Tokoh – Sejarah Lengkap Sejarahwan Thu, 26 Dec 2019 03:49:26 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.8.3 Biografi Bill Gates: Sang Pendiri Microsoft /tokoh/biografi-bill-gates Thu, 26 Dec 2019 03:49:23 +0000 /?p=4286 William Henry “Bill” Gates III adalah seorang investor, pebisnis, penulis dan filantropis yang berasal dari Amerika Serikat. Dulu dia juga mantan CEO yang sekarang ini memimpin perusahaan Microsoft. Microsoft adalah perusahaan yang bergerak…

The post Biografi Bill Gates: Sang Pendiri Microsoft appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
William Henry “Bill” Gates III adalah seorang investor, pebisnis, penulis dan filantropis yang berasal dari Amerika Serikat. Dulu dia juga mantan CEO yang sekarang ini memimpin perusahaan Microsoft. Microsoft adalah perusahaan yang bergerak di bidang perangkat lunak yang didirikannya bersama Paul Allen. Ia menduduki peringkat tetap di antara orang-orang terkaya di dunia dan menempati peringkat pertama sejak 1995 hingga 2007. Bill Gates juga termasuk di kisah sejarah microsoft word.

Ketertarikan Bill Gates pada Komputer

Gates lahir dari seorang ayah bernama William H. Gates, Sr. dan seorang ibu bernama Mary Maxwell Gates. Gates memiliki leluhur dari Jerman, Inggris, Irlandia dan Skotlandia. Termasuk keluarga dari golongan menengah ke atas. Henry Gates berprofesi sebagai pengacara ternama sementara ibunya mendapat posisi bagus dengan menjadi sebagai anggota dewan direktur United Way dan First Interstate BancSystem. Gates sendiri adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Dia punya seorang adik bernama Libby dan kakak perempuan bernama Kristianne dan seorang adik bernama Libby.

Gates sebenarnya sudah sangat berminat dengan komputer yang pada waktu itu masih berada di umur tiga belas tahun. Awalnya ketika Mothers Club di sekolahnya, Lakeside School, membeli beberapa komputer General Electric dan sebuah terminal Teletype Model 33 ASR untuk para siswanya. Gates mulai tertarik dengan cara komputer bekerja. Yaitu dengan cara mengeksekusi kode dari perangkat lunak dengan sangat baik. Lalu Gates mencoba melakukan pemrograman pertamanya dengan bahasa pemrograman berjenis BASIC.

Selain komputer yang dipelajari Lakeside School, Gates juga belajar sistem lain. Jenisnya adalah sistem minikomputer bernama DEC PDP. Terutama berjenis PDP-10 yang waktu itu dimiliki oleh Computer Center Corporation (CCC). Tapi sayangnya, untuk menggunakan komputer PDP-10 ini sebenarnya dibatasi waktu. Gates dan beberapa sahabatnya Kent Evans, Ric Wellan dan Paul Allen mencoba mengakalinya untuk mendapatkan tambahan waktu. Mereka mengeksploitasi bug disistem operasi. Tapi sialnya aksi mereka tertangkap dan CCC pun melarang mereka untuk mengakses sistem selama musim panas berlangsung.

Bahasa Pemrograman Bill Gates

Ketika masa hukuman hampir berakhir, empat sekawan itu malah ditawari oleh CCC untuk mencari bug lain di perangkat lunak CCC dan tentu saja dengan imbalan waktu tambahan untuk menggunakan komputer. Di tempat CCC ini Gates menggunakan kesempatan untuk belajar tentang bahasa pemrograman. Sehingga selain BASIC, dia juga menguasai program yang ditulis dalam bahasa LISP dan FORTRAN. Dia dan teman-temannya bekerja di CCC hingga tahun 1970.

Pada tahun 1971, empat siswa Lakeside itu bekerja Information Sciences, Inc. setelah CCC bangkrut. Mereka mengerjakan program pembayaran gaji dengan bahasa COBOL. mempekerjakan empat siswa Lakeside tersebut untuk menulis program pembayaran gaji dalam bahasa COBOL. Selain di Information Sciences, Inc., Gates juga bekerja di sekolah Lakeside untuk membuat program yang mengatur jadwal kelas siswa. Di usia 17 tahun, Allen dan Gates sudah mendirikan Traf-O-Data yang berfokus untuk menghitung lalu lintas yang menggunakan prosesor Intel 8008.

Gates menyelesaikan pendidikannya di Lakeside School pada tahun 1973. Dia mengambil tes SAT dan mendapat nilai yang sangat tinggi dan berkat nilai itu, ia diterima di Harvard College. Di Harvard inilah dia berkenalan dengan Steve Ballmer yang nantinya menggantikan Gates sebagai CEO Microsoft. Di tahun kedua ketika kuliah di Harvard, Gates membuat sebuah algoritme untuk pemilihan panekuk sebagai solusi masalah dalam kelas kombinatorika oleh Harry Lewis, yang merupakan salah seorang profesornya. Algoritma buatan Gates mencapai rekor tercepat selama tiga puluh tahun.

Bill Gates Mendirikan Microsoft

Gates sebenarnya tidak punya rencana belajar di Harvard. Dia suka menghabiskan waktunya untuk mengotak-atik komputer sekolah. Di tahun ketiganya di Harvard, MITS Altair 8800 berbasis CPU Intel 8080 pun dirilis. Peristiwa ini membuat Gates dan Allen melihatnya sebagai kesempatan untuk membangun perusahaan perangkat lunak komputer sendiri. Orang tua Gates pun sangat mendukung cita-cita putranya.

Setelah membaca majalah Popular Electronics yang memamerkan Altair 8800, Gates mengontak MITS yang merupakan pencipta mikrokomputer baru. Gates menginformasikan dirinya sedang menggarap penerjemah BASIC yang digunakan sebagai platformnya. Realitanya, Gates dan Allen tidak punya komputer Altair dan bahkan belum menuliskan kode BASIC. Rencana mereka hanya ingin membuat MITS menemui mereka.

Presiden MITS Ed Roberts untungnya setuju dan menemui mereka untuk mengamati demonya. Mereka mengembangkan emulator Altair yang bisa bekerja di sebuah minikomputer hanya dalam beberapa minggu dan kemudian penerjemah BASIC. Pertemuan di kantor MITS di berhasil menghasilkan kesepakatan untuk mendistribusikan program ini dengan nama Altair BASIC.

Agar proyek ini bisa berjalan lancar, Paul Allen bekerja di MITS. Gates absen dari Harvard agar bisa bekerja bersama dengan Allen pada November 1975. Akhirnya, berdirilah perusahaan kemitraan dengan nama Micro-Soft yang berada di Albuquerque. Pada tahun 1976, tanda penghubung pada “Micro-soft” dihapus kemudian pada tanggal 26 November 1976 nama dagang baru yaitu “Microsoft” didaftarkan di Kementerian Luar Negeri New Mexico. Sejak berdirinya Microsoft, Gates memutuskan tidak meneruskan pendidikannya di Harvard.

Para penggemar komputer sudah mengenal BASIC Microsoft secara luas. Tapi di saat itu pula, Gates menemui salinan pra-pasarnya sudah bocor dan terdistribusi ke orang luas. Pada bulan Februari 1976, sebagai respon atas kebocoran barusan, Gates menulis “Open Letter to Hobbyists” di surat berita MITS yang menyatakan bahwa MITS tidak boleh memproduksi, mendistribusikan, dan mempertahankan perangkat lunak berkualitas tinggi tanpa membayarnya. Sayangnya tindakan Bill Gates ini hanya diabaikan oleh banyak penggemar komputer, namun  Gates tetap pada keyakinannya agar para pengembang software harus mampu meminta bayaran.

Microsoft terbebas dari MITS pada akhir 1976 dan terus mengembangkan perangkat lunak bahasa pemrograman untuk berbagai sistem. Pada tanggal 1 Januari 1979, kantor pusat Microsoft berpindah dari Albuquerque ke Bellevue yang berada di Washington. Pada tahun-tahun awal Microsoft, semua karyawan punya tanggung jawab besar atas bisnis perusahaan. Gates mengawasi rincian bisnis dan juga menulis kode. Pada lima tahun pertama, Gates secara pribadi meninjau setiap baris kode yang dikirimkan perusahaan, dan sering menulis ulang beberapa bagian kode agar terlihat pas.

Bill Gates Memulai Kemitraan dengan IBM

IBM berusaha merayu Microsoft untuk menulis penerjemah bahasa pemrograman berjenis BASIC pada tahun 1980 untuk rencana komputer pribadi mereka selanjutnya yaitu IBM PC. Saat wakil dari IBM mengatakan bahwa IBM membutuhkan sistem operasi, Gates merujuk ke Digital Research. Digital Research merupakan pembuat sistem operasi berjenis CP/M yang umum digunakan di zaman itu. Tapi negosiasi IBM dan Digital Research tidak bisa membuahkan hasil dan mereka tidak bisa mendapatkan persetujuan lisensi. 

Wakil dari IBM yang bernama Jack Sams menyebut di pertemuan selanjutnya dengan Gates. Gates memintanya untuk mencari sebuah sistem operasi yang cocok. Gates bisa menemukan setelah beberapa minggu dan ingin menggunakan sistem operasi 86-DOS (QDOS). Sistem operasi QDOS sebenarnya mirip CP/M Perangkat lunaknya dibuat oleh Tim Paterson yang bekerja di Seattle Computer Products (SCP). Microsoft akhirnya membuat kesepakatan dengan SCP agar bisa menjadi agen lisensi eksekutif. Hingga di kemudian hari mendapat hak sebagai pemilik mutlak 86-DOS.

Setelah mengubah sistem operasi agar cocok untuk PC, Microsoft mengirimkannya ke IBM dalam bentuk PC-DOS dengan imbalan bayaran AS$50.000. Gates yakin produsen perangkat lunak lain akan meniru sistem IBM. Dia benar dan penjualan MS-DOS menjadikan Microsoft pemain utama dalam industri komputer. Pada 25 Juni 1981, Microsoft di bawah Gates melakukan restrukturisasi yang menggabungkan kembali perusahaan di negara bagian Microsoft dan menjadikan Gates Presiden dan Ketua Dewan Microsoft..

Microsoft Windows Bill Gates

Pada tanggal 20 November 1985, Microsoft mengeluarkan versi pertama Microsoft Windows. Kemudian Microsoft juga akhirnya bisa mendapatkan persetujuan dengan IBM agar bisa mengembangkan sistem operasi yang mampu bekerja secara terpisah yang bernama OS/2. Meskipun Microsoft dan IBM mampu mengembangkan versi pertama dari sistem ini, tapi karena adanya perbedaan level kreativitas malah mengakibatkan kerusakan pada kerja sama ini. Gates menulis memo internal pada tanggal 16 Mei 1991. Memo ini mengakhiri kerja sama pengerjaan OS/2 dan akhirnya Microsoft mengembangkan kernel Windows NT.

Pengunduran Diri dari Microsoft

Bill Gates mengundurkan diri dari CEO tertinggi Microsoft pada bulan Januari 2000. Meskipun begitu, dia masih menjabat sebagai kepala arsitek perangkat lunak. Pada Juni 2006, Gates berkata bahwa dia akan bekerja part-time di Microsoft dan full-time di Bill & Melinda Gates Foundation. Dia memberikan wewenang secara bertahap kepada Ray Ozzie yang menjabat sebagai kepala arsitek perangkat lunak dan juga Craig Mundie yang menjabat riset dan strategi tertinggi Microsoft. Hari kerja terakhir Gates di Microsoft di tanggal 27 Juni 2008. Sekarang, Bill Gates masih berada di Microsoft dengan jabatan ketua non-eksekutif.

Demikian informasi tentang biografi Bill Gates. Biografi Bill Gates sangat penting karena dia adalah salah satu pebisnis besar dan orang terkaya di dunia dengan cara mendalami hobi atau kesukaannya. Selain Bill Gates, tokoh terkenal lain yang berkontribusi dalam dunia teknologi yaitu Mark Zuckerberg dalam sejarah berdirinya facebook, Heimholtz Hertz dalam sejarah radio, Steve Jobs dalam sejarah berdirinya Apple dan sejarah televisi di Indonesia. Selain para ahli teknologi, dunia dipenuhi tokoh-tokoh terkenal contohnya nama-nama pendiri ASEAN.

The post Biografi Bill Gates: Sang Pendiri Microsoft appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Biografi Lengkap Bung Karno, Sang Proklamator Indonesia /tokoh/biografi-bung-karno Thu, 26 Dec 2019 03:42:02 +0000 /?p=3981 Bung Karno merupakan presiden pertama Republik Indonesia. Nama kecilnya adalah Koesno Sosrodihardjo dan biasa dipanggil dengan Bung Karno, Soekarno dan Pak Karno. Lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901…

The post Biografi Lengkap Bung Karno, Sang Proklamator Indonesia appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Bung Karno merupakan presiden pertama Republik Indonesia. Nama kecilnya adalah Koesno Sosrodihardjo dan biasa dipanggil dengan Bung Karno, Soekarno dan Pak Karno. Lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 dari pasangan Soekemi Sosrodihardjo sebagai Ayah dan Ida Ayu Nyoman Rai sebagai ibu. Beliau wafat beberapa tahun setelah peristiwa pemberontakan PKI dan pada tanggal 21 Juni 1970. Bung Karno mendapat gelar “Pahlawan Proklamasi” bersama dengan Muhammad Hatta. Anda mungkin juga perlu membaca tentang biografi Muhammad Hatta. Gelar ini diberikan oleh pemerintah karena banyak jasanya yang sangat besar kepada bangsa Indonesia.

Masa Muda Sang Proklamator

Masa kecil Bung Karno tidak tinggal dengan kedua orang tuanya yang tinggal di Blitar. Tapi Bung Karno tinggal bersama kakek yang bernama Raden Hardjokromo di Kota Tulungagung provinsi Jawa Timur. Bung Karno muda sempat bersekolah Tulungagung meski tidak bisa menyelesaikan pendidikannya karena harus ikut bersama dengan orang tuanya pindah ke Kota Mojokerto.

Di Mojokerto, Bung Karno kemudian bersekolah di Eerste Inlandse School yang waktu itu ayahnya juga bekerja di sekolah tersebut sebagai guru. Namun Bung Karno pindah ke ELS (Europeesche Lagere School) pada tahun 1911 yang setara sekolah dasar agar bisa dipersiapkan untuk masuk di HBS (Hogere Burger School) di Surabaya.

Setelah menyelesaikan pendidikan di HBS pada tahun 1915. Soekarno lalu tinggal di rumah seorang tokoh besar bernama Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau biasa dikenal dengan H.O.S Cokroaminoto yang merupakan sahabat dari ayah Soekarno. H.O.S Cokroaminoto adalah tokoh pendiri Serikat Islam (SI). Di rumah Cokroaminoto Bung Karno berkenalan dengan para tokoh besar pemimpin Sarekat Islam (SI) seperti Abdul Muis dan Haji Agus Salim.

Bung Karno dan Persahabatannya

Di mayoritas biografi Bung Karno yang ditulis, dijelaskan bahwa Bung Karni cukup akrab dengan Alimin, Muso, Semaun dan Darsono yang kelak dikenal sebagai orang-orang berhaluan kiri. Lalu ada Kartosuwiryo yang nantinya akan mendirikan Darul Islam dan melakukan pemberontakan melawan sahabatnya sendiri yaitu Soekarno. Pada akhirnya, Bung Karno sendirilah yang terpaksa menandatangani persetujuan hukuman mati pada Kartosuwiryo yang sudah menjadi sahabatnya ketika masa muda. Para calon politisi muda itu tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk belajar berorganisasi dan berilmu melalui Sarekat Islam (SI). Bisa dibilang, rumah H.O.S Cokroaminoto merupakan tempat mendidik para calon tokoh besar. Disini jiwa nasionalisme Bung Karno pada bangsa Indonesia menjadi sangat besar.

Soekarno juga pernah ikut menjadi anggota organisasi pemuda pada tahun 1918 yang bernama Tri Koro Darmo. Beberapa saat kemudian berubah nama organisasi berubah menjadi Jong Java. Bung Karno bahkan sangat aktif sebagai penulis artikel di koran harian Oetoesan Hindia yang dimiliki oleh Cokroaminoto. Ketika masih tinggal di rumah Cokroaminoto, Bung Karno mulai belajar bagaimana cara berpolitik dan juga belajar bagaimana berpidato yang baik dan penuh keyakinan. Dia melakukan itu sendiri di depan cermin di kamarnya. Selain ilmu berpolitik, Bung Karno juga mendapat banyak ilmu di HBS.

Pada tahun 1921 setelah lulus dari, Bung Karno muda kemudian pindah ke Bandung. Dia hidup di rumah Haji Sanusi. Di Haji Sanusi ini, Bung Karno mulai akrab dengan tokoh-tokoh besar yang lain seperti Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara dan Cipto Mangunkusumo. Dari HBS, Bung Karno lalu masuk ke Technische Hoogeschool atau disingkat THS jurusan teknik sipil. THS inilah yang kelak berubah menjadi ITB atau kepanjangannya Institut Teknologi Bandung seperti sekarang.

Pada tahun yang sama ketika kelulusannya yakni 1921, Bung Karno menikah anak sulung dari H.O.S Cokroaminoto yang bernama Siti Oetari. Bung Karno pernah berhenti kuliah setelah dua bulan resmi menjadi mahasiswa THS tapi di tahun 1922 dia mencoba mendaftar lagi dan diterima. Dia mulai kuliah dan lulus empat tahun kemudian pada tanggal 25 Mei 1926 dengan gelar Insinyur.

Setelah lulus dari THS, Soekarno memulai organisasi bernama Biro Insinyur tahun pada tahun 1926 bersama Ir. Anwari. Ir. Anwari adalah insinyur yang mengerjakan rancang bangunan dan desain. Dia juga dengan Ir. Rooseno yang ahli merancang dan membangun rumah. Ketika di Bandung, Soekarno juga mendirikan Algemeene Studie Club atau ASC. ASC inilah yang kemudian berubah menjadi Partai Nasional Indonesia dan berdiri pada tanggal 4 Juli 1927. Di titik inilah Bung Karno mulai mempraktikkan ajaran Marhaenisme. Bung Karno mendirikan partai Nasional Indonesia supaya bangsa Indonesia bisa lepas dan merdeka dari masa penjajahan.

Era Penjajahan Jepang

Belanda terpaksa hengkang dari Indonesia karena Jepang datang. Kini penjajahan Jepang dimulai. Di saat Jepang mulai terdesak, Jepang menunjuk Soekarno sebagai pemimpin tim untuk mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Timnya bernama BPUPKI dan PPKI yang dibentuk setelah Jepang berjanji memberikan peluang kemerdekaan bagi Indonesia. Bung Karno terbang ke Jepang agar bisa bertemu dengan Kaisar Hirohito.

Bung Karno melakukan pendekatan dengan Jepang agar Indonesia segera diberi kemerdekaan. Segala persiapan kemerdekaan Indonesia diupayakan Bung Karno contohnya merumuskan Pancasila dan UUD 45. Dua rumusan itu sebagai ideologi dan dasar negara. Selain itu juga merumuskan teks proklamasi kemerdekaan bersama Ahmad Soebarjo dan Muhammad Hatta.

Sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Bung Karno dan Mohammad Hatta dan para tokoh-tokoh Indonesia yang lain terbang ke Dalat di Vietnam untuk bertemu dengan pemimpin tertinggi kekaisaran Jepang di Asia Tenggara yang bernama Marsekal Terauchi. Ketika momen sudah mendekati proklamasi kemerdekaan muncullah perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda. Golongan Tua ingin agar kemerdekaan Indonesia dipersiapkan secara matang terlebih dahulu dan golongan muda ingin agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepat mungkin. Karena perbedaan pendapat antara dua golongan ini, golongan muda menculik Soekarno dan Mohammad Hatta di tanggal 16 agustus 1945.

Dua tokoh besar ini kemudian diculik ke daerah Rengasdengklok. Tujuannya agar memproklamirkan kemerdekaan Indonesia secepat mungkin serta menjauhkannya dari pengaruh buruk mulut-mulut Jepang. Peristiwa inilah yang dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok. Ahmad Subarjo segera menjemput Bung Karno dan Muhammad Hatta setelah mengetahui kabar bahwa mereka dibawa ke Rengasdengklok. Sutan Syahrir pun marah dan menyuruh golongan muda untuk mengembalikan Bung Karno dan Muhammad Hatta.

Menjadi Presiden Pertama Indonesia

Bung Karno dan Muhammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal 17 Agustus 1945. Hingga hari ini juga diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Proklamasi inilah yang membuat Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia.

Presiden Soekarno memimpin Indonesia sebagai negara yang baru berdiri. Waktu itu Indonesia bertahan dari banyak permasalahan yang sering mengacaukan stabilitas negara Indonesia. Cukup banyak konflik yang melanda Indonesia. Pertama kali adalah agresi militer pertama dan kedua yang dilakukan oleh Belanda yang berusaha kembali menjajah Indonesia. Kemudian meletuslah pemberontakan komunis yang dipimpin oleh Muso yang dulunya adalah sahabat Bung Karno dan Amir Syarifudin. Tidak hanya komunis, ada lagi Pemberontakan Republik Maluku Selatan, pemberontakan Permesta dan Pemberontakan yang dipimpin oleh Westerling. Yang paling ironis adalah pemberontakan Darul Islam atau DI/TII yang dipimpin oleh Kartosuwiryo karena dulu adalah sahabat Bung Karno semasa muda.

Meskipun sering dilanda konflik di awal berdirinya Republik Indonesia, Indonesia mulai terkenal di mata Internasional di bawah kepemimpinan Bung Karno. Cukup banyak tokoh dan pemimpin dunia yang menaruh hormat pada Bung Karno. Contohnya seperti John F. Kennedy presiden Amerika ketika itu. Dan tokoh-tokoh penting dari Blok Timur seperti Nikita Khurschev dari Uni Soviet, Kim Il Sung dari Korea Utara, Mao Zedong dari China dan Fidel Castro yaitu presiden Kuba. Tokoh revolusioner dari Kuba yaitu Che Guevara pernah bertemu dengan Bung Karno.

Meskipun Indonesia waktu itu mengklaim sebagai negara non blok, tapi pernah berhubungan erat dengan Blok Timur. Hubungan ini ditandai dengan pembelian senjata secara besar-besaran dari Uni Soviet dan juga ketika sedang melakukan upaya pembebasan Irian Barat. Selain pembelian senjata, Bung Karno juga membentuk poros Jakarta-Beijing-Moskow. Tentu poros ini membuat hubungan politik dengan barat semakin memanas. Haluan Indonesia pun semakin mengarah ke kiri setelah Bung Karno mencetuskan Nasionalis Agama Komunis atau biasa disebut dengan NASAKOM. Hingga puncaknya meletuslah pergolakan politik oleh PKI pada tanggal 30 September 1965.

Akhir Masa Jabatan

Meletusnya peristiwa PKI ini menandai akhir dari era Bung Karno. Jabatannya sebagai Presiden berakhir dan Soeharto diangkat sebagai Presiden. Anda perlu mengetahui tentang biografi soeharto. Bung Karno kemudian menghabiskan akhir waktunya di istana Bogor. Kesehatan Bung Karno semakin menurun. Sehingga Bung Karno memperoleh perawatan oleh dokter khusus kepresidenan. Tapi sayangnya, tepat pada tanggal 21 Juni 1970, Bung Karno meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Kepergian sang founding father ke pangkuan Tuhan menyisakan luka dan duka yang sangat mendalam untuk rakyat Indonesia di waktu itu. Jasad dari Bung Karno dibawa di Wisma Yaso Jakarta. Lalu jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, untuk dikuburkan dekat dengan pusara ibunya tercinta yaitu Ida Ayu Nyoman Rai.

Demikian informasi tentang biografi Bung Karno. Biografi Bung Karno perlu diketahui karena sebagai bangsa Indonesia perlu mengetahui lika-liku dan perjuangan hidup sang pahlawan proklamasi Republik Indonesia. Selain Bung Karno, cukup banyak tokoh yang berpengaruh seperti pahlawan Indonesia non muslim, pahlawan nasional dari NTB, pahlawan nasional dari Madura, pahlawan nasional dari Jakarta, pahlawan nasional dari Sumatera, pahlawan nasional dari Banjarmasin, pahlawan nasional dari Banten, pahlawan nasional dari Yogyakarta dan pahlawan nasional dari Sulawesi.

The post Biografi Lengkap Bung Karno, Sang Proklamator Indonesia appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
5 Tokoh Bandung Lautan Api dan Perannya /tokoh/tokoh-bandung-lautan-api Thu, 31 Oct 2019 04:53:06 +0000 /?p=5380 Pada tanggal 23 Maret 1946 kebakaran besar terjadi di kota Bandung. Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa Bandung Lautan Api, lantaran sekitar 200.000 warga Bandung melakukan aksi membakar rumah mereka sendiri,…

The post 5 Tokoh Bandung Lautan Api dan Perannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Pada tanggal 23 Maret 1946 kebakaran besar terjadi di kota Bandung. Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa Bandung Lautan Api, lantaran sekitar 200.000 warga Bandung melakukan aksi membakar rumah mereka sendiri, lantas memutuskan untuk pindah ke pegunungan di wilayah selatan kota Bandung. Peristiwa ini berlangsung selama tujuh jam. Adapun tujuan dari aksi ini adalah agar mencegah tentara sekutu Inggris dan juga NICA Belanda untuk memasuki kota Bandung, lantas menjadikannya markas militer.

Latar belakang Bandung Lautan Api dimulai pada tahun sebelumnya, yaitu pada tanggal 12 Oktober 1945, pasukan Inggris tiba di Bandung dan menuntut agar semua senjata yang dipegang oleh warga Bandung, kecuali TKR (Tentara Keamanan Rakyat), diserahkan seluruhnya kepada pasukan Inggris. Di samping itu, orang-orang Belanda yang sebelumnya dilepaskan dari kamp tawanan akhirnya melakukan aksi dalam hal mengganggu ketertiban dan keamanan. Akibat dari aksi orang-orang Belanda ini akhirnya bentrok dengan TKR. Kemudian, pada tanggal 21 November 1945, sekelompok TKR dan para pejuang lainnya menyusun rencana untuk melawan orang-orang Inggris. Perlawanan ini terjadi di beberapa titik, seperti Hotel Homann dan Hotel Preanger.

Lantas, beberapa hari kemudian, pemimpin pasukan Inggris, Brigade MacDonald memerintahkan Gubernur Jawa Barat untuk mengosongkan Bandung bagian utara. Perintah ini akhirnya membuat TRI (Tentara Republik Indonesia, yang kini menjadi TNI) melakukan aksi yang disebut “operasi bumi hangus”. Aksi ini dilakukan lantaran para TRI, TKR, dan pejuang lainnya tidak akan membiarkan dan tidak akan rela apabila Bandung dirampas oleh sekutu dan NICA.

Aksi membumihanguskan ini disepakati pada tanggal 23 Maret 1946, melalui musyawarah Bersama MP3 (Majelis Persatoean Perdjoangan Priangan). Hasil musyawarah kemudian diumumkan oleh Kolonel Abdoel Haris Nasution yang pada saat itu menduduki posisi Komandan Divisi III Tentara Republik Indonesia untuk segera melakukan pembakaran dan juga evakuasi di seluruh Kota Bandung, warga yang telah dievakuasi akhirnya meninggalkan kota Bandung menuju sebuah pegunungan.

Pada masa itu, terdapat beberapa wilayah yang mengalami dampak bandung lautan api sangat serius lantaran pertempuran yang lumayan besar, khususnya pada bagian selatan Bandung. Di wilayah ini juga terdapat gudang amunisi milik sekutu. Di samping itu, ada pula beberapa Penyebab Peristiwa Bandung Lautan Api dan nama yang ikut dalam pertempuran ini, seperti Muhammad Toha dan Ramdan yang beraksi terhadap penghancuran gudang amunisi tersebut. Kedua tokoh ini adalah anggota Barisan Rakyat Indonesia, di mana Muhammad Toha menggunakan dinamit untuk melakukan serangan.

Tentu saja, aksi ini tidak lepas dari perdebatan, di mana pada awalnya sebagian pemerintah kota Bandung menolak meninggalkan kota dan bersikeras ingin tetap tinggal, akan tetapi pada pukul sembilan malam, sebelum pembakaran, semua warga kota Bandung akhirnya berhasil dievakuasi. Lantas, tepat pukul dua belas malam, kota Bandung akhirnya kosong sementara kobaran api sedang membakar setiap sudut kota. Kejadian inilah yang disebut Bandung Lautan Api. Setelah peristiwa ini, Tentara Republik Indonesia dan warga Bandung memulai aksi kembali, dengan melakukan perlawanan secara gerilya yang diawali dari luar kota Bandung. (Baca juga: Sejarah kota Bandung)

Tokoh Bandung Lautan Api

Tentu saja, peristiwa bersejarah tersebut tidak terlepas dari beberapa tokoh yang memimpin di depan maupun yang mendukung dari belakang. Setidaknya ada lima tokoh yang berperan besar dalam peristiwa ini, mereka adalah orang-orang yang memiliki keberanian dan tekad yang kuat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Siapa saja mereka? Simak penjelasannya di bawah ini:

1. Presiden Soekarno

Negara Asia Afrika bisa merasakan kemerdekaan berkat jasa Presiden Soekarno pada masa itu. Hal ini diupayakan oleh Presiden Soekarno lantaran adanya keprihatinan terhadap bangsa Asia Afrika. Untuk melanjutkan niat tersebut Presiden Soekarno akhirnya mengadakan konferensi di Bandung yang saat ini dikenal sebagai KAA (Konferensi Asia Afrika).

  • Hasil dari konferensi ini menghasilkan Dasasila Bandung, dengan isi sebagai berikut:
  • Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
  • Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
  • Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
  • Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain
  • Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
  • Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
  • Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
  • Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi (penyelesaian masalah hukum) , ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBBcc
  • Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
  • Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional

Atas dasasila tersebut, akhirnya menjadikan negara Asia Afrika memperoleh kemerdekaan. Sejak peristiwa ini, kota Bandung menjadi ibukota bangsa Asia Afrika dan juga sebagai bukti keberhasilan Presiden Soekarno.

2. Nurtanio Pringgoadisuryo

Tokoh pertempuran bandung lautan api yang satu ini, lahir di kota Kandangan, Kalimantan Selatan. Beliau juga merupakan tokoh yang tak kala pentingnya pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari didirikannya sebuah PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang saat ini dikenal dengan nama PT Dirgantara Indonesia. Berhubung nama beliau sudah terkenal pada kalangan pejuang Indonesia maka dari itu hal tersebut secara otomatis berpengaruh kepada PT. IPTN.

3. Franz Wilhelm Junghuhn

Franz Wilhelm Junghuhn lahir pada tanggal 26 Oktober 1809. Nama ini merupakan salah satu Tokoh Bandung Lautan Api. Jasa Franz Wilhelm Junghuhn adalah beliau yang pertama kali menanam bibit unggul berupa tanaman Kina, sehingga pada masa itu kota Bandung terkenal sebagai penghasil Kina terbanyak. Beliau adalah seorang doktor berbakat dalam bidang naturalis. Selain itu, beliau juga seorang botaniqus geology. Terlebih, hasil dari penanaman Kina tersebut memperoleh pendapatan yang lumayan sehingga didirikan pabrik-pabrik yang hingga saat ini masih bisa dilihat. Tepatnya, berada di Jl. Padjajaran Bandung.

4. Profesor C.P. Wolff Schoemaker

Tokoh Bandung Lautan Api yang satu ini adalah seorang arsitek yang disebut-sebut sebagai arsitek yang hebat lantaran karyanya bisa dilihat di beberapa sudut kota Bandung, antara lain Landmark Building, Hotel Preanger, Masjid Raya Cipaganti, Villa Isola, Gedung Merdeka, Bioskop Majestik, dan yang paling popular adalah Teropong Bintang Bosscha. Dengan karyanya tersebut, hingga akhirnya membuat kota Bandung terlihat menawan seperti saat ini dan banyak dikunjungi oleh beragam wisatawan, tidak lain untuk melihat-lihat bangunan-bersejarah di bandung.

5. Muhammad Toha

Nama Muhammad Toha terkenal lantaran aksinya dalam melakukan perlawanan terhadap sekutu dalam aksi pembakaran gudang amunisi. Muhammad Toha lahir pada tahun 1927 dan meninggal pada saat peristiwa pembakaran gudang tersebut pada tanggal 24 Maret 1946. Pada saat itu, bukan hanya Muhammad Toha yang menjadi korban, akan tetapi sebuah nama lain yaitu Ramdan. Keduanya merupakan tokoh pergerakan Nasional di Indonesia dalam peristiwa Bandung Lautan Api.

Itulah kelima tokoh Bandung Lautan Api yang berperan dalam aksi Akhir Pertempuran Bandung Lautan Api, di mana pada saat itu, Bandung ingin dikuasai oleh tentara sekutu dari Inggris dan juga NICA. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan Anda tentang peristiwa dan tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya. 

The post 5 Tokoh Bandung Lautan Api dan Perannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
5 Tokoh Pertempuran Bandung Lautan Api pada 1946 /tokoh/tokoh-pertempuran-bandung-lautan-api Wed, 09 Oct 2019 10:20:18 +0000 /?p=5301 Bandung yang berjuluk Kota Kembang menjadi salah satu pusat pariwisata di Jawa Barat saat ini memang memiliki kisah sejarah kota Bandung  yang sangat terkenal. Pada masa perjuangan kemerdekaan, Bandung dianggap…

The post 5 Tokoh Pertempuran Bandung Lautan Api pada 1946 appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Bandung yang berjuluk Kota Kembang menjadi salah satu pusat pariwisata di Jawa Barat saat ini memang memiliki kisah sejarah kota Bandung  yang sangat terkenal. Pada masa perjuangan kemerdekaan, Bandung dianggap sebagai salah satu kota yang letaknya strategis dan karenanya banyak diincar oleh tentara penjajah untuk diduduki. Bandung Lautan Api merupakan sebutan untuk peristiwa terbakarnya kota Bandung yang terjadi pada 24 Maret 1946. Penyebab peristiwa Bandung Lautan Api adalah ultimatum dari pihak sekutu.

Pembakaran terhadap bangunan – bangunan di Bandung dilakukan rakyat dan pejuang untuk mencegah sekutu atau NICA menggunakan Bandung sebagai markas militer, hal yang menjadi latar belakang Bandung Lautan Api. Sekitar dua ratus ribu orang penduduk Bandung membakar rumah mereka dalam waktu tujuh jam  lalu mengungsi meninggalkan kota menuju selatan Bandung dengan sukarela di akhir pertempuran Bandung Lautan Api.

Tokoh Pertempuran Bandung Lautan Api

Sejak tentara Sekutu yang sebagian besarnya terdiri dari tentara Inggris pimpinan Brigade MacDonald memasuki Bandung pada tangga 12 Oktober 1945, kerap terjadi beberapa insiden yang tidak terhindarkan antara sekutu dan pejuang serta rakyat RI. Inggris pertama kali memberikan ultimatum pada 27 November 1945 yang menuntut agar semua senjata yang berasal dari rampasan tentara Jepang untuk diserahkan kepada sekutu. Konflik – konflik yang terjadi kemudian membuat sekutu kembali melayangkan ultimatum kedua dan merupakan peringatan final kepada Gubernur Jawa Barat. Ultimatum itu menuntut pengosongan Bandung Selatan seluruhnya maksimal tanggal 24 Maret pukul 24.00. Beberapa tokoh pertempuran Bandung Lautan Api yang turut terlibat dalam keputusan untuk mengadakan pembumi hangusan dan kronologi Bandung Lautan Api  yaitu:

1. Kolonel Abdul Haris Nasution

Untuk memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan menanggapi ultimatum Sekutu agar mengosongkan Kota Bandung maka diselenggarakan suatu musyawarah pada 23 Maret 1946 di Jakarta. Sebagai Komandan Divisi III, tokoh pertempuran Bandung Lautan Api Kolonel Abdul Haris Nasution bertanggung jawab akan nasib rakyat serta anak buahnya. Ia sangat terlibat pada musyawarah yang dilakukan untuk pengambilan keputusan yang mengarah kepada peristiwa Bandung Lautan Api.

Pertemuan tersebut dilakukan bersama dengan pemerintahan sipil, polisi, DPRD dan Karesidenan. Ia menyampaikan keputusan musyawarah dan memerintahkan evakuasi rakyat Bandung. Pemerintah pusat telah memutuskan untuk mematuhi ultimatum yang diberikan Inggris untuk menghindari pertumpahan darah lagi dan menugaskan militer untuk menjalankan keputusan tersebut. Setelah itu AH. Nasution kemudian mengadakan pertemuan lagi dengan para pejuang, yang menghasilkan keputusan untuk membumi hanguskan kota Bandung.

2. Muhammad Toha

Ia adalah tokoh pertempuran Bandung Lautan Api yang berasal dari BRI atau Barisan Rakyat Indonesia. Muhammad Toha lahir pada tahun 1927 di Bandung. Ia salah satu komandan pejuang yang ditugaskan dalam misi untuk menghancurkan gudang senjata dan amunisi milik pasukan sekutu. Walaupun berhasil meledakkannya dengan menggunakan dinamit, Mohammad Toha harus mengorbankan nyawanya bersama seorang pejuang lainnya yaitu Moh. Ramdan. Namun pengorbanannya tidak sia – sia karena sekutu mengalami kerugian besar dengan kehilangan pasokan senjatanya. Muhammad Toha gugur pada 24 Maret 1946.

3. Mayor Rukana

Mayor Rukana adalah tokoh pertempuran Bandung Lautan Api, seorang komandan Polisi Militer Bandung. Ia adalah orang yang mencetuskan ide untuk membakar Bandung Selatan menjadi lautan api. Awalnya ia menanggapi Letkol Omon Abdurachman yang ditegur Kolonel Nasution karena ingin melakukan perlawanan. Rukana yang juga ingin melawan mengatakan untuk meledakkan terowongan Sungai Citarum yang ada di Rajamandala agar sungai meluap dan membuat Bandung menjadi lautan air. Namun karena emosi, ia malah mengatakan lautan api, dan bukan lautan air.

4. Atje Bastaman

Reputasi surat kabar Suara Merdeka pada waktu itu barangkali bisa disejajarkan dengan surat kabar Suara Rakyat di Surabaya, yang lalu pindah ke Kediri, Malang dan Mojokerto. Kedua surat kabar ini dibredel Belanda pada saat melakukan Agresi Militer I di Jli 2014. Istilah Bandung Lautan Api kemudian dikenal berkat sebuah artikel yang ditulis oleh Atje Bastaman, seorang wartawan muda yang menulis untuk koran Suara Merdeka. Atje menyaksikan peristiwa terbakarnya kota Bandung yang sudah tampak merah dari Cicadas hingga Cimindi dari atas bukit Gunung Leutik di Garut. Ketika tiba di Tasikmalaya keesokan harinya ia langsung menuliskan apa yang disaksikan. Tulisannya tersebut yang terbit di harian Suara Merdeka pada 26 Maret 1946 diberi judul Bandoeng Djadi Laoetan Api. Judul artikelnya kemudian harus dipangkas menjadi Bandoeng Laoetan Api karena keterbatasan ruangan cetak di koran tersebut.

5. Sutan Sjahrir

Tokoh pertempuran Bandung Lautan Api ini pada saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat. Ketika Kolonel Nasution mengajukan keberatan untuk mengosongkan Bandung, Syahrir justru memutuskan untuk menuruti ultimatum tentara Inggris / Sekutu. Dasar pertimbangannya adalah bahwa TRI belum memiliki sarana yang memadai untuk menjadi tandingan sekutu yang membawa banyak persenjataan. Dalam kondisi demikian, sangat beresiko menimbulkan korban jiwa lagi di pihak Indonesia. Padahal TRI dibutuhkan untuk melawan NICA yang akan datang setelah sekutu. Sutan Sjahrir menghawatirkan tindakan pembakaran akan merugikan rakyat juga karena memerlukan biaya untuk membangunnya kembali.

Bandung Lautan Api adalah suatu peristiwa heroik yang dilakukan rakyat dan pejuang untuk mencegah pihak asing menguasai tanah tumpah darah mereka. Masih banyak rakyat yang tidak mengetahui rencana tersebut walaupun telah diumumkan di radio. Para pejuang dan aparat pemerintahan kemudian gencar meneruskan berita kepada masyarakat sehingga semuanya mendapatkan kabar dan jumlah pengungsi semakin bertambah. Pembakaran kota akan dilakukan malam itu juga selagi penduduk mengungsi dalam rombongan besar. Pertempuran kemudian terjadi di desa Dayeuhkolot sebelah selatan Bandung, dimana terletak  gudang amunisi besar milik sekutu. Disinilah Muhammad Toha dan Ramdan tewas.  Sebagai aba – aba, Bank Rakyat menjadi gedung pertama di Bandung yang diledakkan, lalu pembakaran dilanjutkan di wilayah Banceuy, Cicadas, Braga serta Tegallega. Asrama – asrama TRI juga ikut dibakar.

Kota Bandung sudah kosong dari rakyat dan dari para pejuang pada pukul 24.00, namun kobaran api dan asap tetap tampak dimana – mana. Persiapan minim dan kurangnya peralatan membuat banyak gedung penting yang tidak sempat diledakkan. Banyak juga gedung yang tidak mengalami efek penghancuran seperti yang diinginkan. Situasi yang kacau pada saat itu membuat pembakaran yang tadinya ditujukan pada gedung – gedung pemerintahan atau gedung yang berpotensi digunakan sebagai markas justru meluas hingga pembakaran rumah rakyat.

Pembakaran itu dilakukan oleh rakyat sendiri secara sukarela sebelum mengungsi mulai jalan Buah Batu, Cicadas, Cimindi, Cibadak, Pagarsih, Cigereleng, Sudirman, hingga Kopo. Kobaran api yang terbesar terjadi di Cicadas dan Tegallega, sekitar Ciroyom, jalan Otista, Cikudapateuh dan lainnya. Semangat patriotisme rakyat Bandung untuk mempertahankan tanah airnya dari penyerobotan penjajah asing sungguh terlihat melalui kerelaan mereka untuk mengorbankan rumahnya sendiri. Dampak Bandung Lautan Api berhasil mencegah sekutu menduduki Bandung dan mengobarkan semangat juang di daerah – daerah lainnya sehingga peristiwa Bandung Lautan Api dikenang oleh seniman dan penyair Ismail Marzuki yang turut mengalaminya dalam lagu Halo – Halo Bandung yang menjadi salah satu lagu nasional sampai sekarang.

The post 5 Tokoh Pertempuran Bandung Lautan Api pada 1946 appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
10 Tokoh Sumpah Pemuda dan Perannya /tokoh/tokoh-sumpah-pemuda Mon, 07 Oct 2019 04:26:56 +0000 /?p=5296 Di bulan oktober ini, Indonesia memperingati dua hari yang penting yaitu hari berkabung kejadian PKI dan Sumpah Pemuda. Kita akan membahas tentang salah satu babak sejarah kemerdekaan Indonesia yaitu Sumpah…

The post 10 Tokoh Sumpah Pemuda dan Perannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Di bulan oktober ini, Indonesia memperingati dua hari yang penting yaitu hari berkabung kejadian PKI dan Sumpah Pemuda. Kita akan membahas tentang salah satu babak sejarah kemerdekaan Indonesia yaitu Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan wujud dari rasa persatuan dan kesatuan para pemuda dan pemudi dari Sabang dan Merauke. Mereka bersatu karena rasa nasionalisme dan keinginan yang tinggi untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Cukup banyak tokoh pemuda dan pemudi Indonesia yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Mereka merupakan perwakilan dari organisasi pemuda Indonesia. Berikut kita akan membahas beberapa tokoh peristiwa Sumpah Pemuda. Tapi sebelum masuk ke tokoh sumpah pemuda, akan lebih baik jika mengetahui sejarah sumpah pemuda.

1. Muhammad Yamin

Kongres Pemuda II dicetuskan oleh Muhammad Yamin. Dia menjabat sebagai sekretaris di kongres itu. Dulu sebenarnya dicalonkan jadi ketua, tapi tidak terpilih karena dari Jong Sumatranen Bond (Organisasi Pemuda Sumatra). Padahal waktu itu kongres butuh sosok pemimpin yang netral. Muhammad Yamin jugalah yang merancang teks Sumpah Pemuda dan mencetuskan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Pria kelahiran Minangkabau ini juga terkenal sebagai tokoh penyair modern.

2. Soegondo Joyopuspito

Joyopuspito merupakan tokoh yang paling berpengaruh di Kongres Pemuda II. Tentu saja karena dia ketua di kongres itu. Tokoh sumpah pemuda ini lahir pada tahun 1905 dan merupakan aktivis organisasi bernama Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia. Dulu dia sempat tinggal di rumah Ki Hajar Dewantara. Atas jasanya di organisasi tersebut, dia ditunjuk menjadi ketua Kongres Pemuda II.

Joyopuspito merupakan tokoh yang paling berpengaruh di Kongres Pemuda II. Tentu saja karena dia ketua di kongres itu. Tokoh peristiwa sumpah pemuda ini lahir pada tahun 1905 dan merupakan aktivis organisasi bernama Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia. Dulu dia sempat tinggal di rumah Ki Hajar Dewantara. Atas jasanya di organisasi tersebut, dia ditunjuk menjadi ketua Kongres Pemuda II.

3. Djoko Marsaid

Posisi ketua Kongres Pemuda II sudah dipegang oleh Sugondo Joyopuspito dan kita perlu mengetahui siapa wakilnya. Wakilnya adalah Djoko Marsaid dari Jong Java. Nama lainnya adalah Tirtodiningrat. Tidak banyak yang diketahui soal Djoko Marsaid ini. Meskipun begitu, kita sebaiknya tetap mengenangnya sebagai tokoh penting Sumpah Pemuda.

4. Wage Rudolf Supratman

Pastinya kita semua mengenal lagu Indonesia Raya. Tapi apakah kita tahu pencipta lagunya? Wage Rudolf Supratman adalah tokoh pemuda yang menciptakan lagu Indonesia Raya. Saat Kongres Pemuda II, Supratman memperkenalkan lagu yang kini menjadi lagu kebangsaan kita dengan teknik memainkan biola yang baik. Pastinya kita semua mengenal lagu Indonesia Raya. Tapi apakah kita tahu pencipta lagunya? Wage Rudolf Supratman adalah tokoh pemuda yang menciptakan lagu Indonesia Raya. Saat Kongres Pemuda II, Supratman memperkenalkan lagu yang kini menjadi lagu kebangsaan kita dengan teknik memainkan biola yang baik.

5. Soenario Sastrowardoyo

Soenario adalah pengacara yang berjasa untuk membala dan melindungi para tokoh kemerdekaan. Di Kongres Pemuda II, Soenaryo juga berpidato dengan tema Persatuan Indonesia dan Pergerakan Pemuda. Selain itu dia juga berperan sebagai pembicara dan penasehat dalam merancang Sumpah Pemuda. Mungkin pikiran kita langsung mengaitkan nama Sastrowardoyo dengan aktris tanah air Dian Sastrowardoyo. Ya, Dian Sastro adalah cucu dari Soenario.

6. Amir Syarifudin

Amir adalah tokoh Sumpah Pemuda yang mewakili Jong Batak. Jabatannya di Kongres Pemuda II adalah bendahara. Dia sangat aktif dalam pergerakan anti penjajahan Jepang dan keaktifannya itu membuat dia terancam hukuman mati. Pemikiran cerdasnya banyak membantu perumusan Sumpah Pemuda. Setelah Sumpah Pemuda, dia masih aktif di dunia perpolitikan Indonesia. Latar belakangnya adalah PSI dan PKI. Bahkan waktu itu dia menjabat sebagai perdana menteri ketika masa-masa Revolusi Nasional. Sayang dia harus dihukum mati karena keterlibatannya dalam pemberontakan kaum komunis di Madiun pada tahun 1948. Tidak heran, haluannya adalah sayap kiri dan pemikirannya cenderung sosialis.

7. Sarmidi Mangunsarkoro

Sarmidi adalah pembicara pada Kongres Pemuda II. Dia dan Poernomowoelan membicarakan masalah pendidikan umtul para pemuda. Poinnya adalah bahwa pemuda Indonesia wajib mendapatkam pendidikan tentang nilai-nilai kebangsaan dan berhak mendapat keseimbangan antara pendidikan si rumah dan sekolah. Pendidikan untuk anak harus bersifar demokratis

8. Sie Kong Liong

Sie Kong Liong adalah orang yang berjasa besar di Kongres Pemuda II. Dengan sukarela, dia menyediakan tempat berkumpul dan tempat untuk kongres. Kini tempat milik Sie Kong Liong diubah menjadi sebuah museum. Sejarah museum Sumpah Pemuda merupakan salah satu museum di Jakarta. Museum itu berada di Jalan Kramat Raya di Jakarta Pusat

9. Kartosuwiryo

Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo adalah salah satu tokoh Sumpah Pemuda. Dia lahir pada 7 Februari 1905. Kemudian dia bersekolah di Holland Inlandsche School (HIS) di Rembang. Sekolah ini adalah sekolah elit untuk anak Eropa dan anak Indo. Tapi, Kartosuwiryo berakhir tragis. Dia memimpin pemberontakan Darul Islam melawan Republik Indonesia dan mendirikan Negara Islam Indonesia. Hingga akhirnya dia mengalami kekalahan dari harus dieksekusi pada tahun 5 September 1962 di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu.

10. Johannes Leimena

Tokoh Sumpah Pemuda yang satu ini lahir di Ambon pada tahun 1905. Dia seorang mahasiswa yang menjadi anggota panitia kongres. Selain itu dia ketua sekaligus perwakilan dari organisasi Jong Ambon. Selain itu dia cukup aktif di organisasi mahasiswa kristen. Leimena adalah mahasiswa kedokteran di STOVIA. Kelak STOVIA ini menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Setelah menamatkan pendidikan dokter di STOVIA, dia meneruskan pendidikannya di GHS. Johannes Leimena cukup aktif di perpolitikan Indonesia setelah Indonesia merdeka. Dia menjadi ketua umum Partai Kristen Indonesia (Parkindo) mulai dari 1950 hingga 1957.

Selain Parkindo, Leimena juga membentuk dan menjabat sebagai wakil ketua di Dewan Gereja Indonesia (DGI). Dia menjabat sebagai menteri di beberapa bidang di era Soekarno. Contohnya menteri perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan Indonesia, menteri koordinator kompartemen distribusi Indonesia, menteri sosial Indonesia dan menteri kesehatan Indonesia. Semuanya di era Bung Karno. Ditambah lagi Leimena sempat menjabat wakil perdana menteri Djoeanda Kartawidjaja. Dia juga pernah mendapat pangkat Laksamana Madya ketika masa Trikora. Baru ketika Orde Baru berkuasa, Leimena mengundurkan diri dari jabatan menteri tapi masih dipercaya oleh Soeharto sebagai Dewan Pertimbangan Agung hingga tahun 1973. Kemudian hingga akhir hidupnya, dia aktif di beberapa organisasi gereja.

Demikian informasi tentang tokoh Sumpah Pemuda. Tokoh peristiwa Sumpah Pemuda perlu diketahui agar kita memahami siapa saja yang berkontribusi besar dalam Kongres Pemuda II dan Sumpah Pemuda. Sebenarnya masih banyak tokoh peristiwa Sumpah Pemuda lain yang berkontribusi besar selain delapan orang di atas. Sejarah peristiwa Sumpah Pemuda memang menarik untuk disimak.

The post 10 Tokoh Sumpah Pemuda dan Perannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
6 Pemimpin VOC di Indonesia dan Kebijakannya /tokoh/pemimpin-voc Thu, 12 Sep 2019 08:58:50 +0000 /?p=5162 Gubernur Jenderal yang dalam bahasa Belanda disebut dengan Gouverneur Generaal merupakan jabatan penguasa paling tinggi selama pemerintahan Hindia Belanda yang diadakan tahun 1691 sepanjang sejarah VOC Belanda. Sesudah VOC mengalami…

The post 6 Pemimpin VOC di Indonesia dan Kebijakannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Gubernur Jenderal yang dalam bahasa Belanda disebut dengan Gouverneur Generaal merupakan jabatan penguasa paling tinggi selama pemerintahan Hindia Belanda yang diadakan tahun 1691 sepanjang sejarah VOC Belanda. Sesudah VOC mengalami kebangkrutan tahun 1799, semua aset VOC di Hindia Belanda diserahkan ke pemerintahan Belanda sehingga mulai saat itu Gubernur Jenderal dijadikan wakil dari pemerintahan Belanda. Berikut ini akan kami berikan daftar pemimpin VOC selengkapnya.

1. Pieter Both [1610 – 1614]

Pemimpin VOC pertama adalah Pieter Both yang merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda pertama yang menguasai Hindia Belanda. Pieter Both memiliki beberapa kebijakan pada awal berdirinya VOC. Beberapa kebijakan yang dilakukan adalah pendirian pos perdagangan di Banten dan juga membuat perjanjian dengan Pulau Maluku untuk menguasai rempah rempah.Pemerintahan Pieter Both terjadi pada tahun 1610 hingga 1614. Kebijakan yang sudah dibuatnya kemudian diteruskan oleh gubernur jenderal berikutnya karena dianggap berhasil. Pieter Both kemudian wafat pada tahun 1615 di Perairan Mauritius tidak lama sesudah ia berhenti dari jabatannya.

2. Jan Pieterszoon Coen[1619 – 1623 dan 1627 – 1629]

Pemimpin VOC berikutnya adalah Jan Pieterszoon Coen yang ketenarannya tidak kalah dengan gubernur VOC lainnya dan juga masuk dalam sejarah berdirinya VOC. Gubernur jenderal Hindia Belanda ke-4 ini merupakan orang yang memindahkan markas VOC dai Banten ke Jayakarta dan kemudian nama Jayakarta tersebut diubah menjadi Batavia.

Jan Pieterszoon Coen juga dikenal sebagai seorang pembesar VOC yang cukup memiliki pengaruh di Hindia Belanda. Ia kemudian dipercaya menjadi pemimpin organisasi VOC ke-6 karena dianggap sukses ketika menjabat sebagai gubernur jenderal ke-4. Di masanya, terjadilah perlawanan Sultan Agung Hanyoktokusumo yang dikenal dengan nama Sultan Agung dari Kerajaan Mataran Yogyakarta. Perlawanan ini terjadi di tahun 1628 dan juga 1629 yakni Sultan Agung dan pasukannya menyerang Batavia.

Pasukan Mataram berhasil menyebarkan wabah kolera di Batavia dari Sungai Ciliwung yang akhirnya menyebabkan banyak orang Belanda terjangkit penyakit tersebut dan wafat termasuk juga salah satunya Jan Pieterszoon Coen yang wafat di tahun 1629 di Batavia.

3. Herman Willem Daendels [1808 – 1811]

Herman Willem Daendels merupakan gubernur jenderal yang memerintah dari tahun 1808 hingga 1811 dimana pemerintahannya adalahs ebagai wakil Perancis di Indonesia sebab pada saat itu Belanda takluk dengan Perancis sehingga semua tanah jajahan Belanda jatuh ke Perancis termasuk salah satunya adalah Indonesia.

Di masa itu, Inggris juga sedang berperang dengan Perancis sehingga akan menjadi ancaman besar jika Inggris masuk ke Indonesia kemudian ke Pulau Jawa. Untuk itulah, tugas utama dari Herman Willem Daendels di Indonesia adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa yang menjadi pusat pemerintahan dari serangan Inggris yang menjadi salah satu latar belakang VOC.Ketika melakukan tugasnya, Herman Willem Daendels memiliki banyak kebijakan dan berikut beberapa kebijakan yang sudah dibuatnya:

  • Membuat jalan dari Anyer sampai Panarukan yang disebut dengan Jalan Raya Pos.
  • Membangun dermaga di Surabaya.
  • Membangun pabrik senjata di Semarang untuk tujuan produksi senjata.
  • Membangun benteng di Jakarta serta Surabaya untuk pertahanan.

Semua kebijakan ini dilakukan untuk menghindari serangan Inggris. Akan tetapi beberapa raja yang berkuasa di Jawa serta beberapa orang Belanda menganggap jika Herman Willem Daendels meruipakan orang yang otoriter. Untuk itu pada tahun 1811, Daendeks dipanggil pulang ke Belanda.

4. Thomas Stamford Raffles [1811 – 1816]

Thomas Stamford Raffles merupakan pemimpin VOC atau gubernur Jenderal Inggris yang memerintah dari tahun 1811 hingga 1816. Karena Kapitulasi Tuntang, ini berarti mengakhiri kekuasan Belanda di Hindia Belanda untuk sementara waktu dan Inggris yang berkuasa di Hindia Belanda. Thomas Stamford Raffles juga turut membuat beberapa kebijakan, yaitu:

  • Bidang politik: Membentuk Pulau Jawa menjadi 16 karisidenan.
  • Bidang ekonomi: Mengenalkan mata uang, menghapus pajak hasil bumi dan sistem penyerahan wajib.
  • Bidang budaya dan ilmu pengetahuan: Penemuan tanaman Rafflesia Arnoldi, penemuan dan pemugaran Candi Borobudur, mendirikan Kebun Raya Bogor, menulis buku History of Java tentang sejarah Pulau Jawa di masanya serta mendukung Bataviaach Genootschap yakni perkumpulan budaya dan ilmu pengetahuan.
  • Bidang sosial: Menghapus kerja rodi yang dibuat di masa Daendels, menghapus perbudakan.

Kekuasaan Thomas Stamford Raffles di Indonesia berakhir secara resmi pada tahun 1816 dan berakhirnya kekuasaan Raflles juga menjadi tanda berakhirnya Inggris di Indonesia.

5. Van Der Capellen [1816 – 1826]

Van Der Capellen merupakan gubernur jenderal Hindia Belanda pertama yang memerintah sesudah kekuasaan Inggris berakhir di Indonesia atau Hindia Belanda. Kebijakan yang dibuat juga bisa dikatakan cukup berpengaruh seperti mengurangi monopoli rempah di Pulau Maluku serta menghentikan sewa tanah yang ada di Kerajaan Mataram Yogyakarta untuk membantu petani. Van Der Capellen juga membuat Departemen Pertanian, seni dan juga ilmu pengetahuan di Pulau Jawa dan bisa dikatakan kebijakan yang dibuat tersebut pro pada rakyat tidak seperti akibat penjajahan Belanda yang dilakukan pimpinan VOC lainnya.

Namun, ia dianggap lemah oleh Belanda sehingga Van Der Capellen dipanggil pulang ke Belanda lalu digantikan dengan Markus De Kock. Pada masa pemerintahan Capellen, juga terjadi Perang Diponegoro atau Perang Jawa tahun 1825 dan berakhir tahun 1830.

6. Van Den Bosch [1830 – 1834]

Van Der Capellen menjadi pemimpin VOC terkenal ketiga sesudah Herman Williem Daendels dan Thomas Stamford Raffles. Kebijakannya yang paling terkenal adalah Sistem Tanam Paksa atau Cultuurstelsel. Ia sendiri yang membuat Sistem Tanam Paksa untuk mengisi kosongnya kas Belanda karena Perang Diponegoro dan juga Perang Kemerdekaan Belgia.

Rakyat pribumi dipaksa menanam lada, kopi, teh dan juga tebu yang kemudian akan dipanen, diangkut dan dijual oleh Belanda. Namun dalam praktek Cultuurstelsel ini, peraturan yang ditetapkan ternyata tidak sesuai dengan prakteknya. Pada salah satu peraturan menyebutkan jika rakyat yang tidak mempunyai tanah pertanian diwajibkan bekerja di kebun milik pemerintah Belanda selama 66 hari atau 1/5 tahun. Akan tetapi pada kenyataannya, rakyat yang tidak memiliki tanah tetap dipaksa bekerja di perkebunan lebih dari 66 hari.

Penyimpangan tersebut kemudian menuai kritik dari kaum liberal dan intelektual Belanda. Dalam sistem Tanam Paksa tersebut, Van Den Bosch juga berusaha untuk memadamkan perlawanan Pangeran Diponegoro dan juga Kaun Paderi di Sumatera Barat.

Demikian ulasan dari kami tentang beberapa nama pemimpin organisasi VOC. Beberapa pemimpin tersebut memang ada yang membuat rakyat pribumi menderita, namun sebagian lagi juga ada yang tidak menyengsarakan kehidupan rakyat pribumi. Selain itu, masih ada beberapa nama pemimpin VOC lainnya seperti Limburg Stirum,  Gerard Reinjst, Laurens Reael, Pieter de Carpentier, Jacques Specx dan lain sebagainya.

The post 6 Pemimpin VOC di Indonesia dan Kebijakannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Biografi Jenderal Sudirman Lengkap – Jenderal Besar TNI /tokoh/biografi-jenderal-sudirman Wed, 07 Aug 2019 05:31:41 +0000 /?p=4949 Sudirman atau Soedirman atau Pak Dirman adalah salah seorang Jenderal yang terpandang dan sangat disegani oleh pasukannya dalam sejarah Indonesia dan salah satu dari sekian banyak Pahlawan Revolusi Nasional yang…

The post Biografi Jenderal Sudirman Lengkap – Jenderal Besar TNI appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sudirman atau Soedirman atau Pak Dirman adalah salah seorang Jenderal yang terpandang dan sangat disegani oleh pasukannya dalam sejarah Indonesia dan salah satu dari sekian banyak Pahlawan Revolusi Nasional yang dimiliki Indonesia dan berjasa sangat besar pada masa revolusi kemerdekaan. Ia adalah Panglima pertama dan Jendral RI pertama dan termuda pada usia 31 tahun. Ia juga dikenal sebagai pejuang yang gigih dan sangat teguh dalam memegang prinsip, memiliki tutur kata yang tenang dan mampu memecahkan masalah dengan cara yang solutif. Jarang diketahui bahwa beliau sudah berkecimpung secara aktif di dunia pendidikan sebelum menjadi tentara dan menjadi seorang Jenderal besar di dunia militer. Ia adalah seorang pejuang yang tangguh dan tidak kenal menyerah sebagaimana cerita pejuang lainnya dalam biografi R.A. Kartini dan biografi Cut Nyak Dhien sebagai para pahlawan nasional wanita Indonesia.

Riwayat Jenderal Besar Soedirman

Biografi Jenderal SudirmanJenderal yang bernama asli Raden Soedirman lahir di Purbalingga, Jawa Tengah pada 24 Januari 1916 dari orang tua bernama Karsid Kartawiraji dan Siyem, memiliki seorang saudara bernama Muhammad Samingan. Istrinya bernama Alfiah dan memiliki 7 orang anak. Tempat kelahirannya tepatnya berada di Bodas Karangjati, Rembang. Ia tidak dibesarkan oleh orang tua kandungnya melainkan diadopsi oleh pamannya yang seorang camat bernama Raden Cokrosunaryo, agar mendapatkan kehidupan yang lebih mapan.

Dalam biografi Jenderal Sudirman ini, ia memang mendapatkan pendidikan layak sejak kecil dimulai pada usia tujuh tahun di HIS (Hollandsch Indlandsche School) dan pada tahun ke tujuh pindah bersekolah ke Taman Siswa. Pada tahun berikutnya ia pindah ke Sekolah Wirotomo karena pemerintah Belanda menganggap Taman Siswa Ilegal. Ia adalah anak yang taat beribadah dan belajar mengenai agama Islam dari Raden Muhammad Kholil hingga mendapatkan julukan Haji karena sering berceramah.

Pamannya wafat pada tahun 1934 dan hal itu menjadi pukulan berat karena keluarganya menjadi jatuh miskin setelahnya, namun ia dibolehkan untuk tetap bersekolah tanpa bayaran di Wirotomo. Ketika remaja ia ikut mendirikan organisasi Islam bernama Hizbul Wathan milik organisasi Muhammadiyah dan setelah lulus memimpin cabang Cilacap. Sejak muda Sudirman memang sudah tampak memiliki bakat kepemimpinan. Masyarakat segan dan hormat kepadanya. Setelah lulus ia kemudian belajar kembali di Kweekschool yaitu sekolah khusus calon guru Muhammadiyah, tetapi masalah biaya membuatnya berhenti. Ia kembali ke Cilacap dan menjadi guru di Sekolah Dasar Muhammadiyah, bertemu dengan Alfiah dan menikah, tinggal di rumah mertuanya yang merupakan pengusaha batik kaya bernama Raden Sosroatmodjo.

Organisasi Jenderal Sudirman

Biografi Jenderal Sudirman mencatat bahwa selama mengajar ia juga tetap aktif untuk berorganisasi di organisasi pemuda Muhammadiyah. Setelah masa penjajahan Jepang di Indonesia pada 1942, kegiatannya mengajar dibatasi bahkan sekolahnya diubah menjadi pos militer oleh Jepang. Ia berunding dengan Jepang dan akhirnya tetap diperbolehkan mengajar dengan perlengkapan yang terbatas. Di tahun 1944 ia menjabat sebagai ketua dewan karesidenan bentukan Jepang, dan menjadi awal mulanya memasuki dunia militer setelah diminta bergabung dengan PETA dan menempuh pendidikan di Bogor. Perjuangan Soedirman juga tidak kalah dengan riwayat biografi Bung Tomo dan biografi W.R. Soepratman yang berjuang di masa yang berdekatan.

Setelah tamat pendidikan PETA, ia langsung menjadi komandan batalyon Kroya. Ketika proklamasi kemerdekaan, Sudirman bertemu dengan Soekarno Hatta dan diberi tugas untuk mengawasi proses penyerahan diri para tentara Jepang di Banyumas setelah mendirikan divisi lokal dari Badan Keamanan Rakyat. Pasukannya kemudian dijadikan bagian dari Divisi V oleh Oerip Soemohardjo, panglima sementara. Sudirman menjadi Panglima Divisi V/Banyumas berpangkat Kolonel setelah terbentuknya TKR (Tentara Keamanan Rakyat) atau BKR. Kemudian melalui Konferensi TKR pada tanggal 2 November 1945, Sudirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia. Selama menunggu pelantikan sebagai panglima, ia memerintahkan agar dilakukan serangan kepada pasukan Inggris dan Belanda di Ambarawa, yang membuat rakyat semakin kuat mendukung Sudirman. Pada tanggal 18 Desember 1945 Sudirman diberikan pangkat Jenderal dan dilantik oleh Presiden.

Perjuangan Jenderal Sudirman dalam Kemerdekaan Indonesia

Biografi Jenderal Sudirman juga mencakup ketika dirinya menjadi saksi dari berbagai upaya diplomatik Indonesia yang gagal dengan tentara Belanda yang ingin kembali menjajah. Kegagalan pertama adalah Perjanjian Linggarjati dimana Sudirman ikut menyusunnya, dan juga sejarah Perjanjian Renville yang menyebabkan Indonesia harus mengembalikan wilayah yang diambil pada Agresi Militer belanda I kepada Belanda, dan Indonesia harus menarik 35 ribu tentaranya dan Perundingan Roem Roijen. Begitu juga adanya upaya – upaya pemberontakan dari dalam negeri terutama dari peristiwa G30SPKI di Madiun pada 1948.

Sudirman mengatakan kepada Soekarno untuk melanjutkan perang gerilya karena tidak percaya Belanda akan memenuhi janjinya, namun Soekarno menolak. Sudirman terpukul dan menganggap hal itu turut menyumbang andil pada penyakit tuberkulosis (TBC) yang dideritanya, mengakibatkan paru – paru kanannya dikempeskan karena infeksi pada November 1948. Ketika itu Sudirman yang juga terpukul karena kematian Oerip pada 1948 sempat mengancam mengundurkan diri, namun Soekarno juga mengancam untuk melakukan hal sama sehingga Sudirman menyadari bahwa pengunduran dirinya akan membawa ketidak stabilan bagi perjuangan.

Beberapa hari setelah Sudirman keluar dari rumah sakit, tepatnya pada 19 Desember 1948, Belanda melakukan Agresi Militer belanda 2. Sudirman bersama sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya mengarah ke Selaran dan memulai gerilya selama tujuh bulan dalam keadaan sakit parah, ditandu dan kekurangan fasilitas medis. Mereka kabur dari kejaran pasukan Belanda dan mendirikan markas sementara di Sobo, dekat Gunung Lawu. Ia memimpin kegiatan militer di Pulau Jawa dari sini termasuk mengomandoi Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, dipimpin oleh Letkol Soeharto. Kondisi fisiknya yang terus menurun akhirnya memaksa Jenderal Sudirman untuk mundur dari medan perang dan tidak bisa memimpin pasukannya secara langsung.

Wafatnya Jenderal Sudirman

Penyakitnya semakin parah namun semangatnya untuk sembuh tidak berkurang. Beliau terus kontrol kesehatan secara rutin ke RS. Panti Rapih Yogyakarta, pada masa ketika pengakuan akan kedaulatan Indonesia sedang dirundingkan dengan Belanda. Pada 27 Desember 1949, Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia melalui Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada waktu itu Sudirman sedang dirawat di sanatorium Pakem dan pindah ke Magelang pada Desember 1949. Kurang lebih satu bulan setelah kedaulatan Indonesia diakui Belanda, Jenderal Sudirman wafat pada tanggal 29 Januari 1950. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta dengan diiringi konvoi empat buah tank dan 80 buah kendaraan bermotor, dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan. Ketahui juga cerita para pahlawan lainnya dalam biografi Pangeran Diponegoro, biografi Ki Hajar Dewantara, dan biografi Ahmad Yani.

Ribuan rakyat berkumpul hingga sepanjang dua kilometer mengiringi prosesi pemakamannya dan mengibarkan bendera setengah tiang pada hari kematiannya. Taktik gerilyanya kemudian ditetapkan sebagai esprit de corps untuk tentara Indonesia, dan rute perang gerilya sepanjang 100 kilometer yang dulu ditempuh Jenderal Sudirman harus dijalani oleh para taruna Indonesia sebelum lulus dari akademi militer. Wajahnya juga kerap ditampilkan pada uang kertas rupiah yaitu pada tahun 1968, dan namanya kerap diabadikan sebagai nama jalan, universitas, museum, juga monumen. Ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 10 Desember 1964. Sudirman dianugerahi gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta pada 1997 dengan bintang lima, dimana pangkat tersebut hanya dimiliki oleh tiga orang Indonesia hingga sekarang.

The post Biografi Jenderal Sudirman Lengkap – Jenderal Besar TNI appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Biografi Affandi Koesoema dan Lukisannya Secara Singkat /tokoh/biografi-affandi Wed, 07 Aug 2019 05:09:01 +0000 /?p=4955 Affandi Koesoema adalah seorang pelukis berbakat yang pernah ada di Indonesia dan dunia. Ia dikenal sebagai seorang maestro dalam seni lukis dengan gaya lukisannya yang berbau abstrak dan romantisme dengan…

The post Biografi Affandi Koesoema dan Lukisannya Secara Singkat appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Affandi Koesoema adalah seorang pelukis berbakat yang pernah ada di Indonesia dan dunia. Ia dikenal sebagai seorang maestro dalam seni lukis dengan gaya lukisannya yang berbau abstrak dan romantisme dengan aliran ekspresionisme. Ia terkenal dengan teknik lukisnya yang khas yaitu dengan menumpahkan cat langsung dari tube ke kanvas lalu menyapukan sebagian cat menggunakan jari – jarinya, untuk bermain dan mengolah warna sebagai media pengekspresian diri.

Affandi adalah seorang rendah hati yang menjuluki dirinya sebagai “Pelukis Kerbau” yang tidak mau membaca teori – teori mengenai teknik melukis karena lebih senang mempelajarinya dengan praktek langsung. Ia juga sering mengatakan bahwa dirinya lebih pantas untuk disebut sebagai ‘tukang gambar’. Sepanjang hidupnya, Affandi yang produktif telah menciptakan kurang lebih sekitar 2000 karya lukisan yang sudah dipamerkan di berbagai bagian dunia seperti London, Amsterdam, Brussels, Paris, Venezia, Roma dan India, benua Australia dan Amerika seperti di Brazil, Sao Paulo dan Amerika Serikat.

Biografi Affandi

Biografi AffandiAffandi Koesoema lahir di Cirebon pada 1907 sebagai putra dari Raden Koesoema yang bekerja sebagai mantri ukur di pabrik gula Ciledug. Pada saat itu Indonesia masih berada di bawah kekuasaan Belanda sehingga keturunan pribumi biasa akan sulit mendapatkan pendidikan tinggi, dan ia hanya bisa bersekolah sampai AMS (Algemene Middelbare School) atau setara SMA. Sejak kecil Affandi gemar menggambar dan telah memperlihatkan bakat seni sejak sekolah dasar, namun dunia seni lukis baru benar – benar digeluti pada era 1940an. Pada saat itu sulit untuk mendapatkan pekerjaan seni karena Belanda masih menguasai Indonesia. Ia mengawali karir sebagai seorang guru dan juru sobek karcis, menggambar reklame bioskop di Bandung.

Pada tahun 1930an dalam biografi Affandi bergabung dengan kelompok Lima di Bandung, yang beranggotakan lima orang pelukis Bandung dan semuanya kelak memiliki andil besar terhadap perkembangan seni rupa Indonesia. Mereka adalah Barli, Sudarso, Hendra Gunawan, Wahdi dan Affandi sendiri yang memimpin kelompok tersebut. Kelompok ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perkembangan seni rupa Indonesia, tetapi berbeda dengan kelompok serupa lainnya, kelompok ini lebih fokus kepada kegiatan melukis dan belajar bersama untuk kalangan pelukis sehingga tidak formal seperti Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesia). Di tahun 1933, Affandi menikah dengan Maryati yang merupakan seorang gadis kelahiran Bogor dan memiliki seorang putri yang kelak meneruskan jejaknya sebagai pelukis, yaitu Kartika Affandi. Ketahui juga mengenai biografi R.A. Kartini sebagai salah satu pahlawan nasional wanita Indonesia.

Pameran Tunggal

Pameran tunggal yang menjadi bagian dari biografi Affandi ini digelar pada tahun 1943 di Gedung Poetera Jakarta pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Bukan hanya Affandi, para tokoh proklamasi Indonesia yang terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur juga ikut ambil bagian dalam pameran itu. mereka terlibat dalam memimpin Seksi Kebudayaan Poetera atau Poesat Tenaga Rakyat. Affandi juga ikut berpartisipasi sebagai tenaga pelaksana dalam seksi kebudayaan tersebut, begitu juga tokoh penting lain yang berperan sebagai penanggung jawab yaitu S. Soedjojono dengan berhubungan langsung kepada Soekarno.

Pada tahun 1945 ketika berlangsungnya proklamasi kemerdekaan, banyak pelukis yang ikut ambil bagian dengan menulisi gerbong – gerbong kereta dan tembok – tembok dengan tulisan “Merdeka atau Mati!” yang diambil dari pidato penutup Bung Karno berjudul Lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945. Affandi pada saat itu bertugas membuat poster berdasarkan ide Soekarno yang menggambarkan seseorang yang sedang dirantai, tetapi rantainya sudah putus. Model dari poster itu adalah pelukis Dullah, dan Chairil Anwar memberikan ide untuk kata – kata dalam poster yang berbunyi: “Bung Ayo Bung”. Poster itu diperbanyak oleh sekelompok penulis dan mengirimnya ke daerah – daerah. Ketahui juga mengenai biografi Soeharto dan biografi Pangeran Diponegoro serta biografi Ahmad Yani.

Karir di Luar Negeri

Biografi Affandi kemudian memasuki babak baru ketika ia mendapat beasiswa Santiniketan, India berkat bakat melukisnya yang mendapatkan perhatian dunia. Tawaran tersebut ia terima, namun sesampainya disana ia justru ditolak karena dianggap tidak memerlukan pelatihan melukis lagi. Pada akhirnya biaya untuk beasiswa tersebut digunakan untuk menggelar pameran – pameran di  India. Affandi akhirnya mengadakan perjalanan keliling India dan tinggal disana selama dua tahun untuk terus melukis, sehingga namanya semakin dikenal sebagai salah satu pelukis terbaik dari Indonesia.

Sejak tahun 1951 hingga 1977 Affandi mengadakan pameran keliling di negara – negara Eropa. Pada tahun 1954 dalam biografi Affandi, ia ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk mewakili Indonesia dalam pameran internasional di Brazil dan Venezia dan memenangkan hadiah pertama di Sao Paolo, Brazil. Lalu pada tahun 1957, Affandi mendapatkan tawaran program residensial dari Amerika Serikat untuk belajar mengenai metode pendidikan seni selama empat bulan, dan sempat menggelar pameran tunggal di World House Gallery, New York.

Pada tahun 1952 ia mendapatkan gelar guru besar kehormatan dari Ohio State University dan mengajar mata kuliah seni lukis di universitas tersebut. Kemudian pada tahun 1969, menerima anugerah seni dan medali emas dari Mendikbud RI dan diangkat sebagai anggota kehormatan seumur hidup di Akademi Jakarta, dipilih menjadi ketua IAPA (International Art Plastic Association), suatu badan seni yang berada di bawah UNESCO sebagai wakil dari Indonesia.

Penghargaan Affandi

Pada tahun 1974 Affandi menerima gelar kehormatan Doctor Honoris Causa dari Unversitas Singapura. Kemudian pada tahun 1977 juga menerima hadiah perdamaian Internasional dari Yayasan Dag Hammerskoeld dan gelar Grand Maestro dari San Marzano, Florence, Italia, juga diangkat sebagai anggota Komite Hak Asasi Manusia dari Diplomatic Academy of Peace PAX Mundi di Castello. Sepulang dari Itali, Raja Arab Saudi mengundangnya untuk menunaikan ibadah haji bersama Istrinya Maryati.

Di tahun 1978 Affandi diberi penghargaan piagam Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari Presiden Soeharto atas jasa – jasanya untuk negara terutama di bidang seni dan dibangun sebuah Sejarah Museum Affandi . Tahun 1984 di Houston, Texas ia menggelar pameran bersama dengan pelukis besar lainnya dari Indonesia yaitu S. Sudjojono dan Basuki Abdullah. Tahun 1986 dalam biografi Affandi menjadi anggota Dewan Penyantun Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, dan pada tahun 1987 kembali mengadakan pameran tunggal dalam rangka ulang tahun yang ke 80 sekaligus meresmikan penggunaan Gedung Pameran Seni Rupa milik Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Jalan Medan Merdeka Timur Jakarta, yang saat ini namanya diganti menjadi Galeri Nasional. Ketahui juga mengenai biografi Bung Tomo , biografi W.R. Soepratman dan biografi Habibie.

Pada akhir tahun 1980an kesehatan Affandi mulai sering mengalami gangguan, bahkan ia sudah menggunakan kursi roda pada pembukaan pameran tesebut. Namun semangatnya untuk melukis masih membara dengan mendemonstrasikan cara melukis potret diri yang disebutnya tenggelam di pusaran tujuh matahari. Karya tersebut dihadiahkan kepada Pemerintah RI melalui Mendikbud Prof. Dr. Fuad Hassan. Kemudian Affandi juga mendapatkan penghargaan dari Badan Koordinasi Kesenian Nasional Indonesia (BKKNI) yang diberikan di Istana Negara langsung oleh Presiden Soeharto. Dilanjutkan dengan dibangunnya Museum Affandi yang bertempat di sisi kali Gajah Wong Yogyakarta. Affandi meninggal dunia pada 23 Mei 1990, dalam usia 83 tahun.

The post Biografi Affandi Koesoema dan Lukisannya Secara Singkat appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Biografi Habibie Singkat dan Lengkap /indonesia/biografi-habibie Sat, 29 Jun 2019 07:00:55 +0000 /?p=3969 Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie dengan umur 82 tahun adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Beliau lahir di Parepare, provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936. Habibie…

The post Biografi Habibie Singkat dan Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie dengan umur 82 tahun adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Beliau lahir di Parepare, provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936. Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari presiden pada tanggal 21 Mei 1998 setelah kerusuhan Mei 1998. Kemudian jabatan presiden Habibie digantikan oleh Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur. Gus Dur terpilih sebagai presiden pada tanggal 20 Oktober 1999 sebagai hasil Pemilu 1999 yang diputuskan oleh MPR. Jabatan Habibie cukup singkat yaitu selama 67 hari sebagai wakil presiden dan tujuh belas bulan sebagai presiden. Karena itulah Habibie merupakan Wakil Presiden dan sekaligus Presiden Indonesia yang memiliki masa jabatan terpendek. Jasanya cukup besar untuk republik ini sehingga namanya diabadikan menjadi nama sebuah universitas di Gorontalo. Menggantikan nama Universitas Negeri Gorontalo. Selain sebagai warga Indonesia, Habibie juga menjadi warga negara Jerman kehormatan.

Biografi B. J. Habibie: Keluarga dan Pendidikan

Habibie adalah anak keempat dari delapan bersaudara. Ayahnya bernama Alwi Abdul Jalil Habibie yang beretnis Gorontalo dan ibunya bernama R.A. Tuti Marini Puspowardojo yang beretnis Jawa. Pekerjaan Alwi Abdul Jalil sebagai ahli pertanian. Ibunda Tuti  adalah putri dari Puspowardjojo bertugas sebagai pemilik sekolah dan ibunya adalah seorang dokter spesialis mata di Yogyakarta

Kemudian, B.J. Habibie mengakhir masa lajangnya pada tanggal 12 Mei 1962 dengan Hasri Ainun Besari. Pernikahan ini ikaruniai dua orang putra yang bernama Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.

Seperti yang kita ketahui, Habibie adalah orang jenius dan berpendidikan tinggi. Ia pernah menuntut ilmu di SMAK Dago.Lalu melanjutkan studinya di jurusan teknik mesin di Institut Teknologi Bandung yang dulunya bernama Universitas Indonesia Bandung pada tahun 1954. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya yang berfokus pada teknik penerbangan yang berspesialiasi konstruksi pesawat terbang. Tepatnya di RWTH Aachen negara Jerman barat. Habibie meraih gelar diploma insinyur pada 1960 dan gelar insinyur doktor lima tahun setelahnya dengan nilai summa cumlaude

Biografi B. J. Habibie: Kehidupan dan Karir

Habibie dulu pernah bekerja di sebuah perusahaan penerbangan Messerschmitt-Bölkow-Blohm yang berada di Kota Hamburg di Jerman. Puncak kariernya sebagai wakil presiden teknokrat yang sangat terspesialisai dengan pesawat. Pada tahun 1973 presiden Soeharto memintanya kembali ke tanah air.

Setelah kembali, Habibie menjabat sebagai Menteri Negara di bidang Riset dan Teknologi mullai tahun 1978 hingga Maret 1998. Sebelum menduduki kursi sebagai Presiden mulai tanggal 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999, B.J. Habibie masih menjabat Wakil Presiden mulai tanggal 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998. Namanya waktu itu adalah Kabinet Pembangunan VII di bawah naungan pemerintahan Presiden Soeharto. Pada rezim Soeharto Ia diangkat menjadi pemimpin umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ketika jabatannya masih menjadi menteri.

Biografi B. J. Habibie: Jabatan Kepresidenan

Pengunduran diri Soeharto merupakan babak akhir dari Orde Baru. Soeharto pun digantikan oleh Habibie. Kondisi Indonesia ketika Habibie menjadi presiden sangat kacau balau dan tentunya kondisi semacam ini berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa dan kerusuhan di berbagai wilayah Indonesia. Pelantikan Habibie sebagai Presiden memunculkan berbagai macam pendapat bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Pihak yang pro dengan pengangkatan Habibie berpendapat bahwa pengangkatan itu sudah konstitusional. Karena pelantikan Habibie sudah memenuhi dengan peraturan pasal 8 UUD 1945 yang mengatakan bahwa presiden yang ada berhenti, mangkat atau tidak bisa menyelesaikan kewajibannya ketika menjabat, ia digantkan oleh wakil presiden hingga masa jabatannya habis. Ada pula pihak yang kontra berpendapat bahwa pelantikan Habibie tidak konstitusional. Karena pelantikannya bertentangan dengan peraturan pasal 9 UUD 1945 yang mengatakan bahwa sebelum presiden menduduki jabatan, presiden harus mengucapkan janji atau sumpah di hadapan DPR atau MPR.

Setelah memegang tanggung jawab sebagai Presiden, Habibie segera membentuk kabinet untuk membantu kinerjanya. Salah satu keputusannya adalah mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional atau lebih dikenal dengan IMF. Selain itu juga mendapatkan dukungan dana dari perkumpulan negara-negara donor untuk merealisasi pemulihan ekonomi yang sedang carut marut ini. Berkebalikan dari Soeharto, Habibie mengurangi sensor dan kontrol pada kebebasan berpendapat, pers dan kegiatan organisasi. Selain itu juga membebaskan para tahanan politik dari era Soeharto.

Meskipun era pemerintahan Habibie relatif singkat, dia berhasil memberikan landasan yang kuat bagi Indonesia selanjutnya. Era Habibie melahirkan UU Persaingan Sehat yang menangani masalah di sektor perdagangan, beberapa perubahan UU Partai Politik dan tentunya yang paling penting adalah UU yang mengatur sistem otonomi daerah. Berkat penerapan UU otonomi daerah inilah kemungkinan disintegrasi bangsa yang ada sejak era Orde Baru berhasil dikurangi. Otonomi pun terus berlanjut dan dituntaskan di zaman presiden Susilo Bambang Yudhoyono.  UU otonomi daerah sangat membantu menjaga persatuan bangsa. Jika tidak ada UU otonomi daerah, kemungkinan besar Indonesia akan mengalami perpecahan dalam hitungan waktu. Mengalami nasib yang sama seperti dua negara komunis yang dulunya besar yaitu Uni Soviet dan Yugoslavia.

Habibie mengambil banyak langkah kepresidenan selama menjabat. Di bidang politik contohnya yaitu memberikan kebebasan aspirasi agar rakyat bisa menyalurkan berpendapat sebebas dan seaman mungkin. Hasil dari langkah kepresidenan ini membuat banyaknya partai politik baru hingga mencapai 48 partai politik di masa itu. Membebaskan tahanan politik bernama Sri Bintang Pamungkas yang dipenjara karena mengkritik Soeharto ketika menjabat sebagai anggota DPR. Ada juga Muchtar Pakpahan yang kena hukuman penjara karena memicu kerusuhan Medan pada tahun 1994. Padahal kasusnya sendiri masih belum jelas. Menghapus larangan pembentukan serikat buruh yang independen. Membuat tiga UU yang bersifat demokratis. UU ini membahas pemilu, susunan kedudukan DPR dan MPR dan membahas tentang partai politik. Membuat ketetapan MPR yang merupakan respon dari permintaan reformasi yaitu referendum, asas tunggal pancasila, mandat MPR ke presiden bahwa presiden mempunyai hak dan kebijakan di luar batas UU dan pembatasan jabatan presiden dan wakilnya yaitu selama dua periode. Lalu ada juga Tap MPR yang lain seperti pokok-pokok reformasi, penyelenggaraan negara yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme, penyelenggaraan HAM, penyelenggaraan pemilu, referendum, Tap MPR yang membahas tetang GBHN, pengaturan tentang pengamalan Pancasila dan pengaturan tentang pencabutan Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila.

Habibie juga membuat kebijakan di bidang ekonomi. Dia berhasil mengurangi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang waktu itu masih berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Pada masa akhir pemerintahan Habibie, khususnya setelah pertanggungjawaban Habibie ditolak oleh MPR, kurs rupiah terhadap dollar Amerika meroket naik hingga  mencapai Rp 6500 per dollar Amerika. Sejauh ini, belum ada presiden setelah Habibie yang mampu melebihi atau setidaknya mencapai setara dengan nilai yang sebagus itu. Habibie juga membuat Bank Indonesia lebih independen agar lebih fokus untuk mengurusi perekonomian negara, menyelesaikan krisis moneter yang melanda Indonesia pasca reformasi dan perbaikan ekonomi Indonesia yang masih carut marut. Selain itu, Habibie juga melakukan beberapa kebijakan seperti pembentukan BPPN dan unit pengelola aset negara dengan cara melakukan rekapitulasi dan restrukturisas perbankan, melikuidasi bank yang tergolong bermasalah, terus menguatkan nilai tukar terhadap dollar Amerika hingga jauh di bawah sepuluh ribu rupiah, mendirikan lembaga penyelesaian masalah dan pengontrol utang luar negeri, melakukan reformasi ekonomi sesuai yang disyaratkan IMF, membuat larangan persaingan tidak sehat dan monopoli usaha dengan mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 dan membuat peraturan perlindungan konsumen dengan mengesahkan UU No. 8 tahun 1999.

Menurut pendapat kubu oposisi, Habibie mempunyai kesalahan terbesar yang dillakukan ketika menjabat sebagai Presiden. Kesalahannya yaitu mengizinkan penyelenggaraan referendum di provinsi Timor Timur yang sekarang kita kenal dengan nama Timor Leste. Habibie mengusulkan pendapat yang cukup membuat publik geger di masa pemerintahannya saat itu. Pengadaan jajak pendapat untuk masyarakat Timor Timur agar bisa memilih tetap menjadi bagian dari Republik Indonesia atau mendapatkan kemerdekannya. Penyelenggaraan jajak pendapat ini sama saja dengan memperbesar peluang disintegrasi Indonesia. Dan benar saja yang terburuk pun terjadi. Provinsi Timor Timur berpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi negara sendiri yang sah secara berdaulat dan meraih kemerdekaannya pada tanggal 30 Agustus 1999. Kasus lepasnya Timor Timur dari Indonesia menjadi modal utama para oposisi tidak puas dengan latar belakang dan kebijakan Habibie semakin bernafsu untuk menjatuhkannya. Upaya para oposisi ini akhirnya menuai hasil ketika Sidang Umum 1999. Habibie memutuskan untuk tidak mencalonkan lagi sebagai presiden setelah catatan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR. Dengan begitu, berakhirlah karir presiden dari seorang jenius ahli teknologi.

Visi, misi dan cara memimpin presiden Habibie dalam melakukan tiap cita-cita reformasi memang sangat berkaitan erat dari pengalaman hidupnya. Setiap keputusan yang diambil oleh Habibie didasarkan pada banyak data dan banyak parameter yang bisa diukur. Maka publik sebaiknya jangan heran jika tiap kebijakan yang diambil oleh sang jenius cukup membuat orang terkejut dan sulit dipercaya. Bahkan ada beberapa kelompok menganggap Habibie terlalu apolitis dan tidak memiliki berperasaan. Cara memimpin Habibie yang seperti itu sebenarnya dapat dimaklumi karena latar belakang pendidikannya yaitu sebagai doktor di bidang pembuatan pesawat terbang. Dari faktor demokrasi, Habibie memberikan banyak kontribusi dengan menyelenggarakan pemerintahan yang dialogis dan transparan.

Demikian informasi tentang biografi Habibie. Biografi Habibie perlu diketahui agar memahami kehidupan beliau yang penuh prestasi, cara mengambil kebijakan serta bagaimana dia menyelenggarakan pemerintahan yang sangat demokratis. Cukup banyak tokoh di Indonesia yang mirip dengan Habibie. Contohnya seperti pahlawan nasional dari NTB, pahlawan nasional indonesia non muslim, biografi Muhammad Hatta, biografi Cut Nyak Dien, biografi Pangeran Diponegoro, biografi Ki Hajar Dewantara, biografi Soeharto dan biografi W.R. Supratman.

The post Biografi Habibie Singkat dan Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Biografi R.A. Kartini Secara Lengkap dan Singkat /tokoh/biografi-r-a-kartini Sat, 29 Jun 2019 06:14:02 +0000 /?p=3980 Raden Adjeng Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Jepara, Hindia Belanda, pada tanggal 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Hindia Belanda, pada tanggal 17 September 1904 pada…

The post Biografi R.A. Kartini Secara Lengkap dan Singkat appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Raden Adjeng Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Jepara, Hindia Belanda, pada tanggal 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Hindia Belanda, pada tanggal 17 September 1904 pada usia yang masih muda yaitu 25 tahun. Nama lainnya biasa disebut dengan Raden Ayu Kartini. dalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari tanah Jawa ini dikenal sebagai pelopor kebangkitan wanita pribumi atau disebut dengan feminisme.

Biografi Kartini: Kehidupan Sang Pemikir Emansipasi Wanita

Biografi R.A. KartiniRaden Ajeng Kartini merupakan seorang wanita yang berasal dari kelas bangsawan Jawa. Nama aya Kartini adalah Ario Sosroningrat. saat itu, Ario Sosroningrat adalah seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera ketika Kartini lahir. Ibunda dari Kartini adalah putri dari istri pertama sang bangsawan, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, anak dari Kyai Haji Madirono dan Nyai Haji Siti Aminah. Keduanya adalah tokoh agama di Telukawur, Jepara. Silsilah Kartini bisa ditelusuri hingga Hamengkubuwono VI. Lebih dari itu, Garis kebangsawanan Bupati Sosroningrat dapat dilacak kembali ke para bangsawan dari istana Kerajaan Majapahit. Sejak Pangeran Dangirin menjabat sebagai bupati di Surabaya pada abad ke-18, leluhur Sosroningrat menjabat banyak posisi berpengaruh di Pangreh Praja.

Ayah Kartini dulunya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan Hindia Belanda waktu itu mewajibkan seorang bupati agar beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah tidak memiliki garis bangsawan tinggi, maka ayah Kartini menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan yang merupakam keturunan langsung dari Raja Madura. Setelah pernikahan itu, maka ayah Kartini berhasil menjadi bupati di Jepara. Menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan yang bernama R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak kelima dari sebelas bersaudara kandung dan tiri. Dari semua saudara sekandung, Kartini merupakan kakak perempuan tertua. Kakek dari Kartini yang bernama Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat menjadi bupati ketika usia 25 tahun dan terkenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati yang memberi pendidikan khas Barat kepada anak-anaknya. Kakak Kartini yang bernama Sosrokartono adalah seorang yang pandai dalam berbahasa. Sampai usia dua belas tahun, Kartini mengenyam pendidikan di ELS (Europese Lagere School). Salah satu pelajaran yang dipelajari oleh Kartini adalah bahasa Belanda. Tetapi setelah usia dua belas tahun, Kartini dilarang meninggalkan rumah karena sudah bisa dipingit.

Karena Kartini fasih dalam Bahasa Belanda, maka di hari-hari pingitnya, ia mulai belajar sendiri dan mengirim surat kepada teman-teman korespondensinya yang berasal dari Belanda. Salah satu sahabatnya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari koran, buku-buku dan majalah Eropa, Kartini mulai tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa atau feminisme modern. Timbul cita-citanya untuk memajukan pemikiran perempuan pribumi, karena menurutnya, perempuan pribumi di era Hindia Belanda berada pada status sosial yang cukup rendah.

Selain menulis, Kartini banyak membaca surat kabar terbitan Semarang yang bernama De Locomotief dan diasuh oleh Pieter Brooshooft. Dia juga menerima leestrommel (kumpulan majalah yang diedarkan toko buku kepada pelanggan langsung). Selain itu juga ada majalah kebudayaan, ilmu pengetahuan yang tergolong cukup berat dan juga ada majalah wanita Belanda yang bernama De Hollandsche Lelie.

Kartini pun sangat sering mengiri tulisannya dan sering dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya, tampak Kartini membaca apapun dengan penuh perhatian dan fokus, sambil merangkum apa yang dibacanya dengan membuat catatan-catatan. Kadang kala, Kartini merujuk salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat dari bacaannya. Kepeduliannya tidak hanya terhadap masalah emansipasi perempuan tapi juga masalah umum dan sosial. Kartini menatap perjuangan wanita supaya bisa mendapatkan kebebasan, persamaan hukum dan otonomi sebagai salah satu fragmen dari gerakan yang jauh lebih luas.

Dua contoh dari banyak buku yang dibaca Kartini sebelum mencapai umur 20, yaitu surat-surat cinta dan max havelaar yang keduanya adalah karya multatuli. Kartini sudah membacanya dua kali pada bulan november 1901. Ada pula buku yang berjudul De Stille Kraacht yang dalam bahasa Indonesia berarti Kekuatan Gaib yang ditulis oleh Louis Coperus. Beberapa buku bermutu tinggi karya penulis Belanda yang bernama Van Eeden. Ada juga karya Augusta de Witt yang kualitasnya biasa saja. Kisah roman-feminis yang ditulis oleh Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dari Belanda. Tidak hanya Belanda, Kartini juga melahap sebuah buku karya orang Jerman bergenre roman anti-perang karangan Berta Von Suttner. Judulnya dalam Bahasa Jerman adalah Die Waffen Nieder atau Letakkan Senjata. Memang hampir semuanya berbahasa Belanda.

Kartini dijodohkan dengan bupati Rembang oleh orang tuanya dengan seorang ningrat bernama K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Adipati Ario sendiri sudah pernah memiliki tiga orang istri. Pernikahan Kartini dan Ario dilangsungkan pada tanggal 12 November 1903. Beruntung bagi Kartini, suaminya memahami keinginannya. Kartini diberi dukungan dan kebebasan untuk membangun dan mendirikan sekolah khusus wanita di bagian timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka

Kartini melahirkan anak pertama dan terakhirnya pada tanggal 13 September 1904 yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat. Empat hari kemudian atau lebih tepatnya pada tanggal 17 September 1904, Kartini menghembuskan nafas terakhir pada usia 25 tahun. Jenazah sang pelopor emansipasi wanita itu dimakamkan di Desa Bulu di Kota Rembang. Berkat kegigihan Kartini yang selalu berpikiran maju mengenai emansipasi wanita, kemudian didirikanlah sekolah wanita oleh Yayasan Kartini di Kota Semarang pada tahun 1912 dengan nama Sekolah Kartini. Kemudian diikuti oleh kota-kota berikutnya yaitu di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, dan kota lainnya. Yayasan Kartini sendiri dibentuk oleh seorang Belanda bernama Van Deventer yang merupakan tokoh politik etis.

Biografi Kartini: Surat-surat dan Pemikirannya

Kartini menulis banyak pemikirannya pada surat-surat tentang kondisi sosial di era Hindia Belanda, khususnya membahas kondisi wanita pribumi. Mayoritas pemikirannya yang tertulis di surat-surat berisi gugatan dan keluhan terutama yang berhubungan dengan budaya Jawa yang menurutnya sebagai faktor penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita pribumi memiliki kebebasan hidup, menuntut ilmu dan belajar seperti lelaki. Kartini menuangkan ide, pemikiran dan cita-citanya dalam Bahasa Belanda seperti tertulis:  dan Zelf-onderricht dan Zelf-ontwikkeling, Zelf-werkzaamheid dan Zelf- vertrouwen serta Solidariteit. Semua pemikirannya itu berlandaskan Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yang dalam Bahasa Indonesia berarti Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan). Kemudian ditambah dengan filosofi Humanitarianisme atau manusiawi dan Nasionalisme atau cinta pada bangsa, tanah air dan negara.

Surat-surat yang ditulis Kartini juga berisi keinginannya untuk mendapatkan pertolongan dari luar. Perkenalan Kartini dengan Estelle “Stella” Zeehandelaar, dia memiliki harapan agar bisa menjadi seperti pemuda dan pemudi di tanah Eropa. Ia mendeskripsikan penderitaan wanita Jawa karena terkekang oleh adat. Adat yang dimaksud yaitu tidak bebas duduk di bangku sekolah untuk belajar dan menuntut ilmu, dalam usia tertentu harus dipingit dan hingga pada akhirnya di usia tertentu pula diharuskan menikah dengan laki-laki yang tak dikenal karena dijodohkan oleh kedua orang tuanya serta harus bersedia dimadu.

Surat-surat Kartini banyak menjelaskan tentang banyak hambatan yang harus diselesaikan ketika berkeinginan untuk menjadi wanita Jawa yang berpikiran lebih maju. Meski punya seorang ayah yang tergolong berpendidikan karena sudah memberi pendidikan pada anak-anak perempuannya meskipun hanya sebatas umur dua belas tahun, tetap saja pintu untuk kemajuan berpikir masih tertutup. Sebagai anak, tentu Kartini sangat mencintai sang ayah. Tapi ternyata cinta kasih terhadap sang ayah menjadi hambatan atau kendala besar dalam mewujudkan impian untuk membebaskan wanita Jawa dari kungkungan adat. Dalam surat, sang ayah juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Sang Ayah juga memperbolehkan Kartini untuk mengikuti pendidikan guru di Betawi. Meskipun sebelumnya tak memperbolehkan Kartini untuk melanjutkan belajarnya ke Belanda atau untuk masuk ke pendidikan kedokteran di Betawi.

Keinginan Kartini melanjutkan pendidikan ke Eropa memang terungkap dalam surat-suratnya. Cukup banyak sahabat penanya yang mendukung dan berusaha mewujudkan keinginannya. Tapi pada akhirnya Kartini terpaksa membatalkan impian yang hampir tercapai tersebut. Dari kumpulan surat, tertulis banyak kekecewaan dari para sahabat penanya. Impian dan rencana untuk melanjutkan studi ke Belanda akhirnya harus beralih ke Betawi saja. Ini terjadi setelah Nyonya Abendanon menasehati Kartini bahwa itulah keputusan yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini.

Pada tahun 1903 saat Kartini berusia sekitar 24 tahun, impian untuk meneruskan studi menjadi guru di tanah Betawi pun sudah sirna. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini berkata bahwa dirinya tidak berniat lagi untuk meneruskan studi karena ia sudah akan menikah. Padahal waktu itu pihak departemen pendidikan di Belanda sudah membuka peluang untuk Kartini dan Rukmini agar bisa belajar di Betawi.

Saat menjelang hari pernikahannya, penilaian Kartini terhadap nilai-nilai di adat Jawa mulai melunak dan menjadi lebih toleran. Ia berpendapat bahwa pernikahan akan memberikan berkah tersendiri agar bisa mewujudkan impian untuk mendirikan sekolah bagi para perempuan pribumi di era Hindia Belanda. Dalam suratnya, Kartini menceritakan bahwa suaminya tidak hanya mendukung keinginannya untuk memajukan ukiran khas Jepara dan sekolah bagi perempuan pribumi saja, tetapi juga menceritakan agar Kartini bisa menulis sebuah buku yang menarik.

Demikian informasi tentang biografi Kartini. Biografi Kartini perlu diketahui agar pembaca paham bahwa di zaman Hindia Belanda sudah ada sosok pahlawan yang memikirkan emansipasi wanita dan feminisme. Selain Kartini, cukup banyak tokoh-tokoh yang berpengaruh seperti pahlawan Indonesia non muslim, pahlawan nasional dari NTB, pahlawan nasional dari madura, pahlawan nasional dari Jakarta, pahlawan nasional dari Sumatera, pahlawan nasional dari banjarmasin, pahlawan nasional dari banten, pahlawan nasional dari yogyakarta dan pahlawan nasional dari Sulawesi.

The post Biografi R.A. Kartini Secara Lengkap dan Singkat appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>