sejarah museum – Sejarah Lengkap Sejarahwan Fri, 20 Sep 2019 09:08:58 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.2.3 4 Ruangan Koleksi Museum Bank Mandiri di Jakarta /bangunan/koleksi-museum-bank-mandiri Fri, 20 Sep 2019 09:08:48 +0000 /?p=5198 Museum Bank Mandiri yang berdiri pada 2 Oktober 1998 di area seluas 10.039 meter persegi letaknya ada di Jalan Lapangan Stasiun no. 1, Jakarta Barat dan menjadi salah satu bagian…

The post 4 Ruangan Koleksi Museum Bank Mandiri di Jakarta appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Museum Bank Mandiri yang berdiri pada 2 Oktober 1998 di area seluas 10.039 meter persegi letaknya ada di Jalan Lapangan Stasiun no. 1, Jakarta Barat dan menjadi salah satu bagian dari cagar budaya di Kota Tua Jakarta. Pada awalnya museum ini adalah gedung Nederlandsche Handel Matschaapij (NHM) atau Factorij Batavia, perusahaan dagang milik Belanda yang berkembang menjadi perusahaan di bidang perbankan. NHM dinasionalisasi menjadi salah satu gedung kantor Bank Koperasi Tani & Nelayan (BKTN) Urusan Ekspor Impor.

Bersamaan dengan kelahiran bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) pada 31 Desember 1968, gedung beralih fungsi menjadi kantor pusat Bank Ekspor Impor hingga mengalami proses merger bersama Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) menjadi Bank Mandiri pada 1999 sehingga gedung menjadi aset milik Bank Mandiri. Gedungnya sendiri dirancang oleh 3 orang arsitek asal Belanda yaitu J.J.J. de Bruyn, A.P. Smits dan C. Van de Linde. Gedung mulai dibangun pada 1929 dan dibuka secara resmi pada 14 Januari 1933 oleh C.J. Karel van Aalst, Presiden NHM ke 10. Gedung ini bergaya Niew Zakelijk atau art deco klasik.

Koleksi Museum Bank Mandiri

Koleksi museum Bank Mandiri sebagai salah satu museum di Jakarta berisi berbagai macam koleksi terkait aktivitas perbankan di masa lalu dan perkembangannya. Mulai dari perlengkapan operasional bank, surat berharga, mata uang kuno (numismatik), brankas, dan lain – lain. Ada pula koleksi dari perlengkapan operasional bank tempo dulu berupa peti uang, mesin mekanik untuk menghitung uang, kalkulator, mesin pembukuan, mesin ceta, alat press bendel, seal press, safe deposit box. Sebagian koleksi Bank Mandiri dan ruangan – ruangannya yaitu:

1. Papan Petunjuk

Setelah pintu utama, pengnjung akan diarahkan ke Begane Grond (lantai dasar) yang menjadi ruang utama kegiatan perbankan di gedung ini. Disini terdapat loket teller yang panjangnya 122 m, meja, kursi, beberapa manekin yang menggambarkan suasana kerja tempo dulu, juga papan petunjuk. Papan ini menginformasikan berbagai pelayanan bank yang dilakukan di lantai dasar dan lantai satu. Untuk pelayannan effecten (efek atau surat berharga) dan safe deposit ada di sebelah kiri dari sisi nasabah, dan urusan perbankan di sebelah kanan. Di lantai satu juga terletak kantor inspektur gula (Suiker Bergcultuur Inspecteur) di bagian kiri dan kantor direksi di sebelah kanan.

2. Chineesche Kas

Ruang pameran yang berisi koleksi museum Mandiri terletak di tiga tingkat. Di lantai dasar ada Ruang Treasury (kas afdeeling), Ruang Pembukuan (khusus untuk buku besar) dan Ruang Kasir China (Chineesche Kas). Sebelah selatan terdapat Ruang Perlengkapan Bank, Ruang Kearsipan dan Komunikasi yang dulunya merupakan kantor budidaya gula. Ruang kasir Cina ini dibuat karena pada masa itu banyak orang Cina yang memiliki usaha perkebunan sehingga pihak bank merasa perlu adanya kasir khusus untuk melayani nasabah Cina. Ketahui juga sejarah museum Bank Indonesia, sejarah museum BI di kota tua, dan sejarah terbentuknya bank.

2. Lantai Satu

Lantai Satu Museum Bank MandiriTerletak di dekat tangga di lantai satu terdapat ruang rapat besar yang berisi seperangkat meja dan kursi untuk keperluan rapat dengan dinding yang dihiasi foto orang – orang penting di dunia perbankan Indonesia. Foto – foto tersebut antara lain foto dari Agus Martowardoyo, Direktur Utama Bank Exim pada tahun 1998 dan Direktur Utama Bank Mandiri 2005 – 2010.

Lantainya terbuat dari bahan mozaik keamik yang bercampur kaca, ruang perpustakaan, ruang sejarah pemimpin bank, ruang model seragam karyawan, ruang perlengkapan keamanan. Ruangan lain di lantai satu adalah Ruang Foto Direktur, Ruang Makan Direktur, Ruang Numismatika, Ruang Mandiri Club, Ruang Piala, Ruang Kepegawaian, Ruang Security dan Rumah Tangga serta perpustakaan. Di ruangan direktur para pengunjung juga disediakan busana direktur bank tahun 1930 an untuk merasakan bermain peran sesuai masa itu. Pengunjung juga bisa mencoba ruangan banking dimana terdapat banyak simulasi kegiatan perbankan dan kegiatan back office.

3. Ruang Kluis Utama

Koleksi Museum Bank MandiriTerletak di bawah lantai dasar atau basement adalah ruang kluis utama dengan luar sekitar 900 meter persegi dan dinding luar yang tebalnya 100 cm untuk tempat penyimpanan uang kas, efek dan barang berharga lainnya. Ruang ini terbagi menjadi tiga yaitu Ruang Surat Berharga (Effecten Kluis), Ruang Penyimpanan Uang (Kast Kluis), dan Ruang Safe Deposit Box (SDB) berkapasitas 2000 loker yang disewakan kepada nasabah, tertutup degan pintu baja besar yang beratnya sekitar lima ton.

Di sisi selatan dari ruang khazanah juga terdapat fasilitas 12 private room. Pengunjung museum dapat merasakan membuka pintu brankas menggunakan kode yang diberikan petugas museum, lalu masuk ke ruang SDB untuk membuka kunci kotak penyimpanan yang berisi suvenir dari museum. Kunci bisa didapatkan dengan cara membeli kepada petugas museum. Di ruangan penyimpanan uang juga dapat dilakukan aktivitas mengangkat uang dalam peti kayu yang dilakukan oleh dua orang. Sedangkan pada ruangan surat berharga, pengunjung dapat mencoba memotong kupon deposito.

4. Prasasti KCJ Van Aalst

Prasasti KCJ Van AalstKoleksi museum Bank Mandiri ini adalah pemberian dari Karel CJ Van Aalst (1866 – 1939) yaitu presiden direktur kesepuluh NHM Batavia. Ia lahir di Hoorn, seperti pendiri Batavia J.P.Coen. Prasasti yang dibuat pada kaca patri ini melukiskan dua bagian. Bagian bawah terdapat lukisan empat musim di Eropa dan lukisan alam Indonesia. Sedangkan bagian atas menggambarkan Cornelis de Houtman yang dikelilingi oleh empat kapal yang berlayar ke Nusantara pada tahun 1595 yaitu kapal Hollandia, Mauritius, Amsterdam, dan Duyfen. Ekspedisi Houtman tidak akan berhasil tanpa peta yang disediakan oleh Petrus Pelancius seorang astronomer dan kartografer ahli, juga tanpa detil rute perdagangan dari Portugis yang didapatkan Jan Huygen van Linschoten. Ketahui juga mengenai museum BRI purwokerto, sejarah berdirinya bank BRI  dan sejarah museum nasional Indonesia.

Pada bagian tengah gedung terdapat halaman yang cukup luas dan juga ditempatkan area bermain anak – anak. Begitu juga dengan fasilitas toilet di setiap lantai yang bersih dan gratis. Di luar gedung ada pangkalan ojek ontel bagi para pengunjung yang ingin merasakan pengalaman naik kendaraan seperti zaman dulu, juga terdapat kantin di depan museum. Pengunjung bisa menyaksikan koleksi museum Bank Mandiri ini pada Selasa – Minggu pukul 09.00 – 16.00 WIB, tutup pada hari Senin dan hari libur nasional.

Berkunjung ke museum ini akan membuat para wisatawan memahami konsep perbankan umum, melihat dan mendapatkan informasi yang sangat jelas mengenai sistem kerja perbankan dimana biasanya pada bank yang masih beroperasi tidak diizinkan untuk mengetahui ruang – ruang penyimpanan serta cara kerjanya begitu saja. Dengan kebebasan untuk melakukan pembelajaran di dalam museum, pengunjung dapat mengambil kesimpulan sendiri mengenai pengalaman yang dirasakannya tersebut. Kebebasan pengunjung mengeksplorasi kegiatan perbankan akan membuat tujuan museum untuk mendidik pengunjungnya akan tercapai, berbeda dengan museum yang hanya bisa dilihat saja koleksinya dan tidak boleh disentuh.

The post 4 Ruangan Koleksi Museum Bank Mandiri di Jakarta appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
4 Ruangan Koleksi Museum Bali Beserta Penjelasannya /bangunan/koleksi-museum-bali Fri, 20 Sep 2019 04:30:34 +0000 /?p=5190 Daya tarik utama wisata di Pulau Bali memang terletak pada pantai – pantai dan keindahan alamnya sehingga membuat para pengunjung dari seluruh penjuru dunia berdatangan kesana. Akan tetapi daya tarik…

The post 4 Ruangan Koleksi Museum Bali Beserta Penjelasannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Daya tarik utama wisata di Pulau Bali memang terletak pada pantai – pantai dan keindahan alamnya sehingga membuat para pengunjung dari seluruh penjuru dunia berdatangan kesana. Akan tetapi daya tarik Bali yang kerap luput dari pengetahuan para wisatawan juga masih ada, diantaranya adalah berbagai peninggalan sejarah Bali yang sudah berusia panjang, hasil – hasil karya seniman Bali, dan bukti peninggalan budaya Bali. Semua itu disimpan dalam beberapa museum yang ada di Bali, salah satunya adalah Museum Bali yang pendiriannya berawal dari keprihatinan para ilmuwan akan orang asing yang kerap membawa peninggalan sejarah pada museum di Bali yang berharga sejak zaman kolonial.

Terjadinya peristiwa Kejatuhan Kerajaan Klungkung pada 28 April 1908 kepada penjajah Belanda menandakan perubahan kekuasaan di Bali sebagai daerah kekuasaan milik pemerintah kolonial Belanda dan dimulainya sejarah museum Bali. Akibatnya ada perubahan dalam tata pemerintahan di Bali yang tadinya agak tertutup dari bangsa luar menjadi semakin terbuka terutama bagi bangsa Eropa, khususnya Belanda pada masa kolonial Eropa di Indonesia. Semua bangsa asing lainnya sejak itu semakin leluasa untuk datang ke Bali.

Masuknya berbagai bangsa asing ke Indonesia khususnya Bali membahayakan warisan budaya dan sejarah Bali karena mereka kerap membawa artefak budaya Bali sebagai buah tangan ke negaranya. Ancaman kehilangan identitas budaya asli Bali dalam bentuk artefak tersebut membuat para ilmuwan dan budayawan kemudian memikirkan cara untuk melestarikan peninggalan kebudayaan Bali sebelum terlambat. Koleksi Museum Bali adalah cara mereka untuk menyimpan peninggalan – peninggalan tersebut.

Penggagasan Museum Bali

Museum BaliF. J. Kroon seorang Asisten Residen Bali di Denpasar pertama kali menggagas pendirian Museum Bali pada tahun 1909 – 1913. Gagasan itu didapatkannya sebagai pencerahan dari Th. A. Resink mengenai pelestarian budaya. Ia kemudian ingin melakukan sesuatu agar dapat melindungi benda – benda peninggalan budaya tersebut. Pendirian Gedung Arca pada tahun 1910 adalah perwujudan dari gagasan ini, yang dibangun dengan bantuan arsitek I Gusti Ketut Kandel dari Banjar Abasan dan I Gusti Ketut Rai dari Banjar Belong, serta arsitek Jerman bernama Curt Grundler seorang wisatawan peneliti yang saat itu sedang berada di Bali. Pembuatan perencanaan kemudian diperintahkan oleh Kroon kepada para ahli bangunan tradisional Bali tersebut, atau yang dikenal dengan sebutan para undagi. Para Raja dari empat kabupaten di Bali memberikan dukungan dana dan material proyek sebagai bagian dari kerajaan di Indonesia yaitu Buleleng, Tabanan, Badung dan Karangasem.

Museum Bali diresmikan pada 8 Desember 1932 dan dikelola oleh Yayasan Bali Museum. Perbedaan pandangan antara para undagi ini terjadi karena tidak dapat mengabaikan pandangan tradisional dan aspek – aspek keagamaannya juga lontar asta kosala kosali yaitu konsep mengenai tata letak, cara dan tata bangunan di Bali. Perbedaan pendapat dengan Curt Grundler yang lebih menekankan fungsi dan kekuatan bangunan museum pun terjadi. Percampuran desain dan perbedaan pendapat itu menghasilkan bentuk arsitektur kombinasi antara Pura (tempat sembahyang umat Hindu) dan Puri (Istana Raja). Bangunan museum didirikan di tanah seluas 2600 meter persegi. Bangunan terdiri dari tiga halaman yang menganut konsep Tri Mandala, yaitu halaman luar (jaba), halaman tengah (jaba tengah) dan halaman dalam (jeroan) yang berbatasan dengan tembok dan gapura.

Gapura bernama Candi Bentar dan Candi Kurung berfungsi sebagai pintu masuknya, dan terdapat  sebuah Balai Kulkul atau Menara Kentongan terletak di sebelah Selatan dari Jaba Tengah. Berdiri Balai Bengong pada sudut Barat Laut yang dulu digunakan pada zaman kerajaan sebagai tempat keluarga Raja beristirahat ketika akan mengamati suasana di luar istana. Sebuah pemandian untuk keluarga raja yang disebut beji ditempatkan di depan Gedung Tabanan. Bangunan Pura menggunakan atap dari ijuk. Masing – masing ruangan dipisahkan menggunakan kori, angkul – angkul, candi bentar, dan sekat tembok penyengker. Ketahui juga mengenai sejarah museum Bajra Sandhi, sejarah museum Le Mayeur Bali dan museum di Ubud.

Isi Museum Bali

Koleksi museum Bali mulai diisi oleh W.T. Sttutterhim seorang pemimpin dinas purbakala pada masa itu sejak tahun 1930. Ada empat gedung pameran tetap di Museum Bali yang namanya diambil dari setiap raja yang membantu pembangunan museum ini. Berikut ini adalah beberapa gedung dan koleksi di museum Bali yang ada di dalamnya:

1. Gedung Timur

Terletak di bagian paling selatan sebagai bangunan baru yang dibuat pada masa repelita kesatu. Dinamakan Gedung Timur karena letaknya di sebelah timur area museum dan terdiri dari dua lantai. Tema pamerannya menceritakan mengenai puncak budaya Bali mulai masa prasejarah hingga modern.

  • Di lantai bawah dipamerkan koleksi di museum Bali mengenai masa prasejarah dengan sarkofagus sebagai puncak kebudayaannya, beberapa stupa kecil atau stupika yang terbuat dari tanah liat. Di dalam stupika terdapat mantra – mantra agama Budha yang berfungsi sebagai sarana pemujaan. Diperkirakan stupika ini berasal dari abad ke 8 M karena sama dengan yang ditemukan di Candi Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778 M atau abad ke 8. Karena itulah abad ke 8 dianggap sebagai awal tulisan di Bali.
  • Di lantai atas terdapat koleksi museum Bali berupa upacara Panca Yadnya ciri khas Hindu Bali. Juga terdapat alat pertanian yang mewakili subak, yang sudah diakui sampai sekarang sebagai warisan budaya dunia.

2. Gedung Buleleng

Letak Gedung Buleleng berada di sebelah selatan Gedung Karangasem yang mewakili arsitektur dari Bali Utara berciri khas patung Singa Ambara Raja di atas saka tunggah di tengah bangunan. Koleksi museum Bali di gedung ini adalah uang kepeng atau pis bolong. Buleleng sebagai daerah perekonomian pertama di Bali adalah wilayah yang pertama kali berhubungan dengan orang luar termasuk Cina. Disini dipamerkan berbagai macam uang kepeng dari Majapahit, Banten, Palembang dan Cina dari abad ke 8 – 9 masehi. Semuanya diatur secara kronologis berdasarkan fungsinya.

3. Gedung Karang Asem

Letaknya di sebelah selatan Gedung Tabanan dan mewakili arsitektur Bali bagian timur. Arsitektur gedung menyerupai tempat raja menerima perdana menteri atau tamu – tamu penting lainnya dinamakan Bale Penangkilan atau Bale Panjang. Pamerannya bertema Cili yang menjadi lambang kesuburan dan kesejahteraan. Fungsi, makna dan perkembangan Cili sebagai simbol – simbol kesuburan sejak zaman prasejarah, masa Hindu Budha Bali hingga sekarang berfungsi sebagai perlengkapan upacara, seni bangunan dan seni rupa.

4. Gedung Tabanan

Gedung bantuan dari Raja Tabanan ini letaknya paling utara dan mewakili arsitektur Bali Barat dan Selatan. Fungsinya sebagai tempat menyimpan pusaka – pusaka raja, karena itu tema pameran berupa keris yang identik sebagai pusaka raha. Koleksi di museum Bali memamerkan keris yang didapatkan dari masyarakat sejak zaman Belanda hingga sekarang. Keris ditata secara kronologi berdasarkan fungsi keris di Bali dan koleksi pelengkapnya.

Perawatan koleksi museum Bali secara umum dilakukan secara preventif yaitu untuk mencegah koleksi dari kerusakan yang dikerjakan secara manual seperti membersihkan debu dan memberikan kapur barus untuk mencegah segala penyakit. Kemudian juga dilakukan secara kuratif yaitu merawat dengan cara tradisional dan cara kimia, misalnya membersihkan lontar menggunakan minyak sereh dan memakai obat – obatan kimia.

Saat ini pembersihan secara tradisional lebih disarankan karena lebih aman. Koleksi museum Bali bisa dilihat di museum yang terletak di Jalan Mayor Wisnu Denpasar , sebelah Timur Lapangan Puputan Badung dan Selatan Pura Jagatnatha. Pintu masuknya menghadap ke Barat di jalan Mayor Wisnu dan hanya dibuka untuk pengunjung museum. Museum bisa dikunjungi mulai hari Minggu sampai Jum’at sejak pukul 08.00 – 15.00 WITA.

The post 4 Ruangan Koleksi Museum Bali Beserta Penjelasannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Daftar Koleksi Museum Asia Afrika Bandung Lengkap /bangunan/koleksi-museum-asia-afrika Fri, 23 Aug 2019 09:48:36 +0000 /?p=5049 Museum Asia Afrika adalah salah satu museum di kota Bandung terletak di jalan Asia Afrika no.65 yang memajang berbagai memorabilia koleksi dari Konferensi Asia Afrika (KAA). Museum ini merupakan bagian…

The post Daftar Koleksi Museum Asia Afrika Bandung Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Museum Asia Afrika adalah salah satu museum di kota Bandung terletak di jalan Asia Afrika no.65 yang memajang berbagai memorabilia koleksi dari Konferensi Asia Afrika (KAA). Museum ini merupakan bagian dari Gedung Merdeka yang menjadi tempat penyelenggaraan KAA pada 18 – 24 April 1955 yang diikuti oleh 29 negara. Secara keseluruhan, Gedung Merdeka memiliki dua bangunan utama. Awalnya Gedung Merdeka berdiri pada 1895 sebagai lokasi berkumpulnya orang – orang Eropa yaitu gedung Societeit Concordia. Gedung ini bergaya art deco sebagai hasil karya C.P.Wolff Schoemaker pada 1921. Pada tahun 1940 perancang A.F. Aalbers menambahkan gaya internasional pada gedung ini, yang pernah digunakan sebagai pusat kebudayaan pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dengan nama Dai Toa Kaikan. Nama Gedung Merdeka diberikan oleh Presiden Soekarno menjelang KAA 1955.

Pameran dan Koleksi Museum

Koleksi Museum Asia AfrikaPembangunan sejarah museum KAA  ini berawal dari keinginan para pemimpin bangsa – bangsa di Asia dan Afrika untuk tidak begitu saja melupakan sejarah Konferensi Asia Afrika tersebut. Hal ini menimbulkan ide pada Menlu RI saat itu Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja S.H. LL. M untuk membangun sebuah museum untuk melestarikan semangat bangsa – bangsa Asia dan Afrika dalam bekerjasama dan membantu menciptakan ketertiban dan perdamaian di dunia, sesuai dengan Dasasila Bandung.  Dasasila Bandung sebagai hasil dari konferensi tersebut menjadi pedoman untuk bangsa Asia Afrika untuk mendapatkan kemerdekaannya masing – masing. Dalam sejarah museum Asia Afrika di Bandung, pendiriannya diresmikan pada 24 April 1980 bersamaan peringatan 25 tahun KAA, sekaligus untuk melestarikan peran Indonesia dalam KAA Konferensi Asia Afrika. Koleksi museum Asia Afrika bisa disaksikan pada berbagai kegiatan pameran yang diadakan antara lain:

1. Pameran Tetap

Sejumlah koleksi di museum Asia Afrika dapat dilihat melalui pameran berupa benda – benda tiga dimensi dan foto – foto dokumentasi yang berhubungan dengan peristiwa seperti Konferensi Bogor, Pertemuan Tugu, Konferensi Kolombo, juga Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Ada juga pajangan foto – foto yang dipajang untuk menggambarkan jalannya peristiwa KAA. Profil negara peserta KAA juga disajikan dalam bentuk sarana multimedia untuk mengikuti perkembangan zaman saat ini. Juga terdapat diorama pembukaan KAA pada tahun 1955 yang dibuat untuk menyambut kunjungan delegasi KTT Non Blok 1992 sebagai bagian dari sejarah berdirinya Gerakan Non Blok.

2. Perpustakaan

Koleksi di museum Asia Afrika berupa buku – buku sejarah, politik dan budaya di negara – negara Asia Afrika bisa ditemui di dalam perpustakaannya. Begitu juga dengan dokumen – dokumen penting yang berhubungan dengan KAA dan beberapa konferensi lanjutan yang diadakan setelah itu. Ada pula koleksi museum Asia Afrika berupa sejumlah majalah dan surat kabar yang didapatkan dari sumbangan atau pembelian museum, braille corner untuk para tuna netra, dan informasi mengenai KAA tahun 2005. Para pengunjung bisa memanfaatkan perpustakaan ini untuk mendapatkan informasi tertulis mengenai Konferensi Asia Afrika.

3. Ruang Audio Visual

Koleksi di museum Asia Afrika juga bisa disaksikan dalam bentuk audio visual berupa pemutaran film dokumenter. Ruangan ini dipelopori Abdullah Kamil dan difungsikan untuk menayangkan beberapa film dokumenter mengenai keadaan dunia hingga tahun 1950an dan mengenai KAA. Salah satu film dokumenter yang ditayangkan memuat informasi mengenai konferensi lanjutan setelah KAA seperti KAA tahun 2005, dan memutar film mengenai beberapa kebudayaan dari negara – negara di Asia Afrika.

4. Aktivitas di Museum Asia Afrika

Museum Asia AfrikaSelain menyaksikan koleksi museum Asia Afrika sebagai salah satu museum yang ada di Bandung, beberapa aktivitas lain yang bisa dilakukan oleh para pengunjung yaitu:

  • Para pengunjung bisa dipandu oleh seorang pemandu wisata yang akan menerangkan serba serbi mengenai museum yang bertempat di salah satu bangunan bersejarah di Bandung ini kepada peserta kunjungan resmi maupun kunjungan kelompok umum.
  • Museum Asia Afrika juga mengadakan pameran temporer untuk memberi edukasi pada publik sehubungan dengan pelaksanaan politik luar negeri dan mengenai sejarah diplomasi Indonesia, yang juga dilakukan di lokasi – lokasi di luar museum Asia Afrika.
  • Terdapat berbagai komunitas masyarakat yang dibentuk dan didukung oleh museum KAA dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai sejarah, politik internasional dan wawasan kebangsaan. Kegiatannya berupa diskusi buku, diskusi film, berbagai kegiatan festival, klub budaya, pameran dan lain – lainnya.
  • Kegiatan pameran temporer tematik juga diadakan secara berkala berkaitan dengan Semangat Bandung dan Kerjasama Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP).
  • Ada pula kegiatan virtual tour yang dapat ditemukan di website resmi milik pengelola museum KAA. Pengunjung akan diajak melihat koleksi di museum Asia Afrika melalui layar komputer. Aktivitas ini akan sangat berguna

Peraturan di Museum Asia Afrika

Untuk menikmati koleksi museum Asia Afrika, mengetahui sejarah kota Bandung pasca kemerdekaan dan untuk kenyamanan sesama pengunjung maka diterapkan beberapa peraturan sebagai berikut:

  • Tidak boleh berlarian di museum dan harus berbicara dengan suara tenang serta rendah di semua area museum agar tidak mengganggu pengunjung lainnya.
  • Tidak diizinkan untuk makan, minum, mengunyah permen karet, merokok dan lain sebagainya di dalam museum kecuali di area kafe museum.
  • Tidak diizinkan untuk membawa senjata atau sejenisnya bagi para pengunjung.
  • Tidak boleh membawa binatang peliharaan.
  • Tidak boleh mengenakan sandal jepit atau sejenisnya.
  • Diizinkan mengambil foto tanpa lampu kilat dan tripod.
  • Disarankan untuk mengurangi penggunaan telepon seluler kecuali pada keadaan darurat.
  • Tidak menyentuh koleksi di museum Asia Afrika yang sedang diamati.
  • Tidak memasuki area berlangsungnya tur.
  • Tidak menulis pada alat pameran sebagai alas.

Rute Menuju Museum KAA

Untuk Anda yang ingin menyaksikan koleksi museum Asia Afrika secara langsung, berikut ini adalah beberapa rute angkutan umum yang dapat digunakan untuk mencapai lokasi museum di jalan Asia Afrika Bandung.

  • Dari terminal bus Cicaheum kemudian naik bus kota jurusan Cicaheum – Leuwi Panjang dan turun di halte bus Asia Afrika. Lanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih sejauh 100 meter ke arah Barat menuju alun – alun Bandung.
  • Dari terminal bus Leuwipanjang naik bus kota jurusan Cicaheum Leuwipanjang dan turun di halte bus Alun – alun Bandung. Lanjutkan dengan jalan kaki sekitar 100 meter ke arah timur menuju jalan Braga.
  • Dari stasiun kereta api Kebon Kawung naik angkot jurusan st.Hall Gedebage turun di perempatan jalan Braga – Naripan lalu jalan kaki ke arah selatan menuju jalan Braga sejauh kurang lebih 100 meter.

Koleksi museum Asia Afrika bisa dilihat mulai hari Selasa hingga Kamis pukul 08.00 – 16.00 WIB, Jumat pukul 14.00 – 16.00 WIB, Sabtu – Minggu 09.00 – 16.00 WIB. Hari Senin dan libur nasional tutup, pada tengah hari pukul 12.00 – 13.00 WIB museum tutup untuk istirahat siang. Untuk pengunjung berkebutuhan khusus dan pengunjung rombongan lebih dari 25 orang perlu melakukan reservasi sebelumnya. Tiket masuk tidak dikenakan biaya sama sekali sehingga pengunjung bebas masuk tanpa dibebani biaya, kecuali untuk kegiatan tertentu. Situs web museum yang bisa diakses untuk informasi selanjutnya adalah www.mkaa.or.id atau www.asianafricanmuseum.org dan telepon 022 – 4233564, fax 022 – 4238031.

The post Daftar Koleksi Museum Asia Afrika Bandung Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
18 Jenis Koleksi Museum Adityawarman Padang Terlengkap /bangunan/koleksi-museum-adityawarman Fri, 23 Aug 2019 09:35:34 +0000 /?p=5039 Museum Adityawarman adalah salah satu museum yang penting dan mengangkat sejarah masyarakat Minangkabau serta peninggalan kebudayaannya sejak masa prasejarah hingga masa sekarang. Terletak di Jalan Diponegoro no.10, Kelurahan Belakang Tangsi,…

The post 18 Jenis Koleksi Museum Adityawarman Padang Terlengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Museum Adityawarman adalah salah satu museum yang penting dan mengangkat sejarah masyarakat Minangkabau serta peninggalan kebudayaannya sejak masa prasejarah hingga masa sekarang. Terletak di Jalan Diponegoro no.10, Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Museum ini berdiri di lahan seluas 2,6 hektar dan luas bangunan 2,855 meter persegi dibangun dengan inspirasi rumah Bagonjong atau rumah gadang ciri khas arsitektur tradisional Minangkabau. Rumah bagonjong adalah rumah panggung yang memiliki atap yang meniru tanduk kerbau bertumpuk, dengan tujuh pucuk gonjong di atap museum.

Pembangunan museum dilakukan sejak tahun 1974 untuk menjadi pusat pelestarian sejarah Minangkabau, Mentawai dan Nusantara. Museum diresmikan pada 16 Maret 1977 oleh Mendikbud Prof. Dr. Sjarif Thayeb, dan diberi nama Adityawarman secara resmi pada 28 Mei 1979 dari nama salah satu raja Minangkabau yang berkuasa pada tahun 1347 – 1375 M. Raja Adityawarman yang namanya digunakan dalam sejarah museum Adityawarman berasal dari keturunan Majapahit dan diperkirakan berkuasa pada era yang sama dengan Gajah Mada.

Koleksi Utama Museum

Koleksi Museum AdityawarmanKoleksi museum Adityawarman yang hampir mencapai 6000 an buah pada tahun 2018 dikelompokkan menjadi 10 jenis yaitu Geologika/Geografika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika/Heraldika, Filologika, Keramologika, Seni Rupa, dan Teknologika.

  1. Geologika/Geografika terdiri dari aneka ragam permata, batu andesit, granit dan alat pemetaan.
  2. Biologika terdiri dari beberapa koleksi di museum Adityawarman berupa manusia purba, kerangka hewan dan tumbuh – tumbuhan.
  3. Etnografika terdiri dari koleksi di museum Adityawarman berupa benda – benda bersejarah yang menggambarkan suatu kegiatan budaya serta identitas dari suatu etnis tertentu.
  4. Arkeologika menyimpan koleksi di museum Adityawarman berupa peninggalan bersejarah pada masa prasejarah sampai masuknya kebudayaan Barat.
  5. Historika terdiri dari benda – benda bersejarah yang berhubungan dengan organisasi, tokoh, dan negara.
  6. Numismatika berisi aneka ragam jenis mata uang atau alat tukar, pajangan tanda jasa berupa pangkat, juga cap dan stempel.
  7. Filologika terdiri dari koleksi museum Adityawarman berupa naskah – naskah kuno.
  8. Keramologika berisi barang – barang pecah belah yang berasal dari peninggalan masa lalu.
  9. Seni Rupa berisi objek – objek dua dan tiga dimensi yang menggambarkan pengalaman artistik.
  10. Teknologika terdiri dari benda – benda peninggalan perkembangan teknologi sejak masa tradisional hingga modern.

Koleksi di Taman Melati

Memasuki area sejarah museum adityawarman kota padang terdapat taman yang cukup luas dengan pepohonan rindang yang diberi nama Taman Melati. Disana terdapat permainan yang biasa digunakan anak – anak TK. Ada lebih dari 100 jenis tanaman yang tumbuh disini. Di  taman ini juga terdapat beberapa koleksi museum antara lain:

1. Patung Bagindo Aziz Chan

Ia adalah seorang pahlawan nasional dan Walikota Padang yang sangat berpengaruh di zaman kolonial Hindia Belanda. Patung setinggi 3 meter karya pelukis Wisran Hadi dan pemahat Arby Samah ini terletak di depan pintu masuk utama museum . Bagindo Aziz Chan tidak disukai karena semangatnya yang tinggi dalam melawan Belanda dan tewas ditembak pada 1947. Ia diberi gelar Pahlawan Nasional pada 7 November 2005 oleh pemerintah RI sehingga masuk dalam daftar nama pahlawan nasional dari Sumatera Barat.

2. Monumen Taman Sari Pahlawan Nasional Minangkabau

Monumen Taman Sari Pahlawan Nasional MinangkabauMonumen ini dipelopori pembangunannya oleh Yayasan Syarikat Oesaha (YSO) Adabiah Padang bersama pemerintah propinsi Sumatra Barat. Koleksi museum Adityawarman berupa monumen ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat Drs. Nasrul Abit pada tanggal 10 November 2017. Bahan dasarnya berupa konstruksi panel rumah adat Minangkabau berukuran tinggi 3 meter dan lebar 7,5 meter.

Panel utamanya berukuran lebar 6,5 meter, serta lebar ke samping kiri dan kanan masing – masing 1 meter. Rancangan panelnya terbuka dan bisa dikembangkan ke kiri atau kanan untuk menampung tambahan figur pahlawan berikutnya yang mungkin ada. Panel utama monumen berisi relief potret figur 15 orang pahlawan yaitu:

  • Abdul Halim dari Kabupaten Agam
  • Ilyas Yakoub dari Kabupaten Pesisir Selatan
  • Rasuna Said dari Kab. Agam
  • Tuanku Imam Bonjol, Pasaman
  • Natsir, Kab. Solok
  • Abdul Muis, Kab. Agam
  • Baginda Azis Chan, Kota Padang
  • Adnan Kapau Gani, Kab. Agam
  • Hamka, Kab. Agam
  • Mohammad Hatta, Kota Bukittinggi
  • Yamin, Kota Sawahlunto
  • Agus Salim, Kab. Agam
  • Sutan Syahrir, Kota Padang Panjang,
  • Hazairin dari Bukittinggi.

3. Pesawat Terbang

Koleksi museum Adityawarman juga termasuk penyimpanan pesawat dari masa perang dunia II. Kabarnya pesawat ini dulu berada di Solok tetapi kemudian dipindahkan ke museum sejak tahun 1977. Tanggal prasasti tertera Padang, 6 April  1979 dan ditanda tangani  oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi.Di depan pesawat tertera prasasti yang berbunyi: “Aku hanya setitik darah bangsaku, kembangkan sayapku teruskan perjuanganku”. Ketahui juga mengenai siapa saja pahlawan nasional dari Sumatera.

4. Monumen Pejuang Tidak Dikenal dan Monumen Proklamasi

Monumen untuk para pejuang yang tidak dikenal menggambarkan patung para pejuang yang sedang duduk dan memegang bambu runcing. Monumenini dibuat oleh Ramudin pada tahun 1950. Terletak di belakang monumen perjuangan ada monumen proklamasi, bentuknya menyerupai bambu yang diapit tiga dan di puncaknya terdapat semacam bola. Di bagian bawah monumen terdapat relief yang melingkar menggambarkan perjuangan para pahlawan di Kota Padang ketika melawan para penjajah. Ketahui juga mengenai sejarah danau Singkarak dan sejarah jam gadang.

Koleksi di Taman Purbakala

Koleksi museum Adityawarman juga bisa dilihat di area taman purbakalanya yang berisikan arca serta prasasti zaman megalitikum serta peninggalan kerajaan – kerajaan yang pernah berkembang di Sumatra Barat, antara lain:

  1. Terdapat replika bentuk Menhir yang mengambil bentuknya dari Menhir yang terdapat di Nagari Mahek Kabupaten Limapuluhkota, yang dikenal sebagai pusat penemuan situs purbakala Minangkabau.
  2. Replika Arca Bhairawa yang menggambarkan dewa raksasa dalam aliran Tantrayana, yang dianggap sebagai penjelmaan Siwa sekaligus Buddha dalam bentuk raksasa yang menakutkan. Arca ini juga dianggap sebagai perwujudan dari Raja Adityawarman yang menganut Buddha dan aliran Tantrayana Kalachakra.
  3. Replika arca Amoghapasa peninggalan dari Kerajaan Dharmasraya yang pernah berdiri sebelum Kerajaan Pagaruyung /Malayupura.
  4. Replika Prasasti Saruaso I, salah satu prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Adityawarman pada tahun 1375 M. Isi prasasti ini adalah upacara pentasbihan Adityawarman sebagai penganut Buddha Mahayana Sekte Bhairawa, sebagai wisesa dharani atau salah satu perwujudan Buddha. Tempat upacaranya adalah di kuburan yang disebut surawasan atau Nagari Saruaso, Kabupaten Tanah Datar.

Selain berbagai koleksi dan monumen serta replika tersebut, museum juga memamerkan berbagai miniatur berbagai macam rumah adat Sumatra Barat yang berbeda – beda tergantung pada kebudayaan dan kondisi alam setempat. Lalu ada pula galeri pameran kebudayaan Suku Mentawai yang berbeda dari suku Minangkabau dari kebudayaan serta adat istiadatnya, namun keduanya masih berada dalam satu wilayah di Propinsi Sumatera Barat.

Galeri ini mengungkap foto – foto kehidupan masyarakat asli Mentawai, peralatan masak, peralatan berburu, hewan endemik hingga rumah adat, juga tato Mentawai yang termasuk tertua di dunia. Koleksi museum Adityawarman dapat disaksikan mulai hari Selasa sampai Kamis pukul 07.30 sampai 16.00 WIB, hari Jum’at pukul 07.30 – 11.30 WIB, 13.30 – 16.30 WIB, Sabtu dan Minggu pukul 08.00 – 16.00 WIB. Hari Senin ruang pameran dan taman tutup tetapi kantor tetap buka. Harga tiket masuk untuk dewasa sebesar 3000 rupiah dan anak – anak sebesar 2000 rupiah.

The post 18 Jenis Koleksi Museum Adityawarman Padang Terlengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
10 Koleksi Museum Mutter di Philadelphia Paling Mengerikan /bangunan/koleksi-museum-mutter Fri, 23 Aug 2019 05:54:56 +0000 /?p=5063 The Mutter Museum of The College of The Physicians of Philadelphia atau hanya dikenal sebagai Museum Mutter adalah sebuah museum sejarah medis terbaik seantero Amerika yang memajang koleksi yang diawetkan…

The post 10 Koleksi Museum Mutter di Philadelphia Paling Mengerikan appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
The Mutter Museum of The College of The Physicians of Philadelphia atau hanya dikenal sebagai Museum Mutter adalah sebuah museum sejarah medis terbaik seantero Amerika yang memajang koleksi yang diawetkan akan spesimen anatomi, model dan peralatan medis dalam setting lemari abad ke 19. Museum ini bertujuan untuk membantu masyarakat umum untuk memahami misteri dan daya tarik dari tubuh manusia dan untuk menghargai sejarah diagnosa serta perawatan penyakit. Museum ini terletak di selatan Philadelphia, dekat dengan Sungai Schuykill, tepatnya dalam markas besar College of Physicians of Philadelphia.

Awal mula pendirian museum ini berasal dari kumpulan koleksi milik dokter Thomas Dent Mutter yang disumbangkan kepada College of Physicians. Seiring waktu, koleksi museum kian bertambah berkat sumbangan dari para dokter lain yaitu dokter Chevalier Jackson dan dokter Joseph Hyrti. Museum dibuka untuk umum sekitar tahun 1990 lalu dan hingga kini sudah memiliki koleksi berjumlah sekitar 20 ribu dan mampu menarik pengunjung sebanyak 130 ribu orang setiap tahunnya. Dengan koleksinya ini menjadikan museum Mutter tidak kalah dengan museum tertua di dunia dan berhasil tercatat sebagai salah satu museum diantara jenis – jenis museum di dunia dengan koleksi paling unik dalam sejarah museum.

Isi Pameran Museum Mutter

Koleksi museum Mutter berupa spesimen dan objek unik yang merefleksikan sejarah anatomi manusia dan obat – obatan. Koleksi museum bervariasi dari abad ke 7 SM hingga tahun 2014, dan sebagian besarnya berasal dari pertengahan abad ke 19 hingga awal abad ke 20.

1. Koleksi Tengkorak Dr. Hyrtel

Koleksi Tengkorak Dr. HyrtelBanyak ilmuwan pada tahun 1800an berpendapat bahwa kecerdasan dan perilaku manusia memiliki hubungan erat dengan ukuran kepalanya. Maka semakin besar kepala seseorang, otaknya juga akan semakin besar dan semakin cerdas. Pendapat ini disanggah oleh Dr. Hyrtel, seorang profesor medis dari Wina yang tidak yakin mengenai hubungan antara ukuran otak dan ukuran kepala. Ia berusaha membuktikan teorinya dengan mengumpulkan tengkorak dari berbagai lapisan masyarakat, namun ia malah dianggap gila dan dipaksa untuk pensiun lebih awal. Koleksinya terdiri dari 139 buah tengkorak yang usianya lebih dari 200 tahun. Koleksi museum Mutter ini rapuh dan membutuhkan biaya besar untuk merawatnya sehingga museum mengadakan kampanye untuk membantu melestarikan tengkorak dengan sumbangan minimal 200 dolar. Sebagai imbalan, nama donatur akan dipajang selama setahun pada etalase kaca yang memajang tengkorak pilihannya.

2. Kerangka Harry Eastlack

Koleksi museum Mutter ini sangat populer dan dipajang agar pengunjung bisa melihat bagaimana mengerikannya penyakit yang diderita Harry Eastlack. Ia menderita penyakit langka yang menyebabkan otot, urat dan jaringan tubuhnya berubah menjadi tulang sehingga seluruh tubuhnya menjadi kaku seperti patung. Penyakit tersebut bernama Fibrodysplasia Ossificans Progressiva (FOP). Pada umumnya setelah proses pembusukan, tulang manusia akan terpisah karena jaringan otot yang mengikat sudah tidak ada. Tetapi pada kerangka Eastlack, jaringan tersebut menempel satu sama lain karena sudah berubah menjadi tulang tipis.

3. Manusia Sabun

Pada salah satu sudut terdapat sebuah peti kaca yang berisi benda berwarna coklat kekuningan. Benda tersebut adalah jasad manusia yang mulutnya menganga tanpa gigi, dijuluki wanita sabun/the soap lady yang meninggal tahun 1875. Disebut demikian karena ia dikuburkan di area yang memiliki suhu dan jenis tanah yang membuat lemak di tubuhnya berubah fungsi menjadi pengawet. Lapisan lemak ini terlihat lembek dan licin sehingga memunculkan istilah manusia sabun.

4. Otak Einstein

Setelah kematiannya pada 1955, jenazah Einstein diotopsi dan seorang dokter bernama Thomas Harvey mengambil otaknya tanpa sepengetahuan keluarganya. Tujuannya untuk meneliti otak Einstein tersebut. Awalnya keluarga keberatan namun pada akhirnya menyetujui dengan syarat agar potongan otak digunakan untuk keperluan ilmu pengetahuan dan hasilnya dipublikasikan kepada masyarakat luas. Ketahui juga mengenai museum di Bangkok dan sejarah museum Louvre.

5. Usus Raksasa

Koleksi museum Mutter ini bisa jadi merupakan koleksi paling menjijikkan. Usus ini diangkat dari perut seorang pekerja sirkus yang dijuluki Manusia Balon / Balloon Man karena perutnya besar sekali. Ia meninggal pada 1892 di usia 29 tahun karena komplikasi usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar selama sebulan. Penyakitnya tersebut dinamakan penyakit Hirschprung, yaitu kondisi dimana saraf di usus besar tidak berkembang sehingga ia hanya bisa buang air besar sekali dalam sebulan. Otopsi mengungkap 20 kilogram tinja di dalam usus besarnya tersebut.

6. Basah dan Kering

Koleksi Museum MutterSekitar 1300 buah spesimen basah yang disimpan dalam botol kaca menjadi koleksi di museum Mutter. Isi koleksi ini adalah setiap bagian tubuh manusia yang berasal dari sumbangan Dr. Mutter pada abad ke 19, termasuk kista dan tumor yang diawetkan. Spesimen ini dirawat secara hati – hati dan diteliti secara berkala karena bisa rusak jika cairannya terlalu sedikit.

Cairan berupa alkohol dan air selalu diawasi agar bisa awet untuk bertahun – tahun lamanya. Selain itu juga ada koleksi spesimen kering yang dibuat dengan cara mengeringkan dan dicampur dengan bahan kimia khusus yang biasa digunakan untuk mengawetkan warna jaringan lunak di tubuh manusia. Ada juga lebih dari 1200 foto bagian tubuh yang abnormal seperti bagian tubuh yang cedera, terkena penyakit hingga bagian tubuh yang mengalami malformasi berupa bayi kembar siam Chang dan Eng, cacat lahir atau bagian tubuh yang diamputasi saat perang saudara.

7. Spesimen Osteologis

Spesimen berupa kerangka  sebanyak sekitar 3000 buah menjadi koleksi museum Mutter yang tergolong sangat lengkap. Museum ini berhasil menyimpan koleksi kerangka manusia normal sampai yang abnormal. Beberapa kerangka bahkan telah ada sejak lebih dari 150 tahun dan dulunya digunakan sebagai objek pembelajaran. Selain kerangka Harry Eastlack, ada juga kerangka yang disebut American Giant setinggi 7 kaki 6 inci, yang menjadi kerangka tertinggi dipamerkan di Amerika Utara. Beberapa koleksi yang terkenal adalah Hyrtl Skull, pameran antropologi forensik Reading the Dead, dan kerangka korset dalam pameran The Price of Beauty.

8. Model Anatomi

Model anatomi yang menjadi koleksi di museum Mutter terbuat dari lilin yang sangat akurat dan buatannya sangat terperinci karena digunakan untuk keperluan pengajaran. Model anatomi yang detail memudahkan peserta pendidikan untuk memahami bagian tubuh manusia secara lebih detail, dibuat lebih besar daripada ukuran sebenarnya untuk memudahkan pengamatan, juga bisa dilepas pasang untuk menunjukkan struktur bagian dalamnya. Sebagian besar koleksi model anatomi di museum Mutter dibuat oleh dua perusahaan yaitu Tramond dari Paris dan Joseph Towne dari London. Sedangkan model berbahan papier mache dibuat oleh Louis Thomas Jerome Auzoux.

9. Instrumen Medis

Peralatan medis yang biasa digunakan di dunia kedokteran juga tersimpan dengan lengkap di museum ini mulai dari jarum kecil hingga paru – paru besi raksasa. Beberapa koleksi mencerminkan perjalanan sejarah pengobatan seperti semprotan karbol yang ditemukan oleh Sir Joseph Lister, bapak antiseptik modern. Ada juga replika forceps kebidanan pertama yang ditemukan oleh Peter Chamberlain pada abad ke 17. Begitu juga dengan peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan darah dari tubuh untuk mengembalikan keseimbangan hormonal ketika masih santer pandangan mengenai penyebab penyakit adalah ketidak seimbangan darah pada tubuh.

10. Spesimen Korosi

Jenis koleksi museum Mutter ini dibuat dari bagian jaringan lunak yang diberi suntikan larutan khusus seperti logam, lilin, pewarna dan zat pelapis yang lain di beberapa bagiannya. Bagian jaringan yang disuntik akan dilapisi dengan zat korosif yang tidak disuntik dibiarkan larut dalam cairan sehingga dapat mengawetkan warna dan bentuk jaringan yang disuntik. Juga dipamerkan batu yang dihasilkan oleh tubuh manusia seperti batu ginjal, batu kandung kemih dan batu empedu. Ketahui juga mengenai sejarah museum ullen sentalu dan sejarah museum benteng heritage.

The post 10 Koleksi Museum Mutter di Philadelphia Paling Mengerikan appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Daftar Koleksi Museum Sangiran Beserta Penemuannya /bangunan/koleksi-museum-sangiran Wed, 21 Aug 2019 09:28:19 +0000 /?p=5042 Museum Sangiran adalah museum yang berada di dalam kawasan Kubah Sangiran. Kubah tersebut berada di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Koleksi Museum Sangiran terdiri dari berbagai hal…

The post Daftar Koleksi Museum Sangiran Beserta Penemuannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Museum Sangiran adalah museum yang berada di dalam kawasan Kubah Sangiran. Kubah tersebut berada di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Koleksi Museum Sangiran terdiri dari berbagai hal yang dapat dimanfaatkan untuk mempelajari kehidupan manusia prasejarah. Sejarah Museum Sangiran diawali dari tahun 1883, yakni ketika P.E.C Schemulling melakukan eksplorasi pertama yang kemudian dilanjutkan oleh Eugene Dubois. Antusias penelitian saat itu belum begitu terasa, karena ia memusatkan aktivitas penelitiannya di kawasan Trinil, Ngawi.

Sejarah Museum Sangiran

Penelitian baru dilakukan secara  antusias dan intens oleh Gustav Heinrich Ralph Von Koenigswald pada 1934. Ia memulai penelitian setelah mencermati laporan-laporan berbagai penemuan balung buta (tulang buta/raksasa) oleh warga dan diperdagangkan. Perdagangan fosil mulai ramai karena penemuan tulang paha dan tengkorak Pithecantropus erectus oleh Eugene Dubois di Trinil, Ngawi. Contoh fosil di indonesia lainnya yang ditemukan oleh masyarakat sekitar misalnya Meganthropus palaejovanicus dan berbagai fosil binatang.

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia menetapkan kawasan sekitar Sangiran seluas 56 km2 sebagai daerah cagar budaya pada tahun 1977. Pendirian situs museum dan konservasi laboratorium sederhana pun dilakukan di lokasi kawasan Sangiran pada tahun 1988. Situs Sangiran kemudian ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1996 sebagai Sangiran Early Man Siter. Museum Sangiran dan pusat pengunjung dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 15 Desember 2011.

Sangiran ialah situs terpenting bagi perkembangan berbagai bidang ilmu seperti arkeologi, antropologi, geologi, biologi, dan paleoantropologi. Situs Sangiran luasnya mencapai 56 km2 yang meliputi tiga kecamatan di Kabupaten Sragen, yakni Kecamatan Gemolong, Kalijambe, dan Plupuh, serta satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar, yakni Kecamatan Gondangrejo. Situs Sangiran terletak di dalam kawasan Kubah Sangiran yang merupakan bagian dari depresi Solo, di kaki Gunung Lawu (17 km dari kota Solo). Museum Sangiran dan situs arkeologinya tidak hanya menjadi objek wisata yang menarik, tetapi juga menjadi area penelitian tentang kehidupan pra sejarah terpenting dan terlengkap di Asia, bahkan dunia. Baca juga koleksi Museum Lampung, koleksi Museum Mpu Tantular, museum di Surabaya,  dan koleksi Museum di Malang.

Koleksi Museum Sangiran

Koleksi Museum SangiranBerdasarkan Situs resmi Kabupaten Sragen, temuan fosil di Sangiran untuk jenis hominid purba ada 50 jenis atau individu. Fosil tersebut ditemukan di wilayah tersebut dan merupakan 50% dari temuan fosil di dunia dan 65% dari temuan di Indonesia. Lebih dari 13.685 fosil, di mana 2.931 fosil berada di museum dan sisanya disimpan di gudang penyimpanan.

Museum Sangiran dan Situs Sangiran memberikan informasi lengkap tentang  pola kehidupan manusia purba di Jawa yang menyumbang perkembangan berbagai ilmu pengetahuan. Situs ini juga menjadi tempat pertama ditemukannya fosil rahang bawah yakni jenis Pithecanthropus erectus (salah satu spesies dalam takson Homo erectus) oleh arkeolog Jerman, Profesor Von Koenigswald. Selain itu, Situs Sangiran memiliki jejak tinggalan berumur 2 juta tahun hingga 200.000 tahun yang masih dapat ditemukan hingga kini. Bahkan dengan kondisi relative utuh, sehingga para ahli mampu merangkai sebuah benang merah dari sejarah yang pernah terjadi di Sangiran secara berurutan.

Berdasarkan penelitian para ahli, kawasan Museum Sangiran pada masa purba adalah hamparan lautan. Namun, karena prosesn geologi dan bencana alam, letusan Gunung Lawu, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi, menjadikan Sangiran menjadi daratan. Hal tersebut terbukti dari adanya lapisan-lapisan tanah yang membentuk wilayah Sangiran berbeda dengan lapisan tanah di tempat lainnya. Pada setiap lapisan tanah tersebut ditemukan fosil-fosil menurut jenis dan zamannya.

Museum Sangiran memiliki beberapa klaster, yakni Sangiran Klaster Ngebung, Museum Sangiran Klaster Dayu, Museum Sangiran Klaster Bukuran, dan Museum Sangiran Klaster Krikilan. Klaster tersebut berada tidak jauh dari Museum Sangiran, yakni hanya berjarak beberapa kilometer dari Museum Sangiran ini. Akses jalan menuju klaster-klaster museum ini pun tergolong memadai.

1. Ruang Pameran Museum Sangiran

Ruang Pameran museum menjadi salah satu warisan budaya dunia (World Heritage List). Museum Sangiran membagi Ruang Pameran menjadi beberapa bagian. Setiap ruang pameran menyajikan berbagai fosil dari jutaan tahun lalu yang tertata rapi dan dilengkapi dengan keterangan fosil tersebut. Museum ini juga memiliki fasilitas lainnya, seperti laboratorium, gudang fosil, fasilitas audio visual, mess untuk para peneliti, gardu pandang, dan ruang slide. Terdapat juga kios-kios yang berjajar rapi dan menjual berbagai pernak-pernik dari batuan, topi, baju, dan makanan lainnya.

2. Koleksi Museum Sangiran

Koleksi di Museum SangiranMuseum Sangiran memiliki koleksi hampir kurang lebih 13.000 fosil. Penemuan fosil-fosil tersebut menjadi yang terbanyak di kawasa Asia. Museum ini pun kemudian merupakan jujukan bagi peneliti dunia untuk mempelajari kehidupan manusia di masa lampau. Koleksi Museum Sangiran dilengkapi dengan fosil manusia purba, hasil-hasil budaya manusia purba, fosil flora dan fauna purba beserta gambaran stratigrafinya. Koleksi Museum Sangiran diantaranya adalah:

  • Fosil Manusia Purba

Fosil manusia purba yang berada di museum ini terdiri dari jenis Pithecanthropus, seperti Pithecanthropus mojokertensis (Pithecanthropus robustus). Terdapat juga fosil manusia purba jenis Homo, seperti Homo Soloensis, Homo neanderthal Eropa, Homo Neanderthal Asia, dan Homo Sapiens. Jenis fosil manusia purba lainnya seperti Australopithecus africanus dan Meganthropus palaeojavanicus.

  • Fosil binatang purba bertulang belakang

Fosil binatang bertulang belakang yang menjadi koleksi museum ini diantaranya adalah Sus sp (babi), Rhinocerus sondaicus (badak), Elephas namadicus (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaeojavanica (harimau), Bovidae (sapi banteng), dan Cervus sp (rusa dan domba).

  • Fosil binatang air purba

Selain fosil binatang purba bertulang belakang, Museum Sangiran juga memiliki koleksi fosil binatang air purba. Koleksi tersebut diantaranya ikan dan kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp (kuda nil), Crocodilus sp (buaya), Mollusa (kelas Pelecypoda dan Gastropoda), foraminifera, dan Chelonia sp (kura-kura).

  • Batu-batuan

Jenis batu-batuan yang dipamerkan di museum ini diantaranya adalah kalesdon, meteorit atau taktit, agate, diatome, dan ametis.

  • Alat-alat batu

Terdapat koleksi alat-alat batu yseperti serpih, serut, bilan, gurdi, bola batu, kapak persegi, dan kapak perimbas-penetak yang disajikan di ruang pameran.

Museum Sangiran tidak hanya menampilkan koleksi-koleksinya yang menggambarkan kehidupan masa prasejarah, tetapi juga memiliki spot-spot menarik untuk berswafoto. Museum ini memiliki jembatan dengan arsitektur menyerupai gading gajah berwarna putih, pancuran, dan sebagainya. Inilah penjelasan mengenai sejarah dan koleksi Museum Sangiran. Baca juga koleksi Museum geologi Bandung, koleksi Museum Zoologi Bogor, dan koleksi Museum Wayang. Semoga bermanfaat.

The post Daftar Koleksi Museum Sangiran Beserta Penemuannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
16 Ragam Koleksi Museum Zoologi Bogor /bangunan/koleksi-museum-zoologi-bogor Wed, 21 Aug 2019 04:32:54 +0000 /?p=5038 Sejarah Museum Zoologi Bogor sebagai salah satu museum di Bogor diawali dengan sebuah laboratorium zoologi bernama Landbouw Zoologisch Laboatorium yang didirikan pada 23 Agustus 1894. Pendirian laboratorium zoologi ini adalah…

The post 16 Ragam Koleksi Museum Zoologi Bogor appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Museum Zoologi Bogor sebagai salah satu museum di Bogor diawali dengan sebuah laboratorium zoologi bernama Landbouw Zoologisch Laboatorium yang didirikan pada 23 Agustus 1894. Pendirian laboratorium zoologi ini adalah gagasan dari J. C. Koningsberger, seorang ahli botani Belanda sebagai sarana untuk penelitian yang berhubungan dengan pertanian dan zoologi. Namanya diganti pada tahun 1906 menjadi Zoologisch Museum and Weekplats, lalu pada tahun 1910 kembali diubah menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium.

Antara tahun 1945 – 1947 kemudian dikenal dengan nama Museum Zoologicum Bogoriense, dan hingga sekarang dikenal sebagai Museum Zoologi Bogor. Museum ini berlokasi di jl. Ir. H. Djuanda no, 9, Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor. Museum terdiri dari dua bagian, selain museum yang terletak di jalan Djuanda ini ada lagi museum yang bertempat di Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong, Jalan Raya Jakarta Bogor Km. 46 Cibinong, Bogor. Museum di Cibinong hanya dibuka setahun sekali saja pada bulan Oktober, dan keduanya dikelola oleh Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi atau LIPI.

Koleksi Museum Zoologi Kebun Raya

Sejarah Museum Zoologi BogorMuseum Zoologi Bogor adalah tujuan wisata keluarga terletak di sisi barat laut kompleks Kebun Raya Bogor yang tidak boleh dilewatkan begitu saja, berkat koleksi binatang langka yang diawetkan dan berjumlah sangat banyak. Berikut ini adalah koleksi museum Zoologi Bogor yaitu:

1. Paus Biru

Paus biru adalah hewan terbesar di dunia yang sangat mengesankan dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Tulang belulang paus biru dipajang di tempat yang sangat luas di museum Zoologi Bogor. Paus biru ini ditemukan di Pamengpeuk Garut pada 1961, terdampar dan mati. Tubuhnya dibawa ke Bogor untuk diawetkan dengan waktu pemindahan kurang lebih dalam kurun waktu 2 bulan. Panjangnya mencapai 27 meter dan berat 116 ton, dengan berat kerangka mencapai 64 ton.

2. Badak

Badak adalah koleksi di museum Zoologi Bogor yang berasal dari Tasikmalaya dengan berat kurang lebih mencapai 2 ton. Ini adalah badak terakhir yang pernah ada di Priangan, Tasikmalaya yang ditinggal oleh pasangan betinanya pada 1914. Badak ini tidak dapat dipindahkan ke Cagar Alam Ujung Kulon  dan sejak tahun 1934 hewan ini menjadi bagian dari koleksi di museum Zoologi Bogor.

3. Beragam Jenis Ikan

Koleksi di museum Zoologi Bogor berupa ikan sangat banyak dan beragam jenisnya. Pajangan ikan ini adalah ikan asli yang diawetkan dan bukan berupa replika. Salah satunya adalah ikan Janglius, bertubuh sangat panjang dan memiliki moncong berbentuk seperti pedang yang ditemukan pada 1933 di Teluk Jakarta. Ada juga ikan gergaji (pristis Perotetti) dari laut dalam yang memiliki panjang kurang lebih 5 meter dan menjadi bagian dari koleksi museum Zoologi Bogor pada 1924. Ada pula ikan hiu dan pari yang diawetkan.

4. Koleksi Ular

Koleksi di museum Zoologi Bogor juga terdiri dari berbagai jenis awetan ular berbisa seperti Sumatran Pitviper (Trimeresurus Sumatranus) yang memangsa katak, tikus hutan serta burung sebagai makanannya dan memiliki habitat di Sumatera, Nias, Mentawai dan Kalimantan. Juga ada Ular Tikus (Elaphae Radiata) yang bisa mencapai 2 meter panjangnya, Ular Gadung (Trimeresaurus Albolabris) yang dapat meracuni syaraf manusia dengan bisanya, juga Ular Sanca Darah yang kulitnya banyak diambil sehingga populasinya terancam. Ada pula Ular Bandotan Puspa (Dabola Russelii Siamensis, Vipera Ruselli) suatu jenis ular beludak yang berbisa, bertempat tinggal di beberapa wilayah Asia Tenggara, Tiongkok Selatan dan Taiwan, Ular Welang dan Ular Cabe (Manticora Intestinalis).

5. Kadal Raksasa

Koleksi di museum Zoologi Bogor berupa kadal raksasa yang sampel kulit serta fotonya diterima oleh kurator museum tahun 1905 – 1921, yaitu Majoor Pieter Antonie Ouwens dari Letnan Jacques Karel Henri van Steyn van Hensbroek yang bertugas di Nusa Tenggara. Kadal ini adalah salah satu jenis kadal bernama latin Varanus Komodoensis yang menjadi nenek moyang komodo di Indonesia. Ketahui juga peninggalan sejarah di jawa barat berupa sejarah istana Bogor, sejarah berdirinya istana bogor, dan sejarah museum kepresidenan Bogor.

6. Koleksi Hewan Lainnya

Koleksi Museum ZoologiSetiap koleksi museum Zoologi Bogor dibuat seolah – olah sedang saling berinteraksi dengan pose yang sealami mungkin. Koleksi di museum Zoologi Bogor berupa berbagai hewan lain yaitu:

  • Koleksi primata seperti Bekantan yang berbeda – beda spesiesnya, kemudian ada Siamang, kera, beruk, lutung, surili, owa, monyet mentawai, dan monyet sulawesi.
  • Koleksi kupu – kupu berbagai warna dan jenisnya.
  • Koleksi Beruang (helactos Malayanus, Malay Bear) yang memiliki habitat di hutan lebat Burma Utara, Malaysia, Sumatera dan Kalimantan. Juga ada Kuskus yang hidupnya di Sulawesi, Maluku dan Papua.
  • Kepiting Raksasa Jepang (Machrocheira Kaempferi) dan Bangkong Besar (Bufo Asper) hidup di hutan dan perkebunan, berukuran 25 cm dan lebih, kulitnya sering disamak untuk sarung tangan.
  • Di ruang terpisah terdapat kerangka Anoa pegunungan (bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (bubalus depressicornis) yang hidup di Sulawesi, tetapi sejak 1960an anoa telah berstatus terancam punah dengan jumlah diperkirakan kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa terancam punah karena sering diburu untuk diambil kulit, tanduk dan dagingnya.
  • Juga ada kerangka Kucing Batu, Kucing Hutan, Tapir, sepasang kijang dan Harimau Sumatera.
  • Trenggiling (Pangolin, Peusing, Manis Javanica) adalah koleksi museum Zoologi Bogor yang langka. Hewan ini terkenal dengan kebiasaannya menggulung diri ketika terancam, hidup di kawasan Sunda Besar dan Filipina, tidak memiliki gigi dan punya lidah panjang untuk menangkap serangga.
  • Ada pula awetan orangutan, binturung dan macan dahan (neofelis nebulosa) yang panjang tubuhnya bisa sebesar 95 cm, berkaki pendek, telapak besar dan ekor panjang bergaris bintik hitam. Macan dahan jarang ditemui karena selalu tinggal di atas pohon dan berburu di malam hari untuk mencari monyet, binatang menyusui dan unggas.
  • Koleksi museum Zoologi Bogor lainnya adalah Burung Kasuari (Casuarius spp), terdiri dari 3 jenis di Indonesia yaitu Casuarius benetti, casuarius unapenndicularis, dan c. Casuarius yang hidup di Papua dan selatan Australia.
  • Ada pula koleksi beragam burung rawa seperti Belibis Kembang (Dendrocygina arcuata), Itik Kapas (Nettapus coromandelianus), dan Pecuk Ular Asia (Anhinga – anhinga) yang jarang dilihat orang karena lokasi habitat mereka. Juga koleksi burung elang, burung hantu dan kelelawar.
  • Landak (porcupine, hystric javanica) adalah koleksi di museum Zoologi Bogor lainnya beserta Kuau Raja yang bulunya dapat mengembang membentuk kipas dengan indah, ayam hutan merah (Kasintu)nenek moyang ayam negeri, burung culik – culik tuwu (eudynamis scolopacea) yang mendapatkan namanya dari bunyi burung betina ‘culik – culik’ dan bunyi burung jantan ‘tuwu’ dan menetaskan telurnya dengan cara menitipkan ke sarang burung lainnya.

Berkunjung untuk melihat koleksi museum Zoologi Bogor tentu akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi para pengunjung baik dewasa dan anak – anak untuk semakin mengenal keragaman fauna asli Indonesia. Pengunjung bisa menuju museum ini melalui pintu 1 Kebun Raya Bogor (KRB) dengan kendaraan, juga ada pintu khusus bagi pengunjung yang berjalan kaki. Sejak hari Senin hingga Sabtu, kendaraan roda empat boleh memasuki area halaman depan museum sedangkan motor dan sepeda tidak diizinkan. Hari Minggu hanya sepeda yang diizinkan untuk masuk. Museum buka setiap Sabtu sampai Kamis pukul 08.00 – 16.00, Jumat hingga waktu shalat Jum’at, dan buka pada hari libur nasional sampai pukul 17.00. Selain itu pengunjung juga bisa mengetahui sejarah museum etnobotani bogor sebagai tujuan wisata sejarah lainnya.

The post 16 Ragam Koleksi Museum Zoologi Bogor appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
8 Ragam Koleksi Museum Wayang Jakarta dan Penjelasannya /bangunan/koleksi-museum-wayang Wed, 21 Aug 2019 04:20:14 +0000 /?p=5018 Kota Tua Jakarta adalah kawasan wisata alternatif untuk para penikmat sejarah yang hendak mengetahui sejarah Jakarta di masa lampau. Di kawasan Kota Tua ini banyak peninggalan cagar budaya mulai dari…

The post 8 Ragam Koleksi Museum Wayang Jakarta dan Penjelasannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Kota Tua Jakarta adalah kawasan wisata alternatif untuk para penikmat sejarah yang hendak mengetahui sejarah Jakarta di masa lampau. Di kawasan Kota Tua ini banyak peninggalan cagar budaya mulai dari bangunan bersejarah, atraksi pertunjukan jalanan, wisata kuliner hingga museum. Beberapa museum yang menarik terdapat di kawasan Kota Tua ini, salah satunya adalah Museum Wayang. Wayang adalah seni kebudayaan asli Indonesia yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita, karena itulah ada banyak jenis wayang di Indonesia yang berusaha dilestarikan oleh pemerintah dengan membuka sebuah museum khusus Wayang.

Selain museum Wayang di Jakarta, masih banyak terdapat museum wayang di berbagai daerah Indonesia seperti Museum Kekanyon di Bantul, Museum Sanggar Gubug Wayang di Mojokerto Museum Wayang Wuryantoro di Wonogiri, Museum Sendang Mas di Banyumas, Museum Wayang Sasana Guna Rasa di Magelang sekitar 500 meter dari Candi Borobodur, Museum dan Artefak Purbalingga, Museum Galeri Wayang Purwakarta. Namun dari semua museum tersebut, Museum Wayang Jakarta memiliki koleksi yang lebih lengkap dari Indonesia dan bahkan dari berbagai penjuru dunia. Masih banyak pula museum di Jakarta seperti sejarah museum kota tua dan sejarah museum Gajah Jakarta yang sangat layak untuk dikunjungi.

Sekilas Sejarah Museum Wayang Jakarta

Museum Wayang terletak di jalan Pintu Besar Utara no.27, Jakarta Pusat tepat di sebelah museum sejarah Jakarta dan berdekatan dengan sejarah museum Fatahillah Jakarta. Dalam sejarah museum wayang jakarta dulunya bernama De Oude Hollandsche Kerk atau Gereja Lama Belanda, pertama kali dibangun pada tahun 1640. Pada tahun 1732 museum diperbaiki dan berganti nama menjadi De Nieuwe Hollandse Kerk atau Gereja Baru Belanda, dan hancur pada 1808 akibat gempa bumi.

Pada 22 Desember 1939 gedung dijadikan museum bernama Oude Bataviasche Museum dan dibuka oleh Jonkheer Meester Aldius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborg Stachouwer, Gubernur Jenderal Belanda terakhir. Tahun 1957, gedung diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia dan kembali diserahkan kepada Depdikbud RI , lalu kepada pemerintah RI pada 23 Juni 1968 untuk dijadikan Museum Wayang. Gedung museum Wayang dibangun di lokasi bekas reruntuhannya dan diresmikan sebagai museum pada 13 Agustus 1975 oleh Gubernur DKI Ali Sadikin. Walaupun sudah dipugar, beberapa bagian dari gereja lama dan baru masih terlihat di bangunan ini. Pada 16 September 2003 museum ini mendapat hibah berupa perluasan bangunan dari H. Probosutedjo.

Koleksi Museum Wayang dan Boneka

Koleksi Museum WayangInformasi mengenai berapa tepatnya jumlah koleksi wayang disini masih simpang siur, konon koleksi di museum Wayang berjumlah antara 4000 – 6000an buah wayang dan 217 jenis boneka dari seluruh dunia. Koleksi wayang tertua di museum ini berupa Wayang Intan yang dibuat oleh Ki Guna Kerti Wanda pada 1870. Wayang dari Indonesia telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada 17 November 2003 di Paris sebagai karya agung budaya dunia berupa “Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity. Piagam penghargaan dari UNESCO diserahkan secara resmi di Paris pada 21 April 2004. Adapun beberapa koleksi museum Wayang yaitu:

  1. Koleksi museum Wayang mengajak para pengunjungnya untuk mengetahui berbagai karakter dalam budaya Indonesia lewat sejumlah simpanan wayang kulit, wayang golek, patung wayang, topeng, wayang beber, wayang kaca, gamelan dan lukisan – lukisan. Berbagai koleksi di museum Wayang yang berasal dari negara luar antara lain dari Thailand, Malaysia, Suriname, Cina, Vietnam, Perancis, Rusia, Polandia, India dan Kamboja yang bisa dilihat di lantai pertama.
  2. Dekat pintu masuk dipajang wayang golek Gatot Kaca berukuran besar dan permaisurinya, Pergiwa yang berasal dari Sunda berciri khas boneka terbuat dari kayu. Kemudian dipajang prasasti pada dinding berisi bahasa Belanda mengenai sejarah pembangunan gedung museum. Di bawah prasasti ada patung Semar dari Banyumas yang sedang tertawa.
  3. Tokoh – tokoh dunia pewayangan seperti Gatot Kaca, Para Punakawan, Rama Shinta, Pandawa, Kurawa dan berbagai tokoh pewayangan yang lain dipamerkan disini. Juga terdapat wayang golek betawi yang desainnya hampir menyerupai manusia yang asli, wayang golek Sunda, wayang golek Bogor, dan cerita – ceritanya berasal dari legenda rakyat, juga satu set boneka Sigale – gale  dan Gundala – gundala dari Sumatera Utara koleksi tahun 1975 terdiri dari dua boneka, alat penggerak dan dua topeng.
  4. Ada juga boneka Si Unyil dengan teman – temannya, Cuplis, Usro, Mbok Bariyah, Pak Raden dan Pak Ogah koleksi tahun 2001. Ada pula wayang Purwa dari Bali, wayang kulit Purwa dari Banjar, Kalimantan Selatan, wayang Revolusi. Selain itu juga terdapat koleksi Wayang Potehi yang berasal dari Cina dan dulunya banyak dimainkan di Semarang dan Surabaya dengan cerita Sampek Engtay dan Sampokong, berjumlah 123 buah.
  5. Ada juga dipamerkan boneka dari Inggris sejumlah 7 buah dengan cerita Punch & Jody yang dibuat pada tahun 1971, 16 boneka dari India, 22 buah boneka dari Vietnam, 3 buah boneka Polandia, boneka Guignol dari Perancis, dan 2 buah boneka dari Srilanka.
  6. Ruangan pertama di museum berisi koleksi museum Wayang berupa wayang golek khas dari daerah Jawa Barat yang ukurannya besar. Wayang di pajang dalam etalase kaca dengan menggunakan pengaturan lampu yang artistik. Para pengunjung dapat mengambil gambar tanpa dipungut biaya atau tanpa perlu meminta izin lagi.
  7. Di area bekas halaman gereja tua sekarang dijadikan ruangan taman terbuka yang memajang 9 buah prasasti bertuliskan nama – nama pejabat Belanda yang dimakamkan di halaman gereja. Diantara pejabat tersebut ada Jan Pieterszoon Coen, Gubernur Jenderal yang berhasil menguasai kota Jayakarta pada tanggal 30 Mei 1619 setelah kekuasaan Prabu Jayakarta lumpuh setelah konflik dengan Kraton Banten.
  8. Beberapa monitor LCD dipasang untuk memberi penjelasan mengenai koleksi museum Wayang tersebut. Ada pula pajangan wayang modern dan wayang hewan yang memiliki berbagai jenis hewan. Di ruangan terakhir terdapat koleksi wayang kulit Jawa dari cerita Mahabarata dan Ramayana. Ada pula koleksi seperangkat gamelan Jawa yang lengkap dan dapat dimainkan untuk pengunjung pada waktu – waktu tertentu.

Fasilitas Museum Lainnya

Lorong menuju pintu keluar yang harus dilalui oleh pengunjung setelah melihat koleksi di museum Wayang agak sempit namun dindingnya sangat tinggi, dan berujung pada pajangan ondel – ondel betawi dan toko suvenir. Di sekitar pintu keluar juga terdapat ruangan yang digunakan untuk pergelaran berbagai pertunjukan wayang yang digelar setiap hari Minggu pukul 10.00 – 14.00. selain itu juga ada workshop mengenai pembuatan wayang yang digelar secara berkala di museum tersebut, juga ada perhelatan Festival Wayang Indonesia setiap tahun sejak 2006. Museum Wayang terletak di dekat Museum Fatahillah dan bisa diakses menggunakan KRL atau Trans Jakarta yang menuju Jakarta Kota. Perjalanan dari halte Trans Jakarta atau Stasiun Jakarta Kota dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Museum buka setiap hari Selasa – Minggu mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB untuk hari biasa dan Sabtu – Minggu hingga pukul 20.00, dengan harga tiket masuk 5000 rupiah. Museum tutup setiap hari Senin dan hari Raya. Mengunjungi Museum Wayang dapat menjadi kegiatan yang sangat bermanfaat untuk semakin mengenal kebudayaan asli Indonesia dan sejarahnya. Pengunjung juga bisa sekaligus mendatangi Museum Fatahillah Jakarta dan melihat koleksi museum Fatahillah Jakarta setelah berkunjung ke museum Wayang ini.

Museum bahkan dapat menjadi tempat studi bagi para pelajar dan mahasiswa, tempat pelatihan, pusat dokumentasi dan penelitian akan perwayangan, juga menjadi media pengetahuan budaya antar daerah dan antar bangsa. Melalui koleksi museum Wayang ini, para pengunjung akan dapat mengenal lebih dekat akan kebudayaan negeri sendiri terlebih bagi para generasi muda saat ini yang lebih akrab dengan teknologi daripada hal – hal yang tradisional untuk lebih mengenal sejarah leluhurnya sendiri.

The post 8 Ragam Koleksi Museum Wayang Jakarta dan Penjelasannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
10 Koleksi Museum Lampung dan Penjelasannya Lengkap /bangunan/koleksi-museum-lampung Mon, 19 Aug 2019 05:09:54 +0000 /?p=5014 Museum Lampung adalah salah satu museum di Lampung yang beralamat di Jalan Zainal Arifin Pagar Alam No. 64, Rajabas, Bandar Lampung. Lokasi museum ini sangat strategis karena berada di pusat…

The post 10 Koleksi Museum Lampung dan Penjelasannya Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Museum Lampung adalah salah satu museum di Lampung yang beralamat di Jalan Zainal Arifin Pagar Alam No. 64, Rajabas, Bandar Lampung. Lokasi museum ini sangat strategis karena berada di pusat kota, sehingga akses menuju museum sangat mudah untuk di jangkau. Koleksi Museum Lampung menunjukkan perjalanan sejarah di provinsi Lampung.

Sejarah Museum Lampung

Museum Lampung atau Museum Negeri Provinsi Lampung “Ruwa Jurai” diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hasan, pada tanggal 24 September 1988. Tanggal peresmian museum ini bertepatan dengan peringata Hari Aksara Internasional yang dipusatkan di PKOR Way Halim. Museum Lampung sebenarnya telah dibangun mulai tahun 1975. Peletakkan batu pertamanya dilaksanakan pada tahun 1978.

Nama “Ruwa Jurai” diambil dari tulisan “Sai Bumi Ruwa Jurai” dari logo resmi Provinsi Lampung yang penggunaannya diresmikan sejak 1 April 1990. Saat memasuki era otonomi daerah, museum tersebut beralih status menjadi UPTD di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Makna dari kedua kata “Ruwa Jurai” merupakan dua tangkai jalur keturunan penduduk di Lampung, yakni penduduk asli dan pendatang (ketransmigrasian).

Koleksi Museum Lampung

Koleksi Museum LampungMuseum Lampung mempekerjakan sekitar 50 pegawai untuk merawat dan mengelola museum. Museum ini terdiri dari dua lantai, yakni lantai pertama berisi benda-benda bersejarah dan lantai kedua berisikan benda-benda kebudayaan Lampung. Bangunan seluas 4.713 meter persegi tersebut dibagi dalam beberapa ruang yaitu ruangan untuk pameran, perpustakaan, administrasi, audio visual, penyimpanan koleksi, auditorium, aula, lab, preparasi, dan fumigasi.

Museum ini berdasarkan data tahun 2011 menyimpan 4.735 buah benda koleksi. Koleksi Museum Lampung terbagi menjadi 10 jenis, yakni koleksi biologika, geologika, etnografika, historika, numismatika/ heraldika, filologika, seni rupa, teknografika, dan keramologika. Selain itu, berbagai benda peninggalan zaman prasejarah, zaman Hindu-Budha, zaman kedatangan Islam, masa penjajahan atau kolonial, dan paska kemerdekaan yang ditampilkan pada bagian tersendiri. Baca juga akibat penjajahan Belanda, penyebab Perang Banjarmasin, sejarah Perang Aceh melawan Belanda, sejarah Perang Banten, dan sejarah Perang Banjar melawan Belanda.

Koleksi terbanyak adalah etnografika yang jumlahnya mencapai 2.079. Koleksi tersebut mencakup berbagai benda buatan manusia yang proses pembuatan dan pemakaiannya menjadi ciri khas dari kebudayaan masyarakat Lampung. Pada halaman Museum Lampung, terdapat meriam kuno peninggalan masa penjajahan yang menjadi salah satu ikon dari Museum Lampung. Replika dari rumah adat Lampung yang usianya mencapai 150 tahun berdiri di halaman Museum Lampung.

Rumah adat tersebut berbentuk panggung yang bertujuan untuk melindungi si pemilik rumah dari binatang buas. Rumah adat tersebut dilengkapi dengan lumbung padi (tempat menyimpan padi), lesung, dan alat penumbuk. Ada juga bola besi pembuka lahan yang identik dengan identitas Lampung sebagai daerah tujuan transmigrasi pada 1953 – 1956. Bola besi tersebut digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah Lampung Timur, Raman Utara, Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Seputih Banyak, dan Seputih Raman. Bola besi dioperasikan dengan ditarik dua traktor guna menumbangkan pohon dan semak di areal tanah datar yang akan menjadi lokasi transmigrasi.

Diantara beberapa koleksi yang ditampilkan, terdapat koleksi pernak-pernik aksesori dari dua kelompok adat yang dominan di Lampung, yakni Sei Bathin (Peminggir) dan Pepadun. Kedua kelompok ada tersebut masing-masing mempunyai kekhasan dalam hal ritual adat dan aksesori yang dikenakan. Ritual adat dari Peminggir dan Pepadun masing-masing ditampilkan secara beralur. Ritual tersebut dimulai dari ritual kelahiran, ritual asah gigi menjelang dewasa, ritual pernikahan, hingga ritual kematiannya.

Museum Lampung adalah tempat bagi peninggalan Kerajaan Sriwijaya, seperti prasasti Tulang Bawang, baju besi pengawal, meriam, dan pakaian adat. Terdapat juga peninggalan Radin Inten, pahlawan Lampung. Ada juga beberapa koleksi beberapa prasasti, seperti Prasasti Tanjung Raya II, Prasasti Dadak, Prasasti Ulu Belu, Prasasti Bungkuk, dan Prasasti Batu Bedil. Baca juga benda bersejarah di Indonesia, sejarah Kerajaan Sriwijaya, dan  peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Museum ini juga menyimpan benda-benda peninggalan masa kedatangan Islam. Benda-benda tersebut misalnya teko alpaca, talam, Prasasti Bohdalung berbahasa Jawa dan Banten, Alquran tulis tangan di atas kertas deluang, dan stempel Marga Sabu. Ada juga naskah 15 halaman di kulit kayu aksara Lampung, yang berbahasa Lampung, Banten, dan Arab. Baca juga sejarah berdirinya agama Islam, sejarah berdirinya Banten, sejarah Bank Islam, dan sejarah Kerajaan Champa – kerajaan Islam di Vietnam.

Koleksi Museum Lampung dilengkapi dengan penjelasan dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris yang menceritakan benda tersebut. Koleksi yang paling banyak menarik perhatian para pengunjung diantaranya adalah:

  1. Naskah kuno
  2. Fosil di indonesia seperti jenis Homo sapiens dan beberapa jenis-jenis manusia purba di indonesia lainnya.
  3. Peralatan yang digunakan masyarakat untuk bertahan hidup, seperti nekara, tenun, dan kapak lonjong.
  4. Mata uang pada masa penjajahan Belanda di indonesia.
  5. Miniatur rumah dan pakaian adat daerah di Sumatra.
  6. Menhir dan arca, peninggalan masyarakat pada masa dinamisme dan animisme.
  7. Alat tempur dan senjata tradisional dari Indonesia, khususnya bagian Sumatra, seperti samurai, pisau, tombak, keris, dan tongkat.
  8. Benda-benda keramik seperti piring, gelas, dan guci yang berasal dari Negeri China pada masa Dinasti Ming. Benda-benda tersebut adalah hadiah yang diberikan oleh Kaisar Dinasti Ming saat itu.
  9. Kain tradisional dari berbagai wilayah di Indonesia. Pengunjung dapat menikmati perkembangan dan keunikan sejarah serta budaya bangsa Indonesia. Hal tersebut sangat nampak dari hasil karya masyarakat.

Museum Lampung atau Museum Negeri Provinsi Lampung “Ruwa Jurai” terbuka untuk wisatawan, baik wisatawan asing maupun domestik. Bangunan tersebut dibuka untuk umum, setiap hari kecuali hari Senin dan hari libur nasional. Anda dapat menjangkau museum ini menggunakan angkutan kota (Angkot), busa Trans Bandar Lampung, dan kendaraan berbasis online. Tiket masuk museum ini sangat terjangkau. Baca juga pembagian prasejarah Indonesia berdasarkan arkeologinya, artefak di Indonesia, dan fungsi artefak pada masa praaksara di Indonesia.

Manfaat mengunjungi museum ini adalah Anda akan mendapat dua hal positif. Dua manfaat positif tersebut adalah menghibur diri di tempat wisata dan menambah wawasan atau pengetahuan yang berkaitan dengan budaya Lampung dan benda-benda peninggalan sejarah serta adat.

Inilah penjelasan mengenai koleksi Museum Lampung atau Museum Negeri Provinsi Lampung “Ruwa Jurai”. Ketahui juga koleksi-koleksi museum lainnya, seperti koleksi Museum Geologi Bandung, koleksi Museum Dirgantara Yogyakarta, dan koleksi Museum Fatahillah Jakarta. Semoga bermanfaat.

The post 10 Koleksi Museum Lampung dan Penjelasannya Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
5 Jenis Koleksi Museum Satria Mandala Jakarta /bangunan/koleksi-museum-satria-mandala Mon, 19 Aug 2019 04:59:15 +0000 /?p=5017 Museum ABRI Satria Mandala merupakan museum yang menyimpan sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia yang letaknya di jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pembangunannya dimulai pada tanggal 15 November 1971 di atas…

The post 5 Jenis Koleksi Museum Satria Mandala Jakarta appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Museum ABRI Satria Mandala merupakan museum yang menyimpan sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia yang letaknya di jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pembangunannya dimulai pada tanggal 15 November 1971 di atas tanah seluas 56.570 meter persegi. Awal cerita sejarah museum Satria Mandala ini adalah rumah milik salah satu istri dari mantan Presiden Soekarno yaitu milik Ratna Sari Dewi Soekarno. Sewaktu masih hidup, Bung Karno beristirahat di rumah tersebut selama sekitar 17 bulan dan menjadi tempat persemayaman Bung Karno sebelum dimakamkan di Blitar, Jawa Timur. Museum Satria Mandala yang dulu dikenal sebagai Wisma Yaso tepatnya terletak di Jalan Gatot Subroto no.14, Jakarta. Peresmiannya dilakukan pada 5 Oktober 1972 oleh Presiden Soeharto. Kata Satria Mandala berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya lingkungan keramat bagi para ksatria. Secara khusus koleksi di Museum Satria Mandala ini menyajikan sejarah dari perjuangan TNI dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan RI.

1. Koleksi di Ruangan Khusus Para Jenderal

Sebagai bagian dari koleksi Museum Satria Mandala, terdapat ruangan yang dulunya digunakan oleh Soekarno sebagai kamar peristirahatan sekarang dijadikan ruangan khusus untuk 4 orang Jenderal Besar TNI. Keempatnya adalah Jenderal Sudirman, Jenderal A.H. Nasution, Jenderal Soeharto dan Jenderal Oerip Soemohardjo, Kepala Staf Umum TNI pertama di masa revolusi. Di ruangan tersebut terdapat foto – foto dan patung dari Jenderal Oerip yang berhiaskan kutipan berbunyi “Aneh, satu negara zonder tentara” yang terucap karena Jenderal Oerip resah mengenai Indonesia yang belum memiliki satuan tentara setelah proklamasi kemerdekaan.

Disana juga terdapat tandu yang digunakan Jenderal Soedirman pada perang gerilya di tahun 1948 – 1949 pada Agresi Militer II ketika ia sedang sakit parah. Ada pula koleksi di Museum Satria Mandala berupa peta situasi rute perang gerilya, replika dari mantel, perabotan seperti meja tulis dan kursi sebagaimana tertera dalam biografi Jenderal Sudirman. Peninggalan Jenderal AH Nasution juga ada di ruangan ini berupa buku – buku dan seragam lengkapnya yang tersusun rapi. Sedangkan milik Jenderal Soeharto berupa koleksi foto dan buku – buku. Keempat jenderal ini mendapatkan salah satu bentuk penghormatan tertinggi Jenderal Besar dengan lima bintang pada tanggal 5 Oktober 1997.

2. Koleksi Persenjataan

Koleksi PersenjataanDi ruangan bagian bawah bangunan terdapat koleksi Museum Satria Mandala berupa persenjataan yang digunakan oleh TNI dari masa ke masa. Senjata – senjata tersebut adalah pistol, bambu runcing, meriam untuk menangkis serangan udara, bom molotov, alat pelontar granat, roket, torpedo MK 1 yang terdapat di kapal selam dan banyak lagi.

Indonesia juga memiliki koleksi senjata buatan sendiri yang dibuat di pabrik senjata Demakijo berupa ranjau personil, granat gombyok, bom molotov dan mortar. Lalu ada pistol Nambu, senapan Arisaka, Stegun dan Lee Enfield yang dirampas dari Jepang, Inggris dan Belanda kemudian digunakan oleh bangsa Indonesia pada tahun 1945 – 1949. Koleksi senjata setelah tahun 1950 berupa senapan Garand, M16, roket Hedgehod, torpedo, ranjau laut, dan roket produksi negara blok barat dan timur.

3. Koleksi Pesawat

Koleksi PesawatDi halaman belakang terdapat koleksi Museum Satria Mandala berupa hanggar yang menyimpan sejumlah kecil pesawat TNI yang digunakan di masa lalu. Juga terdapat kendaraan lapis baja yang digunakan ketika diadakan operasi Seroja di Timor Timur. Selain itu juga ada Pesawat Seulawah sebagai pesawat penumpang pertama yang dimiliki RI merupakan hadiah dari rakyat Aceh.

Ada pula pesawat Gelatik berwarna kuning yang digunakan sebagai alat untuk memberantas hama tanaman dan keperluan penghijauan, dan sebuah pesawat tempur bernama Mustang yang bagian hidungnya dihiasi lukisan mulut dan gigi ikan hiu, digunakan untuk mengebom. Ada juga pesawat Cureng yang pernah diterbangkan oleh Agustinus Adisucipto dan pesawat Gannet milik TNI AL, juga replika kapal perang RI Macan Tutul yang tenggelam di laut Arafura. Belakangan ini koleksi di Museum Satria Mandala juga bertambah dengan Pesawat A-4 Skyhawk TT-0438.

4. Koleksi Kendaraan Lapis Baja

Terdapat koleksi Museum Satria Mandala berupa kendaraan lapis baja beroda dua, bisa digunakan oleh anak – anak dan bisa dijadikan sebagai tempat berfoto. Ada koleksi berupa mobil jeep Willy’s yang diproduksi tahun 1948 dan digunakan oleh Jenderal Sudirman yang juga dapat digunakan sebagai objek foto. Terdapat kendaraan tempur pemberian Belanda setelah kedaulatan RI diakui seperti Tank Stuart, Humber Scout Car, Panser M8 yang berjasa dalam operasi penumpasan pemberontakan yang terjadi setelah kemerdekaan seperti pemberontakan PRRI di Sumatera, Permesta di Sulawesi, DI/TII di Sumatera, Jawa Barat dan Sulawesi. Ada juga kendaraan yang dibeli oleh pemerintah RI dari negara – negara blok timur untuk persiapan Trikora, yaitu Tank PT-76, Pansar BTR-152, BTR-50, Kapa K-6A.

5. Ruang Diorama

Ruangan ini terletak di lantai utama dan menyajikan koleksi Museum Satria Mandala berupa diorama dari zaman proklamasi, pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR), diorama Palagan Ambarawa, peristiwa Bandung Lautan Api, pertempuran Surabaya tanggal 10 November dan diorama lainnya disertai dengan keterangan singkat dalam dua bahasa yang berjumlah sekitar 74 buah. Diorama – diorama ini adalah buah karya dari Edhi Sunarso, seorang pematung kelahiran Salatiga. Ia lulus dari ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) pada tahun 1955. Diorama di Museum Pengkhianatan PKI dalam sejarah Museum Lubang Buaya dan Museum Sejarah Nasional Indonesia juga merupakan hasil karyanya, begitu pula dengan Patung Selamat Datang, Patung Perjuangan Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng dan Patung Dirgantara di Tebet.

Manfaat Berkunjung Ke Museum Satria Mandala

Melalui kegiatan kunjungan ke  Museum Satria Mandala maka manfaat yang akan didapat oleh para pengunjung adalah sebagai berikut:

  • Melakukan kegiatan wisata sejarah dan mempelajari mengenai sejarah bangsa dari semua koleksi di Museum Satria Mandala serta informasi yang diberikan oleh pemandu museum.
  • Belajar untuk menumbuhkan sikap patriotisme dan nasionalisme yang tinggi dari kunjungan ke museum tersebut.
  • Anak – anak akan mendapatkan manfaat dari wisata edukatif mengenai perjuangan kemerdekaan Indonesia dan lebih mengenal sejarah bangsanya sendiri. Pengunjung juga dapat merasakan bagaimana perjuangan bangsa di masa lampau demi terwujudnya kemerdekaan bangsa dari penjajahan, dan juga dari usaha memecah belah bangsa dari dalam dan luar.
  • Timbulnya kebanggaan sebagai bangsa Indonesia terhadap TNI dengan melihat kelengkapan fasilitas dan sarana yang dimiliki oleh TNI juga mengetahui jasa – jasa TNI terhadap bangsa dan negara.

Pengunjung bisa menyaksikan koleksi Museum Satria Mandala yang buka setiap hari Selasa sampai Minggu mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB kecuali pada hari Senin, hari raya pertama Idul Fitri, hari Natal, Waisak, Nyepi dan Idul Adha. Tiket masuk ditentukan sebesar 4000 rupiah untuk orang dewasa, 2500 rupiah untuk pelajar dan mahasiswa, 5000 rupiah untuk mobil serta gratis setiap Hari ABRI tanggal 5 Oktober dan Hari Pahlawan 10 November. Selain koleksi museum, disini juga terdapat Taman Bacaan Anak, kios cenderamata, kantin dan Gedung Serbaguna berkapasitas 600 kursi. Ketahui juga sejarah museum Kebangkitan Nasional dan sejarah museum Dirgantara di Yogyakarta.

The post 5 Jenis Koleksi Museum Satria Mandala Jakarta appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>