yang menyukai kaos dengan ukuran yang berukuran longgar dan nyaman, pria Hamoseksual lebih menyukai baju-baju  yang terbilang ketat. Hal tersebut memiliki tujuan untuk mempertontonkan bentuk tubuh yang telah dilatih di tempat fitness, dangan cara itu diharapkan bisa menarik perhatian pria-pria lain yang berada di sekililingnya.

  1. Mengajak Ke Klub atau Komunitas Maho

Ciri-ciri orang maho palling parah yaitu jika pria atau teman anda memberikan kejutan dengan cara mengajak berpergian ketempat asing dan ternyata tempat itu sudah dipenuhi dengan pria-pria yang saling berpasangan (sesama jenis) yang jumlahnya tidak sedikit. Bila anda menanyakan hal tersebut, lalu rekan anda tak menjawab atau bahkan pura-pura tak mengetahui bisa dipastikan jika pria-pria didalam klub atau lokasi baru itu mempunyai kelakinan homoseksual.

Sebelum menyelesaikan membaca artikel ini, ada baiknya mengetahui sejarah catur. Penjelasan ciri-ciri orang homo sudah dijelaskan diatas, dengan mengetahui ciri-ciri tersebut dapat membuat anda bersikap pada saat bertemu dengan mereka. Homoseksual ini juga dapat ditangani serta disembuhkan, untuk itu diperlukan dukungan penuh dari pihak keluarga dan teman-teman terdekat supaya proses penyembuhan bisa berjalan cepat. 

The post 11 Ciri-Ciri Orang Maho (Homo) yang Harus Diketahui appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Hari Valentine – Perkembangan dan Tokohnya (Lengkap) /manusia/sejarah-hari-valentine Wed, 24 May 2017 02:49:29 +0000 /?p=563 Sejarah Hari Valentine dimulai sejarah ratusan tahun lalu untuk merayakan hari kasih sayang. Setiap bulan Februari tanggal 14, setiap pasangan khususnya pasangan muda-mudi selalu berpesta dan saling mengadakan pesta tukar…

The post Sejarah Hari Valentine – Perkembangan dan Tokohnya (Lengkap) appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Hari Valentine dimulai sejarah ratusan tahun lalu untuk merayakan hari kasih sayang. Setiap bulan Februari tanggal 14, setiap pasangan khususnya pasangan muda-mudi selalu berpesta dan saling mengadakan pesta tukar kado. Ya, Karena itu lah hari valentine alias hari kasih saying, di mana setiap pasangan memadu kasih melalui tukar kado. Tapi, mengapa hari valentine dirayakan setiap tanggal 14 Februari ? Kali ini kita akan berbagi informasi tentang bagaimana asal usulnya atau sejarah dari Hari Valentine dan apa arti sebenarnya dari Hari Valentine. Kalau sudah tahu, pasti kamu tidak asal-asalan ikut-ikutan Hari valentine. (Baca juga: Sejarah Candi Mendut)

Hari Valentine merupakan hari yang sangat identik dengan kasih sayang dan penuh cinta atau kalimat-kalimat yang puitis mulai bermunculan dari setiap pasangan.

Baca juga:

Sejarah Hari Valentine

Perlu kamu ketahui, ternyata di tanggal 14 Februari tepatnya pada tahun 270 Masehi terdapat peristiwa hukuman mati pada seorang pahlawan dari agama Kristen. Pahlawan itu bernama Santo Valentine. Sehingga kebanyakan umat nasrani atau Kristiani merayakan hari itu di setiap tanggal 14 Februari. (Baca juga: Sejarah Catur)

Sehingga, sampai sekarang kamu pasti sering melihat mulai banyak pasangan di setiap tanggal 14 Februari orang-orang atau setiap pasangan saling mengirimkan pesan atau puisi cinta. Mereka memperingati hari itu karena ingin memberikan apresiasi kepada pahlawannya yaitu Santo Valentine yang telah dihukum mati karena mempertahankan keyakinannya. Santo Valentine merupakan seorang utusan dari Rhaetia dan dimuliakan di Passau sebagai Uskup pertama di sepanjang sejarah dunia Kristiani. Itulah makna di balik Hari Valentine. (Baca juga: Sejarah Kota Tua Jakarta)

Perkembangan Hari Valentine

Hari Valentine ini dinobatkan sebagai hari raya bangsa Romawi Paganis. Bangsa ini merupakan bangsa yang menyembah berhala semenjak 17 abad silam. Sehingga, hari Valentine ini merupakan sebutan sebagai tanda kecintaan kepada sesembahan mereka.

Ada banyak versi mengenai sejarah Hari Valentine. Namun, ada sebagian besar yang mengatakan bahwa Hari Valentine belum dapat dipastikan latar belakangnya, sehingga sejarahnya masih simpang siur.

Baca juga:

1. Abad ke-4 SM

Perayaan Hari Valentine pun telah dimulai sejak abad ke-4 Sebelum Masehi yang diadakan pada tanggal 15 Februari. Perayaan ini awalnya bertujuan sebagai bentuk kehormatan Dewa Lupercus. Dewa Lupercus merupakan dewa kesuburan yang dilambangkan dengan patung manusia setengah telanjang dan berpakaian yang terbuat dari bahan kulit kambing. (Baca juga: Sejarah Olahraga Lari)

Peringatan ini diadakan dalam bentuk upacara yang di dalam upacara tersebut terdapat penarikan undian seperti di jaman sekarang serupa penarikan kupon undian doorprize. Berbeda dengan pada masa itu, bahwa undian tersebut digunakan untuk mencari dan mendapatkan pasangan.

Undian tersebut berupa gulungan kertas yang ditarik oleh setiap pria. Gulungan kertas tersebut di dalamnya terdapat nama gadis yang ada di situ. Setelah mendapatkan gadis, setiap pria bisa menikahi gadis itu selama satu tahun. Setelah satu tahun, sang pria bisa meninggalkan gadis itu. Setelah sang gadis ditinggalkan, dia bisa menuliskan namanya di gulungan kertas tersebut. Sehingga ia bisa mendapatkan pasangan kembali di tahun berikutnya. (Baca juga: Sejarah Runtuhnya Bani Ummayah)

2. Pada 269 Masehi

Pada 14 Februari 269 Masehi terdapat peristiwa yaitu meninggalnya seorang pendeta kristiani yang bernama Valentine. Pendeta tersebut juga terkenal sebagai tabib yang dermawan. Pada waktu itu, masih di bawah pimpinan Kaisar Claudius yang terkenal dengan kekejamannya. Diketahui bahwa Valentine sangat membenci Claudius karena kekejamannya. Claudius sendiri berambisi untuk memiliki pasukan militer yang sangat besar hingga ia menginginkan semua pria dapat bergabung dengan militer kerajaannya. (Baca juga: Sejarah Islam di Indonesia)

Namun, para pria pada masa itu tidak ingin terlibat dalam perang sehingga banyak yang memutuskan untuk menolak perintah Kaisar Claudius. Hal ini disebabkan karena para pria pada masa itu tidak ingin meninggalkan keluarganya. Dengan adanya penolakan besar-besaran, membuat Cladius marah besar hingga muncul idenya yang gila. Ide gila itu telah didasari dengan pemikirannya yaitu, “Jika semua pria tidak menikah, maka mereka tidak memiliki keluarga dan mau bergabung dengan militer karena tidak memiliki keluarga.”

Baca juga:

Setiap pasangan muda banyak yang menolak dengan ide gila itu, pun juga dengan St. Valentine. Hingga akhirnya St. Valentine menghiraukan perintah itu dan tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta yang menikahkan para pasangan. Kegiatan yang dilakukan St. Valentine ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Hingga kegiatan yang dilakukan St. Valentine diketahui oleh Kaisar Claudius dan membuat Claudius memberikan peringatan kepada St. Valentine. Namun, St. Valentine tetap tidak menggubrisnya dan tetap melanjutkan kegiatannya di dalam sebuah kapel kecil yang hanya menggunakan lilin sebagai penerangan. (Baca juga: Sejarah Benu Asia)

Hingga di suatu malam hari, ia tertangkap basah telah menikahkan salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, sedangkan St. Valentine tertangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Dia mendapatkan vonis yaitu hukuman mati dengan dipenggal kepalanya karena berlawanan dengan aturan pemerintahan. Vonis itu pun dijatuhkan pada tanggal 14 Februari.

Kematian Valentine pun tersebar luas hingga ke pelosok kota Roma. Setiap penduduk Roma dan sekitarnya selalu mengisahkan hal ini ke anak-anak kecil hingga semua tersebar luas dari abad ke abad. (Baca juga: Sejarah Alat Musik Angklung)

Beberapa abad kemudian, agam Katolik pun mulai berkembang dan para pemimpin gereja Katolik ingin turut andil dalam peristiwa ini. Sehingga muncullah siasat mereka untuk mencari seorang tokoh baru sebagai pengganti Dewa Kasih Sayang yang awalnya bernama Lupercus, kini digantikan oleh Santo Valentine.

3. Pada 494 Masehi

Paus Gelasius I telah mengubah upacara Lupercaria yang dilaksanakan setiap tanggal 15 Februari ini menjadi perayaan resmi oleh pihak gereja. Dan dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan menjadi 14 Februari yang bertepatan dengan kematian Santo valentine sebagai bentuk penghormatan dan pengkultusan kepada Santo Valentine. (Baca juga: Sejarah Gitar)

Hingga pada akhirnya, perayaan Lupercaria yang dulunya ada, kini telah digantikan oleh perayaan Hari Valentine. Ada yang berpendapat bahwa sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, telah diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentine. Hingga jenazah tersebut dipindahkan ke sebuah peti emas dan dikirim ke geraja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, kota Irlandia. (Baca juga: Sejarah Sepak Bola)

Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Hingga sekarang, banyak para wisatawan yang mengunjungi gereja tersebut sebagai ziarah mereka kepada Valentine. Ketika peti emas di pindah, peti tersebut di arak oleh umat Kristiani dan Katolik dengan prosesi yang khusyuk dan dibawa ke sebuah altar yang tinggi. Dan pada hari itu juga, sebuah misa khusus diadakan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Baca juga:

4. Pada Tahun 1969

Pada tahun 1969,Sejarah Hari Valentine ini telah dihapus dari kalender gerejawi sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas dalam penghapusan santo-santa yang asal usulnya masih simpang-siur dan dipercaya sebagai legenda saja. Namun, pestanya masih dirayakan oleh paroki-paroki tertentu. (Baca Juga : Sejarah Burung Garuda)

Hingga sekarang, sesuai dengan perkembangan yang ada, hari Kasih Sayang ini menjadi semacam rutinitas ritual bagi kaum gereja untuk dirayakan. Peringatan ini pun dibungkus dengan hiburan dan beberapa pesta agar tidak terlihat formal dan kaku. Pada hakikatnya Hari Valentine ini merupakan salah budaya Barat yang merupakan perayaan para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta dalam menyatakan cintanya di tanggal 14 Februari.

Budaya ini pun disimbolkan dengan adanya para pasangan yang saling bertukar note atau catatan cinta. Simbol modern dari Hari Valentine ini di antaranya adalah kartu yang berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido bersayap. Atau gambar anak kecil yang merupakan penyatu cinta dengan sayap seperti sayap bidadari. Dan ada yang mengatakan bahwa Cupido ini adalah anak dari St. Valentine. (Baca Juga : Sejarah Olahraga Renang)

5. Pada Abad ke-19

Tradisi penulisan notisi berupa pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara missal. Bahkan The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) ini telah memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kart valentine telah diproduksi per tahunnya. Mereka pun juga menyatakan bahwa yang menggunakan kartu ini kebanyakan adalah wanita.

6. Pada Abad ke-20

Di Amerika Serikar, tradisi bertukaran kartu mulai diperluas dengan memberikan segala macam hadiah. Dan dalam bentuk pemberian hadiah ini kebanyak para pria yang melakukannya dibandingkan wanita. Hadiah-hadiah tersebut bisa berupa bunga mawar, cokelat, dan boneka. Namun, kebanyakan mereka menggunakan bunga mawar dan cokelat. (Baca Juga : Sejarah Jembatan Ampera)

7. Pada Tahun 1980

Industry berlian pun mulai mempromosikan Hari Valentine sebagai sebuah kesempatan mereka dalam bentuk strategi marketing mereka. Mereka membujuk para pria untuk memberikan hadiah berupa berlian sebagai bentuk kasih sayang pria kepada wanitanya di Hari Valentine. Namun, ada juga yang menganggap bahwa sebenarnya Hari Valentine ini bukan merupakan bentuk kasih sayang mereka kepada pasangannya saja, melainkan kepada keluarga juga bisa dilakukan pada hari Kasih Sayang ini.

Baca Juga :

Mengenal Valentinus

Euphoria bulan Februari sebagai Hari Kasih Sayang dan Hari Kesuburan ini sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala dan bahkan sebelum St. Valentino meninggal dihukum mati. Menurut tarikh kalender Athea Kuno, pertengahan Januari dan pertengahan Februari ini merupakan bulan Gamelion yang dikhususkan sebagai bentuk persembahan kepada pernikahan suci antara Dewa Zeus dengan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari merupakan hari raya Lupercalia yang merupakan sebuah perayaan untuk dewa Lupercus sebagai dewa Kesuburan. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus pun mempersembahkan korban kambing kepada sang Dewa lalu dilanjutkan dengan minum-minum anggur. Mereka akan lari-lari di jalanan Roma kuna pad waktu itu sembari membawa beberapa potongan kulit domba dan menyentuh siapapun yang mereka jumpai. Pada masa itu, para wanita sangat berantusias untuk disentuh, karena mereka percaya bahwa ketika disentuh akan mendapatkan kesuburan dan bisa dikaruniai anak dengan mudah. (Baca Juga : Sejarah Radio)

Para pemuka Katolik berpendapat bahwa nama Valentinus tidak bisa merujuk ke tiga martir atau Santo yang berbeda. Santo merupakan seseorang yang dinobatkan sebagai orang suci alias tidak menikah. Ketiga martir itu di antaranya adalah:

  • Seorang pastor di Roma
  • Soerang uskup Interamna (modern Terni)
  • Seorang martir di provinsi Romawi Afrika

Hubungan antara ketiga martir tersebut dengan Hari Kasih Sayang ini sangat tidak memiliki hubungan apapun. Bahkan Paus Gelasius I pada tahun 496 Masehi menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui ketiga martir ini. Namun, tanggal 14 Februari ditetapkan sebagai Hari Raya peringatan St. Valentinus. Ada juga yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mempertahankan Hari Raya Lupercalia yang dirayakan pada setiap tanggal 15 Februari. (Baca Juga : Sejarah Olahraga di Indonesia)

Valentines merupakan seorang calon uskup Roma pada tahun 143 Masehi. Di dalam ajarannya, bahwa tempat tidur pelaminan memilik itempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Teori tersebut pun berbeda sekali dengan konsep dalam agama Kristen pada umumnya. Bahkan Stephan A. Hoeller yang merupakan seorang pakar agama menyatakan bahwa pendapatnya tentang Valentinus ini tentang “Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Balentinus juga secara prominen menekank dua sakramen agung dan misterius yang dipanggil ‘penebusan dosa’ dan ‘tempat pelaminan’.

Baca Juga :

Ya, itulah sejarah mengenai asal-usul Hari Kasih Sayang atau Hari Valentine. Kamu jadi tahu kan, sebenarnya Valentine itu apa maknanya dan sejarahnya bagaimana. Bahkan hingga sekarang sejarah Hari Valentine masih simpang siur dan masih banyak pakar yang meneliti.

The post Sejarah Hari Valentine – Perkembangan dan Tokohnya (Lengkap) appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Hari Ibu di Indonesia dan di Dunia /manusia/sejarah-hari-ibu-di-indonesia Thu, 30 Mar 2017 09:02:48 +0000 /?p=499 Berbicara mengenai perayaan Hari Ibu yang diperingati setiap tahun, merupakan moment yang sayang untuk dilewatkan oleh sebagian besar orang. Situasi ini agaknya menelisik rasa penasaran kita bersama untuk mengetahui asal…

The post Sejarah Hari Ibu di Indonesia dan di Dunia appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Berbicara mengenai perayaan Hari Ibu yang diperingati setiap tahun, merupakan moment yang sayang untuk dilewatkan oleh sebagian besar orang. Situasi ini agaknya menelisik rasa penasaran kita bersama untuk mengetahui asal muasal dirayakannya moment kebesaran bagi seorang ibu pada khususnya, dan perempuan pada umumnya. Berikut ulasan mengenai sejarah munculnya hari Ibu di Indonesia. Simak ya!

Baca juga:

Pengertian Hari Ibu

Hari Ibu adalah sebuah perayaan khusus yang juga ditetapkan sebagai perayaan internasional bagi sebagian besar negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Perayaan ini dimaksudkan untuk mengenang pengorbanan dan jasa seorang ibu yang berjuang demi keluarganya. Makna perayaan ini adalah sebagai perenungan bahwa sosok ibu merupakan peran yang sangat vital dalam sebuah keluarga dan tidak bisa digantikan. Hal inilah yang mengilhami semangat para perempuan pada masa lalu untuk berjuang demi harga diri dan martabat kaumnya. (Baca Juga : Sejarah Danau Toba )

Perayaan Hari Ibu di Indonesia biasanya diperingati dengan berbagai acara yang menghibur dan memanjakan para ibu rumah tangga dari tugasnya sehari-hari. Intinya pada hari tersebut seorang ibu akan dibebaskan dari tugas domestik seperti mencuci, memasak, dan sebagainya. Ibaratnya, seorang ibu diperlakukan layaknya ratu dalam sehari yang wajib dilayani segala keperluannya. Namun, secara filosofi makna perayaan Hari Ibu yang sesungguhnya adalah  memaknai peran kaum perempuan baik sebagai seorang ibu, seorang istri, dan peran lain yang berkaitan dengan sosial mereka. Oleh karena itu, tidak heran jika di Indonesia perayaan Hari Ibu diperingati dengan penuh suka cita setiap tahunnya. Namun menyayangi dan membantu tugas seorang ibu itu jangan hanya karena sedang dalam perayaan hari ibu, tapi bantu dan sayangilah setiap hari.

Artikel Terkait:

Sejarah Hari Ibu Di Dunia

Menurut sejarahnya kali pertama perayaan Hari Ibu diperingati di Amerika pada tahun 1908. Pada tahun tersebut, Anna Jarvis, seorang sosok yang berpengaruh kelahiran West Virginia tengah mengadakan peringatan atas meninggalnya sang ibu tercinta. Di depan nisan sang Ibu, Anna berjanji untuk mendedikasikan dirinya bagi kehidupan para ibu di dunia. Berbagai kegiatan sosial ditekuni oleh Anna untuk mencapai niat mulianya tersebut. Hingga akhir hayat, dirinya aktif sebagai perempuan yang memperjuangkan segala hal yang dibutuhkan bagi seorang ibu dan perempuan. Perjuangan yang dilakoninya tidak sia-sia, dirinya dikenal menjadi pelopor Hari Ibu se-dunia. Hingga pada tahun 1914 Kongres Amerika Serikat meloloskan resolusi bersama, dan Presiden saat itu Woodrow Wilson bersedia menandatangani didirikannya hari Ibu.

Baca juga:

Sejarah Hari Ibu di Indonesia

Perayaan Hari Ibu di negara kita diperingati setiap 22 Desember pada setiap tahunnya, peringatan ini juga ditetapkan sebagai peringatan nasional sejak tahun 1959. Untuk tanggal peringatan di setiap negara memang terdapat perbedaan yang cukup signifikan, karena beberapa negara besar di Eropa dan Amerika merayakannya pada pertengahan tahun. Di Indonesia peringatan Hari Ibu sengaja dimaksudkan untuk membakar semangat para perempuan Indonesia agar menyadari pentingnya nasionalisme. Sejarah peringatan hari Ibu di Indonesia dimulai saat Sumpah Pemuda yang menggelitik kaum perempuan saat itu untuk mewadahkan perkumpulan mereka secara mandiri, karena pada saat itu perkumpulan perempuan masih bagian dari organisasi pemuda. Berikut penjelasan dibentuknya Hari Ibu sebagai perayaan nasional di Indonesia.

  • Kongres Perempuan I, kali pertama diadakan di kota pelajar Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928. Pada saat itu beberapa perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan yang berasal dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Dalam kongres ini diputuskan bahwa telah dibentuk Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia atau disingkat PPPI.
  • Tahun 1929, Organisasi Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia atau disingkat PPII.
  • Kongres Perempuan Indonesia II, digelar di Jakarta pada tahun 1935. Pada saat kongres ini diadakan, terbentuklah Badan Kongres Perempuan Indonesia yang pada intinya menetapkan peran perempuan Indonesia sebagai pihak yang berkewajiban untuk mendidik generasi baru yang sadar akan nasionalisme.
  • Kongres Perempuan Indonesia III, diadakan pada tahun 1938 di kota kembang, Bandung. Dalam kongres ini disepakatilah bahwa pada tanggal 22 Desember aalah diperingati sebagai Hari Ibu di negara Indonesia.
  • Penetapan Hari Ibu tanggal 22 Desember pada Kongres Perempuan Indonesia III tersebut akhirnya diperkuat dengan pernyataan Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, dengan mengukuhkan dalam Keputusan Presiden no 316 tahun 1959, bahwa Hari Ibu diperingati sebagai hari nasional di Indonesia pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden No. 316 tahun 1959 tentang hari nasional yang bukan hari libur.

Baca Juga:

Beberapa peristiwa dari tahun ke tahun tersebut menjadi akar dari kesatuan perjuangan perempuan Indonesia. Bagi bangsa Indonesia, peringatan Hari Ibu dimaksudkan tidak hanya untuk menghormati pengorbanan dan jasa perempuan terutama perannya menjadi seorang ibu, melainkan jasa kaum perempuan secara universal. Selain itu peringatan Hari Ibu ini menandai semangat perempuan Indonesia yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal tersebut juga tergambar pada lambang istimewa di Hari Ibu berupa setangkai bunga melati. Makna dari lambang tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

  • Kekuatan dan kesucian hati seorang ibu untuk berkorban demi keluarganya
  • Kasih sayang yang mutlak tanpa pamrih dari seorang ibu kepada anaknya
  • Kesadaran akan kodratnya sebagai wanita yang harus mengabdi pada keluarga, bangsa, dan negara.

Sebenarnya jika dilihat dari sejarah masa lalu, perjuangan kaum perempuan di Indonesia sudah lebih dulu dipelopori oleh pahlawan wanita abad 19. Pahlawan wanita Indonesia seperti Cut Nyak Dien, R.A Kartini, M. Cristina Tiahahu, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Cut Meutia, dan masih banyak lainnya sudah berjuang memerdekakan kaum wanita dari penindasan baik di ranah pendidikan dan beberapa bidang lainnya. Jadi, sudah sejak lama, feminis Indonesia ini menyatukan hati untuk bersama-sama menjunjung tinggi harkat dan martabat kaum perempuan di mata dunia. Hal inilah yang memelopori feminis pada masa Sumpah Pemuda untuk semakin menunjukan eksistensinya. Mereka mulai menggarap wacana tentang pelibatan perempuan didalam pergerakan perjuangan kemerdekaan, mengikutsertakan kaum perempuan dalam kemajuan bidang pembangunan, perbaikan gizi, kesehatan bagi ibu dan anak, serta beberapa aspek lain yang berkaitan dengan kesejahteraan perempuan.

Baca juga:

Penjelasan tersebut menggambarkan terbentuknya Hari Ibu sebagai peringatan nasional membutuhkan perjuangan yang tidak mudah saat itu. Kaum wanita pada era tersebut memperjuangkan berbagai hal yang berkaitan dengan kesejahteraan perempuan baik sebagai seorang ibu maupun seorang istri. Demikian artikel informatif mengenai sejarah Hari Ibu di Indonesia. Semoga bermanfaat bagi anda dan semakin menghargai jasa seorang ibu dan perempuan.

The post Sejarah Hari Ibu di Indonesia dan di Dunia appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>