Benua terbesar ketiga di dunia setelah Asia dan Amerika adalah Afrika dengan jumlah penduduk kedua terbanyak setelah Asia sebesar 800 juta penduduk di 54 negara, atau satu pertujuh populasi dunia. Afrika meliputi sekitar 20,3% dari total seluruh daratan di bumi. Keeksotisan alamnya membuat banyak bangsa tertarik menguasai dan mendudukinya sehingga terjadi berbagai percampuran budaya dan juga peninggalan bersejarah di dunia yang unik.
Bangunan Bersejarah Di Afrika
Mulai dari Inggris, Perancis, Portugis dan beberapa bangsa lainnya tercatat pernah menduduki Afrika. Hasilnya ada banyak struktur kuno yang masih berdiri di benua ini. Benua Afrika sangat luas dan terdiri dari banyak wilayah dan negara, sehingga mustahil merangkum semua bangunan bersejarah di negara Afrika dalam satu tulisan saja. Berikut ini adalah sebagian dari bangunan bersejarah tersebut yang masih berdiri sampai sekarang dan menjadi tujuan wisata para turis yang berkunjung ke Afrika.
1. Fort Jesus, Kenya
Fort Jesus adalah benteng Portugis yang dibangun pada tahun 1593 di Pulau Mombasa. Benteng ini dibangun untuk mengamankan kehidupan kaum Portugis di Pantai Timur Afrika dan mengalami lebih banyak gangguan dari benteng lain di Afrika karena permusuhan pihak lain yang hidup di Mombasa. Benteng ini pernah diserang oleh Omani dari Arab pada 1696-1698 dan digunakan sebagai barak prajurit dan penjara Inggris pada 1837-1895. Perancang benteng ini adalah arsitek Italia Joao Batista Cairato. Bangunan bersejarah di Afrika ini menjadi museum pada 1962 dan masuk dalam daftar UNESCO World Heritage Centre untuk refleksi bersejarahnya akan masa Renaissance dan dokumentasi akan inovasi militer pada abad ke 15 dan 16.
2. Larabanga Mosque, Ghana
Situs bersejarah di kota Islam Larabanga di Distrik Gonja Barat di bagian utara. Pendirian masjid ini dipercaya dilakukan oleh seorang pedagang Islam bernama Ayuba pada 1421. Konon fondasi masjid ini telah ada secara misterius dan Ayuba hanya melanjutkan pembangunannya. Masjid ini juga menyimpan Al – Qur’an yang usianya sangat tua yang dipercaya diturunkan langsung kepada seorang imam bernama Bramah pada tahun 1600an setelah ia terus menerus berdoa tanpa henti.
Desain masjid ini mengikuti arsitektur Sudan ditandai dengan dua menara berbentuk piramid, minaret dan mihrabnya. Usaha konservasi pada 1970an berlangsung dengan tidak efektif karena struktur masjid terkena rayap dan kayu yang membusuk, kerusakan dari angin dan hujan memperburuk keruntuhan menara masjid. Pada 2002 masjid ini masuk dalam daftar World Monuments Watch sebagai bangunan yang membutuhkan perbaikan restoratif segera.
3. Telouet Kasbah, Maroko
The Kasbah of Telouet adalah bangunan bersejarah di Afrika yang merupakan tujuan turis populer bertempat di rute karavan lama menuju Ouzarzate dan gurun Sahara tepat diluar Marrakesh. The Kasbah adalah rumah dari Gubernur Marrakesh, T’hami el Glaoui dan keluarganya pada awal abad ke 20. Kasbah menghadap sungai Imarene, memiliki sejumlah ruangan yang didekorasi termasuk harem dan area pertemuan yang didekorasi dengan gaya interior Andalusian. Bangunan ini tidak pernah diselesaikan pembangunannya dan beberapa bagiannya mulai mengalami kerusakan.
4. Kolmanskop, Namibia
Kolmanskop adalah kota hantu di Namibia yang paling terkenal terletak beberapa kilometer dari Luderitz. Kota ini aktif sekitar 40 tahun di awal 1900an sebagai hasil dari booming tambang berlian pada waktu itu. Ini adalah kota yang sibuk bagi orang – orang yang bekerja di perdagangan berlian, dan dianggap sebagai surga ditengah gurun Namib. Pengembangan Kolmanskop mencapai puncaknya pada 1920an namun kondisi kota menurun setelah Perang Dunia I ketika harga berlian merosot, membuat para penghuninya berpindah lebih jauh ke selatan ke Oranjemund.
5. Pemba, Mozambique
Pemba adalah ibukota dari kota Cabo Delgado di utara Mozambique yang menjadi lokasi dari pantai – pantai putih yang menjadi surga bagi para penyelam dan pecinta olah raga air. Disini banyak bangunan atau situs bersejarah termasuk tempat perdagangan budak di Ponta Romero Lighthouse yang merupakan monumen bersejarah dimana para budak diperjual belikan. Afrika juga mengambil bagian dalam Konferensi Asia Afrika yang pada akhirnya menginspirasi sejarah museum asia afrika di bandung atau juga dikenal dengan sejarah museum KAA.
6. Beit al-Ajaib, Zanzibar
Bangunan bersejarah di Afrika yang dikenal sebagai House of Wonders atau rumah keajaiban adalah salah satu landmark bersejarah Zanzibar yang terkenal. Berlokasi di area tepi laut dari kota Zanzibar, istana ini dibangun pada 1883 untuk Sultan Barghash di bekas istana lama yang dulu digunakan oleh Ratu Fatuma, Mwinyi Mkuu (Penguasa) Zanzibar di abad ke 17.
Ini adalah gedung pertama di Zanzibar yang dipasangi listrik dan salah satu yang pertama di Afrika yang memiliki lift listrik sehingga disebut ‘House of Wonders’ oleh warga lokal. Sejak itu gedung ini sudah melewati pemboman pada 1800an karena kup politik yang gagal dan digunakan oleh Inggris serta pemerintah Tanzania sebagai markas politik. Kini bangunan ini dijadikan museum dimana pengunjung bisa mempelajari sejarah Zanzibar yang kaya akan budaya dan juga sejarah dari seluruh Pantai Swahili yang terbentang dari Somalia Selatan hingga Utara Mozambique.
7. Thebes, Mesir
Salah satu peninggalan peradaban mesir kuno adalah Thebes. Thebes adalah salah satu kota yang terkenal akan keantikannya dan bangunan kunonya. Beberapa berasal dari dinasti ke 11 pada tahun 2081SM – 1939 M dari peninggalan Mesir Kuno. Thebes terletak di kedua sisi peradaban Sungai Nil di tempat yang sekarang dikenal sebagai negara Mesir modern. Area Thebes termasuk situs arkeologis Luxor, Lembah Para Raja, Lembah Para Ratu, dan Karnak. Banyak peninggalan sejarah ditemukan di situs – situs ini termasuk kuil – kuil yang mengesankan, istana dan makam kerajaan yang mengungkap mengenai arsitektur, budaya religius, dan kehidupan sehari – hari akan Mesir Kuno.
8. Leptis Magna, Libya
Bangunan bersejarah di Afrika berikutnya adalah bangunan – bangunan dalam kota terbesar dari daerah kuno Tripolitania yang bertempat di pantai Mediterannia yang sekarang merupakan bagian Barat Laut Libya. Memiliki beberapa peninggalan arsitektur peradaban Romawi terbaik di dunia yang didirikan pada awal abad ke 7 SM oleh bangsa Phoenicia dan kemudian oleh bangsa Carthaginia kemungkinan pada akhir abad ke 6 SM.
Kota ini menjadi pusat perdagangan di Mediterania dan jalur antar sahara. Pada akhirnya Leptis Magna dikenal sebagai salah satu kota yang paling dikenal dalam kerajaan Romawi, berkembang dibawah Kaisar Septimus Severus (193 M – 211 M) sebelum mengalami penurunan karena konflik regional. Penaklukan bangsa Arab membuatnya menjadi puing – puing pada 642 M dan terkubur dalam pasir, hingga ditemukan pada awal abad ke 20.
9. Gereja Batu Pahat Lalibela, Ethiopia
Lalibela yang terletak di utara tengah Ethiopia terkenal akan gerejanya yang dipahat dari batu. Pendiriannya bisa ditelusuri hingga akhir abad ke 12 hingga awal abad ke 13. Sejumlah sebelas gereja yang penting di dalam tradisi Kristen Ethiopia dibangun selama kekuasaan Kaisar Lalibela. Diatur dalam dua kelompok utama dan dihubungkan dengan lorong – lorong bawah tanah. Yang terkenal diantara sebelas gereja tersebut adalah House of Medhane Alem atau Saviour of The World yang merupakan gereja terbesar, House of Golgotha yang terdapat makam Lalibela, dan House of Mariam yang terkenal karena lukisan dindingnya. Berabad – abad setelah dibangun, gereja ini masih menarik ribuan peziarah pada hari – hari keagamaan penting.
Benua Afrika sudah lama dihuni dan memiliki berbagai situs bersejarah yang masih ada hingga sekarang. Beberapa dari daftar bangunan bersejarah di Afrika ini tidak hanya merupakan satu bangunan namun merupakan sekelompok bangunan yang memiliki cerita sejarah tersendiri. Kebanyakan dari situs sejarah tersebut sulit dikenali lagi sebagai bangunan utuh dan lebih menyerupai struktur yang belum selesai karena tergerus cuaca dan waktu. Beberapa bangunan lainnya masih sangat terawat dan telah mengalami restorasi yang diperlukan sehingga tidak terancam punah.